Anda di halaman 1dari 8

BAB.

IX
KOMPAS
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Kompas adalah suatu alat yang
sudah tua sekali umumya, yang dipergunakan bangsa Tionghoa dalam perjalanan melalui gurun - gurun
pasir Tiongkok. Yang memperkenalkan kompas ke Eropa adalah perantau terkenal dalam sejarah dunia
bernama Marco Polo. Kompas sangat penting sekali bagi kapal - kapal/perjalanan lautan yang begitu
luas yang menghubungkan benua satu dengan yang lain. Para pengemudi pesawat udara yang
mengarungi angkasa yang maha luas bila tidak memakai kompas tidak mungkin sampai ke pangkalan
yang dituju. Ternyata sampai sekarang kompas sangat banyak sekali faedahnya.
Kompas adalah suatu alat bantu yang dapat menentukan arah mata angin. Jarum hitam yang ada
pada kompas selalu menunjuk ke kutub utara atau arah utara. Jarum putih pada kompas yang kebalikan
/ berlawanan jarum hitam menunjuk arah selatan. Kanan jarum hitam adalah arah barat dan kirinya
adalah timur. Empat arah inilah yang terpenting dalam arab menentukan arab ataujursan.
Diantara utara dan timur adalah timur laut. Diantara timur dan selatan ialah Tenggara. Diantara selatan
dan barat ialah barat daya. Diantara barat dan utana ialah barat laut. Diantara mata angin itu terdapat
pula arab yang lain. Demikian seterusnya dan arah 4 jadi 8, arah 8 jadi 16, dan 16 jadi 32 kemudian
menjadi 64.
Tetapi untuk seorang anggota pandu menguasai arah 16 sudah cukup bagus. Untuk mempelajari
arah kompas (mata angin) jangan menghafal, sebab cara itu tidak tepat yang baik lebih dahulu mana
arah utara, kemudian menghadap arah utara. Sebelah kanan arah apa, kiri arah apa, sebaiknya arah apa
dan diantara 4 arab mata angin itu arah apa.
Untuk menggunakan kompas harus diletakkan di tempat yang tidak bergerak harus tenang,
sehingga jarum kompas ada kepastian tidak bergerak. Bila kompas bidik harus dipegang, pandangan
kita luruskan sejalan dengan jarum hitam (arah utara) atau 360 derajat /
nol derajat untuk mencari arah utara.
Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas
pada saat membid
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara =0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325

Cara menggunakan kompas adalah sebagai berikut :


1. Letakkan kompas diatas permukaan yang datar setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka
jarum tersebut menunjut arah utara magnet.
2. Bila menggunakan kompas bidik, bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar, miringkan
sedikit, letak kaca pembesar kira-kira 50 derajat dimana berfungsi untuk membidik ke arah visir
dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dan kaca pembesar, luruskan saja garis yang
terdapat pada tutup dial ke arah visir searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui
kaca pembesar.
MENAKSIR
Menaksir berarti mengkira-kira, sehingga hasil yang didapatkan tidak tepat benar, maka dalam
setiap penulisan hasil taksiran selalu disertai tanda ± (kurang lebih). Misal tinggi pohon ± 10 meter.
Bentuk-bentuk menaksir antara lain : menaksir tinggi benda, luas benda, jarak suatu tempat, lebar
sungai, arus sungai, dan lain sebagainya.
Ketrampilan menaksir tidak diperoleh begitu saja tetapi harus diawali dengan berlatih secara
berulang-ulang. Alat yang digunakan untuk menaksir tidak sulit mendapatkannya. Karena alat ini bisa
berupa anggota badan kita dan beberapa alat yang sering dibawa.
Misalnya :
7. Anggota badan
a. Panjang jengkal ibu jari ke jari tengah
b. Panjang dari siku ke jari tengah
c. Panjang depa dan setengah depa
d. Panjang kaki dari tumit sampai ke ibu jari kaki
e. Panjang langkah biasa
f. Tinggi badan dari tumit sampai ke kepala
g. Dan lain sebagainya
8. Alat yang sering dibawa
a. Panjang tongkat
b. Panjang tali
c. Panjang ikat pinggang
d. Panjang bolpoin
e. Panjang dan lebar buku, dsb.
Tidak semua ketrampilan menaksir akan kita pelajari disini yang akan kita pelajari dan kita latih adalah :
1. Menaksir Lebar Sungai
2. Menaksir Tinggi
3. Menaksir Arus Sungai
4. Menaksir Kedalaman Sungai
5. Menaksir Ramalan Cuaca
1. Menaksir Lebar Sungai :
a. Carilah tanda di seberang sungai contoh : pohon, bata dan lain
sebagainya. Carilah benda yang letaknya paling tepi, benda itu
kamu anggap sebagai titik X.
b. Berdirilah segari dengan titik X, kamu anggap itu sebagai titik A.
c. Melangkah lah kekanan/ kiri, misal 5 langkah (kurang lebih
selebar sungai yang kamu taksir atau menyesuai kan
medannya) kamu anggap itu titik B.
d. Melangkah lagi kearah manapun panjang sama dengan titik A
ke B. Kamu anggap titik C.

e. Hidup kanan dan berjalanlah seecara perlahan sambil melirik ke titik B dan X. Berhentilah
apabila titik B sudah segaris dengan titik X.
f. Akhirnya terbentuklah bentuk segitiga sebangun, maka ditemukan lebar sungai alah CD, karena
XA = CD.
Catatan : Jika lebar sungai tidak terlalu lebar, maka bisa diukur dengan melemparkan tali ke seberang
sungai. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.

2. Menaksir Tinggi
Cara I Metode Segitiga
a. Ambilah tongkat dan tanamkan ditanah pada jarak tertentu
misalnya tinggi tongkat (BY) 2 meter. Tongkat tersebut di
tanam misalnya sejauh 8
meter dari pohon. Pohon dianggap sebagai titik A dan tongkat
sebagi titik B, dan puncak titik pohon titik X,
b. Lihatlah puncak pohon melalui tongkat yang kamu tanam
dengan cara sedemikian rupa. Sehingga puncak pohon itu
segaris dengan puncak tongkat. Maka ditemukanlah titik
C.
Mencari tinggi pohon (AX) :
Misalnya AC = 12 meter, Maka BC = 12 mater – 8 meter = 4 meter
Kemudian rumusnya = AC : AX = BC : tinggi tongkat
(BY) 12 : AX = 4 : 2, maka AX = 6 meter
Jadi tinggi pohon tersebut = ± 6 meter

Cara II Metode Bayangan


a. Ukurlah panjang bayangan tinggi benda yang mau di
taksir (misal A = 4 meter)
b. Ambillah sebuah tongkat yang sudah diketahui
panjangnya (misal Y = 2 meter)
c. Dirikanlah tongkat tersebut, dan ukurlah panjang
3. Menaksir Arus Sungai
bayangannya (misal B = 1 meter)
d. Maka tinggi benda tersebut X = 8 meter

a. Siapkan benda yang dapat terapung di air, misalnya gabus


b. Berdirilah di titik A
c. Hanyutkan gabus ke sungai itu dalam waktu tertentu,
misalnya 30 detik
d. sampai dimana gabus itu dibawa arus dalam waktu 30
detik tersebut, dan berilah tanda titik B
e. Ukurlah panjang AB, misalnya 60 meter.
f. Maka kuat arus sungai tersebut
adalah : 60 meter = 2 meter
30 detik 1 detik
Kuat arus air sungai ± 2 meter/detik
4. Menaksir Kedalaman
Sungai Siapkan tali, satu ujungnya diberi beban (misalnya batu), satu
ujung tali lainnya diikatkan pada tongkat
a. Masukkan ujung tali yang diberi beban ke dalam sungai.
Peganglah tongkat itu sedemikian rupa, sehingga tali
dalam keadaan kencang
b. Apabila batu sudah betul-betul menyentuh tanah atau
dasar sungai cepat angkat kembali tali tersebut.
c. Kedalaman air sungai adalah panjang tali yang basah (AB).

5. Menaksir Berat Benda

a. Siapkan benda yang sudah kita ketahui beratnya, misalnya


botol (misal X kg)
b. Buatlah sebuah timbangan seperti pada gambar disamping.
c. Ukur jarak titik pusat timbangan dengan benda yang sudah
diketahui beratnya misal a cm.
d. Pasang benda yang akan ditaksir beratnya (misal Y) dan
posisikan sehingga X dan Y seimbang. Ukurlahlah jarak
titik pusat timbangan dengan Y misalnya b cm.
e. Maka berat benda tersebut (Y)
adalah : Y = (X. a cm)/b cm

6. Menaksir Cuaca (sesuai keadaan alam)


a. Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan bertanda
cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila
kemarin ada hujan. Langit yang ditutupi awan kemudian memulai terang pada pagi hari bertanda
cuaca baik. Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung
akan turun hujan.
b. Awan
1. Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.
2. Awan hitam dan tipis mudah ditiup angin : tidak hujan.
3. Awan hitam bagian bawah merah muda : akan hujan angin
4. Banyak awan hitam, biru/biru muda : akan hujan lama
5. Pagi awan hitam tampak kemerahan : akan hujan
6. Pagi ada awan hitam, puncaknya kelihatan merah : akan hujan/angin lebat sore hari
7. Awan hitam letak di barat laut dn barat daya : hari berikutnya tidak hujan
8. Awan hitam, tampak keputihan susu : akan ada angin dan hujan bertubi-tubi
9. Siang ada awan hitam kemerah-merahan : akan ada angin besar
c. Matahari
1. Matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan.
2. Matahari berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna
kemerah- merahan yang terang bertanda cuaca baik
3. Matahari berwarna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.
4. Matahari pada siang hari tertutup awan hitam seperti uap akan hujan lebat waktu sorenya
5. Matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila
dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari
terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.
6. Sore matahari terbenam, awan hitam kelihatan merah kekuningan : besok pagi tidak hujan dan
panas sekali
d. Bintang
Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik,
sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.
e. Bulan
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap
berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
f. Asap
Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan tetap baik.
Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.
g. Binatang
Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca
maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka,
antara lain :
1. Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
1. Semut
Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan rapi
bertanda cuaca akan tetap baik. Dan bila semut-semut berjalan berserakan pertanda cuaca akan
buruk.
2. Lebah
Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.
3. Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik
mereka akan berterbangan kian kemari.
4. Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan
turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang
berduyun-duyun bertanda cuaca baik. Apabila selalu terbang di tempat yang
gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
a. Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun,
berarti akan turun hujan.
5. Lintah
Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas
berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka
bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas
bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan
maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan
sekeras-kerasnya.
6. Siput
Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca
buruk akan merayap dengan cepat.
7. Ikan
Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
8. Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka
akan duduk di tepi kolam. Apabila pada malam hari cuacanya baik di
musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
9. Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan
tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu
mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
10. Bebek / Angsa
Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak),
apabila cuaca akan buruk.
11. Burung Kepinis
Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga
tinggi pula terbangnya. Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk
akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.
b. Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih
jauh daripada ketika cuaca baik.
12. Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari
itu. Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
13. Burung Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.
Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
a. Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya
dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
b. Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
c. Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
d. Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
e. Burung-burung laut terbang menuju daratan.
f. Dengan mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita, akan terasa jadi lebih
dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan . Semoga
bermanfaat di suatu hari nanti.

Anda mungkin juga menyukai