Offering G9
Kata kunci:
Ditingkat sekolah dasar, sarana perpustakaan telah dimiliki oleh semua sekolah, baik
sekolah dasar yang ada di perkotaan dan sekolah dasar di daerah terpencil. Pembangunan
perpustakan sekolah sendiri merupakan bantuan dari pemerintah. mulai dari pengadaan
koleksi serta sara dan prasarana penunjang perpustakaan sekolah. Namun pada kenyataanya,
semua fungsi dan pelayanan yang diharapkan untuk ada di perpustakaan tidak dapat
direalisasikan, perpustakaan terkesan hanya sebagai pelengkap sarana dan prasarana sekolah.
menurut penelitian Fitriyati dkk (2021) Adanya ketidak sadaran dari pihak sekolah dan warga
sekolah dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi yang dapat
digunakan disekolah mengakibatkan fungsi perpustakaan sekolahpun makin menurun.
Ditambah lagi, layanan perpustakaan sekolah masih belum efisien. Kurangnya inovasi dalam
pengelolaan perpustakan, mengakibatkan perpustakaan sekolah tidak dapat berjalan
sebagaimana fungsinya. Hal ini didukung oleh temuan Kusuma (2021) yang menyatakan,
masih sedikit sekolah yang menerapkan sistem automasi dalam mengelola perpustakaan
sekolah. Padahal di era revolusi industri 4.0, penerapan automasi pada perpustakaan sekolah
merupakan suatu hal yang sangat krusial. Di era yang serba cepat seperti sekarang ini,
evektivitas sangat penting. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi informasi
harus digunakan seoptimal mungkin untuk mempersingkat dan menambah keakuratatan
dalam mencari buku referensi yang diinginkan.
Google Sites memiliki keunggulan yang lebih menarik dari website lain (Suryanto,
2018). Yang pertama, mudah dibuat dan gratis. Kedua, memungkinkan pengguna
berkolaborasi dalam pemanfaatannya. Ketiga, menyediakan penyimpanan gratis yang cukup
besar, keempat google ini bersifat searchable karena dapat dicari melalui mesin pencari
Google. (Harsanto, 2012)
Selain untuk sistem automasi. Google sites ini bisa sekaligus digunakan untuk sistem
perpustakaan digital. penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan,
mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Atau
secara sederhana dapat dianalogikan sebagai tempat menyimpan koleksi perpustakaan yang
sudah dalam bentuk digital (Subrata: 2009)
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka tujuan dari observasi ini adalah
untuk mengetahui : (1) untuk mengetahui bagaimana perorganisasian perpustakan yang
dilakukan SD Negeri Tunjungan 01; (2) untuk mengetahui bagaimana pengelolaan
pelaksanaan perpustakan yang terdapat di SD Negeri Tunjungan 01; (3) untuk mengetahui
apa yang menjadi permasalahan yang mengahambat pengelolaan perpustakan SD Negeri
Tunjungan 01; (4) untuk membuat suatu rancangan yang dapat menangani permasalahan
yang dialami SD Negeri Tunjungan 01. Sehingga, dari hasil observasi ini diharapkan dapat
menambah wacana baru dalam pengelolaan perpustakaan sekolah dan memberikan masukan
serta rekomendasi bagi perbaiakan pengelolaan perpustakaan sekolah utamanya di SD Negeri
Tunjungan 01.
METODE
Penelitian dilakasakan di SD Negeri Tunjungan 01 dengan melakukan pendekatan
kualitatif dengan menekankan proses mendeskripsikan, menafsirkan dan memberi makna
dalam proses penelitian yang dilakukan serta membuat suatu rancangan solusi dari
permasalahan yang ditemukan. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi,
dan studi dokumentasi. Narasumber dari penelitian adalah guru dan tenaga pustakawan SD
Negeri Tunjungan 01. Dalam pembuatan karja ilmiah ini digunakan metode studi pustka
terhadap penelitian sebelumnya. Kajian pengelolaan perpustakaan sekolah diperoleh dari
artikel dan jurnal yang diperoleh dari google scholar yang mengandung pembahasan bahan
penelitian. Penelitian ini termasuk kepada penelurusan langsung dengan melakukan
wawancara dan observasi perpustakaan sekolah.
Untuk tujuan didirikannya perpustakaan sekolah itu sendiri menurut Yusuf dan
Suhendar (2007:3) adalah pertama, mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik
membaca para siswa, kedua, membantu menulis kreatif siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan, menumbuhkan minat baca siswa. Selain tujuan ada pula beberapa fungsi
perpustakaan sekolah yaitu pertama, fungsi edukatif. Keseluruhan segala fasilitas dan sarana
yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu
para siswa untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-
konsep pengetahuan, sehingga dikemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya lebih lanjut. Kedua fungsi informatif. Mengupayakan penyediaan
koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan
kepentinga para siswa dan guru. Melalui membaca berbagai bahan media bahan bacaan yang
disediakan oleh perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu tentang segala
hal yang terjadi di dunia. Ketiga fungsi rekreasi, sebagai pelengkap memenuhi kebutuhan
sebagian anggota pengguna perpustakaan sekolah akan hiburan intelektual. Keempat fungsi
riset atau penelitian. Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu
dilakukannya kegiatan penelitian sederhana
Google site sebagai wiki memmudahkan dalam mengedit dokumen. Google site
adalah aplikasi online untuk menjadikan pembuatan website kelas, sekolah atau project
menjadi semudah mengedit dokumen. Hal lain yang dapat kita peroleh yakni pertama
menggabungkan berbagai informasi, dimana pengguna dapat menggabungkan berbagai
informasi dalam satu tempat ke tempat lainnya termasuk video, kalender, presentasi,
lampiran, dan text. Kedua, berbagi sesuai kebutuhan maksudnya suatu file dapat dibagikan
untuk hanya dilihat datau diedit kepada group kecil, kelas, satu sekolah atau secara publik
dengan pemilik yang dapat mengontrol akses tersebut. Terakhir google site ini tidak
membutuhkan pemograman, karena hanya menggunakan drag dan klik saja.
Dalam aplikasi ini kita juga bisa melakukan kostumasi site sendiri, membuat sub halaman
untuk membuat konten tetap terorganisasi, menambahkan menu navigasi, memilih tipe
halaman berupa halaman web, pemberitahuan, file cabinets, list, dashboard dan start pages.
Selain itu kita juga dapat memiliki lokasi sentral untuk konten web dan file offline,
menjadikan site dapat diakses public atau tetap privat, serta melakukan pencarian konten
pada google sites dengan teknologi google. Untuk itu berbagai tawaran yang telah kita
ketahui tersebut kita dapat mengembangkan untuk membuat sebuah perpustakaan berbasis
web sites dengan inovasi dan kreativitas kita semaksimal mungkin. Untuk cara pembuatannya
yang pertama dapat dilakukan dengan cara :
Pertama, Mengunjungi google chrome kemudian masuk ke google drive. Selanjutnya
buat file baru dengan folder Google Site lalu klik. Setelah muncul tampilan awal kita beri
judul halaman muka atau bisa disebut beranda dan juga bisa kita beri logo sesuai dengan
kebutuhan. Kita juga bisa memberi nama situs disebelah pojok kiri disamping logo atau pada
beranda kita isi sesuai keinginan dan kebutuhan pada beranda perpustakaan sekreatif
mungkin kita dalam membuat halam beranda.
Selanjutnya setelah membuat beranda perpustakaan kita klik klik titik tiga beranda
dan tambahkan subhalaman pada beranda dengan nama profil sekolah. Pada laman profil
sekolah ini dapat kita isi sebuah foto sekolah dan profil sekolah. Kemudian pada halaman
kedua ini setelah kita buat profil kita buat halaman baru dan diberi nama buku kunjungan.
Pada buku kunjungan ini kita sisipkan sebuah formulir dalam bentuk google form yang isinya
data pengunjung perpustakaan yakni berisi nama, status, no anggota, maksud kunjungan, dan
waktu kunjungan. Setelah itu pada halaman buku kunjungan kita tambahkan lagi sebuah sub
halaman dengan judul pengunjung terbaik dimana dengan diadakannya halaman ini dapat
menarik perhatian siswa lainnya untuk aktif berkunjung dan membaca buku di perpustakaan.
Bagian yang terpenting dari perpustakaan yaitu koleksi buku. Untuk pembuatan
tempat koleksi buku kita dapat menambahkan halaman baru lagi dan diberi nama koleksi
buku. Lalu kita tambahkan sub halaman lagi yang kita bisa beri naman buku referensi, buku
cerita, atau yang lainnya sesuai dengan jenis–jenis koleksi buku yang telah kita punya. Untuk
pengunggahan buku koleksi ini pada google site, sebelumnya kita harus mempunyai sebuah
file buku yang sudah kita simpan di google drive. Lalu setelah itu kita tinggal mensisipkan
buku yang kita unggah pada google drive tersebut ke google site.
Perpustakaan web kita sudah jadi, jika kita ingin menambah portal yang lainnya kita
tinggal menambah halaman baru sesuai kreatifitas kita dalam membuat perpustakaan.
Perpustakaan web kita sudah siap dan sudah dapat kita publikasikan untuk siswa, guru,
maupu masyarakat.
Jadi hal tersebut merupakan bagaimana cara membuat perpustakaan berbasis web
sites. Jika kita ingin menambahkan portal lainnya tinggal membuat sub halaman baru dan
menambahkam portal yang ingin kita masukkan, sehingga dengan google site ini kita dapat
berkreasi sekreatif dan semenarik mungkin untuk membuat sebuah perpustakaan untuk siswa,
guru maupun masyarakat sekitar.
Ada
DAFTAR RUJUKAN