Anda di halaman 1dari 6

Kajian Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Menegah

Kabupaten Ketapang

BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Pemetaan Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Ketapang


Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Ketapang, urutan Industri kecil Menengah Berdasarkan nilai investasi
ditunjukkan oleh table berikut ini :

Tabel 5.1. Peringkat Sentra Industri Kecil Menengah Berdasarkan Nilai


Investasi
Nilai
No Investasi
Nama Sentra
.
(Rp. 000)
1 Pandai Besi 94,345
2 Genteng 62,554
3 Tikar Lampit 51,400
4 Bata (Paving Block) 45,000
5 Anyaman Pandan 33,800
6 Anyaman Rotan dan Bambu 31,325
7 Batik Khas Daerah 26,000
8 Gula Merah Kelapa 9,900
9 Kerupuk Amplang 8,050
10 Kerupuk Ikan/Udang 7,750
11 Ikan Kering Tipis 7,550
12 Jenurai 7,500
13 Dodol/Lempok 7,500
14 Terasi 5,700
15 Gula Merah Aren 4,000
16 Ale-ale 1,500
Sumber : Ketapang Dalam Angka 2016; Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang
(diedit)

Sedangkan peringkat sentra usaha berdasarkan Nilai Produksi adalah


berdasarkan table 5.2 berikut ini:

V- 1
Kajian Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Menegah
Kabupaten Ketapang

Tabel 5.2. Peringkat Sentra Industri Kecil Menengah Berdasarkan Nilai


Produksi
Nilai
No
Nama Sentra Produksi
.
(Rp. 000)
1 Meubel Kayu 622,554
2 Gula Merah Kelapa 397,410
3 Kerupuk Ikan/Udang 359,524
4 Genteng 324,861
5 Pandai Besi 217,971
6 Anyaman Rotan dan Bambu 172,686
7 Terasi 154,224
Pengelasan dan
8 Perbengkelan 95,180
9 Pembuatan Perahu 91,560
10 Tikar Lampit 85,995
11 Batu Aji/Kecubung 74,481
12 Kerupuk Amplang 47,587
13 Anyaman Pandan 38,858
14 Meubel Rotan 22,500
15 Ale-ale 19,264
16 Gula Merah Aren 17,363
Sumber : Ketapang Dalam Angka 2016; Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang
(diedit)

Berdasarkan tabel peringkat sentra industri kecil menengah di atas,


maka dapat disimpulkan bahwa sector yang memiliki nilai investasi terbesar di
Kabupaten Ketapang adalah Pandai Besi dengan nilai investasi total sebesar
Rp. 94.345.000,-. Sedangkan sentra produksi yang paling rendah adalah Ale-
ale dengan nilai investasi total sebesar Rp. 1.500.000,-.
Sedangkan berdasarkan nilai produksi sentra industri kecil menengah meubel
kayu menempati peringkat teratas dengan nilai total produksi sebesar Rp.
622.554.000,- dan nilai total produksi paling rendah adalah pada sentra industry
kecil menengah gula merah aren Rp. 17.363.000,-. Dengan demikian diketahui
sector industri kecil menengah yang paling dominan dan produktif di Kabupaten
Ketapang berdasarkan rasio nilai investasi berbanding nilai produksi adalah
Anyaman Pandan dengan rasio sebesar 0,87, sedangkan sector industry kecil
menengah yang paling padat modal adalah Pandai Besi dengan rasio nilai
investasi sebesar Rp. 94.345.000,-, dan sector industry kecil menengah dengan

V- 2
Kajian Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Menegah
Kabupaten Ketapang

nilai produksi paling potensial adalah Meubel kayu dengan total nilai produksi
sebesar Rp. 622.554.000,-. Tabel berikut ini menyajikan rasio investasi (I)
berbanding nilai produksi (Q) pada sentra-sentra industry kecil menengah di
Kabupaten Ketapang yang sudah terdata.

Tabel. 5.3. Rasio Nilai Investasi Berbanding Nilai Produksi Sentra Industri Kecil
Menengah Kabupaten Ketapang

No Rasio
Nama Sentra
. I/Q
1 Anyaman Pandan 0.87
2 Tikar Lampit 0.60
3 Pandai Besi 0.43
5 Gula Merah Aren 0.23
6 Genteng 0.19
Anyaman Rotan dan
8 Bambu 0.18
9 Kerupuk Amplang 0.17
10 Ale-ale 0.08
14 Terasi 0.04
15 Gula Merah Kelapa 0.02
16 Kerupuk Ikan/Udang 0.02
Sumber : Ketapang Dalam Angka 2016; Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang
(diedit)

5.2. Nilai Share Investasi, Produksi dan Tenaga Kerja Industri Kecil
Menengah Kabupaten Ketapang
Nilai Share menggambarkan persentase kondisi investasi, produksi dan
tenaga kerja industry kecil menengah di Kabupaten Ketapang pada periode
waktu tertentu. Nilai share akan menggambarkan dominasi sebuah sentra
industry terhadap sentra industry lainnya yang berperan di dalam pasar suatu
daerah.
Nilai Share investasi diperoleh dari nilai investasi total yang dimiliki
sebuah sentra industry kecil menengah yang dibagi dengan nilai total investasi
kemudian dinyatakan dalam persentase. Berikut ini dapat dilihat diagram nilai
share investasi sentra produksi yang ada di Kabupaten Ketapang.

V- 3
Kajian Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Menegah
Kabupaten Ketapang

Tabel 5.4. Share Investasi Sentra Industri Kecil Menengah di Kabupaten


Ketapang

Share Nilai Investasi Sentra Industri Kecil Menengah


1.84 1.29 Pandai Besi
2.59 Genteng
3.19 Tikar Lampit
Anyaman Pandan
10.09 30.40 Anyaman Rotan dan Bambu
Gula Merah Kelapa
Kerupuk Amplang
10.89 Kerupuk Ikan/Udang
Terasi
Gula Merah Aren
16.56 20.16
Ale-ale

Sumber : Data diolah, 2017


Porsi Investasi terbesar dimiliki oleh sector pandai besi dengan nilai total
30,4 persen, kemudian diikuti dengan sentra industry genteng, tikar lampir, dan
anyaman pandan dengan masing-masing nilai share investasi sebesar 20,16
persen, 16,56 persen dan 10,89 persen.
Nilai Share Produksi diperoleh dari nilai produksi total yang dimiliki sebuah
sentra industriy kecil menengah yang dibagi dengan nilai total produksi
kemudian dinyatakan dalam persentase. Berikut ini dapat dilihat diagram nilai
share produksi sentra produksi yang ada di Kabupaten Ketapang.
Tabel 5.4. Share Investasi Sentra Industri Kecil Menengah di Kabupaten
Ketapang

Share Nilai Produksi Sentra Industri Kecil Menengah


Kabupaten Ketapang

3.
14 Meubel Kayu Gula Merah Kelapa Kerupuk Ikan/Udang
3. Genteng Pandai Besi Anyaman Rotan dan
3422 Bambu
3. 0.61.7.72. 1.4 0.8 0.7
34 072 2 2Terasi 0 Pengelasan dan Pembuatan Perahu
47 Perbengkelan
5. 14 Tikar Lampit Batu Aji/Kecubung Kerupuk Amplang
62 .4
6. 9 Anyaman Pandan Meubel Rotan Ale-ale
30 11.13. Gula Merah Aren
7.
85 11
95

Sumber : Data diolah, 2016

V- 4
Kajian Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Menegah
Kabupaten Ketapang

Porsi produksi terbesar dimiliki oleh sector meubel kayu dengan nilai
total 22,7 persen, kemudian diikuti dengan sentra industry gula merah kelapa,
kerupuk ikan/udang, dan genteng, dengan masing-masing nilai share investasi
sebesar 14,49 persen, 13,11 persen dan 11,85 persen.

5.3. Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sentra Industri Kecil Menengah


Dari data yang diperoleh dari berbagai sumber, kondisi ketenagakerjaan
di Kabupaten Ketapang berdasarkan jumlah tenaga kerja dan penganggur
dapat dijelaskan dengan ilustrasi gambar 5.1. di bawah ini :

250000
9792 9855
8180 4179
9804
200000
2919

150000
Menganggur
213042 210621 218221 215150 Bekerja
198678
100000 176096

50000

0
2011 2016

Gambar 5.1. Perbandingan tenaga kerja produktif dan penganggur di


Kabupaten Ketapang

Berdasarkan observasi data yang tersedia jumlah tenaga kerja produktif


mengalami kenaikan mulai tahun 2014 hingga tahun 2016 dari jumlah tenaga
kerja produktif sebesar 176.096 jiwa pada tahun 2014 menjadi 215.150 jiwa.
Indikasi tersedianya lapangan kerja tambahan terutama dari sector industry
kecil menengah turut memberikan andil pada peningkatan jumlah tenaga kerja
produktif oleh maraknya program-program pengentasan pengangguran.

V- 5
Kajian Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Menegah
Kabupaten Ketapang

Sedangkan jumlah penganggur juga meningkat drastis dimulai sejak


tahun 2014, dengan jumlah yang sangat signifikan yaitu sebesar 2.919 jiwa
pada tahun 2014, menjadi 9.792 jiwa pada tahun 2015 dan kembali turun
sedikit sebesar 9.855 jiwa pada tahun 2016.

V- 6

Anda mungkin juga menyukai