Anda di halaman 1dari 14

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH SEBAGAI


KEBUN SAYURAN ORGANIK DI DESA WISATA KANDRI DAN
PENGEMBANGANNYA SEBAGAI DESTINASI AGROWISATA(1)

Aditya Marianti(2), Lina Herlina(2), Wiwit Setyowati(2)


1
Program Iptek bagi Masyarakat ,2Universitas Negeri Semarang
E mail :aditya.marianti.am@mail.unnes.ac.id

Ringkasan Eksekutif
Implikasi ditetapkannya kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati kota Semarang
menjadi desa wisata adalah penyiapan komponen pendukungnya meliputi penyiapan
sumber daya manusia dan sarana prasarananya. Dari sisi SDM kesiapan warga untuk
mendukung kegiatan wisata di desa Kandri ditunjukkan dengan terbentuknya kelompok
sadar wisata (Pokdarwis) Pandanaran. Sedangkan dari sisi saran dan prasarana tantangan
yang dihadapi desa wisata Kandri adalah belum terciptanya lingkungan yang
merepresentasikan sebuah destinasi wisata. Bila mencermati tren kunjungan wisata ke
Kandri yang meningkat dari tahun ke tahun maka penyiapan lingkungan dan atraksi wisata
yang semakin beragam dan menarik perlu dilakukan.Hasil observasi menunjukkann bahwa
pekarangan rumah penduduk di kelurahan Kandri sebagian besar belum dioptimalkan
pemanfaatannya khususnya untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Optimalisasi
pemanfaatan pekarangan rumah dapat dilakukan dengan pengembangan Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) oleh Kelompok masyarakat setempat dalam hal ini kelompok
Wanita Tani (KWT) Mandiri. Mengingat posisi Kandri sebagai desa wisata maka KRPL di
desa wisata Kandri nantinya bukan hanya menjadi penyangga ketahanan pangan tetapi
sekaligus dapat berfungsi sebagai kawasan wisata edukatif khususnya agrowisata. KRPL
ini akan semakin menarik minat wisatawan jika ditata dengan menggunakan ilmu arsitektur
lansekap (pertamanan). Penataan ini juga akan memanfaatkan potensi lokal antara lain
dengan menggunakan limbah yang tidak dimanfaatkan lagi, sehingga tidak hanya estetis
tetapi juga memiliki nilai tambah bagi konservasi lingkungan. Ibu-ibu anggota KWT
Mandiri potensial ditingkatkan keterampilannya dalam budidaya sayuran sekaligus
penataan lingkungan. Untuk mendukung wisata edukatif agrowisata ini diperlukan
pemandu yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan memandu wisata edukatif
agrowisata. Untuk itu maka Pokdarwis Pandanaran yang selama ini telah berkiprah sebagai
pemandu wisata, perlu ditingkatkan kompetensinya agar dapat memandu wisata edukatif
agrowisata sayuran. Peningkatan keterampilan ini mendapatkan dukungan dana dalam skim
pengabdian Ipteks bagi Masyarakat (IbM). IbM ini dilaksanakan dengan metode berbasis
kelompok, komprehensif artinya kegiatan yang akan dilakukan menyentuh seluruh aspek
mulai dari penyamaan konsep, kesadaran sosial dan penyiapan lingkungan wisata. Berbasis
potensi lokal artinya peningkatan keterampilan melalui berbagai pelatihan dan
pengembangan sikap dan perilaku wisata akan berbasis pada IPTEKS serta nilai-nilai dan
budaya lokal. Selain itu juga dikembangkan jejaring dengan pihak-pihak terkait baik
langsung maupun dengan memanfaatkan jaringan sosial media dengan membuat web untuk
promosi wisata.Hasil yang telah dicapai adalahadanya destinasi wisata edukasi berbasis
agrowisata sayuran organik di kawasan desa wisata Kandri. Ibu-ibu khususnya anggota
KWT Mandiri semakin terampil membudidayakan sayuran organik dan menjadi lebih
terampil menata lingkungan. Para pemandu wisata yang tergabung dalam Pokdarwis
Pandanaran memiliki bekal pengetahuan tentang sayuran organik dan teknik budidayanya,
yang dapat digunakansebagai bekal dalam memandu wisatwan yang berkunjung ke kebun
sayuran organik. Untuk keperluan promosi maka telah dibuat web desa wsata Kandri.

85
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Seluruh kegiatan tersebut bermuara pada meningkatnya kualitas wisata dan kunjungan
wisatawan ke Kandri.

Kata Kunci : desa wisata Kandri, pemandu, agrowisata, lansekap, kebun sayuran

Excecutive Summary
One of the implications from establishing kelurahan Kandri, kecamatan Gunungpati,
Semarang as a tourist village is preparing the supporting components of the village,
including human resources and infrastructures. At human resources sector, local residents
show their readiness upon the program by establishing a tourism awareness group
(Kelompok Sadar Wisata) called Pokdarwis Pandanaran. Infrastructure sector still lacks
proper and representative facilities for tourist attractions.Increasing number of visitors
during the past several years seeks for development and preparation of various
infrastructures for tourist in the village.Observation results show that most of the yards from
local residents’ house has not been optimally used, especially to cater food supply. Optimum
utilization of house yard can be conducted by developing a tourism center called Sustainable
Food Area or Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). This tourism center can be run by a
representative group of local residents named Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri. Aside
from catering food supply for the village, the tourism center can also be expanded to become
an educative tourist attraction that mainly based on agrotourism area. The building itself is
expected to be designed according to landscape architecture discipline to attract more
tourists. Redesigning the building using waste also contributes the commitment of local
residents to establish an environmental-based tourist attraction.Several potential candidates
from KWT Mandiri are trained to excel at vegetable cultivation and environmental planning.
In order to support the program, several qualified guides are required. Pokdarwis
Pandanaran as the local guides need to expand their abilities and knowledge in educative
agrotourism sector to promote the program. Training for local guides is funded through
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) development scheme.IbM is mainly based on comprehensive
group method. This means that every development activity reaches all aspects of the
program, such as concept framing, social awareness, and preparation for tourism area.
IbM is set to mainly based on local potential. The program ensures to empower local
residents through various skill training in many tourism sectors. IPTEKS and local wisdom
become the main value for the trainings. Public networking is also established with related
institution through formal and informal ways.This program results in the establishment of
educative tourist attraction based on agrotourism in Kandri. Local housewives, especially
members of KWT Mandiri, are now excelled in cultivating organic vegetables and arranging
their neighborhood. Local guides from Pokdarwis Pandanaran now has more profound
knowledge and skill in cultivating organic vegetables. This skill will be very useful and
supportive to their task as guides for tourists. Kandri Tourist Village has also established a
web designed for promotional use. All of these activities are aimed to improve the quality
and number of visitors to the village.

Keyword : Kandri tourist village, guide, agrotourism, landscape, vegetable garden.

A. PENDAHULUAN Jatibarang.Lahan seluas 245 ha di


Kelurahan Kandri merupakan salah Kelurahan Kandri terkena dampak
satu kelurahan di Kecamatan Gunungpati pembangunan waduk. Lahan tersebut
kotamadya Semarang yang terdampak merupakan tanah persawahan (69,44 ha),
langsung projek pembangunan Waduk tegalan (113,10 ha), dan pekarangan serta

86
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

permukiaman (10,44 ha). Banyaknya lahan wisata alam pedesaan, seni dan budaya
pertanian yang terkena program waduk, lokal, kearifan lokal, dan wisata kuliner.
berdampak langsung pada para petani. Sejak penetapan Kelurahan Kandri
Padahal berdasarkan data statistik BPS sebagai desa wisata, masyarakat mulai
Kota Semarang 2013, sebagian besar berbenah membentuk kelembagaan dan
penduduk Kelurahan Kandri bermata melengkapi sarana prasarana serta
pencaharian sebagai petani (423 jiwa), meningkatkan kapasitas sumber daya
kemudian berturut-turut buruh industri manusia, antara lain dengan mendirikan
(214 jiwa), pekerja bangunan (183 jiwa), Kelompok Sadar Wisata. Kelompok Sadar
wiraswasta (157 jiwa), dan sisanya Wisata (Pokdarwis) Pandanaran (Mitra I)
pedagang, karyawan swasta, pegawai yang bertanggung jawab untuk mengelola
negeri dan lain-lain. Jumlah keluarga desa wisata Kandri. Anggota pokdarwis
miskin di Kelurahan Kandri adalah Pandanaran meliputi kelompok seni
sebanyak 28 kepala keluarga (53 jiwa) dan budaya, kelompok pengolah makanan dan
keluarga hampir miskin 378 kepala souvenir, kelompok guiding, dankelompok
keluarga (1171 jiwa) (Bappeda Kota tani.
Semarang 2013). Semenjak dirintis pada tahun 2011
Sehubungan dengan permasalahan hingga sekarang jumlah kunjungan ke
tersebut income restoration mutlak untuk Desa Wisata Kandri relatif baik. Tercatat
dilakukan. Salah satu langkah untuk jumlah kunjungan wisatawan lokal
income restoration adalah dengan merintis mencapai 3.000 orang per tahun.
dan mengembangkan program desa wisata. Sementara itu, jumlah kunjungan
Melalui Keputusan Walikota Semarang wisatawan mancanegara dapat mencapai
No. 556/407 Tahun 2012 kelurahan Kandri 100 orang per tahun. Hal tersebut
ditetapkan menjadi desa wisata. merupakan tren positif dalam
Komoditas unggulan Desa Wisata Kandri pengembangan pariwisata di Desa Wisata
terletak pada potensi sumber daya alam Kandri. Namun demikian, masih terdapat
dan kearifan lokal berupa seni budaya permasalahan yang menjadi tantangan
yang tetap terjaga. Penetapan Kelurahan dalam pengembangan desa wisata.
Kandri sebagai desa wisata merupakan Menurut hasil observasi tim pengabdian
implementasi program pemerintah Kota masyarakat Unnes serta penuturan ketua
Semarang dalam meningkatkan Pokdarwis Pandanaran tantangan dan juga
kemandirian dan daya saing daerah. menjadi permasalahan dalam
Program tersebut diharapkan mampu pengembangan Desa Wisata Kandri
meningkatkan laju perekonomian dan adalah belum terciptanya lingkungan
mengangkat potensi wisata Semarang. Kelurahan Kandri yang merepresentasikan
Hawaniar & Supriharjo (2013) sebuah destinasi wisata. Hal tersebut
mendefinisikan desa wisata sebagai suatu antara lain dikarenakan kurangnya
bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi kesadaran masyarakat dalammenata
dan fasilitas pendukung yang disajikan lingkungan di sekitar permukiman.
dalam suatu struktur kehidupan Terkait dengan penataan
masyarakat yang menyatu dengan tata cara lingkungan, Kelompok Wanita Tani
dan tradisi yang berlaku. Komoditas (KWT) Jahe Makmur yang kemudian
pariwisata Kandri terletak pada potensi dianjutkan oleh KWT Mandiri Kelurahan

87
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Kandri (Mitra II) mulai tahun 2014, telah khususnya wisata agro.Para wisatawan
merintis budidaya tanaman jahe gajah tidak hanya dapat menikmati keindahan
sebagai salah satu upaya penataan KRPL sekaligus juga dapat belajar dari
sekaligus pemanfaatan pekarangan warga KRPL tentang tatacara
di Desa Wisata Kandri. Tanaman jahe budidayanyadanpemanfaatannya.
gajah dibudidayakan dalam polibag- Kegiatan wisata edukasi di desa
polibag kemudian ditempatkan pada rak Kandri ini akan semakin berkualitas jika
tanaman pada masing-masing rukun para pemandu wisata memiliki bekal
tetangga. Jumlah polibag jahe gajah yang pengetahuan yang memadai tentang
sudah dibudidayakan KWT Jahe Makmur prinsip-prinsip budidaya tanaman pangan
sebanyak 3.000 polibag jahe gajah. termasuk biology storytelling-nya yang
Namun belum seluruh warga tergerak informasinya disajikan secara edukatif dan
untuk menata lingkungannya. menyenangkan (edutainment) sehingga
Kegiatan penataan dan menjadi suatu atraksi wisata tersendiri.
pemanfaatan lingkungan dengan jahe Berdasarkan analisis situasi yang
gajah oleh KWT Jahe Makmur sebetulnya telah diuraikan maka permasalahan yang
dapat disinergikan dengan kegiatan dihadapi Mitra dapat dikelompokkan
pengembangan “Rumah Pangan Lestari” menjadi dua aspek yaitu aspek penataan
(RPL). Badan Litbang Pertanian (2012) lingkungan wisata dan aspek Sumber Daya
mendefinisikan konsep RPL dengan Manusia (SDM) sebagai penyelenggara
rumah penduduk yang mengusahakan wisata. olehkarena itu tujuan dari kegiatan
pekarangan secara intensif untuk PPM IbM ini adalah
dimanfaatkan dengan berbagai 1) membangun destinasi wisata edukasi
sumberdaya lokal secara bijaksana yang berbasis agrowisata sayuran organik di
menjamin kesinambungan. kawasan desa wisata Kandri,
Penyediaan bahan pangan rumah 2) meningkatkan keterampilan warga
tangga yang berkualitas dan beragam. dalam membudidayakan tanaman
Apabila RPL dikembangkan dalam skala pangan khususnya hortikutura sayuran.
luas, berbasis dusun (kampung), desa, atau yang dalam pelaksanaannya bersinergi
wilayah lain yang memungkinkan, dengan peningkatan kesadaran
penerapan prinsip Rumah Pangan Lestari penyelamatan lingkungan oleh
(RPL) disebut Kawasan Rumah Pangan masyarakat antara lain dengan
Lestari (KRPL). Kegiatan KRPL memanfaatkan barang bekas sebagai
mencakup upaya intensifikasi wadah untuk penanaman tanaman.
pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan 3) meningkatkan mutu kegiatan
fasilitas umum lainnya (sekolah, rumah eduwisata di desa Kandri dengan
ibadah, dan lainnya), lahan terbuka hijau, dukungan pemandu wisata yang
serta mengembangkan pengolahan dan kompeten memandu agrowisata dan
pemasaran hasil. semakin berkembangnya jejaring
Sesuai dengan kondisi eksisting di social melalui pembuatan web desa
desa Kandri sebagai desa wisata maka wisata Kandri
KRPL tidak hanya berfungsi sebagai basis
ketahanan pangan namun dapat pula B. SUMBER INSPIRASI
dikembangkan sebagai destinasi wisata

88
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Kondisi eksisting desa wisata Kandri keberhasilan suatu kegiatan wisata maka
sangat potensial untuk terus penataan kawasan wisata perlu dilakukan.
dikembangkan potensinya sebagai Suatu kawasan wisata akan semakin
destinasi wisata edukatif. Mencermati menarik minat wisatawan jika ditata
perkembangan pariwisata yang dinamis, dengan menggunakan ilmu arsitektur
para pelaku pariwisata dituntut untuk lansekap (pertamanan). Ilmu arsitektur
terus berinovasi dan mengembangkan lansekap menurut ASLA (American
atraksi wisata. Salah satunya adalah Society of Landscape Architects) (2012)
dengan mengembangkan KRPL di adalah suatu seni perancangan yang
pekarangan penduduk yang belum merencanakan pengolahan suatu lahan,
termanfaatkan dengan optimal. KRPL mengatur unsur-unsur yang terdapat di
bukan hanya menjadi penyangga alam maupun buatan manusia, melalui
ketahanan pangan tetapi sekaligus aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya,
menjadi kawasan wisata edukatif serta menitik beratkan kepada konservasi
khususnya agrowisata. sumber dan pengendaliannya untuk
Agrowisata sebagai bagian dari menciptakan lingkungan yang bermanfaat
objek wisata, diartikan sebagai suatu dan menyenangkan. Penataan ini akan
bentuk kegiatan yang memanfaatkan semakin menjadi suatu nilai tambah bagi
usaha agro sebagai objek wisata dengan lingkungan jika memadukan antara kreasi
tujuan untuk memperluas pengetahuan, seni arsitektur dengan pemanfaatan
pengalaman rekreasi dan hubungan usaha kembali (reuse) limbah yang dihasilkan
di bidang pertanian. Agrowisata diberi masyarakat.Konservasi lingkungan
batasan sebagai wisata yang diaplikasikan secara nyata dalam bentuk
memanfaatkan objek-objek pertanian pemanfaatan barang-barang bekas untuk
(Tirtawinata dan Fachruddin, 1996). digunakan sebagai wadah media
Untuk mendukung keberhasilan suatu penanaman sayur organic.
objek wisata maka perlu didukung oleh Unnes sebagai perguruan tinggi yang
Sumber Daya Manusia (SDM) yang wajib melaksanakan tridharma yang salah
kompeten. Kompetensi yang perlu satu dharmanya adalah pengabdian
ditingkatkan adalah kompetensi memandu masyarakat berkewajiban untuk
agrowisata khususnya wisata agro di mengabdikan IPTEK bagi kepentingan
kebun sayuran. masyarakat. Kebutuhan masyarakat desa
Berdasarkan analisis situasi yang Kandri untuk mengembangkan aktivitas
telah diuraikan maka permasalahan yang pariwisata yang selama ini telah
dihadapi Mitra dapat dikelompokkan dilaksnakan adalah penataan lingkungan
menjadi dua aspek yaitu aspek penataan agar layak menjadi objek wisata dan
lingkungan wisata dan aspek Sumber meningkatkan kualitas SDM pariwisata.
Daya Manusia (SDM) sebagai Untuk itu kegiatan IbM ini akan
penyelenggara wisata.Penataan difokuskan pada pengembangan/penataan
lingkungan sering dikaitkan dengan aspek lingkungan wisata di pekarangan rumah
fungsi, efisiensi, dan estetika, sehingga dan peningkatan kompetensi SDM
kesan yang terangkat adalah bahwa pariwisata.
penataan kawasan erat hubungannya Kegiatan ini akan bersinergi dengan
dengan penataan fisik. Untuk mendukung pembentukan Kawasan Rumah Pangan

89
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Lestari (KRPL) sekaligus membangun pikir, kesadaran sosial dan


kesadaran masyarakat untuk konservasi artefak/kebendaan yang berkaitan
lingkungan. Kegiatan ini akan semakin dengan sarana dan prasarana
berkualitas dengan didukung oleh SDM kawasan wisata. meningkatkan
yang kompeten memandu wisata edukatif berbagai keterampilan SDM
dan menyenangkan khususnya melalui pelatihan, serta
agrowisata.Untuk melaksanakan kegiatan menguatkan kelompok melalui
pengabdian IbM ini tim pengabdian pendampingan
kepada masyarakat Unnes disusun 3. Berbasis Potensi Lokal,
berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan. peningkatan ketrampilan budidaya
Setiap anggota pengabdian memiliki tanaman,
keahlian yang sesuai dengan jenis pengembanganlingkungan wisata,
kegiatan yang akan dilakukan, dalam teknik memandu wisata dan
kegiatan IbM ini kepakaran yang pengembangan sikap dan perilaku
diperlukan adalah kepakaran di bidang wisata akan berbasis pada IPTEKS
kepariwisataan khususnya penguasaan serta nilai-nilai dan budaya lokal.
pada teknik pemanduan wisata (Tour 4. Pengembangan jejaring
GuidingTechnic), pakar budidaya Pengembangan jejaring dengan
tanaman pangan (sayuran), biologi pelaku-pelaku wisata termasuk biro
storytelling sayuran, sertapakar arsitektur wisata, kelurahan, kecamatan
lansekap untuk penataan kawasan wisata. setempat, dinas pariwisata kota
Untuk itu diperlukan sinergi antara tim juga dinas pertanian kota,
IbM UNNES dan masyarakat kelurahan perguruan tinggi pendamping
Kandri untuk membuat kegiatan wisata maupun dengan memanfaatkan
yang semakin bermutu. jaringan sosial media
Keempat metode tersebut dipilih karena
C. METODE memberikan dampak menguntungkan yang
Pemecahan permasalahan wisata di luas kepada masyarakat desa Kandri ; (1)
desa Kandri dilakukan dengan Dampak Sosial, dimana mutu dan intensitas
beberapametode pendekatan yang interaksi masyarakat akan meningkat
dilakukan secara bersama-sama, yaitu: melalui wadah kegiatan bersama secara
1. Berbasis Kelompok, seluruh rutin sehingga berpengaruh terhadap
tahapan dan jenis kegiatan yang kohesifitas masyarakat; (2) Dampak
akan dilakukan kepadamasyarakat Lingkungan, karena masyarakat akan
menggunakan kelompok. menjaga mutu lingkungan agar menjadi
Kelompok akan digunakan sebagai destinasi wisata yang baik; (3) Dampak
media belajar dan pendampingan Ekonomi, karena mampu menyediakan
bersama, perencanaan kegiatan, produk-produk ekonomi dan ketrampilan
pelaksanaan kegiatan, serta ekonomi produktif. Metode-metode
monitoring kegiatan. tersebut akan diimplementasikan dalam 4
2. Komprehensif, (empat) tahapan kegiatan, yakni; (1)
Kegiatan yang akan dilakukan Sosialisasi, (2) Peningkatan Kompetensi,
menyentuh seluruh aspek mulai (3) Produksi atau Pelaksanaan Kegiatan,
dari penyamaan konsep dan pola serta (4) Monitoring dan Evaluasi.

90
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk yang digunakan adalah observasi dan


meningkatkan kesadaran masyarakat wawancara.
setempat tentang potensi yang dimiliki
dalam rangka pengembangan agrowisata, D. KARYA UTAMA
memberikan pemahaman kepada 1. Pembuatan Bangunan Fisik
masyarakat tentang maksud dan tujuan Infrastruktur Taman Sayuran
kegiatan, adanya kesepakatan dari Organik sebagai Objek Wisata
masyarakat untuk meneriam ulran
Pembuatan infrastruktur taman sayuran
bantuan dari pihak luar dan memunculkan
organik didahului dengan proses
komiten untumelakukan
sosialisasi tentang maksud dan tujuan
kegiatanpengembangan potensi wisata
dibuatnya taman sayuran organik dan
tersebut. Metode menggunakan ceramah
fungsinya lainnya sebagai objek wisata.
dan diskusi sampai adanya pernyataan
Kegiatan ini adalah kegiatan inovatif
komitmen.
untukmengoptimalkan Kawasan Rumah
Peningkatan kompetensi dilakukan
Pangan Lestari (KRPL) yang sudah
dengan memberikan pelatihan, simulasi
menjadi program Kelurahan dan Dinas
maupun praktek dalam hal keterampilan
Pertanian Kodya Semarang. KRPL
budidaya sayuran organic dan
dikembangkan menjadi destinasi wisata
keterampilan memandu wisata berbasis
yang menggabungkan unsur agro, wisata
agrowisata. Metode yang digunakan
dan edukasi sehingga bila digabung
adalah pelatihan, lokakarya dan
menjadi eduagrowisata.
pendampingan rutin.
Hasil dari sosialisasi ini warga
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan
menyetujui menggunakan sebidang tanah
Ibu-ibu yang tergabung dalam KWT
untuk dikembangkan sebagai kebun
mampu membudidayakan tanaman
sayuran organic dengan mengikuti konsep
sayuran di pekarangan rumah yang
KRPL.
didisain sedemikian rupa sehingga layak
Kegiatan berikutnya adalah meminta
menjadi destinasi wisata. Hasil dari
persetujuan warga untuk disain kebun
kegiatan ini adalah terciptanya
sayuran organic yang akan dikembangkan.
lingkungan desa wisata yang representatif
Desain yang dihasilkanolehtim PPM IbM
untuk kegiatan wisata agro. Untuk
UNNES disosialisasikan. Adapun gambar
memperluas akses maka dilakukan
disain yang disosialisasikan dan mendapat
pengembangan jejaring promosi wisata
persetujuan dari warga msyarakat seperti
melalui pembuatan web. Para pemandu
yang ditampilkan pada gambar 1.
wisata mendapatkan pelatihan memandu
wisata sehingga dapat memandu wisata
lebih baik. Metode yang digunakan
praktek dan pendampingan rutin.
Tahapan berikutnya adalah
monitoring dan evaluasi. Kegiatan monev
ini ditujukan untuk mengetahui hasil yang
dicapai, kendala-kendala yang dihadapi,
dan memberikan saran-saran untuk
mengatasi kendala yang dihadapi. Metode

91
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Disain taman dikembangkan oleh


tim IbM pengabdian masyarakat LP2M
Unnes dengan mempertibangkan berbagai
segi selain segi estetika juga
mempertimbangkan kemudahan akses bagi
para pengunjung yang akan belajar
sekaligus berwisata di taman sayuran
organik. Lokasi taman sayuran organik
berdekatan dengan lokasi kandang
kambing milik penduduk. Rencananya
akan juga dibuat kolam ikan, dan kandang
Gambar 1. Disain Rancangan Taman ayam untuk mendukung konsep KRPL.
Sayuran Organik Selain itu lokasi taman sayuran juga
bersebelahan dengan lokasi outbound yang
Taman sayuran organik
dikembangkan oleh penduduk setempat.
dikembangkan berdasarkan disain yang
Hal ni menjadikan lokasi tersebut sangat
telah dibuat dan disetujui warga.
strategis dan layak dijadikan sebagai
Pembangunan taman sayuran organik
tempat eduwisata dan agrowisata
dimulai dengan menentukan lokasi yang
sekaligus, bersinergi dengan lokasi wisata
akan dibangun menjadi taman sayuran
yang selama ini sudah dikembangkan oleh
organik. Lokasi dipilih dengan persetujuan
penduduk.Pembangunan fisik taman
warga yang memiliki lahan, juga dengan
sayuran melibatkan warga setempat
melihat intensitas sinar matahari yang
sebagai tukang.
memapar lahan apakah mencukupi untuk
tumbuh kembang tanaman, sehingga
tanaman bisa tumbuh optimal.

Gambar 2. Pembangunan taman sayuran organik berdasarkan disain yang disepakati

2. Pelatihan Budidaya Sayuran baik, pemberantasan hama dengan


Organik insektisida nabati, dan beberapa
Pada pelatihan ini tim IbM LP2M alternative untuk memanfaatkan barang
Unnes memberikan materi tentang botani bekas sebagai wadah untuk menanam
sayuran organik, teknik budidaya sayuran organi di lingkungan rumah.
sayuran organik dengan memanfaatkan Pelatihan dilakukan dengan
lahan pekarangan. Media tanam yang menggunakan metode diskusi dan

92
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

praktik langsung membuat pembibitan Hasil pelatihan budidaya sayuran


sayuran dengan terlebih dahulu berlatih organik adalah ibu-ibu terampil
menyiapkan media siap tanam yang menyiapkan media tanam dan
merupakan campuran dari tanah, humus memindahkan bibit dari media
pupuk kandang dan arang sekam. Bahan- pesemaian ke dalam polybag-polybag
bahan untuk pelatihan disediakan oleh utuk dipelihara sampai siap dipindahka
tim pengabdian masyarakat Unnes, ke taman sayuran organik. Ibu-ibu juga
berupa bibit,benih sayuran organic, memahami bagaimana membudidayakan
pupuk kandang, arang sekam dan sayuran secara organik dengan sama
polybag. Masyarakat setempat sekali tidak menggunakan pupuk
menyiapkan rak untuk tempat maupun pestisida kimiawi buatan pabrik.
meletakkan bibit atau benih yang Pada saat pelatihan juga disarankan
ditanam dalam polybag, dan caramemasarkannya jika panen berlebih
meletakkannya pada rak tanaman. dan kebutuhan sendiri sudah tercukupi.

Gambar 3. Pelatihan Budidaya Sayur bagi ibu-ibu KWT Mandiri

Setelah taman selesai dibangun, pemeliharaan yang disepakati anggota


dan tanah selesai diolah sehingga siap KWT.
ditanami, maka dilakukan penanaman.
Penanaman bersama dilakukan oleh ibu-
ibu anggota KWT. Bibit dan benih
sayuran ditanam/ditebar di lokasi yang
telah ditentukan. Bibit/benih sayuran
yang telah ditanam kemudian diberi
label nama ilmiah untuk memudahkan
para pengunjung mengetahui nama
ilmiah sayuran yang dilihatnya. Ibu-ibu
anggota KWT dengan bersemangat telah
melakukan penanaman bersama dan
tugas berikutnya adalah memeliharanya
agar bibit yang ditanam umbuh dengan
baik. Untuk itu dibuat jadwal

93
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Gambar 4. Penanaman bersama dan


pemberian label nama oleh KWT
Mandiri

Setelah sekitar 2 bulan dari


penanaman tampak kebun sayuran
organik sudah mulai siap dipanen dan
menjadi objek agrowisata/eduwisata
yang menarik untuk di kunjungi.

Gambar 5. Kondisi kebun sayuran organic di desa Kandri setelah 2 bulan penanaman

3. Pelatihan Pemandu Eduwisata dengan pengunjung antara lain macam-


Untuk mendukung pemanfaatan macam sayuran yang dibudidayakan,
kebun sayuran organik tersebut sebagai bagaimana cara membudidayakan
destinasi wisata maka ibu-ibu KWT sayuranorganik dan apa manfaat
Mandiri di bawah bimbingan tim PPM sayuran tersebut.
IbM UNNES mengikuti pelatihan Untuk itu sebelum praktek
pemandu wisata. Kegiatan pelatihan memandu wisata para peserta pelatihan
eduwisata merupakan hasil berbagi diberikan materi tentang botani
pengetahuan dan keterampilan dengan sayuran,biologi story telling sayuran,
tim pokdarwis Pandanaran yang selama teknik cara penyampaian yang menarik
ini telah eksis dan aktif memandu wisata bagi wistawan. Setelah penyampaian
di Kandri. materi dilanjutkan dengan latihan
Pelatihan keterampilan memandu memandu wisatawan yang dibimbing
eduwisata bagi ibu-ibu KWT Mandiri di oleh Pokdarwis Pandanaran. Untuk
kebun sayuran organik dimaksudkan semakin memantapkan keterampilan
agar ibu-ibu KWT Mandiri sebagai ibu-ibu tersebut maka dilakukan praktek
pembudidaya sayuran organik dapat memandu wisata dengan menghadirkan
langsung memandu para wisatawan yang siswa-siswa TK untuk berwisata ke
berkunjung ke kebun sayuran organik, kebun sayuran organik.
Pengetahuan yang bisa dibagikan

94
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Gambar 6. Pelatihan dan Praktek Eduwisata ibu-ibu KWT Mandiri di kelurahan Kandri

Hasil dari kegiatan iniadalah yang lebih bisa dijangkau oleh


ibu-ibu KWT Mandiri yang selama ini kahalayak yang lebih luas dan banyak.
tidak memahami sama sekali tentang Salah satunya adalah promosi melalui
teknik memandu wisata, dan sedikit media sosial dalam bentuk web. Setelah
mengetahui botani sayuran organik, berdiskusi dengan Pokdarwis
termasuk manfaat lainnya selain Pandanaran disepakati untuk membuat
sebagai sayuran menjadi paham dan web yang akan mempromosikan desa
mampu mempraktekkan keterampilan wisata Kandri.
memandu wisata bagipengunjung Untuk pembuatan web
kebun sayuran organic yang merupakan diserahkan kepada agen professional
salah satu objek agrowisata baru di desa agar hasilnya bagus dan representatif
wisata Kandri. untuk suatu penawaran bisnis jasa
wisata, namun konten dan isinya adalah
4. Pembuatan web desa wisata hasil diskusi dengan Pokdarwis dan
Kandri masyarakat setempat. Agar web
Promosi adalah salah satu pilar tersebut dapat terus berfungsi pelatihan
penting dalam keberlanjutan suatu pengelolaan web juga diberikan kepada
usaha. Usaha jasa pariwisata sangat personal yang ditunjuk oleh kelompok.
memerlukan promosi untuk menjamin Biaya langganan per tahun juga telah
keberlanjutannya, termasuk aktivitas disepakati dan disetujui untuk
jasa pariwisata di desa wisata Kandri. ditanggung dari uang kas kelompok.
Berbagai cara promosi telah dilakukan
baik secara langsung dari mulut ke
mulut, lewat brosur, penawaran
langsung ke lembaga-lembaga atau
kantor-kantor termasuk ke sekolah-
sekolah, namun dipandang kurang
efektif , mengingat asal para wisatawan
yang sebagian besar masih wisatawan
domestik dan didominasi dari wilayah
Semarang dan sekitarnya. Gambar 7. Web wisata desa Kandri
Untuk keberlanjutan usaha yang telah dibuat
parwisata hal ini dipandang kurang
sehingga perlu promosi dalam bentuk

95
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

E. ULASAN KARYA Kandri semua atraksi wisata itu tersedia.


Berbagai kegiatan pengabdian yang Semakin banyaknya warga yang terlibat
telah dilakukan tersebut disiapkan dan tidak hanya warga yang tergabung dalam
dilaksanakan untuk meningkatkan Pokdarwis tetapi juga melibatkan ibu-ibu
jumlah dan keanekaragaman objek kelompok tani diharapkan akan membuat
wisata yang ada di desa wisata Kandri, kesadaran warga masyarakat Kandri
sehingga semakin banyak pilihan atraksi akan potensi wilayahnya sebagai objek
wisata yang dapat dinikmati oleh para wisata menjadi semakin berkembang.
wisatawan. Hal ini diharapkan akan Kesadaran ini diperlukan untuk menjaga
berimbas kepada kepuasan wisatawan keberlanjutan program desa wisata yang
yang berkunjung. Kepuasan wisatawan telah dicanangkan.
yang telah berkunjung tersebut dapat Keunggulan lain dari produk
ditinjau dari sisi promosi objek PPM IbM adalah para pemandu wisata
wisatanya, pengelolaan objek dan praktik yang tergabung dalam pokdarwis
penyelenggaraan wisata. Pandanaran, memiliki tambahan
Keunggulan dari produk wisata keterampilan dapat memandu wisata di
ini adalah adanya inovasi dan kebun sayuran organic karena memiliki
pengembangan fungsi KRPL bukan pengetahuan tentang botani
hanya sebagai pusat ketahanan pangan sayuran.Selain itu pembuatan web yang
masyarakat, namun berfungsi pula mepromosikan desa wisata Kandri dapat
sebagai objek wisata. Warga Kandri diakses oleh siapa saja dimana saja akan
khususnya ibu-ibu yang tergabung memberikan nilai tambah bagi
dalam KWT Mandiri terampil keberlanjutan jasa wisata yang telah
melakukan budidaya sayuran organik, dibangun di desa Kandri. Jumlah
sekaligus mampu memanfaatkan barang- wisatawan yang semula sekitar 3000 an
barang bekas sebagai wadah/media per tahun dapat terus ditingkatkan
bertanam sayuran. Penataan ini akan Setelah selesainya program IbM
semakin menjadi suatu nilai tambah bagi ini ibu-ibu KWT Mandiri diberikan
lingkungan karena memadukan antara tanggungjawab untuk memelihara kebun
kreasi seni arsitektur dengan sayuran yang sudah dibangun bersama
pemanfaatan kembali (reuse) limbah secara rutin. Juga meningkatkan
yang dihasilkan masyarakat. pengetahuan dan mengasah keterampilan
Adanya destinasi wisata yang memandu wisata. Komitmen ini sudah
beragam di desa wisata Kandri dibangun sejak awal program dan selalu
merupakan daya tarik tersendiri bagi dimonitoring pelaksanaannya. Hal ini
wisatawan, karena wistawan menjadi dilakukan agar kontinyuitas suatu
banyak pilihan untuk melihat dan program dapat terus berlanjut meskipun
menikmati atraksi wisata yang diminati. secara formal program sudah selesai.
Wisata agro sekaligus wisata edukasi Rutinitas pemeliharaan dan rasa cinta
merupakan perpaduan yang menarik. yang besar pada objek yang
Para pengunjung dapat menikmati dikembangkan akan menghasilkan
keindahan alam, objek-objek pertanian produk sayuran yang bagus dan layak
dan peternakan juga pertunjukan seni jual. Untuk mengatasi hal ini diperlukan
tradisional dan budaya kuliner. Di desa teknik pengaturan pemeliharaan di antara

96
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

ibu-ibu KWT Mandiri. Misalnya dengan 2. Anggota KWT Mandiri semakin


membuat jadwal rutin pemeliharaan terampil membudidayakan sayuran
yang harus dipatuhi oleh para anggota organik. Bersinergi dengan
KWT. peningkatan kesadaran penyelamatan
Pengembangan pengetahuan lingkungan dengan memanfaatkan
maupun teknik yang berkaitan dengan barang bekas sebagai wadah untuk
bidang pertanian dan pariwisata penanaman tanaman.
diharapkan dapat meningkatkan 3. Adanya pemandu wisata yang
kunjungan wisatawan di desa wisata kompeten memandu agrokegiatan
Kandri. eduwisata di desa Kandri menjadi
semakin bermutu
F. DAMPAK DAN MANFAAT 4. Adanya destinasi wisatayang baru
KEGIATAN dengan didukung oleh promosi
Berdasarkan ulasan di atas, jika menggunakan media web akan
kegiatan yang telah dilatihkan ini
meningkatkan kunjungan wisata di
dilakukan dengan penuh determinasi
dan kontinyu serta selalu ada unsur desa wisata Kandri dari tahun ke
pengembangannya dari waktu ke waktu, tahun
maka akan memberikan dampak
menguntungkan yang luas kepada
masyarakat kelurahan Kandri. Dampak
tersebut adalah (1) Dampak Sosial,
melalui kegiatan pengembangan
H. DAFTAR PUSTAKA
destinasi wisata di Kandri, maka mutu
ASLA (American Society of Landscape
dan intensitas interaksi masyarakat akan
Architects). 2012. What Is
meningkat melalui wadah kegiatan
Landscape Architecture?
bersama secara rutin sehingga
http://www.asla.org/yourpath/docs/
berpengaruh terhadap kohesifitas
WhatISLA.pdf
masyarakat; (2) Dampak dan manfaat
Badan Litbang Pertanian.
Ekonomi, meningkatkan kesejahteraan
2012.Kawasan Rumah Pangan
warga karena mampu menyediakan jasa
Lestari. Kementerian Pertanian
dan produk-produk ekonomi dari hasil
Republik Indonesia.
keterampilan ekonomi produktif. (3)
http://www.litbang.pertanian.go.id/kr
Dampak Lingkungan, karena wisata di
pl/
desa Kandri basisnya wisata agro maka
Hawaniar, M, dan Suprihardj, R. 2013.
masyarakat akanterstimulasi secara
Kriteria Pengembangan Desa
kontinyu untuk menjaga mutu
Slopeng sebagai Desa Wisata di
lingkungan agar menjadi kawasan
Kabupaten Sumenep. Jurnal Teknik
wisata yang tetap memiliki daya tarik
ITS. Publikasi On lineMahasiswa
dari tahun ke tahun.
ITS. Vol 2 No 3.
http :
G. KESIMPULAN //ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/ar
1. Telah berhasil dibuat destinasi wisata ticle/view/5129
kebun sayuran organik yang dikelola Lembaga Penelitian & Pengabdian
oleh ibu-ibu yang terganbung dalam Kepada Masyarakat Universitas
KWT Mandiri Negeri Semarang 2014. Data Dosen
dan Mahasiswa Peraih Dana-Dana
Penelitian dan Pengabdian2014.

97
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 8, Nomor1,Juli 2017 ISSN : 2087-118X

Semarang. LP2M kegiatan pengabdian masyarakat


Unnes.lp2m.unnes.ac.id program IbM ini yaitu Direktorat Riset
Tirtawinata, M.R. dan L. Fachruddin. dan Pengabdian Masyarakat. Direktorat
1996. Daya Tarik Dan Pengelolaan Jenderal Penguatan Riset dan
Agrowisata. Jakarta: Penebar Pengembangan Kementerian Riset,
Swadaya. Teknologi dan Pendidikan Tinggi sesuai
Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan
I. PERSANTUNAN Program Pengabdian Masyarakat Nomor
Terima kasih kami sampaikan : 040/SP2H/PPM/DRPM/II/2016 tanggal
kepada penyandang dana utama dari 17 Februari 2016

98

Anda mungkin juga menyukai