Kolom nomor : untuk menuliskan nomor urut yang membedakan daerah yang dilalui sesuai
dengan arah jalannya. Dengan kata lain nomor urut dibuat setiap berganti arah.
Kolom waktu : untuk mencatat waktu pemberangkatan dan waktu setiap kali berganti arah.
Kolom arah : untuk menuliskan angka derajat dan untuk membuat simbol panah (arah
panah selalu menunjuk arah utara).
Kolom jarak : untuk mencatat jarak yang dilalui, dinyatakan dalam meter atau kilometer.
Pengukuran jarak dengan menggunakan tali atau langkah.
Kolom kiri kanan peta-pita : untuk menggambar keadaan daerah di sebelah kiri dan kanan
jalan yang dilalui dengan tanda peta yang berlaku pada peta topografi.
Kolom keterangan : untuk menerangkan keadaan daerah yang tergambar pada kolom
gambar/peta pita.
KEGUNAAN PETA PITA
Kegunaan peta pita sangat erat hubungannya dengan tujuan dibuatnya peta pita itu sendiri. Tujuan
pembuatan peta pita antara lain :
Sebagai pedoman/petunjuk perjalanan. Apabila akan menuju ke suatu tempat melintasi daerah yang
belum dikenal ada kemungkinan akan tersesat. Kalau hal ini terjadi maka dengan bantuan peta pita yang
dibuat dengan mudah kembali menuju posisi semula. Dalam hal ini peta pita digunakan terbalik
(berlawanan arah dengan proses pembuatannya).
Sebagai dokumentasi perjalanan. Apabila suatu saat akan mengulangi kembali perjalanan melalui daerah
yang sama dengan bantuan peta pita hal ini dengan mudah dilakukan.
Sebagai pedoman membuat peta wilayah. Dengan berpedoman peta pita dengan mudah dapat
membuat peta daerah/wilayah tertentu. Tinggal penyesuaian dengan skala yangndiperlukan.
PERLENGKAPAN MEMBUAT PETA PITA
Kertas berupa gulungan
Pensil
Penggaris panjang/segitiga
Karet penghabus
Busur derajat
Kompas dan jam tangan
Tali (sebagai pengukur jarak), biasanya untuk jarak
dekat. Untuk jarak jauh biasanya menggunakan
langkah.
Alas dari triplek/alat khusus pembuatan peta pita
CARA MEMBUAT PETA PITA
Pertama kali buat dihalaman kertas: (a) anak panah menunjukkan arah utara, (b) jalan yang akan di
lalui (memanjang dari bawah ke atas).
Berdiri dijalan yang akan di lalui, meja jalan menghadap kearah jalan di hadapan kita
Mulai berjalan, perhatikan bentuk-bentuk bangunan/benda-benda penting
Bila sampai pada belokan, buat garis pembatas pada peta sebagai tanda bahwa perjalanan telah
berganti arah
Tuliskan jarak yang telah di tempuh pada kolom jarak, mulai dari berangkat sampai belokan pertama
Lanjutkan perjalanan mulai belokan pertama sampai belokan selanjutnya dengan cara seperti diatas
Setelah sampai, peta pita di potong-potong (pada bagian kolom) sehingga kita mendapat peta
perjalanan
Buatlah peta dengan jarak sebenarnya
PENGUKURAN JARAK
Di dalam pembuatan peta pita pengukuran jarak
merupakan hal yang mutlak harus dilakukan.
Pengukuran jarak biasanya menggunakan langkah atau
bisa juga menggunakan tali, namun ini jarang
digunakan karena ini kurang praktis. Apabila
menggunakan langkah sebagai alat ukur, tentu saja
harus mengetahui dulu ukuran setiap langkah (satu
langkah =.... Cm). Caranya adalah sebagai berikut:
Melangkahlah (langkah normal) lurus ke depan 10
langkah.
Dengan menggunakan meteran, ukur jarak dari awal
langkah pertama sampai langkah ke-10 (misalnya x
cm). Jadi ukuran 1 langkah = x : 10 = .... cm
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN
PETA PITA
Penentuan Skala. Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan
dengan kertas yang ada.
Pembuatan Keterangan. Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan
perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan
adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan
sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan
tulisan.
Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu. Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas.
Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan.
Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.
CONTOH PETA PITA