GEOMORFOLOGI
Disusun oleh :
Nama Kelompok :
Yoel Pitoy ( 181101029 / absen )
1. Pada peta topografi berskala 1 : 50.000 jarak sungai orde satu = 1cm – 2cm. Tekstur
penyaluran termasuk halus, sedang, atau kasar?
Diketahui :
Skala peta 1:50.000
Jarak sungai orde satu = 1cm – 2cm
Ditanya : Tekstur penyaluran......?
Penjelasan :
Ubah skala
1 : 50.000 → 1 : 25.000
50.000 ÷ 25.000 = 2cm
Jadi, 1cm di peta skala 1 : 50.000 merupakan 2cm di peta skala 1 ; 25.000
Jarak sungai orde 1 pada peta 1 : 50.000 adalah 1-2 cm.
Maka jarak sungai orde 1 harus dikalikan dengan nilai skala perbandingan
1x2 = 2 cm
2x2 = 4 cm
Jarak sungai orde 1 pada peta 1 : 25.000 menjadi 2-4 cm → dirubah menjadi inci.
1cm = 0,39 inci
2cm = 0,78 inci
4cm = 1,57 inci
Jadi, jarak sungai orde 1 dalam inci adalah 0,78 – 1,57 inci. Maka dapat disimpulkan
bahwa sungai code orde 1 memiliki tekstur penyaluran sedang.
2. Pada peta topografi berskla 1 : 50.000 panjang total sungai = 50cm. Luas pada peta
tersebut = 64km2. Densitas penyaluran termasuk rendah, sedang, ataukah tinggi?
Diketahui :
Skala peta = 1 : 50.000
Panjang sungai pada peta (L) = 50cm → 0,0005km
Luas peta (A) = 64km²
50.000cm = 0,5km
Densitas penyaluran = L ÷ A
=0,0005 ÷ (0,5 x 64)
= 0,0005 ÷ 32
= 0,0000156 km/km²
3. Gambarkan struktur singkapan (imbricated structure) gravel didasar sungai, jika
sungai mengalir dari barat ke timur.
Dari ilustrasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sungai code merupakan
sungai influent karena permukaan air sungai lebih dalam daripada permukaan air
sumur yang berarti air sungai berasal dari air tanah, dan menurut wawancara dengan
warga sekitar terdapat mata air yang mengairi sungai code.
1. Gunakan foto udara atau peta topografi kota yogyakarta yang memperlihatkan bentuk
tubuh sungai code dan sungai winongo. Berdasarkan hasil pengukuran anda, sungai
code dan sungai winongo termasuk sungai yang bertingkat erosi muda, dewasa,
ataukah tua?
(Hasil pengkuran disertakan dalam jawaban anda)
2. Berdasarkan kedalaman lembahnya, sungai code dan sungai winongo termasuk jenis
lembah apa? Berikan alasan!
3. Berdasarkan keberadaan airnya sepanjang tahun, sungai code dan sungai winongo
termasuk jenis sungai apa? Berilah alasan!
4. Kota yogyakarta berstadia muda, dewasa, ataukah tua? Berilah alasannya, disertai
gambar devide dan lembah sungai code dan sungai winongo.
5. Gambarkan pola pengaliran.
a. Dichotomic
b. Yazoo
c. Recticular
d. Trellis
e. Rectangular
Jawab :
salah satu syarat sungai dapat dikatakan muda adalah sungai tersebut belu,
bermeander. Suatu sungai dikatakan meander jika ABC ≥1,5 AC, sedangkan
berdasar apa yang kami hitung dari peta sungai code adalah ABC < 1,5 AC.
Namun sungai code adalah sugai yang memiliki tingkat erosi atau stadia
muda menuju ke dewasa, karena dengan aliran yang sudah tidakterlalu deras
dan kelokan sungainya hamper membentuk meander. Berikut adalah perhitungan
meander pada peta sungai code :
A. Perhitungan meander sungai code I :
ABC ≥1,5 x AC
6,1 cm ≥ 1,5 x 2,85 cm
6,1 cm ≥2,7cm
Diketahui : ABC = 6,1 cm
AC = 2,7 cm
Diketahui : ABC = 23 mm
AC = 16 mm
Jadi, ABC ≥ 1,5 x AC karena 6,1 cm ≥ 2,7 cm. Hasil perhitungan ini
menunjukkan bahwa tingkat erosi atau stadia sungai code I adalah meander
Sungai Winongo merupakan sungai yang berstadia dewasa yang memiliki bentuk
aliran sungai berkelok-kelok dan memiliki arus sungai yang sedang. Ciri-ciri
sungai berstadia dewasa ialah :
a. Umumnya beraliran sedang
b. lembah sungai berbentuk “U”
c. erosi vertical lebih besar dari erosi lateral
d. meander sudah terbentuk
Salah satu syarat sungai dikatakan dewasa adalah jika sungai tersebut sudah
bermeander. Adapun perhitungan meander yang telah kami lakukan berdasarkan peta
sungai winongo, yaitu sebagai berikut :
4. Kota jogja ini termasuk ke dalam daerah dengan stadia dewasa. Kenapa? karena
berdasarkan ciri-ciri daerah yang berstadia dewasa, yaitu : Relief mencapai
maksimum,Sungai-sungai mulai berkembang,Divides makin sempit. Menurut kami
kota Jogja memiliki ciri-ciri itu semua. Dan juga karena dikota Jogja terdapat sungai
yang berstadia dewasa maka kami pun mengatakan bahwa kota Jogja ini merupakan
daerah berstadia dewasa.Karena setahu kami stadia sungai dan stadia daerah itu
mempunyai keterkaitan. Yaitu stadia sungai yang ada di suatu daerah dapat dijadikan
acuan untuk menentukan stadia derah tersebut.
a. Dichotomic
dominan karena pengaruh sedimentasi (agradasi), mempunyai karakteristik lurus.
b. Yazoo
Pola ini berupa adanya anak sungai kecil yang mengalir kearah sungai utamanyamembentuk
sudut lancip, dan anak sungai yang ada sejajar mengalir kearah sungai utamanya
c. Recticular
anak-anak sungai membentuk sudut 90° terhadap induk sungai: pada umunya
terdapat di daerah patahan/retakan yang berbatuan kristalin
d. Trellis
e. Rectangular