Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Mata Kuliah

Penyesuaian Diri Peserta Didik

Disusun Guna Memenuhi Tugas Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Lies Nurhaini, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:

1. Nur Amin Sholekhah (K7721048)


2. Rizka Putri Ariyani (K7721056)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021
PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK

Pengertian Penyesuaian Diri

Menurut para ahli :

a. Schneiders menyebutkan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses


dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi
hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Ia
mendefinisikan yang ditinjau dari 3 sudut pandang, yaitu penyesuaian diri
sebagai bentuk adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk
konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan
(mastery).
b. Hurlock (dalam Gunarsa & Gunarsa, 2004, hal. 93) mengatakan bahwa
penyesuaian diri adalah subjek yang mampu menyesuaikan diri kepada umum
atau kelompoknya dan orang tersebut memperlihatkan sikap dan perilaku
yang menyenangkan, berarti orang tersebut diterima oleh kelompok dan
lingkungannya.
c. Gunarsa & Gunarsa (2004, hal. 95) penyesuaian diri merupakan faktor
yang penting dalam kehidupan manusia yang harus dilakukan supaya terjadi
keseimbangan dan tidak ada tekanan yang dapat mengganggu suatu dimensi
kehidupan.
d. Ali dan Asrori (2011, hal. 175) berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat
didefinisikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan
perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi
kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk
menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu
dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah
suatu proses perubahan dalam diri pada peserta didik, dimana individu harus dapat
mempelajari tindakan atau sikap baru untuk berubah dalam menghadapi segala
keadaan baik yang mendukung maupun yang bertolak belakang dengan peserta didik
tersebut sehingga tercapai tujuan sekolah, hubungan dengan orang lain dan
lingkungan sekitar

Aspek-Aspek Penyesuaian Diri

1. Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya
sendiri sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan
lingkungan sekitarnya dan ia menyadari sepenuhnya siapa dirinya
sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak obyektif
sesuai dengan kondisi dirinya tersebut. Keberhasilan penyesuaian diri
ditandai dengan tidak adanya rasa benci, adanya rasa bertanggungjawab, dan
percaya pada kondisi dirinya sendiri. Sedangkan kegagalannya ditandai
dengan adanya keguncangan emosi, kecemasan, ketidakpuasan yang
selanjutnya terjadi sebuah gap yang menjadi sumber konflik dan terwujud
rasa takut dan kecemasan. Dari situlah seorang peserta didik harus melakukan
penyesuaian diri.
Penyesuaian diri yang baik meliputi 6 aspek, yaitu :
- Kontrol terhadap emosi yang berlebihan dimana aspek ini menekankan
kepada adanya kontrol dan ketenangan emosi individu yang
memungkinkannya untuk menghadapi permasalahan secara cermat dan
dapat menentukan berbagai kemungkinan pemecahan masalah ketika
muncul hambatan.
- Mekanisme pertahanan diri yang minimal dimana menekan pada respon
normal dibanding penyelesaian masalah yang memutar melalui
serangkaian mekanisme pertahanan diri yang disertai tindakan nyata
untuk mengubah suatu kondisi. Dapat dikategorikan normal apabila
bersedia mengakui kegagalan yang dialami dan berusaha kembali untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Namun individu yang mengalami
gangguan penyesuaian jika individu mengalami kegagalan dan
menyatakan bahwa tujuan tersebut tidak berharga untuk dicapai.
- Frustrasi personal yang minimal yang ditandai dengan
perasaan tidak berdaya dan tanpa harapan, maka akan sulit bagi individu
untuk mengorganisir kemampuan berpikir, perasaan, motivasi dan tingkah
laku dalam menghadapi situasi yang menuntut penyelesaian.
- Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri dimana
individu memiliki kemampuan berpikir dan melakukan pertimbangan
terhadap masalah atau konflik serta kemampuan mengorganisasi pikiran,
tingkah laku, dan perasaan untuk memecahkan masalah, dalam kondisi
sulit sekalipun menunjukkan penyesuaian yang normal.
- Kemampuan untuk belajar dan memanfaatkan pengalaman masa lalu
yang ditunjukkan dengan adanya proses belajar berkesinambungan dari
perkembangan individu sebagai hasil dari kemampuannya mengatasi
situasi konflik dan stres.
- Sikap realistik dan objektif yang bersumber pada pemikiran yang
rasional, kemampuan menilai situasi, masalah dan keterbatasan individu
sesuai dengan kenyataan sebenarnya
2. Penyesuaian Sosial
Yaitu penyesuaian yang terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat
individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan
tersebut mencakup hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya,
keluarga, sekolah, teman atau masyarakat luas secara umum. Dalam proses
ini, individu dan masyarakat sebenarnya sama-sama memberikan dampak
bagi komunitas dimana individu menyerap berbagai informasi, budaya dan
adat istiadat yang ada, sementara komunitas (masyarakat) diperkaya oleh
eksistensi atau karya yang diberikan oleh sang individu kemudian disusul
dengan adanya kemauan mematuhi norma dan peraturan sosial
kemasyarakatan.
Ciri-Ciri Penyesuaian Diri

1. Ciri yang baik :


- dapat diterima di suatu kelompok
- dapat menerima dirinya sendiri
- dapat menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
2. Ciri yang tidak baik ditunjukan dengan buruknya hubungan sosial individu
dengan lingkungan sekitarnya.

Langkah-Langkah Penyesuaian Diri yang Efektif

1. Persepsi yang akurat terhadap realitas, yaitu kemampuan individu untuk


mengetahui komsekuensi dari segala tingkah lakunya dengan adanya
kemampuan untuk mengetahui apa yang menjadi akibat dari perilakunya.
2. Kemampuan untuk mengatasi kecemasan dan stress, dimana individu
memiliki kemampuan untuk mentoleransi hambatan - hambatan yang ada saat
mencapai tujuan hidupnya. Tidak ada suatu kecamasan maupun stress yang
membebani individu untuk mencapai tujuannya.
3. Citra diri yang positif, dimana individu menyadari kondisi kehidupannya saat
ini. Individu mampu mengenali kelamahan maupun kelebihannya yang ada
pada dirinya.
4. Kemampuan untuk mengekspresikan perasaannya, dimana individu yang
sehat akan mampu mengekspresikan emosinya dan ia akan memiliki
kendali atas emosinya sendiri. Dengan adanya kendali atas emosinya maka ia
tidak akan merugikan lingkungannya.
5. Hubungan antar pribadi yang baik, dimana individu akan memiliki
hubungan yang aman dan nyaman dengan lingkungan sosialnya.
Karakteristik Penyesuaian Diri

1. Positif, yang ditandai dengan :


- Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional.
- Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.
- Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.
- Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
- Mampu dalam belajar.
- Menghargai pengalaman.
- Bersikap realistik dan objektif.
2. Negatif, yang menyebabkan individu melakukan penyesuaian yang salah
yang ditandai dengan :
- tingkah laku yang serba salah
- tidak terarah
- emosional
- sikap yang tidak realistik, agresif,

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, A. S. (2013). Studi kasus dampak penjurusan studi pilihan orang tua
terhadap penyesuaian diri peserta didik SMAN 1 Kediri (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Sulistyorini, R. D., & Rahmawati, A. (2013). Metakognisi dan Penyesuaian Diri
Siswa Akselerasi. Jurnal Psikologi Tabularasa, 8(1).
Windaniati, W. (2015). Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa melalui
Teknik Cognitive Restructuring Pada Kelas X Tkr 1 Smk Negeri 7 Semarang
Tahun 2012/2013. Jurnal penelitian pendidikan, 32(1).

Anda mungkin juga menyukai