Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI HKI YANG SEBAIKNYA DIMILIKI OLEH PELAKU USAHA

DI SEKITAR TEMPAT TINGGAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu : Susilaningsih, M.Bus.

Disusun oleh Kelompok 6:

1. Rizka Putri Ariyani


2. Wafiqmaghfiroh Izzatul Jannah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian HKI
Kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan
suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Pada intinya kekayaan intelektual
adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.
Objek yang diatur dalam kekayaan intelektual berupa karya-karya yang timbul atau lahir
karena kemampuan intelektual manusia.

Undang-undang kekayaan intelektual seperti undang-undang merek dagang melarang


penjualan barang-barang yang melanggar seperti sendal "McDnoald's" dan "NKIE" ini.
Sifat tidak berwujud dari kekayaan intelektual menghadirkan kesulitan jika dibandingkan
dengan properti tradisional seperti tanah atau barang. Tidak seperti properti tradisional,
kekayaan intelektual adalah "barang tak terbagi"", karena jumlah orang yang tidak
terbatas dapat "mengkonsumsi" barang intelektual tanpa menghabiskannya. Selain itu,
investasi dalam barang intelektual menderita masalah apropriasi: pemilik tanah dapat
mengelilingi tanah mereka dengan pagar yang kuat dan menyewa penjaga bersenjata
untuk melindunginya, tetapi produsen informasi atau literatur biasanya tidak dapat
berbuat banyak untuk menghentikan pembeli pertama mereka mereplikasi dan
menjualnya dengan harga lebih rendah. Menyeimbangkan hak sehingga cukup kuat untuk
mendorong terciptanya barang intelektual tetapi tidak terlalu kuat sehingga menghalangi
barang tersebut. penggunaan luas adalah fokus utama hukum kekayaan intelektual
modern.

B. Ruang Lingkup Kekayaan Intelektual


1. Hak Cipta (Copyrights) adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan
tidak mengurangi pembatasan menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Hak Kekayaan Industri (Industrial Property Rights) yang mencakup:
a. Paten (Patent) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor
atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk
melaksanakannya
b. Desain Industri (Industrial Design) adalah suatu kreasi tentang bentuk,
konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
c. Merek (Trademark) adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-
huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa.
d. Indikasi Geografis (Geographical Indication) yaitu suatu tanda yang
menunjukkan daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis
termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut,
memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
e. Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit) adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada Pendesain atau
hasil kreasinya, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.
f. Rahasia dagang (Trade secret) adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum
di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna
dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
C. Sifat Hukum Kekayaan Intelektual
Hukum yang mengatur kekayaan intelektual bersifat teritorial, pendaftaran ataupun
penegakan kekayaan intelektual harus dilakukan secara terpisah di masing-masing
yurisdiksi bersangkutan. kekayaan intelektual yang dilindungi di Indonesia adalah
kekayaan intelektual yang sudah didaftarkan di Indonesia.
BAB II

IDENTIFIKASI HKI DARI USAHA DI SEKITAR TEMPAT TINGGAL

1. Warung Makan Soto Sor Asem


Warung makan ini adalah warung makan yang berada di daerah Klaten, tepatnya di
Jalan Jogja-Solo Km. 22 Karang Jati, Banaran, Delanggu, Klaten. Warung makan ini
cukup ikonik bagi warga sekitar, selain karena tempatnya strategis, namun sotonya
sendiri juga menggugah selera seakan memikat pembeli untuk datang lagi. Pelanggannya
bervariasi, namun kebanyakan adalah pria pekerja yang tidak sempat sarapan pagi. Jam
buka warung ini juga tidak terlalu lama, hanya dari jam 06.30 pagi sampai jam 14.00
siang.
Karena warung makan ini yang cukup ikonik, mendaftarkannya untuk mendapatkan
Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) akan sangat membantu usaha ini untuk tidak ditiru
dan diplagiat. HKI yang sebaiknya dimiliki oleh warung soto ini adalah:
a. Merk Dagang
Karena nama warung soto ini cukup unik, yaitu “Sor Asem” yang berasal dari Bahasa
Jawa ngisor asem atau yang berarti di bawah pohon asam. Memang dulunya di depan
warung ini ada pohon asam yang cukup besar namun sekarang sudah tidak ada lagi.
Dengan mematenkan merk dagangnya membuat warung soto ini semakin terkenal
karena tidak ada yang meniru nama atau merk dari warung ini.
b. Hak Cipta
Warung soto ini memiliki rasa soto yang khas dan berhasil memikat pembelinya.
Entah apa bumbu atau rahasia memasaknya, mendaftarkannya ke hak cipta akan
sangat membantu usaha ini. Dengan mendaftarkan hak cipta atas resep sotonnya akan
melindungi warung ini dari tindak plagiat resep dan menghindari persaingan warung
soto sejenis dengan resep yang kemungkinan sama sehingga meningkatkan jumlah
penjualan dan memaksimalkan keuntungan.
c. Indikasi Geografis
Salah satu rahasia yang membuat soto ini terasa nikmat adalah ayam suwirnya yang
menggunakan ayam asli Jawa atau ayam kampung. Dengan mendaftarkan indikasi
geografisnya, warung ini bisa membuat iklan dengan menunjukkan kepada calon
pembeli jika menggunakan ayam asli Jawa yang di ternakkan baik oleh sendiri
maupun oleh warga sekitar.
2. Ayam Gepuk Pak Gembus
Ayam Gepuk Pak Gembus merupakan gerai makan yang menyediakan menu khasnya
yaitu ayam gepuk dengan sambal bawang resep rahasia. Pemilik Ayamg Gepuk Pak
Gembus ialah Rido Nurul Adityawan. Sekitar Tahun 2013 Rido yang bekerja sebagai
karyawan kantoran pada saat itu, mampu untuk mengumpulkan uang sebanyak 19 juta
rupiah sebagai modal awal untuk mendirikan usaha Ayam Gepuk Pak Gembus. Karena
kegigihan dan kegemarannya memasak ayam, Ridho sebagai pak Gembus memberanikan
diri membuka gerai ayam gepuk, setelah menabung selama 3,5 tahun dengan bekerja
dibeberapa perusahaan. Tanpa memiliki pengetahuan soal berbisnis, pak Gembus
memberanikan diri membuka gerai ayam gepuk pertamanya di Jakarta Barat. Dari
menjual 3 ekor ayam, kini Pak Gembus sudah berhasil menghabiskan 110 ekor ayam di
tiap gerainya dan kalo dihitung  di seluruh cabang, sekitar 12 ton ekor ayam bisa habis
dalam satu hari. Harga yang ditawarkan cukup bervariasi dari mulai 20.000 an sampai
30.000 an. Hingga kini Ayam Gepuk Pak Gembus memiliki 700 gerai dari Sabang sampai
Merauke.

HKI Ayam Gepuk Pak Gembus


a. Hak Cipta
Seperti yang diketahui Ayam Gepuk Pak Gembus menjual menu utamanya yaitu
Ayam Gepuk atau biasa disebut juga dengan Ayam Penyet dengan sambal bawang
khas dari Pak Gembus sendiri. Gerai makan ini awal mula juga diciptakan oleh
pemiliknya sendiri yang berawal dari pencinta makanan pedas lalu membuat Ayam
Penyet dengan resep sendiri. Begitu banyak ayam penyet dan juga ayam geprek
sebagai bentuk inovasi baru ayam penyet dengan sambal berbeda ini dapat
didaftarkan menjadi hak cipta perusahaan.
b. Hak Paten
Saat ini banyak bermunculan ayam penyet yang ingin meniru Ayam Gepuk Pak
Gembus. Pemilik dari Ayam Gepuk Pak Gembus hendaknya melakukan Hak Paten
untuk menghindari claim dari orang-orang yang baru berbisnis dengan produk yang
sama dan dengan sambal yang mirip dengan Ayam Gepuk Pak Gembus.
c. Hak Merk
Merk yang digunakan Pemilik untuk menamai bisnisnya ialah Ayam Gepuk Pak
Gembus. Nama Merk tersebut diambil dari ayam yang digepuk dan nama Gembus
adalah nama panggilan kecilnya. Ayam Gepuk Pak Gembus dapat didaftarkan
menjadi hak merk perusahaan sehingga nantinya pemilik merk memiliki hak eksklusif
untuk menggunakan merk tersebut.

d. Rahasia Dagang

Perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, pengolahan barang dagang,


dan informasi lain yang secara umum tidak dapat diketahui nilai ekonomisnya. Seperti
hal nya Ayam Gepuk Pak Gembus ada rahasia dagang mulai dari resep dan resep
yang digunakan Owner dari Ayam Gepuk Pak Gembus hingga proses pembuatan dan
rencana pemasaran produk.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektual

Anda mungkin juga menyukai