5. Mur Baut Guardrail 5/8 x 1 1/4 (untuk beam & end block) Rp. 11.000 /bh
6. Mur Baut Hexagon 5/8 x 1 1/2 (untuk steel post & steel block) Rp. 6.500 /bh
7. Guardrail Reflektor (terdapat warna merah putih) Rp. 27.500 /bh
Cara mengetahi harga per meter guardrail harus diketahui terlebih dahulu Volume
dan brapa jalur yang dibutuhkan. Harga akan lebih cepat diketahui, dengan hitungan
rumus.
Guard rail adalah rail (besi) penahan yang berfungsi sebagai pagar pada jalan-jalan yang berbahaya
seperti jalan bebas hambatan (Toll) pegunungan, sungai, jurang, dll. Fungsinya adalah sebagai pelindung
agar kendaraan yang melewatinya terlindungi dari terjatuh ke sungai/jurang dll. Komposisi barangnya
terdiri dari Beam (lempengan) yang ukuran lebar 40cm X 400cm / post. Lempengan ini bisa disambung-
sambung. Lempangan ini di tumpu oleh tiang yang di namakan post (kaki) dan sebagai penghubung ada
yang disebut BLOCKING (antara kaki dan beam) dan untuk penutup beam disebut ENDING. Semua
terbuat dari besi baja yang di lapisi galvanis anti karat. Jarak antar kaki adalah 2mtr. Setiap 2 mtr diberi
reflector merah/kuning sebagai penanda bila malam gelap agar ada pantulan sinar.
Fungsi Guardrail
1. Ini dapat mencegah kendaraan keluar dari jalan atau mencegah kendaraan
yang tidak terkontrol dari melintasi partisi tengah ke jalur yang berlawanan.
2. Jika terjadi kecelakaan, guardrail membuat kendaraan kembali ke arah normal,
dan mengurangi kemungkinan kecelakaan sekunder.
3. Setelah kendaraan yang tidak terkontrol bertabrakan dengan pagar pembatas,
itu dapat mengurangi kerusakan pada pengemudi dan penumpang.
4. Guardrail dapat memandu visi pengemudi sehingga pengemudi dapat dengan
jelas melihat arah dan garis besar jalan.
Guardrail bekerja dengan cara menahan energi kinetik kendaraan yang menabraknya, sehingga
kendaraan tidak terlempar keluar jalur jalan, membuat kendaraan tetap berada di area jalan, mengurangi
goncangan hebat, sehingga dampak buruk kecelakaan dapat dikurangi. Akibat kecelakaan bisa saja lebih
parah bila tidak ada guardrail yang melindungi sisi jalan.
Komponen Guardrail
Beam, lempengan baja memanjang yang tampak sampingnya berbentuk w, komponen iki adalah
komponen utama yang nantinya menahan kendaraan
1. Post, tiang penyangga beam
2. Steel blok, penghubung antara beam dan post
3. End blok, bagian tepi yang dipasang di ujung guardrail
4. Reflektor, untuk memantulkan cahaya sehingga pengendara tahu letak
guardrail ketika malam hari
5. Mur baut, untuk mengunci komponen-komponen guardrail
Sebelum dipasang, terlebih dahulu harus dilakukan survey, pengukuran dan persiapan material,
selanjutnya baru dilakukan pemasangan guardrail.
1. Pertama-tama pasang rambu trafic cone agar orang tidak mengakses area
kerja
2. Semua pekerja memakai rompi scotlight, untuk menghindari kejadian yang
tidak diinginkan
3. Gali tanah yang nantinya berguna untuk menanam post penyangga beam
4. Untuk menghindari adanya penurunan tanah, bagian dalam lubang post
dikeraskan dedngan cara menambahkan pasir pada dengan ketebalan 10 cm
5. Pasang post dengan posisi tegak
6. Setelah itu giliran steel blok dan beamnya yang dipasang, pasang baut-baut
penguncinya kemudian di cek kelurusan dan ketinggiannya
7. Dilakukan pengecoran pada bagian bawah post atau tiang penyangga
8. Selesai pengecoran, beton dilindungi dari pengeringan dini dengan cara
menyiramnnya atau menutup dengan karung ghoni selama 3 sampai 7 hari
9. Setelah semua komponen guardrail, mulai dari post, steel blok, beam, end blok
terpasang dengan baik, makan finishingnya dipasang reflector agar ketika
dimalam hari pengendara dapat mengetahui keberadaan atau batas guardrail
Spesifikasi Guardrail
Jurang atau lereng atau tempat tertentu dengan kedalaman lebih dari 3,5 (tiga koma lima) meter
dan kelandaian lebih dari 33 % (tiga puluh tiga) persen;
Tikungan pada bagian luar jalan dengan radius tikungan lebih dari 30 (tiga puluh) meter dimana
di sisi jalan terdapat potensi bahaya (hazard); dan
Ruang milik jalan (rumija) yang terdapat bangunan struktur di sisi bahu jalan seperti pilar
jembatan, tiang lampu, atau bangunan lain yang berpotensi mambahayakan.
4 (empat) meter untuk jalan menikung dengan radius tikungan kurang dari 50 (lima puluh) meter;
8 (delapan) meter untuk jalan menikung dengan radius tikungan lebih dari 50 (lima puluh) meter;
12 (dua belas) meter untuk jalan lurus dengan kecepatan antara 60 (enam puluh) kilometer per
jam sampai dengan 80 (delapan puluh) kilometer per jam; dan
20 (dua puluh) meter untuk jalan lurus kecepatan di atas 80 (delapan puluh) kilometer per jam.
C. Ketentuan Penggunaan Pagar Pengaman Semi Kaku (Guardrail Semi Rigid) :
Pagar Pengaman semi kaku dapat menggunakan bahan :
a. Besi baja galvanis
b. Polyvinyl chloride (PVC);dan
c. High-density polyethylene (HDPE).
Pagar Pengaman semi kaku berupa batang baja profil yang dipasang melintang terhadap tiang penopang
atau post yang terdiri dari beberapa, meliputi:
Komponen Pagar Pengaman nomor 1 s.d 6 wajib dilapisi proteksi anti korosi berupa proses galvanisasi
dengan ketebalan paling kecil 70 (tujuh puluh) mikron,
Pagar Pengaman semi kaku harus dirancang dapat mengalami deformasi dan menyerap energi atau
beban benturan saat tertabrak kendaraan
1. Beam adalah komponen yang dipasang sejajar dengan jalan. Terbuat dari baja profil W dengan
ketebalan 2,7 mm.
2. Post ( Tiang Penyangga ) terbuat dari baja profil U dan berfungsi untuk menegakkan dan
memperkokoh berdirinya lempengan besi. Lebar minimal 180 mm, tebal 4,5 - 6 mm, panjang
total 1800 mm, ketinggian tiang efektif diatas permukaan tanah sebesar 655 mm.
3. Blocking Piece (Besi Pengikat) berfungsi sebagai pengikat antara tiang penyangga dengan
lempengan besi (beam) terbuat dari baja profil U dengan ketebalan penampang plat minimal 6
mm, panjang 350 mm, lebar 175 mm.
4. Terminal end adalah komponen yang dipasang pada ujung beam. Terbuat dari bahan baja
dengan ketebalan 2,7 mm, berbentuk menyerupai sendok. Komponen ini berfungsi sebagai
penutup ujung dari beam yang tajam.
5. Reflektor berupa lembaran stiker retroreflektif yang dipasang di W beam.
1. Tinggi bagian permukaan atas pagar terhadap permukaan perkerasan paling kecil 650 (enam ratus
lima puluh) milimeter dan paling tinggi 800 (delapan ratus) milimeter;
2. Jarak pemasangan antar tiang paling tinggi 2.000 (dua ribu) milimeter;
3. Tiang ditanam dalam tanah dengan kedalaman antara 1.100 (seribu seratus) milimeter sampai
dengan 1.250 (seribu dua ratus lima puluh) milimeter;
4. Permukaan pondasi bagian atas lebih tinggi daripada permukaan perkerasan dengan ketinggian
paling tinggi 100 (seratus) milimeter;
5. Permukaan sisi atas harus rata antara tiang, blocking, dan beam; dan
6. Pada bagian sambungan antar beam yang berupa sambungan mur baut, batang beam yang
dipasang di sisi luar adalah batang beam yang ujungnya searah arus lalu lintas.
1. Panjang pemasangan pagar pengaman tidak lebih dari 12 (dua belas) meter;
2. Terdapat utilitas bangunan di belakang pagar pengaman dengan jarak ruang bebas paling besar
2,5 (dua setengah) meter; atau
3. Dipasang pada tepi jurang dengan kedalaman lebih dari 3,5 (tiga koma lima) meter
b. Pemancangan apabila:
1. Struktur tanah bahu jalan sama dengan struktur tanah badan jalan dengan nilai California Bearing
Ratio (CBR) paling sedikit 6% (enam persen); atau
2. Pagar pengaman dipasang menerus dengan panjang lebih dari 12 (dua belas) meter.
3. Saat pemadatan, ketebalan maksimum setiap lapisan yang dipadatkan tidak lebih dari 150
(seratus lima puluh) milimeter, kecuali satu lapisan dengan maksimal ketebalan 200 (dua ratus)
milimeter yang dipadatkan dengan peralatan khusus.
4. Pembentukan dan pemadatan tanah menggunakan air sesuai dengan kebutuhan untuk
memberikan kadar air yang optimum saat pemadatan.
Tabel Jarak Dari Tepi Lajur Lalu Lintas Ke Sisi Muka Pagar Pengaman
Alternatif Pemasangan pada Jalan Kecepatan Rendah
Catatan :
X : panjang yang dibutuhkan
L1 panjang tangen pager sebelum hazard
L2 : jarak lateral pagar dari tepi |alur lalu lintas
L3 . jarak dari tapi jalur lalu lintas menuju titik hazard terdekat
Lc : Jarak area bebas
LR; panjang terjauh di mana pengemudi masih bisa menabrak hazard (run out) untuk rancangan barrier
Ls : garis persepsi aman
LA : panjang lateral hazard (tepi lajur lalu lintas ke ujung akhir hazard)
Gambar Penentuan Kebutuhan Pajang Pagar Pengaman Pada Sisi Luar Tikungan
Gambar Penentuan Kebutuhan Pajang Pagar Pengaman Pada Sisi Dalam Tikungan
Rumus perhitungan kebutuhan panjang pagar pengaman yaitu:
Keterangan:
X = Kebutuhan panjang pagar pengaman untuk area hazard
Lr = Panjang runout
La = Panjang lateral yang menjadi bidang perhatian
Y = Jarak lateral dari jalur lalu lintas ke titik kebutuhan