Anda di halaman 1dari 28

A.

Pendahuluan

1. Profil Perusahaan

Nama Usaha : Ayam Geprek Bang Kumis

Alamat : Jl. Manyar Sakti no. 14

Nama Pemilik : Dicky Rinaldi

e-mail : dickyrinaldidolken@gmail.com

No.Hp : 081261848757

Instagram : geprek_bangkumis

2. Latar Belakang

Pada masa sekarang menjadi sukses adalah tuntutan bagi setiap orang.

Melihat dengan kondisi perekonomian dan kebutuhan hidup yang semakin

meningkat setiap orang berlomba-lomba mencari cara untuk mendapatkan

penghasilan yang lebih, guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Bahkan

untuk jaman sekarang ini orang bekerja dan berbinis tidak hanya untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk menjadi sukses guna untuk

mendapatkan kehidupan yang lebih nyaman. Dengan kecanggihan teknologi

dan ilmu pengetahuan yang semakin tinggi berbagai macam cara dilakukan

untuk menjadi menjadi maju.

Pekanbaru merupakan salah satu kota yang maju di Indonesia. Berbagai

bisnis berhasil dijalankan dikota ini. Salah satu bisnis yang menjadi daya tarik

pebisnis adalah kuliner. Berbagai macam kuliner telah hadir menyapa warga

Pekanbaru mulai dari makanan tradisional, makanan khas pekanbaru, makanan

khas dari berbagai daerah dan bahkan makanan-makanan dari luar negeri
seperti jepang, korea telah hadir di Pekanbaru. Kuliner yang tersedia berbagai

macam harganya, mulai dari yang sangat murah dan bahkan harga nya yang

fantastik untuk satu porsinya. Hal ini mendapat perhatian dari seorang

mahasiswa teknik Universitas Riau yaitu Dicky Rinaldi.

Ia berfikir bahwa Pekanbaru ini merupakan kota yang banyak memiliki

Universitas, mulai dari Universitas Negeri, Swasta dan juga Sekolah-sekolah

Tinggi. Hal ini membuat ia berfikir untuk membuka usaha kuliner, dengan

harga yang terjangkau untuk tingkat mahasiswa. Berbagai macam ide ia cari

untuk mendapatkan bisnis kuliner yang dapat diterima dikalangan masyarakat.

Akhirnya ia memutuskan untuk membuka bisnis yang untuk saat ini cukup

dikenal dikalangan masyarakat luas, yaitu ayam geprek. Namun ia ingin

memberikan ciri khas kepada ayam geprek yang akan ia jual agar dapat

diterima di kalangan mahasiswa.

Hal pertama yang ia lakukan adalah memberikan ciri khas rasa pada

ayam geprek yang akan ia buat. Ia tidak memiliki kemampuan khusus dibidang

masak memasak, akhirnya dia belajar secara otodidak melalui youtube.

Berulang kali dia melakukan eksperimen untuk menemukan resep yang enak

dan sesuai selera mahasiswa. Akhirnya ia menemukan resep yang menurutnya

akan diterima oleh kalangan mahasiswa. Selain itu dia juga memperhatikan

konsep tempat untuk dia berjualan. Dia berfikir meskipun dagangan yang dia

jual itu murah namun dia tidak ingin dagangannya terlihat murahan. Sehingga

dia mencari konsep interior untuk tempatnya berjualan. Mulai dari jenis kayu

dia mencari kualitas kayu yang baik dan unik. Kemudian dia juga memberikan

aksesoris-aksesoris yang menarik untuk interior tempat dia berjualan sehingga


pengunjung akan nyaman berada di tempat berjualannya tersebut. Bahkan

bentuk piring, gelas yang ia gunakan untuk menghidangkan makanan ia

perhatikan guna memberikan kenyamanan kepada konsumen.Sehingga dia

berhasil membuka bisnis kuliner tersebut dengan menu yang sudah ia siapkan

dengan konsep yang unik. Dan akhirnya bisnis kuliner tersebut berhasil dibuka

dengan nama “Ayam Geprek Bang Kumis”

Pada hari pertama bisnis tersebut dibuka ia melakukan promosi, yaitu

setiap pengunjung yang datang akan mendapt makanan gratis. Pada hari

pertama ia menyediakan makanan gratis untuk 100 orang pembeli pertama,

dimana 20 orang pertama mendapatkan paket Ayam Geprek Mozarella.

Dengan diberlakukannya promosi tersebut Dicky berharap pengunjung bisa

mencicipi rasa dari ayam gepreknya dan mau kembali lagi untuk makan

ditempatnya.

Untuk saat ini bisnis ayam geprek yang telah dibuka memiliki beberapa

menu dengan harga yang cukup membuat pelanggan ingin datang kembali.

Karena sasaran usahanya dari awal adalah mahasiswa, Dicky sengaja membuat

menu dengan harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa.


B. Aspek Hukum

Hukum adalah himpunan peraturan atau ketentuan tertulis maupun tidak

tertulis yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangan yang mengurus tata

tertib suatu masyarakat dan hal tersebut harus ditaati oleh masyarakat karena

sifatnya mengikat dan memiliki sanksi.

Hukum bisnis adalah sekumpulan perangkat hukum yang mengatur tata

cara dan pelaksanaan sebuah urusan maupun kegiatan perdagangan, industri,

maupun keuangan yang mempunyai hubungan dengan pertukaran barang dan

jasa, kegiatan produksi maupun kegiatan menempatkan uang yang dilakukan

oleh para pelaku usaha dengan usaha dan motif tertentu dengan

mempertimbangkan segala jenis risiko yang mungkin saja akan dihadapi.

Izin usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari

pihak berwenang atas penyelenggaraan suatu kegiatan usaha oleh seorang

pengusaha atau suatu perusahaan. Agar kegiatan usaha lancar dan sah di mata

hukum, maka setiap pengusaha wajib untuk mengurus dan memiliki izin usaha

dari instansi pemerintah yang sesuai dengan bidangnya.

Untuk mendirikan usaha ada beberapa dokumen terkait perizinan yang

harus di lengkapi, diantaranya:

1. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)

Dokumen ini dikeluarkan oleh kecamatan setempat di mana usaha akan

didirikan.

2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor ini dibuat sebagai alat administrasi pajak sekaligus sebagai

identitas bagi pelaku usaha.


3. Izin Usaha Dagang (UD)

Izin Usaha Dagang digunakan sebagai bukti legalitas usaha.

4. Surat Izin Tempat Usaha

Surat Izin Tempat Usaha memiliki dasar hukum yang sah dan valid,

suatu keharusan bagi pengusaha untuk memilikinya.

5. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

Surat yang dibutuhkan oleh para pengusaha kecil menengah yang

memiliki modal Rp 5 juta sampai dengan Rp 200 juta sebagai legalitas

usaha, supaya usaha mereka bisa berjalan tanpa melanggar ketentuan.

6. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Apapun jenis usahanya ketika jenisnya merupakan usaha perdagangan

maka harus memiliki surat ini.

7. HO Aurat Izin Gangguan

Surat bukti bahwa anda tidak merasa keberatan dengan lokasi dan situasi

dari tempat dimana pengusaha akan mendirikan usaha.

8. Izin BPOM

Merupakan surat izin keamanan dari suatu produk usaha makanan

ataupun produk lain yang layak konsumsi, sehingga jaminan produk

tersebut sangat terjaga dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Dari beberapa jenis perizinan yang telah disebutkan diatas, usaha ”Ayam

Geprek Bang Kumis” belum memenuhi satupun dari izin usaha tersebut

dikarenakan memang tidak tahu tentang perizinan usaha yang ada.

Sebagai pelaku usaha, seharusnya pemilik ”Ayam Geprek Bang Kumis”

mengetahui perizinan apa saja yang harus di miliki sebelum mendirikan


usahanya. Karena tidak adanya izin merupakan suatu kelemahan bagi

perusahaan, dengan begitu pesaing akan sangat mudah menjatuhkan usaha kita.

C. Aspek Pasar dan Pemasaran

a) Pasar Potensial

Pasar ini dapat didefinisikan sekumpulan orang (konsumen) yang

mempunyai tingkatan minat tertentu terhadap penawaran pasar tertentu.Pasar

potensial adalah pasar dimana pembeli sudah mempunyai minat tetapi belum

memiliki uang, sewaktu punya uang baru pembeli akan membeli.

Pasar potensial dinyatakan sebagai jumlah maksimum pelanggan yang

dapat memasuki pasar. Hal ini berarti bahwa pasar potensial merupakan salah

satu aspek penting guna memahami market demand karena menjelaskan

potensi customer yang membentuk potential maximum terhadap karakteristik

pasar yang dikehendaki.

Menurut pengertian diatas, pasar potensial dari bisnis kuliner “Áyam

Geprek Bang Kumis” ini adalah mahasiswa. Karena mahasiswa adalah

konsumen yang sangat bersifat konsumtif. Mengapa demikian, setiap bulannya

mahasiswa akan menerima kiriman dari orang tuanya dan pada umumnya

mereka semua akan menghabiskan uang tersebut sehingga menjadikan

mahasiswa sebagai sasaran empuk untuk dijadikan target.

b) Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu

harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen

akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan

permintaan konsumen akan barang dan jasa tidak terbatas.


Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan

(demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan

tertentu antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang

tersebut.

Untuk permintaan “Ayam Geprek Bang Kumis” ini bisa sampai 70 porsi

per hari. Hal ini diluar pesanan catering, misalnya bila ada acara-acara tertentu

dan orang tersebut memesan “Ayam Geprek Bang Kumis” maka pemilik akan

menyediakan porsi lebih sesuai dengan permintaan konsumen.

c) Pesaing

Analisis persaingan dilakukan dengan anilisis SWOT, yaitu :

Strenght Oportunity

 Lokasi berada ditempat yang  Ayam merupakan lauk yang

strategis digemari semua kalangan

 Tempat berjualan nyaman  Konsumen menginginkan inovasi

 Harga terjangkau dengan porsi yang dari topping ataupun rasa pada

banyak produk ayam geprek bang kumis

 Interior tempat berjualan berbeda  Untuk usaha kuliner, setiap hari

dari pesaing yang ada disekitar pasti dibutuhkan karena semua

daerah tersebut orang butuh makan untuk

 Melakukan promosi lewat media menjalankan aktivitasnya

sosial juga, yaitu melalui instagram

geprek_bangkumis
Weakness Threat

 Pelayanan kurang memuaskan  Munculnya pesaing modal yang

 Usaha ini termasuk memiliki kuat

banyak pesaing  Munculnya pesaing dengan kualitas

 Kekurangan karyawan yang yang lebih baik

profesional

 Tidak adanya izin usaha

d) Market Share ( Pangsa Pasar)

Market Share ialah bagian pasar yang di kuasai oleh suatu perusahaan

dan seluruh potensi jual, biasanya dinyatakan dalam persentase. Atau Pangsa

pasar (market share) adalah persentase total dari penjualan suatu perusahaan

(dari seluruh sumber) dengan total penjualan jasa ataupun produk dalam

industri. Pangsa pasar merupakan bagian dari pasar yang dapat dicapai oleh

perusahaan.

Pangsa Pasar (market share) adalah bagian dari keseluruhan permintaan

suatu barang yang mencerminkan golongan konsumen menurut ciri khasnya,

seperti dari tingkat pendapatan, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan juga

status sosial. Pangsa pasar dapat menjadi salah satu indikator meningkatnya

kinerja pemasaran suatu perusahaan.

Pada bisnis “Ayam Geprek Bang Kumis” ini target sasarannya adalah

mahasiswa. Dimana mahasiswa adalah sasaran empuk untuk dijadikan target,

karena setiap bulannya mahasiswa akan menerima kiriman uang dari orang

tuanya, dan uang tersebut akan dihabiskan untuk berbagai keperluan, mulai
dari biaya transportasi, biaya kehidupan sehari-hari seperti makanan. Oleh

karena itu mahasiswa dianggap sebagai konsumen yang sangat konsumtif

sekali, sehingga sangat bagus untuk dijadikan target.

e) Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu unit

bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi

pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari

perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.

Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk

mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang di masuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Menurut Tjiptono (2002, 6) “Strategi pemasaran adalah alat fundamental

yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan

program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.”

Dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil, beberapa hal

yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Konsistensi

Tujuannya agar dapat membantu mengurangi biaya marketing serta

meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

2. Perencanaan

Dalam menjalankan konsep marketing untuk usaha kecil, maka perlu

perencanaan yang matang agar memperoleh banyak pelanggan.


3. Strategi

Beberapa hal yang biasanya dibahas saat menyusun rencana strategi

adalah siapa target pasar, bagaimana cara membidik pelanggan, serta

bagaimana cara menjaga agar konsumen yang ada menjadi pelanggan

tetap.

4. Target Market

Definisikan secara tepat pangsa pasar apa yang sedang dituju. Caranya

dengan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

5. Anggaran

Dari anggaran yang telah dibuat, dapat menentukan berapa dana yang

dibutuhkan untuk melakukan pemasaran.

6. Website

Sekarang ini, semua usaha bisnis membutuhkan website untuk

memberikan informasi mengenai produk yang sedang ditawarkan, sebab

hampir 60 persen konsumen yang datang mendapatkan informasinya

melalui internet.

7. Branding

Usaha kecil tentunya membutuhkan brand, mulai dari gambar, logo serta

produk unggulan yang dihasilkannya agar dapat dikenal oleh masyarakat

sehingga semakin berkembang.

8. SNS Operation

SNS operation merupakan salah satu strategi yang menggunakan media

sosial untuk melakukan promosi dan iklan.


9. Mobile Marketing

Dengan meningkatnya pengguna ponsel pintar dan tablet tentunya

membuat pesan pemasaran dan konten untuk platform mobile

merupakan suatu keharusan.

Dari beberapa poin strategi pemasaran di atas, ”Ayam Geprek Bang

Kumis” sudah melakukan hampir sebagian dari poin-poin tersebut. Yang

pertama Konsistensi, Ayam Geprek Bang Kumis konsisten dalam menjalankan

usaha dibidang kuliner.

Kemudian yang kedua Perencanaan, Ayam Geprek Bang Kumis sebelum

berdiri sudah melewati tahap perencanaan yang matang. Misalnya seperti

menentukan tempat usaha berdiri, target sasaran usaha, tata letak interior

usaha, nama, harga, cita rasa, jenis kuliner seperti apa yang akan di jual,

pemilik sudah merencanakan semua hal tersebut.

Selanjutnya yang ketiga Strategi, Ayam Geprek Bang Kumis sudah

membuat strategi sendiri, seperti menentukan target pasar yang merupakan

mahasiswa, kemudian melakukan promosi makan gratis untuk 100 pembeli

pertama. Itu bertujuan untuk memperkenalkan produknya kepasar dan mencari

konsumen.

Yang keempat Target Market, Ayam Geprek Bang Kumis menargetkan

sasarannya kepada para Mahasiswa. Karena sifat mahasiswa yang konsumtif,

menjadi peluang sendiri bagi pelaku usaha kuliner termasuk Ayam Geprek

Bang Kumis.
Yang kelima adalah menentukan Anggaran. Ayam Geprek Bang Kumis

menetapkan anggaran sesuai dengan kantong mahasiswa. Harga yang

terjangkau dan porsi yang banyak dengan rasa yang nikmat adalah keinginan

semua orang termasuk mahasiswa.

Selanjutnya SNS Operation, Ayam Geprek Bang Kumis sudah

mempromosikan produknya dan menyebarluaskan produk tersebut melalui

Instagram. Karena saat ini Instagram merupakan aplikasi yang di gunakan oleh

semua kalangan. Dan lagi Ayam Geprek Bang Kumis juga melakukan delivery

khusus untuk konsumennya yang berada di daerah Panam.

D. Aspek Teknis

a) Lokasi dan lahan usaha

Faktor yang perlu di perhatikan dalam memilih lokasi usaha:

a. Lokasi usaha yang mudah terlihat

Dengan bertempat pada area yang mudah terlihat, maka sudah pasti

akan banyak memperoleh perhatian dan tentunya juga

memudahkan untuk masa perkenalan dan promosi bisnis anda yang

baru saja mulai dirintis.

b. Biaya membangun atau sewa tempat usaha

Kalkulasi atau perhitungan yang cermat harus anda lakukan

sebelum membuat keputusan kontrak sewa dengan pemilik lahan.

Pertimbangkan apakah keuntungan setiap bulan akan mampu untuk

memenuhi kebutuhan sewa lahan dan operasional usaha berikutnya.

c. Akses yang mudah dijangkau


Poin ini adalah mengenai kenyamanan konsumen ketika akan

menuju dimana lokasi usaha anda berada.

d. Lingkungan tempat usaha dan sekitarnya

Lingkungan sekitar tempat bisnis dan usaha adalah faktor yang

akan mempengaruhi pandangan serta minat konsumen terhadap

produk atau jasa yang anda tawarkan.

Menurut faktor pemilihan tempat usaha tersebut, lokasi “Ayam Geprek

Bang Kumis” mudah terlihat karena berada di pinggir jalan. Akses menuju

kesana juga mudah. Terlebih lagi usaha Ayam Geprek Bang Kumis berada di

sekitar kawasan kampus Universitas Riau. Hal itu membuatnya mudah di

jangkau oleh mahasiswa yang menjadi sasaran usaha tersebut. Tapi kelemahan

dari lokasi usaha Ayam Geprek Bang Kumis adalah kurangnya lahan untuk

parkir, mengingat mahasiswa UNRI yang dominan menggunakan motor.

b) Produksi

Produksi yang dia lakukan secara manual dan sendiri serta dibantu oleh

beberapa karyawannya. Dia mulai memproduksi ayam geprek tersebut dari

pukul 07.00 sampai 11.00.

c) Layout

Layout untuk tempat usaha Ayam Geprek Bang Kumis di bagian depan

ada tempat pemesanan dan etalase untuk memperlihatkan menu apa yang ada

di sana. Kemudian di bagian tengah ada meja dan tempat duduk untuk makan,

dan bagian dalamnya adalah dapur, dimana proses produksi berlangsung.


d) Teknologi,mesin,peralatan

Pada “Ayam Geprek Bang Kumis”ini masih menggunakan

teknologi,mesin,dan peralatan yang sangat sederhana,karena pembuatan ayam

geprek ini masih sangat dijangkau dengan cara yang manual dan biasa

sehingga belum membutuhkan mesin dan peralatan yang canggih. Namun

untuk ayam geprek mozarella untuk melelehkan keju digunakan alat yaitu gas

torch.

e) Penjadwalan kerja

Pekerjaan dimulai dari pukul 07.00 dimana dia pergi kepasar untuk

berbelanja keperluan ayam geprek tersebut. Kemudian pada pukul 09.00 dia

dan dibantu oleh 3 orang karyawannya mulai mengolah ayam geprek

tersebut.Dan pada pukul 11.00 dia membuka dagangannya tersebut sampai

pukul 21.00.

E. Aspek Sumber Daya Manusia

Menurut Sonny Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa

yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM

mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu

tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM

menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha

kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang

mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.


a. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat

bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.Tenaga kerja

adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain

mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka

yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga &

Yoga Firdaus, 2007:2).

Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 2 yang

menyebutkan bahwa seorang tenaga kerja meruapakan seseorang yang mampu

melakukan suatu pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri ataupun untuk masyarakat sekitar.

“Ayam Geprek Bang Kumis” memiliki 4 orang karyawan, dimana

karyawan yang bekerja masih berstatus sebagai mahasiswa. Setiap harinya,

hanya 2 karyawan saja yang bekerja di Ayam Geprek Bang Kumis. Hal itu

sebenarnya menjadi kelemahan untuk bisnis Ayam Geprek Bang Kumis,

dikarenakan karyawan yang masih berstatus mahasiswa. Kinerja mereka akan

terhambat apabila shift kerja dan jadwal kuliah bertabrakan.

b. Sumber Tenaga Kerja

Sumber tenaga kerja Ayam Geprek Bang Kumis adalah Sumber Tenaga

Kerja Eksternal, yaitu perekrutan tenaga kerja yang bersumber dari luar

perusahaan, misalnya:

1. Teman atau anggota keluarga karyawan


2. Lamaran yang masuk secara kebetulan.

3. Lembaga pendidikan.

4. Badan-badan penempatan kerja.

5. Iklan/advertasi.

Pemilik Ayam Geprek Bang Kumis, merekrut tenaga kerja yang

merupakan teman-temannya di kampus. Ayam Geprek Bang Kumis tidak

melakukan rekrutmen khusus.

c. Kompensasi

Kompensasi yang diberikan pada karyawan tersebut sesuai dengan

jumlah mereka masuk dalam sebulan. Biasanya setiap karyawan dalam

seminggu memiliki jatah 3 kali masuk sehingga dalam sebulan akan masuk

sebanyak 12 kali. Untuk 1 kali masuk karyawan akan diberi gaji Rp 30.000,00

sehingga dalam sebulan karyawan akan menerima Rp 360.000,00. Namun ia

memberikan bonus bulanan dilihat dari jumlah penjualan dan tingkat kerajinan

karyawan. Jadi dalam sebulan setiap karyawan bisa menerima kurang lebih Rp

400.000,00.

F. Aspek Finansial

a) Modal / Investasi

Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai

dasar untuk melaksanakan suatu pekerjaan.Modal sendiriadalah investasi yang

dilakukan pemilik perusahaan.Modal merupakan kewajiban juga karena

membebankan keharusan pembayaran deviden kepada pemilik, atau dalam


kasus likuidasi pembayaran sisa hasil penjualan aktiva setelah dikurangi

pelunasan berbagai kewajiban lain.Modal biasanya terdiri dari:

 Modal saham

 Agio saham

 Laba ditahan

 Laba tahun berjalan

 Selisih penilaian kembali aktiva tetap.

Modal yangdigunakan “ Ayam Geprek Bang Kumis ‘’ adalah modal

pribadi atau berasal dari orang tuanya. Modal awal untuk membuka usaha

tersebut mengahabiskan dana sebesar Rp 25.000.000,00 dengan modal perhari

yang ia gunakan untuk membeli bahan baku dan sebagainya menghabiskan

dana kurang lebih Rp 500.000,00.

Tabel 1. investasi awal

No. Item Jumlah Unit Jumlah Unit Total

1 sewa ruko Rp 10.000.000 1 Rp 10.000.000


2 set meja kursi Rp 850.000 6 Rp 5.100.000
3 pajangan dinding Rp 500.000 1 Rp 500.000
4 etalase Rp 1.500.000 1 Rp 1.500.000
5 bahan baku Rp 500.000
6 lain-lain Rp 7.400.000
Jumlah Investasi Awal Rp 25.000.000

b) Estimasi Penjualan

Estimasi penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan

suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan

benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak perusahaan dalam
rangka pengembangan usaha yang dilakukan serta dapat secara maksimal

untuk pencapaian tujuan usaha ataupun untuk keuntungan usaha.

Dalam sehari “ Ayam Geprek Bang Kumis ‘’ menghabiskan kurang lebih

70 porsi. Dengan harga seporsinya mulai dari Rp 10.000 s/d Rp 15.000.

Dengan begitu “ Ayam Geprek Bang Kumis ‘’ mendapatkan keuntungan kira-

kira Rp 700.000 s/d Rp 800.000 perharinya.

c) Estimasi Biaya Produksi

Estimasi biaya produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan

pada perubahan persediaan yang ada. Estimasi biaya produksi merupakan

perkiraan anggaran untuk produksi.

Dalam sehari “ Ayam Geprek Bang Kumis ‘’ menghabiskan kurang lebih

Rp 400.000 s/d Rp 500.000 untuk biaya produksi.

d) Cash Flow(Arus Kas)

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan

informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama

suatu periode. Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam laporan

keuangan arus kas (Cash Flow Statement) meliputi jumlah kas yang diterima,

seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang

dikeluarkan perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan,

pembayaran utang, dan pengambilan prive.


Ayam Geprek Bang Kumis
Laporan Arus Kas

Arus Kas Masuk :


Modal Awal Rp 25.000.000
Penjualan Rp 7.000.000
Total Rp 32.000.000

Arus Kas Keluar :


Biaya Operasional Rp 500.000
pembayaran sewa ruko Rp 10.000.000
pembayaran Gaji Karyawan Rp 1.000.000
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 200.000
pembelian set meja kursi Rp 5.100.000
pembelian pajangan dinding Rp 500.000
pembelian etalase Rp 1.500.000
Total Rp 18.800.000
Arus Kas Bersih Rp 13.200.000

e) Laporan Laba/Rugi

Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan

yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur

pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau

rugi) bersih.

Tabel 2. Pendapatan dan Biaya-Biaya


No Ket Per Buan
A. Pendapatan
1 Ayam Geprek+ Nasi Rp 6.000.000
2 The Es Rp 1.000.000

B. Biaya-biaya
1 Biaya Operasional Rp 500.000
2 Sewa ruko Rp 1.600.000
3 Gaji Karyawan Rp 1.000.000
4 Penyusutan Peralatan Rp 200.000
Maka dapat disusun menjadi sebagai berikut :

Ayam Geprek Bang Kumis


Laporan Laba Rugi (Per Bulan)

Keterangan Cost
Pendapatan Usaha
Penjualan Ayam Geprek+ Nasi Rp 6.000.000
penjualan Teh Es Rp 1.000.000
Total Pendapatan Rp 7.000.000

Biaya-Biaya
Biaya Operasional Rp 500.000
Biaya Sewa ruko Rp 1.600.000
Biaya Gaji Karyawan Rp 1.000.000
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 200.000
Total Biaya-Biaya Rp 3.300.000
Laba Bersih Usaha Rp 3.700.000

Dari laporan laba rugi diatas, maka total laba bersih yang didapatkan

usaha “ Ayam Geprek Bang Kumis ‘’ adalah sebesar Rp3.700.000,00.

f) Neraca

Laporan Neraca adalah laporan dengan posisi keuangan perusahaan yang

menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal.Elemen-elemen dalam

neraca yaitu terdiri aktiva-aktiva, kewajiban, dan modal.

Manfaat Neraca yaitu untuk menganalisa fleksibilitas keuangan

(pengukur bagi perusahaan untuk tindakan kedepannya), untuk menganalisa

kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya

(likuiditas) dan kemampuan perusahaan membayar hutang-hutangnya sebelum

jatuh tempo (solvabilitas).

Ayam Geprek Bang Kumis


Laporan Perubahan Modal (Per Bulan)

Modal Awal/Investasi Awal Rp 25.000.000


Laba Usaha Rp 3.700.000
Modal Akhir Rp 28.700.000
Ayam Geprek Bang Kumis
Neraca (Per Bulan)

Aktiva Lancar
Kas Rp 3.700.000 Modal Rp 28.700.000
Bahan baku Rp 500.000
Perlengkapan Rp 7.000.000
sewa dibayar dimuka Rp 10.000.000
Total Aktiva Lancar Rp 21.200.000

Aktiva Tetap
Peralatan Rp 7.500.000
Total Aktiva Tetap Rp 7.500.000

Total Aktiva Rp 28.700.000 Total ModalRp 28.700.000

g) BEP (Break Even Point)

Break Even Point (BEP) adalah titik impas di mana posisi jumlah

pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan

ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point digunakan untuk

menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi

atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas

atau kembali modal. Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point

yaitu :

1. Dasar Unit

BEP = FC / (P-VC)

2. Dasar Penjualan

BEP = FC/ (1 – (VC/P))*


Keterangan :

 Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin

Kontribusi Per Unit.


FC : Fixed Cost (biaya tetap)

VC : Variabel Cost (biaya variabel)

P : Price (harga) Jual

Maka Break Even Point (BEP) “ Ayam Geprek Bang Kumis ‘’ dapat

dihitug sebagai berikut :

1. Dasar Unit

BEP = FC / (P-VC)

BEP = Rp 7.500.000 / (Rp 10.000 – Rp 7.143)

= Rp 7.500.000 / Rp 2.857

= 2.625 unit

2. Dasar Penjualan

BEP = FC/ (1 – (VC/P))*


= Rp 7.500.000 / (1 – (Rp 7.143/Rp 10.000))
= Rp 7.500.000 / (1 – 0,7143)
= Rp 7.500.000 / 0,2857
= Rp 26.251.313

Dari perhitungan diatas, maka diperoleh hasil bahwa Break Even Point

atau BEP unit “ Ayam Geprek Bang Kumis ‘’ adalah 2.625 unit dengan Break

Even Point penjuan atau BEP penjualan sebesar Rp 26.251.313,00.

Dari hasil analisis usaha “Ayam Geprek Bang Kumis” dari segi aspek

finansial, maka “Ayam Geprek Bang Kumis” belum memenuhi studi kelayakan

bisnis dari segi aspek finansial karena tidak adanya pembukuan yang jelas,

pengelolaan keuangan yang tidak jelas dan tidak terdapatnya laporan keuangan.

Sementara untuk laporan keuangan diatas penulis sendiri yang melakukan


pengolahan data dengan data-data penjualan bersumber dari pemilik usaha

“Ayam Geprek Bang Kumis”.

G. Aspek Lingkungan

Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan

cermat. Hal ini disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari

bisnis yang akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi

ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh

terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi

tempat bisnis yang akan dijalankan.

Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga

menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan

kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa

semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial,

timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat

masuknya tenaga kerja dari luar daerah.

a) Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar

operasional perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menyerang

maupun bertahan terhadap faktor lingkungan denganmerumuskan strategi

yang memanfaatkan peluang atau meminimalkan ancaman lingkungan

jauh adalah sebagai berikut:


a. Lingkungan ekonomi

Indikator yang digunakan dalam pengukuran lingkungan ekonomi

adalah income per kapita, penyerapan tenaga kerja, peningkatan upah

rata-rata, serta dampak negatif bisnis bagi perekonomian di wilayah

tersebut.

b. Lingkungan sosial budaya

Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa,

pasar dan pelanggan. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan

adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di

lingkungan eksternal perusahaan yang berkembang dari pengaruh budaya,

ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik.

c. Lingkungan politik

Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil memiliki resiko

bisnis yang tinggi. Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-

undangan yang dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang

perdagangan yang adil, undang-undangantitrust, program perpajakan,

UMR, kebijakan polusi, penetapan harga, peraturan perlindungan bagi

pekerja.

d. Lingkungan teknologi

Penemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali

mempunyai pengaruh yang dramatis terhadap perusahaan. Analisis

terhadap perubahan teknologi sangat penting untuk mengantisipasi

peluang dan ancaman bisnis kondisi yang akan datang.


e. Lingkungan ekologi

Lingkungan ekologi adalah hubungan antara manusia dan mahluk

hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air, yang mendukung kehidupan

mereka sebagai akibat adanya kegiatan produksi.

f. Lingkungan global

Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antar negara

yang semakin tidak jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat

sehingga perubahan perekonomian suatu negara berdampak terhadap

perekonomian negara lain.

Dari point-point yang terdapat dalam aspek lingkungan jauh pada “Ayam

Geprek Bang Kumis” untuk segi ekonomi dalam data pengamatan yang

dilakukan hasilnya adalah daya beli atau permintaan masyarakat yang lumayan

terhadap makanan ini, karena ayam geprek ini harganya terjangkau dan semua

kalangan bisa menikmati sehingga mempengaruhi pendapatan.

Pada faktor sosial dan budaya dalam mempengaruhi keyakinan, nilai,

sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup dari lingkungan dimana usaha

beroperasi tersebut, maka usaha ini mengadakan program pengenalan usaha

dimana pada awal pembukaan usaha Ayam Geprek Bang Kumis membagikan

makanan gratis untuk 100 pembeli pertama dan dimana 20 porsi pertama itu

mendapatkan ayam geprek mozarella. Dengan adanya program pengenalan ini

diharapkan menimbulkan opini yang positif dari konsumen dan tertarik untuk

kembali datang ke tempat makannya.

Untuk teknologi, peralatan yang digunakan untuk membuat ayam geprek

ini masih tergolong sederhana, hanya terdiri dari peralatan dapur biasa dan
menggunakan gas torch untuk melelehkan keju mozarella. Namun untuk

promosi usaha ini telah menggunakan sistem online dimana konsumen dapat

memesan melalui instagram atau bisa pesan antar.

Untuk ekologi ayam geprek ini tidak terdapat potensi sumber

pencemaran pada lingkungan. Ditinjau dari masukan, proses dan pengeluaran

dari kegiatan usaha ini tidak ada sama sekali sumber pencemaran. Masukan

dari bahan mentahnya yaitu berupa ayam, cabe, bawang, dsb.Kemudian bahan

penolongnya berupa tepung terigu dan rempah-rempah. Dari segi proses

pengolahan yaitu menggunakan kompor untuk memasak olahan tersebut.

Untuk segi politik dan global tidak ada pengaruh langsung yang ditemui

pada usaha ayam geprek ini dikarenakan usaha masih berskala kecil.Dari

lingkungan jauh dapat disimpulkan bahwa bisnis ini berpontensi baik untuk

dijalankan karena hambatan-hambatannya relatif sedikit.

b) AMDAL

AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap

lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk

pengambilan keputusan. Hal –hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek

fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya, dan kesehatan masyarakat

sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan

bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau

kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan

izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat

diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari

usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk

menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif.

Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di

antaranya digunakan kriteria mengenai :

a. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana

usaha dan/atau kegiatan

b. Luas wilayah penyebaran dampak

c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena

dampak

e. Sifat kumulatif dampak

f. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak

Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan

kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya

menjadi serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses

pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang

mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.

Pemrakarsa proyek harus membuat AMDAL dengan konsekuensi ia

harus mengeluarkan biaya.Tanggung jawab penyelenggaran Amdal ini bukan

berarti harus diemban pemrakarsa proyek itu sendiri. Ia dapat menyerahkan

penyelenggaraan ini kepada konsultan swasta atau pihak lain atas dasar saran

dari pemerintah.Namun,pemrakarsa proyek tetap sebagai pihak yang

bertanggung jawab,bukan pihak konsultan swasta pembuat AMDAL tersebut.


Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran

yang diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan.

Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegaskan bahwa

AMDAL adalah salah satu syarat perijinan, dimana para pengambil keputusan

wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum memberikan ijin

usaha/kegiatan. AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang

penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan.

Pada kasus Ayam Geprek Bang Kumis tidak adanya perijinan AMDAL,

dikarenakan usaha ini hanya usaha berskala kecil. Dan pada usaha ini juga

tidak menimbulkan limbah yang dapat merusak lingkungan sekitar dan

komponen lingkungan hidup lainnya. Untuk sampah atau limbah yang

dihasilkan usaha ini, setiap hari nya akan ada mobil sampah yang datang.

Untuk mobil sampah tersebut usaha ini hanya perlu membayar kontribusi tiap

bulannya.

Anda mungkin juga menyukai