Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Bahasan
1. Topik : Hemodialisa
2. Sub Topik : Cairan dan Elektrolit
3. Hari/tanggal : Senin , 08 Juli 2017
4. Waktu : Pukul 08.30 – 09.00 WIB
5. Tempat : Ruang Hemodialisis
6. Sasaran : Klien dan keluarga pasien hemodialisis
7. Penyuluh : Lilis Supriatin

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat
memahami tentang cairan dan elektrolit
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penjelasan tentang tata tertib selama 30 menit, diharapkan sasaran
dapat:
a. Mengetahui pengertian cairan tubuh

b. Mengetahui fungsi cairan tubuh dan tanda dehidrasi

C. Materi
Terlampir

D. Metode dan Media


1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media
Leaflet
E. Tabel Kegiatan
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
sasaran
2. Perkenalan 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan topik dan tujuan 3. Mendengarkan
penkes kepada sasaran penyuluh
menyampaikan topik
dan tujuan.
4. Kontrak waktu untuk 4. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan penkes kesepakatan waktu
dengan sasaran pelaksanaan penkes
20 menit Kegiatan inti 1. Mengkaji ulang pengetahuan 1. Menyampaikan
sasaran tentang materi pengetahuannya
penyuluhan. tentang materi
penyuluhan
2. Menjelaskan materi penyuluhan 2. Mendengarkan
kepada sasaran penyuluh
menyampaikan materi
3. Memberikan kesempatan kepada 3. Menanyakan hal-hal
sasaran untuk menanyakan hal- yang tidak dimengerti
hal yang belum di mengerti dari dari materi penyuluhan
meteri yang dijelaskan penyuluh.

5 menit Evaluasi/ 1. Memberikan pertanyaan kepada 1. Menjawab pertanyaan


penutup sasaran tentang materi yang yang diajukan
sudah disampaikan penyuluh penyuluh
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyampaian
disampaikan kepada sasaran kesimpulan
3. Menutup acara dan mengucapkan 3. Mendengarkan
salam serta terima kasih kepada penyuluh menutup
sasaran. acara dan menjawab
salam

G. Evaluasi
1. Prosedur
Post test
2. Bentuk test
Tanya jawab secara lisan
3. Butir Pertanyaan
a. Apa pengertian obat
b. Apa prinsip pemberian obat
PENTINGNYA KONSUMSI
OBAT RUTIN
PASIEN HEMODIALISA
SELAMA DI RUMAH

A. Pengertian Obat
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau
rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh
manusia.

Meskipun obat dapat menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga


orang yang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
obat dapat bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun. Obat itu akan
bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit
dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi, apabila obat salah digunakan dalam
pengobatan atau dengan dosis yang berlebih maka akan menimbulkan keracunan dan
bila dosisnya kecil tidak akan memperoleh penyembuhan (Anief, 1991).

B. Mengenal Obat Pokok Pasien Hemodialisa


Obat pokok yang akan dibahas pada pembahasan kali ini adalah Amlodipin,
Bicnat, Sulfas Ferosus, Folic Acid dan Calcium.
 Amlodipine : merupakan obat golongan anti-hipertensi bekerja dengan merelaksasi
otot jantung dan dinding pembuluh darah.
 Komposisi : Amlodipine
Indikasi : Anti hipertensi
Dosis : 2,5mg, 5mg dan 10mg, 1x/hr
Efek samping : Sakit kepala, edema, kelelahan menyeluruh, muntah. Jarang :
pruritus, edema, dyspepsia, asthenia, spasme otot, pembesaran gusi.
 Bicnat : Natrium bikarbonat
Komposisi : Natrium bicarbonat
Indikasi : Antidot dan Obat Lain untuk Keracunan
Dosis : 3x1/hr, 650mg
Efek samping : Peregangan (disletion) lambung, flatulen, perdarahan serebral,
udem, kejang tetanus, udem paru, hipernatremia, hiperosmolalitas, hipokalsemia,
hipokalemia, asidosis intrakranial, alkalosis metabolic.
 Sulfas Ferosus : Zat besi merupakan zat penting untuk pembentukan sel darah merah.
Komposisi : Feritin sulfate heptahydrate
Indikasi : Anemia
Dosis :300mg,1-3x/hr dws,1-2x/hr anak
Efek samping : Peroral dapat menimbulkan gangguan saluran cerna,seperti : mual,
diare, konstipasi, rasa nyeri epigaster. Efek samping ini mungkin dikurangi dengan
pengurangan dosis.
Obat ini dapat menyebabkan feses berwarna hitam
Pemberian : sewaktu atau segera setelah makan (jangan waktu perut kosong).
 Folic Acid : Asam folat adalah vitamin yang larut air, sangat penting untuk berbagai
fungsi tubuh. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam Folat untuk
memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia.
Komposisi : Asam folat
Indikasi : Anti anemia
Dosis : 1x/hr, 5mg
Efek samping : Reaksi alergi, bronkospasme, wajah memerah, gatal, erupsi
sementara.
 Calcium : Kalsium karbonat menjadi kalsium klorida oleh asam lambung, harus
digunakan bersama makanan untuk meningkatkan aborpsinya (karena peningkatan
sekresi asam lambung). Antasid menetralkan asam lambung. Suplemen kalsium &
osteoporosis : meningkatkan kadar kalsium plasma untuk berbagai keperluan
termasuk pembentukan tulang dan pengikat fosfat.
Komposisi : Calcium carbonate, setara dengan elemen calcium 500mg.
Indikasi : pencegahan dan therapy untuk gangguan metabolisme atau defisiensi
calcium.
Dosis : 1-2x/hr
Efek samping : Jarang, kembung, diare, konstipasi.

C. Prinsip Pemberian Obat


Prinsip pemberian obat untuk perawat meliputi 12 Benar, tetapi untuk pasien sendiri
selama dirumah cukup dengan 5 Benar. 12 B itu adalah sebagai berikut :
1. Benar Pasien,
2. Benar Obat,
3. Benar Dosis,
4. Benar Waktu,
5. Benar Cara Pemberian,
6. Benar Dokumentasi,
7. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien,
8. Hak Klien untuk Menolak,
9. Benar Pengkajian,
10. Benar Evaluasi,
11. Benar Reaksi terhadap Makanan,
12. Benar Reaksi dengan Obat Lain.

D. Hasil Survei Pengetahuan Pasien Hemodialisa RSUD R Syamsudin,SH tentang


Konsumsi Obat
Hasil survey dari 100 pasien shift 1 yang dilakukan selama 3hari dari tanggal 24-26
September 2014 adalah sebagai berikut :
1. Pasien rutin mengkonsumsi obat : 78% rutin, 17%tidak rutin, 5%tidak makan obat.
2. Pasien tahu nama obat yang dikonsumsi : 49% tahu, 38% tahu sebagian, 13% tidak
tahu.
3. Pasien tahu dosis obat : 52% tahu, 19% tahu sebagian, 29% tidak tahu.

Anda mungkin juga menyukai