A. PENGANTAR
Kegiatan penjelajahan di alam terbuka sering menjumpai rintangan alam seperti sungai,
lembah, bukit, pohon, jurang, dsb. Menghadapi rintangan semacam itu dibutuhkan
pengetahuan tentang "penaksiran", agar melewatinya tidak terjebak dalam kesulitan yang
dapat membahayakan para Pramuka.
Agar aman menyeberangi sungai dibutuhkan kemampuan "penaksiran sungai" yang terdiri
dari pengetahuan menaksir lebar sungai, menaksir tinggi permukaan sungai dan menaksir
kecepatan arus sungai. Mengutamakan keselamatan dalam penjelajahan harus diutamakan,
jangan hanya mengejar tingkat kesulitan tantangan, rintangan dan halangan semata.
Dengan pandangan melalui ujung topi, tentukan sebuah check point A di seberang
sungai.
Berputarlah ketepi yang lain dengan sikap tubuh dan topi yang sama.
Suruh seorang teman menuju ke titik di hujung pandangan melalui topi tersebut.
Titik tersebut kita anggap C. maka BA = BC = radius.
4. Menaksir Lebar Sungai dengan Permukaan Air yang Tenang/Danau
Kondisi sungai di hilir/muara berbeda dengan kondisi di hulu, oleh sebab itu
pengukurannya dilakukan dengan cara berbeda (lihat fambar).
Ambil galah yang cukup panjang dan masukan ke dalam sungai
Galah yang dimasukan ke dalam air harus dalam posisi tegak lurus
Lakuan pengukuran di berbagai tempat agar diketahui berbagai perbedaan titik
terdalam.
2. Dengan memperhatikan Riam
Dengan memperhatikan riam maka akan dapat menduga mana bagian sungai yang lebih
dalam dan mana yang tidak dalam, caranya :
Gelombang tegak adalahh bagian sungai yang terdalam dan tercepat arusnya dibagian
sungai sekitarnya.
Bagian luar kelokan sungai bagian sungai yang lebih dalam
Bagian ujung lancip dari lidah air (bentuk V) adalah bagian yang lebih dalam
dibandingkan dengan ujung lidah di atasnya.
Letakkan benda terapung di titik 0 (benda yang bisa terapung dan hanyut - X)
Setelah sekitar 15 meter (dari titik A), mulailah berjalan mengikuti benda yang
dihanyutkan tadi (x), sambil menghitung sampai titik B
Ukur jarak AB
Kecapatan arus sungai = jarak AB/waktu
2. Cara Kedua
Letakkan benda terapung di titik 0 (benda yang bisa terapung dan hanyut - X)
Setelah sekitar 15 meter (dari titik A), mulailah berjalan mengikuti benda yang
dihanyutkan tadi (x), sekitar 50 angkah (langah biasanya kecepatannya dapat
diperkirakan)
Setelah sampai titik B, misalnya benda sampai di X yang sejajar dengan titik B.
Ukur jarak AB dan AX
Kecepatan arus sungai = AX x kecepatan langkah
Catatan :
Benda yang dihanyutkan sedapat mungkin hanyut mendekati bagian tengah sungai
(antara dua tepi sungai)
Jika sungai lurus kecepatan arus paling besar terjadi di tengah sungai dan kecepatan
paling rendah di pinggir sungai.
Sumber :
Buku, Pedoman Kepramukaan, Kedai Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta 1983
Buku, Panduan Pramuka (untuk SD, SMP, SMA, SMK), Agus Widodo, Klaten, 2012
Editor : Muhammad Arda