Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Epidemiologi Alkohol

           Diperkirakan lebih dari 85 persen penduduk di AS pernah


menkomsumsi alkohol sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidupnya
dan sekitar 51 persen dari semua orang dewasa di AS merupakan pengguna
alkohol yang cukup rutin hingga sekarang ini. Penyalahgunaan alkohol lebih
umum terjadi di masyarakat yang berpendapatan rendah dan kurangnya
pendidikan.

       Sekurang-kurangnya terdapat 200.000 kematian yang berhubungan


dengan alkohol tiap tahunnya. Penyebab kematian yang sering adalah bunuh
diri, kanker, penyakit jantung dan penyakit hati. Kelompok usia dengan
presentasi penggunaan alkohol tertinggi adalah antara 20 tahun hingga 35
tahun. Sedangkan dari jenis kelamin, laki-laki secara bermakna lebih mungkin
menggunakan alkohol daripada wanita. Dari segi ras, penggunaan alkohol lebih
banyak terdapat pada kaum kulit putih dibandingkan dengan kaum kulit hitam.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumpulkan data tentang


konsumsi alkohol dan kebijakan pengendalian yang ada alkohol dari negara-
negara anggota sejak tahun 1996. Instrumen survei saat ini berjudul "Global
Survei Alkohol dan Kesehatan" mencakup tiga bagian, yaitu kebijakan alkohol,
pasokan alkohol dan konsumsi, dan indikator kesehatan. Informasi yang
diberikan oleh Negara Anggota sangat penting untuk penyusunan Laporan
Status Global Alkohol dan Kesehatan serta untuk publikasi daerah. Selain itu, di
samping mengumpulkan informasi yang sebanding pada tingkat global, survei
ini berperan dalam mengembangkan sistem informasi regional dan global pada
alkohol dan kesehatan, seperti yang diminta oleh Resolusi Majelis Kesehatan
Dunia pada masalah  kesehatan  masyarakat yang disebabkan oleh
penggunaan berbahaya alkohol.
2. Epidemiologi Narkoba

Sekitar 4,2% penduduk usia 15-64 tahun pengguna narkoba, 88% laki-laki
dan 12% perempuan. Data BNN dan UI, sebanyak 1,5% (3,2 juta) dari 200 juta
penduduk indonesia menjadi pelaku penyalahgunaan narkoba pada tahun
2005 Sekitar 30 hingga 40 orang meninggal setiap hari akibat penyalahgunaan
narkoba di Indonesia, dari perkiraan pengguna narkoba sekitar 3,2 juta jiwa

B. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu :

Mengetahui pengertian Alkohol dan Narkoba

Mengetahui Bagaimanaa Patofisiologi Alkohol

Mengetahui akibat dari penyalahgunaan Narkoba

Mengetahui Apa Akibat/Dampak Langsung Dan Tidak Langsung


Penyalahgunaan Narkoba Pada Kehidupan & Kesehatan Manusia

Mengetahui Bagaimana Pengaruh alkohol

Mengetahui Bagaimana Akibat Penggunaan Alkohol

Mengetahui Apa saja Efek Efek Narkoba

Mengetahui Bagaimana Upaya pencegahannya

Mengetahui bagaimana cara pengobatannya

Mengetahui bagaimana cara penanggulangan Narkoba

Mengetahui bagaimana cara memberantas narkoba


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Pengertian Alkohol

Gangguan individu dalam menjalankan Fungsinya baik secara sosial,


keluarga, pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari yang berhubungan dengan
penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol adalah salah satu gangguan
berhubungan yang paling sering, serius dan berbahaya di dalam masyarakat
kita. Biaya langsung dan tidak langsung yang telah dikeluarkan untuk gangguan
ini diperkirakan lebih dari 150 milyar dolar.

      Sering ditemukan gangguan pada hati, jantung, pancreas dan


perdarahan saluran pencernaan dikarenakan penyalahgunaan alkohol.
Penggunaan alkohol secara rutin dapat menyebabkan gangguan pada berbagai
organ dan juga dipercayai menjadi salah satu penyebab kanker yang sedang
diteliti. Istilah penyalahgunaan alkohol yang sering digunakan adalah
alkoholism.

2. Pengertian Narkoba

    Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan


Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak
hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa,
hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang
menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika
dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua
istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

      Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan


pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”.

Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku”.

       Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan”

3. Patofisiologi Alkohol

         Gangguan berhubungan dengan alkohol seperti hampir semua dengan


keadaan psikiatri yang lainnya, mewakilii suatu kelompok yang heterogen, dan
pada setiap kasus individual bervariasi penyebabnya yang meliputi faktor
Psikososial, faktor keturunan faktor perilaku, dan faktor lingkungan. Alkohol di
dalam tubuh mempengaruhi hampir setiap sitem organ dan di dalam dosis
tinggi dapat menyebabkan koma atau kematian. Alkohol mempengaruhi
beberapa system saraf, termasuk opiate, GABA, glutamate, serotonin dan
dopamine. Peningkatan kadar opiate di dalam darah menjelaskan efek bahagia
di dalam alkohol yang juga diterangkan oleh peningkatan GABA yang
mempengaruhi efek mengantuk / sedative dan tenang.

4. Akibat Penyalahgunaan Narkoba   

         Berikut beberapa efek samping penyalahgunaan narkoba pada organ


tubuh, seperti dikutip NIDA (National Institute On Drug Abuse) dalam situsnya:

HIV, Hepatitis dan Beberapa Penyakit Menular Lainnya

Penyalahgunaan narkoba tidak hanya melemahkan sistem kekebalan tubuh


seseorang, tetapi hal itu juga kerap dikaitkan dengan berbagai perilaku
berbahaya seperti pemakaian jarum suntik secara bergantian, dan perilaku
seks bebas. Kombinasi dari keduanya akan sangat berpotensi meningkatkan
resiko tertular penyakit HIV/AIDS, hepatitis, dan beragam penyakit infeksi
lainnya. Perilaku berbahaya tersebut biasanya berlaku bagi penggunaan
narkoba berjenis heroin, kokain, steroid, dan methamphetamin.

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Para peneliti telah menemukan semacam korelasi antara penyalahgunaan


narkoba (dalam berbagai frekuensi penggunaan) dengan kerusakan fungsi
jantung, mulai dari detak jantung yang abnormal sampai dengan serangan
jantung. Penyuntikan zat-zat psikotropika juga dapat menyebabkan kolapsnya
saluran vena, serta resiko masuknya bakteri lewat pembuluh darah dan klep
jantung. Beberapa jenis narkoba yang dapat merusak kinerja sistem jantung
antara lain kokain, heroin, inhalan, ketamin, LSD, mariyuana, MDMA,
methamphetamin, nikotin, PCP, dan steroid.

Penyakit Gangguan Pernapasan

Penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan beragam permasalahan


sistem pernapasan. Merokok, misalnya, sudah terbukti merupakan penyebab
penyakit bronkhitis, emphysema, dan kanker paru-paru. Begitu pula dengan
menghisap mariyuana yang bisa membawa dampak lebih parah lagi.
Penggunaan sejumlah zat psikotropika juga dapat mengakibatkan lambatnya
pernapasan, menghalangi udara segar memasuki paru-paru yang lebih buruk
dari gejala asma.

Penyakit Nyeri Lambung

Dari efek merugikan yang ditimbulkannya, beberapa kasus penyalahgunaan


narkoba juga diketahui dapat menyebabkan mual dan muntah beberapa saat
setelah dikonsumsi. Penggunaan kokain juga dapat mengakibatkan nyeri pada
lambung.

Penyakit Kelumpuhan Otot

Penggunaan steroid pada masa kecil dan masa remaja, menghasilkan


hormon seksual melebihi tingkat sewajarnya, dan mengakibatkan
pertumbuhan tulang terhenti lebih cepat dibanding saat normal. Sehingga
tinggi badan tidak maksimal, bahkan cenderung pendek. Beberapa jenis
narkoba juga dapat mengakibatkan kejang otot yang hebat, bahkan bisa
berlanjut pada kelumpuhan otot.

Penyakit Gagal Ginjal

Beberapa jenis narkoba juga dapat memicu kerusakan ginjal, bahkan


menyebabkan gagal ginjal, baik secara langsung maupun tak langsung akibat
kenaikan temperatur tubuh pada tingkat membahayakan sampai pada
terhentinya kinerja otot tubuh.

Penyakit Neurologis

Semua perilaku penyalahgunaan narkoba mendorong otak untuk


memproduksi efek euforis. Bagaimanapun, beberapa jenis psikotropika juga
memberikan dampak yang sangat negatif pada otak seperti stroke, dan
kerusakan otak secara meluas yang dapat melumpuhkan segala aspek
kehidupan pecandunya. Penggunaan narkoba juga dapat mengakibatkan
perubahan fungsi otak, sehingga menimbulkan permasalahan ingatan,
permasalahan konsentrasi, serta ketidakmampuan dalam pengambilan
keputusan.

Penyakit Kelainan Mental

Penyalahgunaan narkoba yang sudah sampai pada level kronis dapat


mengakibatkan perubahan jangka panjang dalam sel-sel otak, yang mendorong
terjadinya paranoia, depresi, agresi, dan halusinasi.

Penyakit Kelainan Hormon

Penyalahgunaan narkoba dapat mengganggu produksi hormon di dalam


tubuh secara normal, yang mengakibatkan kerusakan yang dapat dipulihkan
sekaligus yang tidak dapat dipulihkan kembali. Semua perusakan ini meliputi
kemandulan dan penyusutan testikel pada pria, sebagaimana juga efek
maskulinisasi yang terjadi pada wanita.

Penyakit Gangguan Kehamilan

Efek keseluruhan akibat ketergantungan narkoba terhadap kesehatan janin


yang dikandung memang tidak diketahui. Namun, beberapa studi
menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan kelahiran
prematur, keguguran, penurunan berat bayi, serta berbagai permasalahan
perilaku maupun kognitif pada bayi di kemudian hari.

Permasalahan Kesehatan Lainnya

Sebagai tambahan dari berbagai penjelasan tentang penyakit yang


ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba di atas, perlu diketahui pula bahwa
semua jenis narkoba tersebut memiliki potensi merubah fungsi tubuh secara
keseluruhan. Termasuk diantaranya perubahan selera makan dan peningkatan
suhu tubuh secara dramatis yang bisa melumpuhkan kesehatan dalam waktu
singkat. Tidak cukup sampai disitu, zat psikotropika berpotensi menimbulkan
kelelahan yang berkepanjangan, mengombang-ambingkan perasaan,
kepenatan mendalam, perubahan selera makan, nyeri pada otot dan tulang,
hilang ingatan, diare, keringat dingin, dan muntah-muntah.

5. Akibat/Dampak Langsung Dan Tidak Langsung Penyalahgunaan


Narkoba Pada Kehidupan & Kesehatan Manusia

         Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika dapat
menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Danmpak yang
negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan
mental dan fisik.

Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam


dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan
untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu
obat dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat
yang beraneka ragam.

a. Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan

Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan


kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.

Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu


biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai
zat terlarang.

Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah


atau perguruan tinggi alias DO / drop out.

Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba
akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.

Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta
menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.

Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa


lahir batin.

Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-
mimpinya maka ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan
banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika
sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan
dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan
berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.

b. Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia

Gangguan pada jantung

Gangguan pada hemoprosik

Gangguan pada traktur urinarius

Gangguan pada otak

Gangguan pada tulang

Gangguan pada pembuluh darah

Gangguan pada endorin

Gangguan pada kulit

Gangguan pada sistem syaraf


Gangguan pada paru-paru

Gangguan pada sistem pencernaan

Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis,


Herpes, TBC, dll.

Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.

c. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia

Menyebabkan depresi mental.

Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.

Menyebabkan bunuh diri

Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.

6. Pengaruh  Alkohol

      Alkohol murni tidaklah dikonsumsi manusia.  Yang sering dikonsumsi 


adalah minuman yang mengandung bahan sejenis alkohol, biasanya adalah
ethyl alcohol atau ethanol (CH3CH2OH ).  Bahan ini dihasilkan dari proses
fermentasi gula yang dikandung  dari malt dan beberapa buah-buahan seperti
hop, anggur dan sebagainya.

Beberapa jenis minuman dan kandungan alkoholnya :

Beer             :  2 – 8 %

Dry wine         :  8 – 14 %

Vermouth         :  18 – 20 %

Cocktail wine         :  20 – 21 %

Cordial         :  25 – 40 %

Spirits             :  40 – 50 %


7. Akibat Penggunaan Alkohol :

       Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat


tersebut. diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh
jaringan tubuh, yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada di
dalam tubuh. 

Besar akibat alkohol tergantung pada berbagai faktor, antara lain berat
tubuh, usia, gender, dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol yang
dikonsumsi.

Efek moderat :  euphoria  ( perasaan gembira dan nyaman ), lebih banyak


bicara dan rasa pusing

Efek setelah minum dalam jumlah besar :

Banyak sekali berbicara

nausea  ( ‘neg )

muntah

sakit kepala, pusing

rasa haus

rasa lelah

disorientasi

tekanan darah menurun

refleks melambat

Akibat Penggunaan – Jangka Panjang :

Kegelisahan

Gemetar / tremor

Halusinasi
Kejang-kejang

Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak organ vital seperti
otak dan hati 

Catatan :

- Sangat potensial menimbulkan rasa ketagihan / ketergantungan

- Semakin lama penggunaan, toleransi tubuh semakin besar sehingga untuk


mendapatkan efek yang sama, semakin lama semakin besar dosisnya.

Bila ibu yang hamil mengkonsumsi, akan mengakibatkan bayi yang memiliki
resiko lebih tinggi terhadap hambatan perkembangan mental dan ketidak-
normalan lainnya, serta beresiko lebih besar menjadi pecandu alkohol saat
dewasanya.

B. Efek Narkoba
         Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi
dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-
halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak
nyata contohnya kokain & LTD.

Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga
mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan
cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu

        Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan


ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan
seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba
memutuskan syaraf-syaraf dalam otak ganja , heroin , putaw

Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun
organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna
itu akan overdosis dan akhirnya kematian
a. Upaya Pencegahan

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja


menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk


pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan
melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak
berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian
informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja
langsung dan keluarga.

Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya


penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal
(initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan
mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3
minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif
secara bertahap.

Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan


dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi,
antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat,
dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba
mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini
biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,
mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

b. Pengobatan

         Setiap Rumah Sakit Rehabilitasi Narkoba memiliki program khusus


bagi bagi korban narkotika, zat adiktif dan psikotropika, berikut ini beberapa
metode yang umum diterapkan di Rumah Sakit Rehabilitasi

c. Analisa Tingkat Ketergantungan


       Menganalisa tingkat ketergantungan korban pada narkotika, zat adiktif
dan psikotropika, untuk menentukan tingkat pengobatan dan tingkat
pembinaan bagi si korban, sehingga teraphy dan metode pengobatan bisa
terukur.

d. Pembersihan Racun/Detoksifikasi

     Fase pembersihan darah dan sirkulasi organ-organ tubuh lainnya pada
tubuh pencandu dari narkotika, psikotropika atau zat adiktif lainnya, sehingga
darah menjadi bersih dan sistem metabolisme tubuh kembali normal. Proses
ini dapat dilakukan melalui cara-cara berikut :

Cold Turkey (abrupt withdrawal) yaitu proses penghentian pemakaian


Narkoba secara tiba-tiba tanpa disertai dengan substitusi antidotum.

Bertahap atau substitusi bertahap, misalnya dengan Kodein, Methadone,


CPZ, atau Clocaril yang dilakukan secara tap off (bertahap) selama 1 - 2 minggu.

Rapid Detoxification: dilakukan dengan anestesi umum (6 - 12 jam).

Simtomatik: tergantung gejala yang dirasakan.

e. Penanggulangan Narkoba

    Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah
yang sangat memprihatinkan dan semakin meningkat serta merupakan
masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat
sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh bangsa dalam
suatu gerakan bersama untuk melaksanakan strategi dalam menanggulangi
Narkoba di negara kita ini. sebagai berikut:

f. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

         Mencegah penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas


pada bidang terkait, meningkatkan kualitas seorang aparat, n menumbuhkan
kesadaran, kepedulian dan peran aktif seluruh  masyarakat melalui lembaga
keagamaan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa
dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat.
(Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda & OR Ekonomi-
Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan perredaran gelap,
dengan upaya-upaya yang berbasiskan masyarakat mendorong dan
menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen
masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah
”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”

        menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong


timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan menciptakan kesadaran,
kepedulian, kewaspadaan,  prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.

g. Strategi Nasional Usaha Promotif

       Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan


pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba,
pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif,
produktif, konstruktif dan kreatif.

Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.

 Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada


generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa).
Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan
berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah,
lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi
informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur
yaitu :

Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota
keluarga lainnya.

Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran


gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler
maupun ekstra kurikuler.

Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan


umatnya.
Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan
masyarakat.

Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga


terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.

h. Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan


keluargannya.

Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show
dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.

i. Strategi Nasional untuk Golongan Beresiko Tinggi

Strategi ini disisapkan khusus untk remajapemuda yang beresiko tinggi,


yaitu mereka yang memepunyai banyak masalah, yang dengan edukasi
preventif saja tidak cukup krena tidak menyentuh permasalahan yang mereka
alami. Pada umumnya masalah-masalah tersebut, menyangkut kehidupan
keluarga drop outputus sekolah, putus pacar, kehamilan diluar nkah, tekanan
kelompok sebaya (peer group), glandangan dan anak terlantar, dan lain-lain.

j. Strategi Nasional untuk partisipasi Masyarakat

Strategi ini merupakan strategi pencegahan berbasis masyarakat, sebagai


upaya untuk menggugah, mendorong dan menggerakan masyarakat untuk
sadar, peduli, dan aktif dalam melakukan pencegahan terhadap
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Suksesnya strategi ni sangat
tertanggung pada partisispasi masyarakat dalam usaha-usaha promotif,
edukasi prevensi, dan penanganan golongan beresiko tinggi. Kekuatan-
kekuatan didalam masyarakat di mobilisir untuk secara aktif
menyelenggarakan program-program dibidang-bidang tersebut diatas.

k. Pemberantasan Narkoba

Inilah akar persoalan dari NARKOBA, jelas terlihat  tentang merebaknya


narkoba itu merupakan akibat  dari tatanan masyarakat yang tidak didasarkan
pada Islam. Ideologi Kapitalime-Sekularisme, yang membuat masyarakat ini
menjadi bobrok moralitasnya. Hanya Islam yang terbukti bisa membasmi
narkoba sampai ke akarnya. Dalam memberantas narkoba dan dalam
menerapkan seluruh hukumnya Islam memperhatikan tiga, faktor, yaitu :
faktor individu, faktor pengawasan masyarakat, dan faktor negara.

Oleh karena itu, langkah yang dilakukan untuk memberantas narkoba


adalah:

Menumbuhkan Ketakwaa Masyarakat. Perbuatan manusia ditentukan


oleh prinsip-prinsip kehidupan yang diyakininya. Keyakinan tentang
keberadaan Allah SWT, bahwa Allah SWT satu-satunya dzat yang menciptakan
dunia dan isinya termasuk dirinya, bahwa Allah senantiasa menyaksikan setiap
perbuatan yang dikerjakan manusia, bahwa Allah SWT telah menurunkan
aturan-aturan kehidupan berupa dienul Islam, disertai pula keyakinan bahwa
pada hari kiamat manusia seluruh amal perbuatannya dihisab. Seorang muslim
yang akan memiliki keyakinan teguh terhadap aqidah Islam akan menghasilkan
sebuah pola perilaku yang senantiasa menjadikan Islam sebagai standar dan
parameter perbuatannya. Semakin kuat aqidahnya, semakin kokoh prinsip itu
dipegangnya, maka semakin tangguh pula kepribadiannya. Jika seseorang
sudah memiliki kepribadian Islami yang tangguh, maka ia tidak terpengaruh
oleh lingkungannya, seburuk apa pun lingkungan tersebut. Bahkan, ia justru
akan berupaya mengubah lingkungan buruk tersebut. Jika pandangan
materialistis yang sekarang berkembang menjadikan materi sebagai ukuran
kebahagiaan, seorang muslim yang bertaqwa memandang bahwa tercapainya
kebahagian adalah ketika ia mengikuti hukum-hukum Allah SWT. Ketakwaan
itu tidak hanya pada rakyat. Para penegak hukum juga harus memiliki
ketakwaan. Jika tidak mereka akan mudah disuap dengan uang.

Pengawasan Masyarakat. Masyarakat yang saling masa bodoh adalah


masyarakat yang mudah terjangkit wabah narkoba. Salah satu ciri sebuah
sistem yang sehat dalam kaitannya dengan narkoba (dan berbagai kriminalitas
lainnya) adalah minimnya rangsangan untuk melakukan kejahatan. Acara-acara
TV yang bisa mempengaruhi pola kehidupan menuju pola hidup materialistis,
konsumeris, dan pola-pola yang membahayakan aqidah umat harus dilarang.
Kita tidak boleh mendiamkan sebuah kemungkaran terjadi di tengah-tengah
kehidupan masyarakat.
Tindakan Tegas Negara. Negara harus melakukan tindakan riil untuk
memberantas peredaran narkoba. Dalam kasus narkoba ini negara harus
membongkar semua jaringan dan sindikat pengedar narkotika termasuk
kemungkinan konspirasi internasional merusak para pemuda dan mengancam
pengguna, pengedar dan bandar dengan hukuman yang sangat berat. Hakim-
hakim harus bersikap tegas dalam menghukum siapa saja aktor di balik
peredaran narkoba, jangan sekali-kali tergoda suap.

Abdurrahaman Al Maliki (nidzomul uquubat hal. 189) menyatakan bahwa


setiap orang yang menggunakan narkoba, dikelompokkan sebagai perbuatan
kriminal, dan sanksi yang diberikan negara bisa berupa jilid (cambuk) atau
penjara hingga lima belas tahun, dan denda yang ukurannya diserahkan
kepada qadli.

Masalah narkoba tidak mungkin dapat diatasi secara tuntas kecuali jika
menggunakan cara pendekatan yang benar dalam memberantas barang yang
merusak itu. Mencermati apa yang terjadi di negara-negara Barat sehubungan
masalah narkoba, menunjukkan bahwa mereka tak kunjung mampu mengatasi
barang haram ini. Dan memang mustahil mereka bisa secara tuntas
menanggulangi narkoba. Ideologi Demokrasi Sekuler yang mereka anut itulah
yang menyebabkan kemustahilannya. Dan apabila negeri muslim seperti
Indonesia masih terus membebek cara-cara hidup mereka, termasuk dalam
mengatasi problem narkoba, sudah pasti ujungnya adalah kehancuran
masyarakat, bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam makalah ini yaitu :

Gangguan individu dalam menjalankan Fungsinya baik secara sosial,


keluarga, pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari yang berhubungan dengan
penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol adalah salah satu gangguan
berhubungan yang paling sering, serius dan berbahaya di dalam masyarakat
kita. Sedangkan Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika
dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat
penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika
Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan
lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif.

Gangguan berhubungan dengan alkohol seperti hampir semua dengan


keadaan psikiatri yang lainnya, mewakilii suatu kelompok yang heterogen, dan
pada setiap kasus individual bervariasi penyebabnya yang meliputi faktor
Psikososial, faktor keturunan faktor perilaku, dan faktor lingkungan.

Akibat Penyalahgunaan Narkoba yaitu :

Berikut beberapa efek samping penyalahgunaan narkoba pada organ


tubuh, seperti dikutip NIDA (National Institute On Drug Abuse) dalam situsnya:

a)    HIV, Hepatitis dan Beberapa Penyakit Menular Lainnya

b)    Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

c)    Penyakit Gangguan Pernapasan

d)    Penyakit Nyeri Lambung


e)    Penyakit Kelumpuhan Otot

f)    Penyakit Gagal Ginjal

g)    Penyakit Neurologis

h)    Penyakit Kelainan Hormon

i)    Penyakit Gangguan Kehamilan

j)    Permasalahan Kesehatan Lainnya

Akibat/dampak langsung dan tidak langsung penyalahgunaan narkoba


pada kehidupan & kesehatan manusia

Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan

Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia

Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia

Pengaruh Alkohol murni tidaklah dikonsumsi manusia.  Yang sering


dikonsumsi  adalah minuman yang mengandung bahan sejenis alkohol,
biasanya adalah ethyl alcohol atau ethanol (CH3CH2OH ).  Bahan ini dihasilkan
dari proses fermentasi gula yang dikandung  dari malt dan beberapa buah-
buahan seperti hop, anggur dan sebagainya.

Akibat Penggunaan Alkohol : Bila seseorang mengkonsumsi minuman


yang mengandung alkohol, zat tersebut. diserap oleh lambung, masuk ke aliran
darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh, yang mengakibatkan
terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh. 

Efek Efek Narkoba

Halusinogen,

Stimulan ,

Adiktif ,

overdosis dan akhirnya kematian

Adapun upaya-upaya pencegahan yaitu :


Pencegahan primer

Pencegahan sekunder

Pencegahan tertier

Pengobatan :

Analisa Tingkat Ketergantungan

Pembersihan Racun/Detoksifikasi

Penanggulangan Narkoba

Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

Strategi Nasional Usaha Promotif

Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.

Strategi Nasional untuk Golongan Beresiko Tinggi

Strategi Nasional untuk partisipasi Masyarakat

Langkah yang dilakukan untuk memberantas narkoba adalah:

Menumbuhkan Ketakwaa Masyarakat

Pengawasan Masyarakat

Tindakan Tegas Negara

B. Saran
Adapun yang menjadi saran penulis dalam makalah ini adalah bahwa
dengan mengetahui akan bahaya dan dampak dari alkohol dan norkoba ini,
kita bisa menghindari yang namanya pergaulan bebas. Dan semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba dan alkohol terhadap anak-anak kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://antigadis.wordpress.com/2007/12/31/efek-dari-pada-narkoba/

http://bnp.acehprov.go.id/book/export/html/21

http://bomberpipitpipit.wordpress.com/jenis-jenis-narkoba/

http://info-narkotika.blogspot.com/2011/05/pengertian-alkohol.html

http://narkoba-aksara.blogspot.com/

http://nicgarden1.multiply.com/journal/item/6

http://nusaindah.tripod.com/alkohol.htm

http://nusaindah.tripod.com/pengobatannarkoba.htm

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.who.int/
substance_abuse/activities/gad/en/
&ei=RO7ZTvORHoHYrQfO18iPDQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=6&v
ed=0CEIQ7gEwBQ&prev=/search%3Fq%3Depidemiologi%2Balkohol%26hl
%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D634%26prmd%3Dimvnsb

http://unsilster.com/2010/11/jenis-jenis-penyakit-akibat-pemakaian-narkoba-
dan-solusi-pencegahan-akibat-narkoba/

http://www.banyuwangikab.go.id/kesehatan/gangguan-berhubungan-dengan-
alkohol/4.html
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................

A. LATAR BELAKANG......................................................................
B. TUJUAN......................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................

A. PENGERTIAN...............................................................................
B. EFEK NARKOBA............................................................................

BAB III

PENUTUP...............................................................................................

A. KESIMPULAN................................................................................
B. SARAN..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkankepada ALLAH SWT karena hanya ridho rahmat
dan pertolongannyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan sehingga
dapat menjadi bahan untuk menambah wawasanbagi pembaca.Mungkin
makalah yangkami buat belum mencapai kesempurnaan ,sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai