Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Sholawat serta salam, tak lupa
kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah kami panjatkan atas selesainya makalah kami yang telah dibuat dengan judul.
Hakikat Model dan Strategi Pembelajaran. Makalah ini dibuat untuk melengkapi nilai tugas Mata
Kuliah Model Pembelajaran. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada
pembaca mengenai materi yang terdapat dalam makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari makalah yang
kami buat masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun akan sangat
membantu bagi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pembelajaran ada berbagai istilah yang perlu dipahami oleh seorang
pendidik atau calon pendidik. Salah satunya adalah model pembelajaran.
Berikut akan diuraikan beberapa pengertian model pembelajaran.
2
2.2 Menentukan Dan Memilih Model Pembelajaran
a) Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori
tertentu?
c) Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar peserta didik?
3
4. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis.
Model pembelajaran diberi nama berdasarkan tujuan dan teori yang mendasari
dari model tersebut. Menurut Joyce dan Weil (2000), model pembelajaran
dikelompokkan menjadi empat rumpun dan setiap rumpun terdiri atas beberapa
model.
4
a. Model Pencapaian Konsep (Concept Attainment Model)
5
agar memungkinkan seseorang dapat memahami diri sendiri dengan baik,
sanggup memikul tanggung jawab untuk pendidikan dan lebih kreatif untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
6
Model Pertemuan Kelas (Classroom Meeting Model), dikembangkan
berdasarkan hasil kerja William Glasser (Joyce & Weil, 2004). Glasser
menerapkan prinsip-prinsip melalui mekanisme pertemuan kelas
(Classroom Meeting), pada periode waktu 30 sampai 45 menit ketika
pebelajar dan pembelajar berada dalam kegiatan belajar mengajar
(pembelajaran berlangsung), untuk terlibat dalam berpikir atau
berpandangan secara terbuka, tidak menghakimi diskusi tentang masalah
(pribadi, perilaku, atau akademik) yang menjadi kepedulian mereka dalam
upaya untuk mencari solusi secara bersama.
7
Model Inkuari Sosial (Social Inquiry Model), dikembangkan berdasarkan
kajian Byron Massialas dan Benyamin Cox (Joyce & Weil, 2000). Mereka
menekankan pertama bahwa aspek sosial kelas sangat penting, dan iklim
diskusi terbuka diperlukan. Karakteristik kedua dari kelas reflektif adalah
ditekankan pada hipotesis sebagai fokus inkuari. Pengetahuan (knowledge)
dipandang sebagai hipotesis yang diuji dan dites secara kontinu. Aspek
ketiga yang membedakan kelas reflektif adalah penggunaan fakta sebagai
bukti. Kelas diakui sebagai tempat penyelidikan ilmiah.
8
dengan mesin, memaknai pebelajar (siswa) sebagai sistem yang dapat
mengendalikan umpan balik sendiri (a self-regulating feedback system).
Rumpun model pembelajaran Sistem Prilaku ini didasarkan pada the body
of knowledge yang kita sebut teori prilaku (behavior theory). Pada dasarnya
model-model pembelajaran rumpun ini mementingkan penciptaan
lingkungan belajar yang memungkinkan memanipulasi penguatan perilaku
secara efektif sehingga terbentuk pola perilaku pebelajar yang dikehendaki.
Adapun yang termasuk rumpun model pembelajaran prilaku adalah:
e. Model Desensititation
9
pengendalian diri adalah banyak prilaku yang lingkungan tidak memberikan
nilai dan waktu, yang sebenarnya individu membutuhkan mereka untuk
mengembangkan prilaku baru.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhamad; Evi Chamalah dan Oktarina Puspita Wardani. 2013. Model dan
Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: UINSSULA Press.
12