Anda di halaman 1dari 4

PETA PERJALANAN (TEKNIK PEMBUATAN & KEGUNAANYA)

A. PENGERTIAN PETA PERJALANAN


Peta Perjalanan adaah turunan dari Peta Pita. Dari peta pita dibuat peta peta perjalanan,
agar dapat diketahui bentuk  rute perjalanan  yang telah dilakukan, posisi tempat-tempat
penting di sepanjang ruter perjalanan, serta memudahkan jika rute perjalanan akan ditempuh
lagi untuk berbagai keperluan.

B. KEGUNAAN
Kegunaan peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, yaitu :
1. Sebagai pedoman/petunjuk perjalanan
Apabila akan menuju ke suatu tempat melintasi daerah yang belum dikenal ada
kemungkinan akan tersesat. Peta perjalanan yang jelas dan benar akan memberikan informasi
arah dan jalan untuk menuju titik tujuan atau bahkan kembali ke titik pemberangkatan.
2. Sebagai dokumentasi perjalanan
Peta perjalanan yang lengkap akan membantu mendokumentasikan berbagai hal di kanan
dan kiri rute sekaligus dapat dijadikan sebagai penanda tempat atau benda-benda penting yang
bisa dikunjungi kembali
3. Sebagai pedoman membuat peta wilayah
Dengan berpedoman peta perjalanan  dengan mudah dapat membuat peta daerah/wilayah
tertentu yang akan dapat membantu masyarakat untuk mengenal lingkungannya, sebagai
bahan pembuatan jalur evakuasi jika terjadi gempa, informasi tempat-tempat penting,
berbahaya dan daerah aman di sebuah wilayah, dsb.

C. CARA PEMBUATAN
1. Tetapkan skala peta yang representatif
Jarak pada peta perjalanan harus diskalakan. Misalnya jarak di sebuah peta pita dari
satu titik ke titik lain adalah 100 m,  jika skala di peta perjalanan ditetapkan  1 : 1.000
maka berarti  tiap 100 meter di atas tanah/di peta pita  menjadi 10 cm di atas
kertas/peta perjalanan. Hal itu karena 10 cm = 100 m. atau 10 cm = 10.000 cm atau
disebut sengan skala  1 : 1.000

2. Tetapkan titik sasaran


Titik sasaran (check point) sangat perlu ditetapkan sebelum melangkah agar apabila
route yang harus dilalui banyak halangan sehingga  tidak  bisa dilakui maka kita  dapat
mengitar ke kiri/kanan rute.
3. Tetapkan sasaran balik  (back azimuth)
Sebelum berangkat perlu ditetapkan sasaran balik dengan maksud bila kita
kehilangan titik sasaran, dapat kembali ke pangkalan bertolak/titik star. Lihat gambar di
bawah ini jika chek point kita adalah A, maka sasaran balik dari B ke point A pada peta
perjalanan diatas adalah :  100°= 100 + 180 = 280°. Kalau ke point C - B = 195 - l8O = 15°.
Ke point D - C ke point D = 300 - 180 = 120°.

Contoh membuat peta Pita Perjalanan dari Peta Pita :


a. Hasil pembuatan Peta Pita adalah :
b. Mengubah Peta Pita di atas Menjadi Peta Perjalanan :
 Mulailah pembuatan peta perjalanan di bagian tengah kertas. Sebab biasanya route
perjalanan kembali/berakhir di pangkalan bertolak. 
 Pergunakanlah alat tulis selengkapnya, antara lain: pensil, rol, karet
penghapus,jangka, busur, meja sandang, kompas, kertas gambar, jam tangan dan
lain-lain.
 Peta Pita selalu  menggambarkan bahwa bagian atas  adalah menunjukan arah utara.

c. Menetapkan Skala
 Dari Peta Pita di atas, ditetapkan bahwa jarak pada skala adalah tiap 1.000 meter
diatas tanah menjadi 5 cm di atas kertas. Jadi  5 Cm = 1.000 m atau   5 Cm = 100.000
cm, dengan demikian jarak skala adalah 5 = 100.000 atau 1 : 20.000
 Mengacu pada skala 1 : 20.000 yang telah ditetapkan, makan   jarak-jarak diatas
kertas berdasar peta pita di atas adalah dari :
Point A (dari no 1 ke no 2) = 3 cm
Point B (dari no 2  ke no 3) = 5 cm
Point C (dari no 3 ke no 4) = 5 cm; 6,25 cm dan
Point D (dari no 5 ke no 6) =  3,75 cm.

d. Menetapkan sasaran balik


Adapun sasaran-sasaran baliknya  sebagai berikut :
Point A : 32O° = 320 – 180 = 140°
Point B : 50° = 50 + 180 = 230°
Point C :  I50° = 150 + 180 = 330°
Point D : 225° = 225 – 180 = 45° dan
Point E :  5° = 5 + 180 = 185°

e. Hasil Gambar Peta Perjalanan


Berdasarkan jarak, skala dan  sasaran balik yang telah ditetapkan,  maka Pita Pita di
atas jika dijadikan Peta Perjalanan akan berbentuk sbb :
Editor : Muhammad Arda

Anda mungkin juga menyukai