Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Kelompok 2 : 1. Amalia Sabilla Mukhtar (2013041011)


2. Yosifa Ridho Kurnia (2013041041)
3. Salwa Pramesti Maharani (2013041013)
Kelas : 4A
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah : Model Pembelajaran BSI
Dosen Pengampu : 1. Dr. Iing Sunarti, M.Pd.
2. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam, tak lupa kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Alhamdulillah kami panjatkan atas selesainya makalah kami yang telah


dibuat dengan judul Hakikat Model dan Strategi Pembelajaran. Makalah ini
dibuat untuk melengkapi nilai tugas Mata Kuliah Model Pembelajaran BSI.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai
materi yang terdapat dalam makalah ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari makalah yang kami buat masih jauh dari sempurna sehingga kritik
dan saran yang membangun akan sangat membantu bagi kesempurnaan makalah
ini.

Bandar Lampung, 05 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah .............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1 Definisi dan Asumsi Strategi Pembelajaran ...................................................3

2.2 Strategi Memotivasi Peserta Didik .................................................................4

2.3 Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran ......................................................................7

2.4 Hubungan Model Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran ..........................7

BAB III PENUTUP ................................................................................................9

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................9

3.2 Saran ...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidik merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang


memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran,
karena tugas utama pendidik tidak hanya mengajar, tapi juga mendidik,
membimbing, melatih, dan mengevaluasi proses dan hasil belajar dan
pembelajaran. Membicarakan masalah pendidikan, untuk menghasilkan pendidikan
yang baik, tentunya harus memiliki strategi dalam proses belajar mengajar
(pembelajaran). Oleh karena itu, penetapan strategi yang sesuai merupakan suatu
keharusan. Strategi pembelajaran yang tepat akan membina peserta didik untuk
berpikir mandiri, kreatif, dan sekaligus adaptif terhadap berbagai situasi yang
terjadi dan yang mungkin akan terjadi. Karena penetapan strategi yang tidak tepat
akan berakibat fatal. Sebab akan terjadi kontraproduktif dan berlawanan dengan apa
yang ingin dicapai.Dalam menjalankan tugasnya, pendidik juga dituntut untuk
dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien, dan dapat
memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas diharapkan mampu


membantu proses belajar peserta didik dan merangsang serta mendorong mereka
untuk secara mandiri aktif melakukan sesuatu. Oleh karena itu, ketika
mempersiapkan proses pembelajaran, pendidik harus memikirkan cara agar peserta
didik memproses informasi yang disampaikan. Di sisi lain, pendidik juga harus
mempertimbangkan cara mengaitkan informasi yang disampaikan dengan
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya oleh peserta didik. Dengan demikian,
seluruh rangkaian proses pembelajaran mulai dari mendengar, beraktivitas dan
berdiskusi diharapkan menjadi pengalaman yang berkesan kuat dan bermanfaat
bagi peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dan asumsi strategi pembelajaran?
2. Bagaimana strategi memotivasi peserta didik?

1
3. Apa saja ciri-ciri strategi pembelajaran?
4. Bagaimana hubungan model pembelajaran dan strategi pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Menjelaskan definisi dan asumsi strategi pembelajaran.
2. Menjelaskan strategi memotivasi peserta didik.
3. Menjelaskan ciri-ciri strategi pembelajaran.
4. Menjelaskan hubungan model pembelajaran dan strategi pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Asumsi Strategi Pembelajaran

Istilah strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan sebagai


seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat kaitannya dengan
gerakan pasukan dan navigasi ke dalam posisi perang yang dipandang paling
menguntungkan untuk memperoleh kemenangan. Dalam perwujudannya, strategi
itu akan dikembangkan dan dijabarkan lebih lanjut menjadi tindakan-tindakan nyata
dalam medan pertempuran. Dalam kaitannya dengan belajar mengajar, pemakaian
istilah strategi dimaksudkan sebagai daya upaya pendidik dalam menciptakan suatu
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar. Maksudnya
agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai.

Dick dan Carey sebagaimana dikutip Etin Solihatin (2013:3) yang


menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu
rangkaian materi dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara bersama–
sama oleh pendidik dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu, menurut Darmayah (2010:17) strategi pembelajaran merupakan
pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh
pendidik guna menunjang terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


strategi pembelajaran merupakan suatu prosedur pembelajaran dalam membantu
usaha belajar peserta didik, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan
merencanakan bahan ajar, agar tercipta proses pembelajaran yang lebih efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penggunaan strategi dalam pembelajaran sangat perlu digunakan, karena


untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga

3
tujuan pembelajaran yang telah diterapkan sulit tercapai secara optimal, dengan
kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Asumsi pendidik terhadap strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi 2


bagian besar, antara lain:
1) Pandangan Pembelajaran Langsung (direct instruction)
Pendidik dengan asumsi strategi pembelajaran langsung meyakini aktivitas
pembelajaran sebagai kegiatan transmisi pengetahuan, yaitu pendidik
sebagai pengirim dan peserta didik sebagai penerima pengetahuan atau
informasi. Pendidik dengan asumsi pembelajaran langsung cenderung ingin
peserta didik memecahkan suatu permasalahan, melakukan aktivitas belajar
dengan cara yang paling mudah ditangkap oleh peserta didik, cenderung
mengajarkan fakta, dan mengupayakan suasana belajar yang tenang, seperti
peserta didik duduk dan berkonsentrasi memperhatikan penjelasan dan apa
yang dilakukan oleh pendidik.
2) Pandangan Konstruktivistik
Pandangan konstruktivistik mengasumsikan belajar sebagai aktivitas mental
untuk membangun pengetahuan. Pendidik dengan asumsi konstruktivistik
cenderung memandang perannya di dalam kelas hanya sebagai fasilitator
proses penyelidikan yang dilakukan oleh peserta didik, memberikan ruang
bagi peserta didik untuk menemukan solusi terhadap permasalahan, dan
lebih mementingkan peserta didik untuk berpikir dan menalar daripada
mengajarkan fakta.

2.2 Strategi Memotivasi Peserta Didik

Strategi belajar mengajar perlu dirancang dan diterapkan pendidik ketika


akan dan saat melaksanakan pembelajaran. Dengan strategi pembelajaran yang
baik, tentunya akan memotivasi peserta didik dan akan menciptakan suasana belajar
yang maksimal. Peserta didik dapat belajar dengan nyaman, karena pendidik
mengajar dengan empati, strategi menghadirkan hati, menyampaikan pentingnya
materi untuk kehidupan masa mendatang bagi peserta didik, dan juga memahami
bentuk-bentuk materi pelajaran yang disampaikannya. Dengan pemahaman ini,

4
pendidik dapat menentukan strategi yang cocok yang sesuai dengan bentuk materi,
mungkin saja berupa konsep, fakta, dalil atau rumus.

Strategi yang perlu dirumuskan pendidik, antara lain:


1. Hadirkan Suasana Hati, Strategi Menyiapkan Psikis dan Fisik Peserta
Didik dalam Memulai Pembelajaran.
Menghadirkan suasana hati yang bersih (Allen, 2010), saat akan membuka
sampai menutup pembelajaran perlu dilakukan pendidik. Hal ini akan
berdampak terhadap tampilan pendidik yang terlihat bersahabat serta
kelihatan lebih santai tidak tegang. Yang memungkinkan peserta didik
merasa terayomi dan merasa nyaman selama pembelajaran yang dilakukan
pendidik. Sikap empati pendidik sangat dibutuhkan ketika menghadapi
peserta didik saat baru memasuki kelas atau akan memasuki kelas. Perhatian
pendidik terhadap kondisi peserta didik, kondisi ruangan belajar,
perlengkapan belajar, kebersihan papan tulis, dan atau kesiapan peralatan
LCD, serta terhadap gangguan-gangguan kecil yang mungkin perlu
dihilangkan sebelum pembelajaran di mulai dengan harapan penyampaian
materi pelajaran dapat berjalan dengan lancar. Lebih lanjut menurut Tea
(2009: 221-223), selama melakukan pembelajaran haruslah memberikan
pelayanan dengan setulus hati dengan cara banyak mendengarkan dan
membangun kepercayaan peserta didik.
2. Sampaikan bahwa Materi Pelajaran itu Penting dan Semenantang
Mungkin
Penyampaian bahwa materi itu penting untuk memecahkan permasalahan
peserta didik dikemudian hari perlu disampaikan kepada peserta didik, yang
tentunya merupakan motivasi eksternal bagi peserta didik untuk lebih
bersemangat mempelajarinya.
1) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; merupakan juga
motivasi bagi peserta didik;
2) Penyampaian Tujuan Pembelajaran dan Cakupan Materi Sebelum
Memulai pembelajaran, merupakan salah satu strategi yang dapat

5
memotivasi peserta didik untuk berusaha mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
3) Penyampaian materi pelajaran semenarik mungkin, juga merupakan
strategi yang perlu dilakukan pendidik, mulai dari intonasi suara,
penguatan, gerakan-gerakan tubuh, sampai penggunaan media yang
dapat membuat peserta didik tertarik dan belajar dengan senang hati.
4) Pendidik perlu memahami bentuk materi yang akan
disampaikannya, dapat saja materi berupa konsep, fakta, dalil atau
rumus kesemua bentuk materi ini membutuhkan strategi
penyampaian yang berbeda-beda

Hal-hal yang perlu dipahami oleh seorang pendidik agar pembelajaran yang
disampaikan akan menjadi menarik, antara lain:
1. Strategi Mengajarkan Materi Berupa Fakta
Jika pendidik harus menyajikan materi pelajaran termasuk jenis fakta
(nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama
lambang, atau symbol, dsb).
2. Strategi Mengajarkan Materi Berupa Konsep
Materi pelajaran jenis konsep (Darmadi, 2010: 224) adalah materi berupa
definisi ataupun pengertian dari konsep tersebut. Tujuan pembelajaran
konsep adalah agar peserta didik paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur,
membedakan, membandingkan, menggeneralisasikan, dsb. Selanjutnya
langkah-langkah mengajarkan konsep (Darmadi, 2010: 224); Pertama:
sajikan konsep, Kedua, berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok,
contoh dan bukan contoh). Ketiga, berikan latihan (exercise), misalnya:
berupa tugas untuk mencari contoh lain, keempat, berikan umpan balik, dan
kelima, berikan tes.
3. Strategi Mengajarkan Materi Berupa Prinsip
Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum
(law), postulat, teorema, dan sebagainya. Langkah-langkah mengajarkan
materi pelajaran jenis prinsip (Darmadi, 2010: 225) adalah: (1) Sajikan
prinsip, (2) Berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip, (3) Berikan
soal-soal latihan, (4) Berikan umpan balik, (5) Berikan tes

6
4. Strategi Mengajarkan Materi Berupa Prosedural
Tujuan mempelajari prosedur (Darmadi, 2010: 225) adalah agar peserta
didik dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan
sekedar hapal saja. Termasuk materi pelajaran jenis prosedur adalah
langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara berurutan, misalnya
langkah-langkah menyalakan komputer. Langkah-langkah mengajarkan
materi prosedur meliputi (Darmadi, 2010: 225): (1) Menyajikan prosedur,
(2) Pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara
melaksanakan prosedur, (3) Memberikan latihan (praktek), (4) Memberikan
umpan balik, (5) Memberikan tes.

2.3 Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran


E. Mulyasa (2003) dalam bukunya di dalam jurnal Rosyidi (2017) telah
mengemukaka lima ciri yang harus diperhatikan dalam strategi pembelajaran, yaitu:
1. Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh
peserta didik.
2. Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya
secara khusus (dari umum ke khusus).
3. Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: menyusun
konsep sementara, melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan
tanggapan dari orang lain, merevisi dan mengembangkan konsep.
4. Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktekan secara langsung apa-
apa yang dipelajari.
5. Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan
pengetahuan yang dipelajari.

2.4 Hubungan Model Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran

Model Pembelajaran merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang


menggambarkan proses yang ditempuh dalam belajar mengajar agar dicapai
perubahan spesifik pada perilaku peserta didik seperti apa yang diharapkan. Secara
garis besar model mengajar adalah merupakan preskripsi strategi mengajar yang
disiapkan untuk tujuan mengajar (Azis Wahab, 2007 dalam jurnal Rosyidi, 2017).

7
Sedangkan strategi pembelajaran adalah sebuah cara dan rencana yang cermat
untuk memulai suatu kegiatan pembelajaran agar peserta didik mencapai sebuah
sasaran khusus. Hubungan di antara keduanya tercipta karena adanya keterkaitan di
dalam suatu proses pembelajaran.

Pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran harus


terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh untuk membentuk sebuah model
pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran dari pendidik yang tercipta dari penerapan suatu strategi, pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi pembelajaran merupakan suatu prosedur pembelajaran dalam


membantu usaha belajar peserta didik, mengorganisasikan pengalaman belajar,
mengatur dan merencanakan bahan ajar, agar tercipta proses pembelajaran yang
lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hubungan antara
model pembelajaran dan strategi pembelajaran tercipta karena adanya keterkaitan
di dalam suatu proses pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, teknik, dan
taktik pembelajaran harus terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh untuk
membentuk sebuah model pembelajaran.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca dan


berguna untuk penerapannya. Kami sebagai penulis menerima kritik dan saran dari
pembaca sehingga dapat membuat kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah
selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Widianingrum. (2013). Pengaruh metode pembelajaran active learning tipe quiz


team. Eprints.Uny, 12–50.

Ikbal Barlian. (2013). Begitu Pentingkah Strategi Belajar Mengajar Bagi Guru.
Jurnal Forum Sosial, 6(1), 241–246.

Amalia. (2016). Strategi Pembelajaran Ak. Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), 1689–1699.

Rosyidi, A. M. (2017). MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN DIKLAT


(Kajian alternatif yang efektif). Andragogi Jurnal Diklat Teknis, 5(1), 100–
111.

Cikka, H. (2020). Strategi Komunikasi Guru Memotivasi Peserta Didik Dalam


Meningkatkan Prestasi Belajar. Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah Dan
Komunikasi, 15(2), 359. https://doi.org/10.24239/al-mishbah.vol15.iss2.171

http://repo.uinsatu.ac.id/11849/5/BAB%20II.pdf (Diakses pada 05 Maret 2022)

10

Anda mungkin juga menyukai