Anda di halaman 1dari 17

ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN

BERBANGSA DAN BERNEGARA

Disusun oleh :
Lula Musdalipah (2108301024)
Farhat Kamal (2108301025)
Hidayati Azhari (2108301031)

SEJARAH PERADABAN ISLAM (2/A)


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia
rahmat dan nikmat-Nya yang tidak mampu seorangpun menghitung apa yang telah diberi
oleh-Nya. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan umat Islam yaitu
Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya yang istiqomah
hingga akhir zaman kelak. Alhamdulillah dengan segala kesibukan aktivitas, kami mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Esensi dan urgensi konstitusi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara”.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah PKN. Selain itu makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang hukum hukum islam bagi para pembaca
maupun penulis.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang telah membantu penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen mata kuliah PKN
Bapak Varidlo Fuad M.Pd. Serta peran teman-teman yang terlibat dalam proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat didalam makalah ini. Oleh
karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya
makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.

Cirebon, 25 Februari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar belakang masalah...................................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Pengertian konstitusi.......................................................................................................6
B. Urgensi Konstitusi dalam berbangsa dan bernegara.......................................................7
C. Esensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.....................................8
D. Peran Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia................................10
BAB III PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

Negara adalah bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan manusia. Pada

prinsipnya, setiap warga negara adalah warga negara dari suatu negara dan harus

tunduk kepada otoritas negara, karena organisasi negara mencakup semua orang di

wilayahnya dan otoritas negara berlaku untuk orang-orang ini. Sebaliknya, negara

juga memiliki kewajiban terhadap anggota. 1 Melalui kehidupan negara dengan

pemerintahan yang ada di dalamnya, orang ingin mencapai tujuan tertentu, seperti

mencapai perdamaian, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat. Tanpa organisasi

pemerintah, keadaan masyarakat yang seperti ini akan sulit dicapai, karena tidak ada

pemerintah yang mengatur mereka bersama dalam berbangsa dan hidup bernegara.

Dalam hidup bernegara, terdapat beberapa aturan yang mengatur bagaimana

pemerintahan dijalankan. Misalnya, siapa yang menjalankan kekuasaan pemerintahan

dan bagaimana kekuasaan itu diperoleh, dan lain sebagainya.

Agar pemerintahan berjalan dan mudah untuk mengatur kehidupan masyarakat

dalam berbangsa dan bernegara maka harus terdapat regulasi regulasi yang

mengaturnya. Sistem kontrol kekuasaan menggambarkan hierarki atau peringkat dari

yang terendah hingga tertinggi. Aturan tertinggi disuatu negara disebut konstitusi.

Konstitusi ada untuk memastikan bahwa pemerintahan yang ada tidak bertindak

sewenang wenang kepada rakyat mereka.2

Pada suatu negara di dunia pasti mempunyai konstitusi, karena konstitusi

merupakan salah satu syarat penting untuk mendirikan dan membangun suatu negara

1
Ismail dan Sri Hartati. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan (Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara di Indonesia). (Jawa Timur: Penerbit Qiara Media). hal.69.
2
Ibid.hal.70.

4
yang merdeka, oleh karenanya begitu pentingnya konstitusi itu dalam suatu negara.

Konstitusi merupakan suatu kerangka kehidupan politik.

Menurut Richard S. Kay, konstitusi adalah implementasi dari aturan hukum

dalam hubungan antara masyarakat dan pemerintah. Konstitusionalisme menciptakan

situasi yang dapat meningkatkan rasa aman karena pembatasan pada otoritas

pemerintah yang sebelumnya didirikan.

Menurut Prodjodikoro, Kontitusi adalah permulaan dari segala peraturan

mengenai suatu negara atau dengan kata lain bahwa konstitusi mengandung

permulaan dari segala peraturan mengenai negara

Menurut James Bryce, konstitusi adalah kerangka masyarakat politik (negara)

yang diorganisir dengan dan melalui hukum, dengan kata lain hukum menetapkan

adanya lembaga-lembaga permanen dengan fungsi yang telah ditetapkan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari konstitusi?

2. Apa urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

3. Apa esensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

4. Bagaimana peran konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian konstitusi.

2. Untuk mengetahui urgensi konstitusi dalam berbangsa dan bernegara.

3. Untuk mengetahui esensi konstitusi dalam berbangsa dan bernegara.

4. Untuk mengetahui peran konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara

Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian konstitusi

Memahami dan mengerti Konstitusi adalah jaminan / cara paling efektif untuk

mengetahui bahwa kekuasaan negara sedang tidak disalahgunakan dan bahwa hak

asasi manusia / hak-hak sipil tidak dilanggar. Konstitusi sangat penting bagi suatu

negara karena mengatur dan membatasi kekuasaan di suatu negara. Konstitusi adalah

seperangkat aturan dan hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana pemerintah

diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau hukum yang terdapat dalam konstitusi

itu mengatur hal-hal yang amat mendasar dari suatu negara, maka konstitusi dikatakan

pula sebagai hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam mendirikan suatu negara.3

Konstitusi dalam negara juga adalah sebuah norma sistem politik dan hukum

yang merupakan hasil pembentukan pemerintahan pada suatu negara yang biasanya

dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Dalam kasus pembentukan negara,

konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini

merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip

dasar politik, prinsip-prinsip dasarhukum termasuk dalam bentukan struktur,

prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya.

Secara etimologi, istilah Konstitusi berasal dari Bahasa latin yaitu

Constituante yang berarti membentuk, pembentukan. Yang dimaksud dengan

membentuk di sini adalah membentuk suatu negara.4 Namun istilah Konstitusi juga

dikenal dalam beberapa Bahasa seperti Constituer, Constitutio, Constitution,

Constitutie, namun dari bermacam macam bahasa, poin yang dimaksud adalah

3
Ibid.hal.71.
4
Syafnil Effendi. 2011. Konstitusionalisme dan konstitusi ditinjau dari perspektif sejarah. (Sumatera barat:
Universitas Negeri Padang) hal. 78.

6
konstitusi merupakan suatu ungkapan untuk membentuk, mendirikan/menetapkan,

lebih lanjut dikenal dengan maksud pembentukan, penyusunan atau menyatakan suatu

negara, maka dengan kata lain secara sederhana, konstitusi dapat diartikan sebagai

suatu pernyataan tentang bentuk dan susunan suatu negara, yang dipersiapkan

sebelum maupun sesudah berdirinya suatu negara.

Secara terminologi, Konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan tertentu

ketatanegaraan (undang-undang dasar, dan lain sebagainya) dan undang-undang dasar

suatu negara. Namun pengertian konstitusi tidak hanya bisa dipahami sesederhana itu,

tetapi dapat dipahami secara lebih luas lagi, hal itu disebabkan karena semakin

kompleksnya permasalahan dalam suatu negara, maka perspektif dalam memahami

konstitusi bukan saja dilihat dari sudut pandang hukum, khusunya Hukum Tata

Negara saja, tetapi harus pula dipahami dari sudut pandang ilmu politik.5

B. Urgensi Konstitusi dalam berbangsa dan bernegara


Sejatinya konstitusi memiliki peran untuk mempertahankan esensi keberadaan

sebuah negara dari pengaruh berbagai perkembangan yang selalu bergerak dinamis.

Maka dari itu, konstitusi yang ideal adalah hasil dari penyesuaian dan penyempurnaan

serta memiliki flexibelitas untuk mengikuti segala perkembangan, khususnya yang

berkaitan dengan keinginan hati nurani rakyat.

Namun kebanyakan kehidupan berbangsa dan bernegara di negara yang

demokratis lebih ditentukan oleh kesadaran publik akan nilai-nilai demokrasi itu

sendiri. Secara umum, orang kurang peduli tentang pemerintahan seperti apa yang

akan mengarah pada pemilihan. Banyak yang alergi atau sinis secara politis. 6 Ini

ditunjukkan oleh rendahnya partisipasi politik, orang lebih suka melanjutkan bidang

5
M. Agus Santoso. 2013. Perkembangan konstitusi di Indonesia. (Samarinda: Yustisia).hal 120.
6
Opcit hal.76.

7
kegiatannya masing-masing daripada berpartisipasi dalam kegiatan politik. Banyak

negara demokrasi dapat menjalani kehidupan normal dan normal sebagai bangsa dan

negara tanpa harus bekerja sesuai dengan konstitusi.

Adapun yang memiliki pandangan bahwa konstitusi tidak lebih dari aturan

dasar negara dalam penyelenggaraan negara, dan yang terpenting bagi negara adalah

penyelenggaraan negara yang jujur, berwibawa dan taat hukum. Pemerintahan negara

bagian yang baik hanya dapat diberikan jika kepemimpinan di semua tingkatan

menggambarkan tindakan nyata. Yang dibutuhkan negara adalah pemimpin yang kuat

dan memiliki integritas. Mereka yang memiliki pandangan seperti ini menganggap

demokrasi hanya dilihat sebagai alat untuk mencapai tujuan negara, artinya demokrasi

bukanlah tujuan.

C. Esensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Seperti disebutkan sebelumnya, kata konstitusi berasal dari “konstituer” Bahasa

Prancis, yang berarti membentuk atau membentuk. Yang diartikan sebagai

pembentukan suatu negara. Karena itu, konstitusi harus membentuk dasar untuk

pembentukan suatu negara. Jadi dapat dikatakan bahwa tanpa konstitusi tidak ada

negara yang dapat dibentuk. Konstitusi memainkan peran yang sangat penting dalam

kehidupan administrasi negara. Misalnya di negara modern seperti sekarang,

administrasi kekuasaan negara didasarkan pada hukum dasar (konstitusi). Misalnya,

konstitusi memiliki posisi atau tingkat supremasi di suatu negara. Supremasi

konstitusional berarti bahwa konstitusi menempati posisi tertinggi dalam sistem

hukum suatu negara.7 Berikut ini adalah fungsi konstitusi dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara :
7
Ismail dan Sri Hartati. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan (Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara di Indonesia). (Jawa Timur: Penerbit Qiara Media). hal.95.

8
1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan kontitusionalisme. Landasan

konstitusionalisme adalah landasan berdasarkan konstitusi, baik konstitusi

dalam arti luas yang meliputi Undang-Undang Dasar, undang-undang Organik,

peraturan perundang-undangan lain, dan konvensi. Maupun konstitusi dalam arti

sempit berupa Undang-Undang Dasar (Astim Riyanto, 2009).

2. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa,

sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan

demikian, diharapkan hak-hak warganegara akan lebih terlindungi. Gagasan ini

dinamakan konstitusionalisme, oleh Carl Joachim Friedrich dijelaskan sebagai

gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan kegiatan yang

diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, tetapi yang dikenakan beberapa

pembatasan yang diharapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan

untu pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas

untuk memerintah (Thaib dan Hamidi, 1999).

3. Konstitusi berfungsi :

a. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam

menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

b. Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang

dicita-citakan tahap berikutnya.

c. Dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem

ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga

negaranya.

d. Menjamin hak-hak asasi warga negara.8

8
Damri dan Fauzi Eka Putra. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. (Jakarta: Kencana). hal.85.

9
Menurut C.F. Strong pada prinsipnya fungsi konstitusi adalah untuk

membatasi kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang

diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Berikut ini adalah

fungsi konstitusi secara umum :

1. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi

kesewenang-wenangan yang dapat dilakukan oleh pemerintah, sehingga hak-

hak bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan.

2. Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara.

3. Fungsi konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.

4. Fungsi konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan.

5. Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang.

6. Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan

warga negara.9

D. Peran Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia


Konstitusi menempati posisi penting dalam dan strategis dalam kehidupan

ketatanegaraan suatu negara. Negara konstitusional tidak cukup hanya memiliki

konstitusi, tetapi juga harus menganut gagasan tentang konstitusionalisme.

Konstitusionalisme merupakan gagasan bahwa konstitusi suatu negara harus mampu

memberi pembatasan kekuasaan pemerintahan, seta memberi perlindungan dan

jaminan pada hak-hak dasar warga negara.10

Konstitusi menjadi barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang penuh

dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu. Oleh karena itu konstitusi

9
Ismail dan Sri Hartati. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan (Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara di Indonesia). (Jawa Timur: Penerbit Qiara Media). hal.75.
10
Opcit, hal. 86.

10
menempati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu

negara. Meskipun konstitusi yang ada di dunia ini berbeda-beda, baik dalam hal

tujuan, bentuk, dan isinya, tetapi umumnya mereka mempunyai kedudukan formal

yang sama yaitu sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi.11

Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh

karena itu, setiap konstitusi mempunyai beberapa peranan yaitu :

1. Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan

politik.

2. Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,serta

memutuskan bagi penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka,

sehingga tidak terdapat kekuasaan yang semena-mena.

3. Untuk membatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untuk

menjamin hak-hak yang diperintah serta merumuskan pelaksanaan

kekuasaan yang berdaulat.

4. Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan

pemerintahan. Sehingga dimana ada organisasi negara dan kebutuhan

menyusun suatu pemerintahan negara, maka akan diperlukan

konstitusi.

5. Konstitusi menjadi barometer (ukuran) bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara dan juga merupakan ide-ide dasar yang digariskan penguasa

negara untuk mengemudikan suatu negara. Oleh karena itu konstitusi

mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan

ketatanegaraan suatu negara.

6. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada

diantara lembaga-lembaga negara. Konstitusi menjelaskan kekuasaan


11
Ibid

11
dan kewajiban pemerintah sekaligus membatasi kekuasaan pemerintah

agar tidak sewenang-wenang dalam bertindak.12

Sejauh mana konstitusi yang diterjemahkan dalam UUD berperan terhadap

kehidupan berbangsa dan bernegara? Umumnya ada tiga pandangan beserta

argumentasinya masing-masing untuk menanggapi pertanyaan tersebut :

1. Pandangan pertama mengasumsikan bahwa setiap negara memiliki konstitusi,

tetapi konstitusi tidak boleh dilihat sebagai segalanya.

Konstitusi memuat aturan dasar yang ditulis dan ditulis secara seragam

(UUD tertulis) ataupun hanya didasarkan pada adat atau kebiasaan (konvensi),

namun harus diterjemahkan ke dalam aturan yang lebih jelas yang bernama

Undang Undang (UU). Berjalannya kehidupan berbangsa dan bernegara di

negara yang demokratis lebih ditentukan oleh kesadaran masyarakat akan

nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Secara umum, masyarakat kurang peduli

tentang pemerintahan seperti apa yang akan mengarah pada pemilihan. Orang

lebih suka menekuni bidangnya masing-masing daripada berpartisipasi dalam

kegiatan politik. Banyak negara demokrasi yang tanpa harus mengutak-atik

konstitusinya dapat menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara secara

normal dan tertib.

2. Pandangan kedua berasumsi bahwa konstitusi tidak lebih dari aturan dasar

negara dalam penyelenggaraan negara, dan yang terpenting bagi negara adalah

penyelenggaraan negara yang jujur, berwibawa dan taat hukum.

Penyelenggaraan negara hanya akan baik apabila pimpinan di strata

manapun memberikan contoh melalui perbuatan dan tindakan nyata. Yang

diperlukan negara adalah tokoh pemimpin yang kuat dan memiliki integritas.
12
Nova Deisita Sunanta PB, Peranan Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, dikutip dari
https://novadeisita.wordpress.com/2017/11/13/peranan-konstitusi-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara/ pada 27 Februari 2022.

12
Negara mempunyai tujuan untuk mencapai masyarakat adil, makmur dan

sejahtera. Penganut pandangan ini lebih melihat tegaknya hukum sebagai

prasyarat berjalan nya kehidupan berbangsa dan bernegara. Demokrasi hanya

dianggap sebagai alat mencapai tujuan negara artinya demokrasi bukan tujuan.

Namun pandangan kedua ini harus menghadapi kenyataan bahwa negara yang

lebih menggantungkan pemerintahan pada pemimpin yang kuat umumnya

menghadapi kendala saat tiba pada pelaksanaan suksesi kepemimpinan.

3. Pandangan ketiga berasumsi bahwa konstitusi tidak terlalu berperan dalam

kehidupan bernegara.

Apabila negara memiliki konstitusi yang normal kehidupan berbangsa

dan bernegarapun dapat berlangsung. Konstitusi yang demokratik biasanya

memuat tiga hal yakni tercantumnya prinsip-prinsip dasar HAM, adanya

lembaga-lembaga tinggi negara dan kejelasan batasan fungsi dan kewenangan

dan hubungan antar lembaga.13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
A. Konstitusi sangat penting bagi suatu negara karena mengatur dan membatasi
kekuasaan di suatu negara. Konstitusi adalah seperangkat aturan dan hukum yang
berisi ketentuan tentang bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena

13
Ismail dan Sri Hartati. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan (Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara di Indonesia., (Jawa Timur: Penerbit Qiara Media). hal. 76-77.

13
aturan atau hukum yang terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat
mendasar dari suatu negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang
dijadikan pegangan dalam mendirikan suatu negara. Konstitusi juga adalah
implementasi dari aturan hukum dalam hubungan antara masyarakat dan pemerintah.
Konstitusionalisme menciptakan situasi yang dapat meningkatkan rasa aman karena
pembatasan pada otoritas pemerintah yang sebelumnya didirikan.

B. Konstitusi memiliki peran untuk mempertahankan esensi keberadaan sebuah


negara dari pengaruh berbagai perkembangan yang selalu bergerak dinamis. Maka
dari itu, konstitusi yang ideal adalah hasil dari penyesuaian dan penyempurnaan serta
memiliki flexibelitas untuk mengikuti segala perkembangan.

Adapun fungsi konstitusi adalah :


1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan kontitusionalisme.
2. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa,
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
3. Fungsi lain :
a. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam
menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap
rakyatnya.
b. Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang
dicita-citakan tahap berikutnya.
c. Dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga
negaranya.
d. Menjamin hak-hak asasi warga negara.
Fungsi konstitusi menurut CF. Strong :
1. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi

kesewenang-wenangan yang dapat dilakukan oleh pemerintah, sehingga hak-

hak bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan.

2. Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara.

3. Fungsi konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.

4. Fungsi konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan.

5. Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang.

14
6. Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan

warga negara.

Konstitusi mempunyai beberapa peranan yaitu :

1. Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.

2. Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,serta

memutuskan bagi penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka.

3. Untuk membatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untuk

menjamin hak-hak yang diperintah serta merumuskan pelaksanaan kekuasaan

yang berdaulat.

4. Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan

pemerintahan.

5. Konstitusi menjadi barometer (ukuran) bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara dan juga merupakan ide-ide dasar yang digariskan penguasa negara

untuk mengemudikan suatu negara.

6. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada diantara

lembaga-lembaga negara.

Tiga pandangan tentang sejauh mana konstitusi yang diterjemahkan dalam UUD

berperan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara :

1. Pandangan pertama mengasumsikan bahwa setiap negara memiliki konstitusi,

tetapi konstitusi tidak boleh dilihat sebagai segalanya.

2. Pandangan kedua berasumsi bahwa konstitusi tidak lebih dari aturan dasar

negara dalam penyelenggaraan negara, dan yang terpenting bagi negara adalah

penyelenggaraan negara yang jujur, berwibawa dan taat hukum.

15
3. Pandangan ketiga berasumsi bahwa konstitusi tidak terlalu berperan dalam

kehidupan bernegara.

16
DAFTAR PUSTAKA

Damri dan Fauzi Eka Putra. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Kencana.

Ismail dan Sri Hartati. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan (Konsep Dasar Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara di Indonesia). Jawa Timur: Penerbit Qiara Media.

PB, Nova Deisita Sunanta. Peranan Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,

dikutip dari https://novadeisita.wordpress.com/2017/11/13/peranan-konstitusi-dalam-

kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/. pada 27 Februari 2022.

Marzuki, M. L. 2016. Konstitusi dan Konstitusionalisme. Jurnal Konstitusi.

Santoso. Agus. M. 2013. Perkembangan Konstitusi di Indonesia. Samarinda. Yustisia.

Effendi. Syafnil.2011.Konstitusionalisme dan konstitusi ditinjau dari perspektif sejarah.

(Palembang: Universitas Negeri Padang)

17

Anda mungkin juga menyukai