Anda di halaman 1dari 12

Bahan Pembersih (Cleaning Material )

Cleaning supplies disebut juga dengan cleaning agents, cleaning materials atau
chemical ( obat dan bahan pembersih ). Bahan pembersih atau cleaning agents adalah bahan
yang mengandung zat kimia atau zat non kimia yang digunakan untuk membantu
mengurangi, mengikis atau menghilangkan noda dan kotoran pada suatu objek atau benda
dalam proses pembersihan. Sedangkan menurut Andrews (2014: 241)” Cleaning agents are
critical aids to keep sparkling house. Peran dari bahan pembersih dalam proses pembersihan
adalah menghilangkan kotoran dari permukaan benda melalui proses pembersihan dan
pencucian serta menjaga agar kotoran tidak terlanjur mengendap. Memilih obat dan bahan
pembersih harus tepat sesuai dengan keperluan dan karakteristik kotoran. Jenis-jenis bahan
pembersih yang digunakan harus sesuai dangan objek pengotor yang ada. Sesuai reaksinya
terhadap kotoran, bahan pembersih dikelompokkan sebagai berikut :

1) Bahan Pembersih Yang Melarutkan Kotoran ( DISOLVE – E)


Yaitu bahan pembersih yang menghilangkan kotoran dengan melarutkan kotoran ke dalam
dirinya, sehingga kotoran hilang dan bahan pembersih tersebut menjadi kotor .
Contohnya :
a. Air : melarutkan kotoran dan sebagai pembilas. Penggunaan air bisa cold water dan
hot water.
b. Bensin: dapat membersihkan noda pada permukaan window glass, noda tinta.
c. Turpentine: melarutkan noda bekas cat, gemuk (car oil), semir, lilin, permen karet
pada permukaan karpet dan floor.
d. Thinner: dapat menghilangkan bekas cat, type ex, tinta pada permukaan meja dan
floor.
e. Solvent: berbentuk cair, terbuat dari bahan acetone, methyl spirit, dan white spirit.
Dipakai sebagai bahan pembersih noda pada pakaian yang dicuci secara “Dry
Cleaning”.
f. Spiritus: pembersih kaca dan cermin. Cara penggunaan disemprotkan ke kaca lalu
dibersihkan dengan soft cloth.
g. Amoniak: Berbentuk cairan untuk melarutkan lemak-lemak, cara pemakaian
dicampur air dengan perbandingan 1 : 40. Hindarkan terhirup karena bahaya untuk
paru-paru.

2) Bahan Pembersih Yang Bereaksi Kimia ( Chemical Action)


Bahan pembersih ini memiliki reaksi kimia dan berbahaya untuk kesehatan manusia, oleh
karena itu dalam menggunakannya harus memakai alat proteksi. Bahan ini dapat merubah
kotoran, dan setelah berubah akan dibersihkan dengan bahan pembersih lainnya. Contoh:
a. HCL ( Asam Chlorida ): berbentuk cairan berwarna kuning memiliki bau menyengat
dan menyesakkan dada. Digunakan untuk pemeliharaan air kolam renang,
menurunkan Ph air , membunuh kuman (perbandingan HCL dgn air = 1: 50), serta
dapat menghilangkan sisa semen yang melekat pada lantai (caranya tuang HCL pada
sisa semen, tunggu beberapa saat hingga bereaksi, lalu sikat sampai bersih dgn steel
brush).

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 1


b. Caustic Soda (Soda Api): bentuk serbuk putih digunakan pada wash basin atau wc
yang tersumbat (oleh sampah kertas, kapas dll). Dengan menuangkan caustic soda ke
dalam lubang wc atau wash basin, sehingga dalam waktu tertentu air bisa jalan
normal kembali.
c. Kaporit ( Bleach ): berbentuk serbuk putih halus, baunya menyengat hidung.
Digunakan untuk memelihara air kolam renang, menghilangkan noda pada cucian
yang berwarna putih.

3) Bahan Pembersih Yang Mengeluarkan Busa ( Detergent)


a. Abrasive Powder/ Scouring Powder: campuran batu apungnya yaitu Vim / Wisk
bentuk serbuk berwarna putih, digunakan untuk membersihkan kamar mandi dan
toilet, juga untuk membersihkan alat-alat rumah tangga.
b. Ducth Cleanser ( sama dengan vim/wisk ) Fast-Go. Berbentuk serbuk putih
kecoklatan, berfungsi untuk membersihkan kamar mandi serta toilet yang sudah
terlalu kotor ( mis : employee toilet). Applied 4000 Sama seperti fastgo tapi serbuknya
lebih kasar. Daya bersihnya kuat tapi dapat merusak kulit (sebaiknya memakai hand
gloves).
c. Detergent: Terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan surfactant (surface
active agent) yang digunakan untuk pencuci karpet. Dilihat dari bentuknya detergent
ada beberapa macam :
(1) Powder ( Bubuk ) : Rinso, Dino, So klin, Surf dll
(2) Paste ( Pasta ) : Wing, B.29 , Ekonomi, Omo dll
(3) Bar ( Batangan ) : Superbusa. Wing dll
(4) Liquid ( Cair ) : Liquid hand soap, Liquid soap ( mama lemon, sunlight), Nobla
carpet shampoo.
d. Sabun: Terbuat dari bahan baku lemak hewan: Sabun cuci (sabun cap tangan), sabun
mandi ( lux, giv, dll )

4) Bahan Pembersih Dan Mengkilapkan


Bahan ini disebut dengan polish atau semir. Bahan ini dipakai untuk membersihkan dan
mengkilapkan permukaan beberapa objek atau barang. Ditinjau dari sasaran yang akan
dibersihkan dan dikilapkan, polish atau semir
ada 4 macam yaitu :
a. Polish Kayu ( Wood Polish )
 Shine up: krim berwarna putih bersih, kental, lembut dan berbau harum.
 Furniture polish: Ocedar, 999, Teak oil, Politur, Gym Finish ( semir yang berbentuk
cair untuk lantai kayu).
b. Polish Kulit ( Leather Polish ): Kiwi ( berbentuk pasta ), Bastol ( berbentuk pasta ),
Cololite (berbentuk liquid).
c. Polish Logam ( Metal Polish)
 Brasso: cairan yang berwarna putih kekuningan, dikemas dalam wadah kaleng untuk
membersihkan dan mengkilapkan bahan kuningan.

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 2


 Glow metal polish: berbentuk cairan yang berwarna putih kekuningan untuk
membersihkan dan mengkilapkan peralatan dari logam seperti baja (stainless steel),
aluminium dan chrome.
 Helios: cairan yang berwarna putih dan baunya tidak terlalu keras. Khusus untuk
membersihkan dan mengkilapkan stainless steel. Cara penggunaan sama dengan
brasso.
d) Polish Lantai (Floor Polish)
Sebelum lantai dikilapkan dengan bahan polish, kotoran atau lapisan yang lama yang
melekat pada lantai harus diangkat dan dibersihkan dulu dengan bahan khusus seperti: Wax
Strip ( berbentuk cairan tidak bau), Bendural Forte ( berbentuk cairan berwarna kuning).
Macam-macam semir/polish lantai :
1. MAA (berbentuk pasta)
2. KIWI ( berbentuk pasta)
3. 999 ( berbentuk pasta)
4. Fortify : berbentuk cairan yang berwarna putih susu, baunya tidak enak dan menyengat.
Digunakan untuk melapisi lantai marmer/ traso agar mengkilat.
5. Traffic Grade : berbentuk cairan yang berwarna putih, bau tidak enak. Digunakan untuk
melapisi dan menutupi pori-pori lantai marmer dan traso supaya mengkilat dan mudah
dipelihara. (Cara kerja sama dengan fortify).
6. New Complete : cairan yang berwarna putih susu, bau tidak enak (busuk). Cara
pemakaian sama dengan fortify, tapi tidak perlu digosok. Catatan : sebelum obat ini
kering, lantai tidak boleh terinjak kaki karena bekas kaki akan menempel pada lantai dan
tidak dapat hilang seperti semen basah yang terinjak.
7. Netto Clear : berbentuk cair, warna kuning dan berbau harum. Digunakan untuk
mengkilatkan dan menghilangkan noda pada lantai marmer/teraso. Cara penggunaan
dicampur air (1:3) cara kerja sama dengan fortify.

e) Bahan Pembersih Lainnya


1) Glass Cleaner: cairan berwarna biru muda, baunya menyengat hidung.Berfungsi untuk
membersihkan dan menghilangkan noda pada permukaan yang terbuat dari kaca
misalnya jendela, pintu kaca, cermin dan meja kaca.
2) Conq-R-Dust: Conq-R-dust cairan berwarna coklat kekuningan, digunakan untuk
membersihkan debu yang melekat pada lantai (marmer, teraso, porselin) yang sudah
dipolish.
3) Spot & Stain Remover: untuk membersihkan noda pad karpet. Cara pemakaian dengan
disemprotkan pada karpet yang bernoda dan disikat dengan hand brush.
4) MPC ( Multi Purpose Cleaning ): cairan warna hijau, baunya wangi, dan serbaguna
untuk membersihkan semua perlengkapan seperti: meja, kursi, kaca, kamar mandi,
maupun mencuci karpet. Cara pemakaian dengan menyemprotkan pada bagian yang
kotor, digosok dengan scote bright/lap kering, disikat, dikeringkan
5) Vixal/ Porstex: cairan berwarna biru, baunya keras, sedikit wangi. Digunakan untuk
membersihkan noda porcelin, keramik, teraso pada toilet dan kamar mandi.

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 3


6) Ameral: Berbentuk kristal, digunakan untuk membersihkan lumut terutama di swimming
pool. Cara pemakaian dilarutkan dalam air (perbandingan 1 lt ameral : 32 m3 air ).
Pembersihan dilakukan 1 x seminggu.

A. Tempat Penyimpanan Bahan Pembersih


Gudang merupakan tempat penimpanan peralatan dan bahan pembersih secara rapid
an teratur sesuai dengan klasifikasi, jenis dan kegunaannya. Setiap departemen hotel
memiliki gudang masing-masing adapaun petugas yang menangani gudang disebut
dengan store keeper. Penyimpanan peralatan dan bahan pembersih harus diletakan
secara terpisah sesuai dengan ukuran dan bentuknya.

Gambar 7.1
Gudang atau Storage digunakan untuk menyimpan peralatan dan bahan pembersih

B. Faktor Penting dalam Pemeliharaan Peralatan dan Bahan Pembersih


Seorang public area attendant harus mengetahu beberapa factor penting dalam
memelihara, merawat dan menyimpan peralatan dan bahan pembersih. Factor-faktor
tersebut diantaranya,
1. Kebersihan
Ruang penyimpanan atau storage harus bersih dan kering agar terbebas dari
jamur, bakteri dan kuman penyakit. Gudang penyimpanan harus dibersihkan
secara berkala ada saat general cleaning.
2. Pencahayaan
Pencahayaan yang baik sangat membantu dalam pencarian letak peralatan,
mencegah kecelakaan kerja serta mempermudah pengecekan serangga dan hama.
3. Temperature ruangan

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 4


Suhu yang disarankan untuk menyimpan peralatan adala 15-28℃ dan untuk
penyimpanan bahan pembersih kima adalah 10-16℃. Penyimpanan yang sesuai
dengan suhu ruangan akan membuat peralatan dan bahan pembersih tidak
mengalami kerusakan dan berjamur.
4. Bebas hama
Agar gudang penyimpanan terbebas dari hama, dilarang menyimpan makanan di
dalam gudang, melakukan pembersihan berkala, dan gunakan insetisida untuk
membasmi hama yang bersarang di gudang.
5. Kondisi ruangan baik
Setiap benda yang disimpan di gudang biasanya diatur dengan bin card, untuk
menginformasikan jumlah alat yang d di dalam gudang kepada petugas.
6. System penyimpanan
Penyimpanan peralatan dan bahan kimia biasanya diatur dengan menggunakan
system FIFO (First in First Out).
C. Prosedur Menyimpan dan Merawat Peralatan Pembersih
Dalam pemeliharaan dan perawatan peralatan kerja, salah satu factor penting untuk
diperhatikan adalah prosedur dalam menyimpan peralatan. Hal yang perlu
diperhatikan dalam penyimpanan peraatan setelah digunakan, yaitu sebagai berikut.
1. Penyimpanan dan Pemeliharaan Peralatan Pembersih
a. Gudang peralatan (inventory room) harus bersih dan kering, memiliki suhu
ruangan yang sesuai dengan ketentuan peralatan yang disimpan dan memiliki
pencahayaan ruangan yang cukup.
b. Gudang penyimpanan peralatan harus terkunci dan dalam pengawasan
pegawai yang bertugas menangani gudang.
c. Gudang tempat penyimpanan harus memiliki sirkulasi udara yang baik dan
pencahayaan yang memadai sebagai penerangan di siang serta malam hari.
d. Peralatan dikelompokkan sesuai dengan golongan tiap peralatan serta
disimpan dalam keadaan bersih dan dengan posisi yang aman dan benar.
e. Pencatatan atau inventaris peralatan dan bahan pembersih harus dilakukan
secara rutin agar dapat mengetahui jumlah bahan yang masih tersedia serta
untuk mengetahui peralatan yang masih layak atau harus diperbaiki/diganti.
2. Prosedur Penyimpanan dan Perawatan Peralatan Pembersih
Tempat penyimpanan peralatan pembersih secara umum dibagi berdasarkan
beberapa kategori, seperti ukuran, bentuk dan jenis peralatan pembersih. Beberapa
Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 5
temat yang digunakan untuk menyimpan peralatan pembersih yaitu sebagai
berikut.
a. Gudang atau tempat penyimpanan khusus peralatan
b. Lemari atau rak yang disediakan untuk menyusun peralatan
c. Rak peralatan yang memiliki rak susun atau rak gantung
d. Rak untuk menjemur linen
e. Gantungan peralatan
f. Wadah atau keranjang yang digunakan untuk peralatan kecil
g. Plastic yang digunakan untuk menggantung peralatan
3. Teknik Penyimpanan Bahan Pembersih

No. Nama Alat Gambar Teknik Perawatan Teknik Penyimpanan


1 Brush (sikat) Disimpan dengan posisi Dikumpulkan sesuai jenis dan
bulu sikat di atas. Selain ukuran sikat, kemudian
itu brush harus dicuci diletakkan pada wadah
terlebih dahulu dan keranjang alat atau lemari.
dikeringkan baru
disimpan.
Sumber: technicclean
2 Broom (sapu) Disimpan dengan posisi Digantungkan pada gantungan
ijuk di atas, digantung atau diletakkan dengan posisi
pada kaitan atau ijuk menghadap ke bagian atas
disandarkan pada sudut sehingga bagian sapu yang
ruangan setelah digunakan tidak mudah rusak.
digunakan.

Sumber: indiamart
3 Mop (pel) Setelah digunakan kain Setelah digunakan mop stik
rumbai pada pel dan atau tongkat pel dilepaskan
bucket presser harus dari kain atau mop yang
dicuci, dibilas, digunakan untuk mengepel.
dikeringkan serta
disimpan pada tempat
Sumber: twz hotel and home dengan ventilasi yang
baik.

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 6


No. Nama Alat Gambar Teknik Perawatan Teknik Penyimpanan
4 Cotton cloth Dicuci dan dikeringkan Dilipat dan diletakan pada
(kain katun setelah digunakan. lemari linen inventory sesuai
serbet) dengan ukurannya.

Sumber: studentblog udinus


5 Bottle sprayer Lubang bottle sprayer Disimpan pada lemari dan
(botol harus terpasang dalam diletakkan sesuai dengan
penyemprot) posisi yang tepat. Pastikan golongannya (alat
selang bottle sprayer juga penampung).
dibersihkan dan
dikeringkan saat akan
disimpan.

Sumber: amazon.com
6 Bucket Dicuci dan diletakan pada Pada saat disimpan
(ember) posisi terbalik sehingga digolongkan pada jenis
cairan yang ada di container dan ditumpuk sesuai
dalamnya menetes ke ukuran.
bawah. Setelah kering,
simpan bucket dalam
storage.
Sumber: national hospitality
supply
7 Dump mop Kotoran pada mop Mop dan bucket disimpan
dibersihkan, kemudian sesuai dengan golongannya.
dicuci, dikeringkan dan
disimpan sesuai dengan
golongannya (peralatan).
Selanjurnya double bucket
dikeringkan dan disimpan
Sumber: flickr.com
pada golongan container.
8 Toilet bowl Dicuci dan Disimpan pada tempat yang
brush (sikat dikeringkanagar kotoran sudah disediakan agar toilet
toilet) tidak tertinggal. bowl brush terjaga
kebersihannya dan bulu
sikatnya masih dalam posisi
yang baik.

Sumber: pinterest.com

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 7


No. Nama Alat Gambar Teknik Perawatan Teknik Penyimpanan
9 Floor squezer Setelah digunakan, karet Gantungkan floor squeezer
floor squeezer harus pada rak gantung agar karet
dicuci, dibilas dan bagian bawah tidak mudah
dikeringkan menggunakan rusak.
lap.

Sumber: pinterest.com
10 Vacuum Setelah digunakan, lap Mekanisme penyimpanan
Cleaner permukaan alat dengan peralatan mesin harus
lap kering alu bersihkan disimpan sesuai golongannya
bagian kabel, hose (pipa) dan hindari penyimpanan pada
dan kantung tempat yang lembab (basah)
penampungan debu (dust
Sumber: id.aliexpress.com bag) sebelum disimpan di
gudang
11 Floor machine Dibersihkan bagian- Peralatan mesin disimpan
bagian mesin, kabel dengan kondisi mesin sudah
gulung, piringan (pad) dan dimatikan. Lokasi
landasan. Simpan dengan penyimpanan yang tepat
posisi pegangan adalah gudang yang tidak
menghadap ke atas secara terpapar sinar matahari secara
rapi. langsung atau mudah terkena
Sumber: hospitalityschool.com
air.
12 Carpet Setelah selesai dipakai, Peralatan mesin disimpan
machine kosongkan tangki air dengan kondisi mesin sudah
dalam carpet machine dimatikan. Carpet machine
dengancara membuka disimpan di gudang yang tidak
mulut tangki. Bersihkan mudah terpapar sinar matahari
kabel dan sikat bulu dari langsung atau terkena air.
Sumber: rent.co.au debu. Bersihkan pipa dan
rangka mesin untuk
menghindari penumpukan
hasil bilasan dengan kain.

4. Teknik Penyimpanan Bahan Pembersih


No. Nama Bahan Teknik Penyimpanan
Pembersih
1 Berbentuk 1. Wadah bahn pembersih harus selalu tertutup
cairan (liquid) rapat agar tidak tumpah dan isinya tidak
menguap.
2. Disimpan pada suhu ruang sekitar 30-35℃

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 8


No. Nama Bahan Teknik Penyimpanan
Pembersih
3. Simpan cairan pembersih dalam lemari rak
yang aman dan mudah terjangkau.
2 Berbentuk krim 1. Wadah harus selalu tertutup rapat agar bahan
(pasta) pembersih tidak mengeras karena emulsi udara.
2. Disimpan pada suhu ruangan sekitar 30-35℃.
3. Simpan bahan pembersih dalam lemari yang
aman dan mudah terjangkau.
3 Berbentuk 1. Wadah harus selalu tertutup rapat agar bahan
bubuk (powder) pembersih tidak mengeras karena emulsi udara.
2. Disimpan pada suhu ruangan yaitu sekitar 30-
35℃.
3. Simpan bahan pembersih dalam lemari yang
aman dan mudah terjangkau.
4 Berbentuk padat 1. Wadah harus selalu tertutup rapat agar bahan
(compact) pembersih tidak mengeras karena emulsi udara.
2. Disimpan pada suhu ruang yang rendah (relatif
dingin)
3. Disimpan dalam lemari yang aman dan mudah
terjangkau.

5. Prosedur Penanganan Kerusakan Peralatan Pembersih


Jika peralatan mengalami kerusakan mesin dan tidak dapat digunakan, maka public
area attendant tidak dapat bekerja dengan maksimal. Biasanya peralatan pembersih
mengalami kerusakan karena tidak langsung dibersihkan setelah digunakan, kotoran pada
dust bag tidak dibuang, atau karena kesalahan dalam penggunaan bahan pembersih.
Peralatan yang mengalami kerusakan akan diperbaiki oleh engineeringand
maintenancedepartement sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). Berikut
merupakan gambar SOP dalam menangani kerusakan peralatan pembersih.

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 9


SOP Penanganan Kerusakan Peralatan Pembersih

KERUSAKAN PERALATAN

PERALATAN KERJA DAN PERALATAN DI KAMAR TAMU

PEMBERITAHUAN DARI PEMBERITAHUAN DARI PEMBERITAHUAN DARI


STAFF HOTEL SECTION LAIN TAMU HOTEL

HOUSEEPING DEPARTEMENT

HOUSEEPING DEPARTEMENT MENGELUARKAN WORK ORDER ATAU


MAINTENACE ORDER (RANGKAP 3)

SALINAN I SALINAN II SALINAN III

BAGIAN PEMELIHARAAN DAN ARSIP HOUSEKEEPING


PERAWATAN (ENGINEERING AND
MAINTENCE DEPARTEMENT) INSPEKSI

TINDAK LANJUT

SALINAN I UNTUK KEPALA BAGIAN SALINAN II INTUK STAF BAGIAN


PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN

PERBAIKAN PERALATAN

Gambar 7.1 SOP penangan kerusakan peralatan pembersih


Sumber: Erlangga

Kerusakan peralatan (equipment malfunction) yaitu suatu kondisi peralatan kerja tidak
berfungsi dengan benar, dapat mengancam keselamatan dan keamanan kerja. Kerusakan yang
terjadi diantarnya, mesin bermasalah,penggunaan peralatan yang berlebihan, dan adanya
kesalahan penggunaan bahan pembersih pada peralatan pembersih. Masalah kerusakan
peralatan biasanya ditangani oleh housekeeping dan diteruskan kepada engineering and
maintenance departement.
Prosedur menangani kerusakan peralatan pembersih yaitu,

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 10


1. Housekeeping department akan membuat surat pengantar untuk permintaan perbaikan
kepada engineering and maintenance departemen. Dalam hal ini housekeeper
memiliki kewenangan untuk mengeluarkan permintaan perbaikan (work order).
Adapun isi dari work order adalah perintah untuk memperbaiki peralatan yang ada di
hotel. Berikut adalah contoh work order.
Work Order
Date : …………………………………….. Time : …………………………………….
To : ……………………………………………………………………………………….
Requested by : …………………………………………………………………………..
Room Number or Location : ……………………………………………………………..
Explain Job or Description Problem :
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
Time required completing : ………………………………………………………………
Work Completed
Time start :…………………………………. Date : ……………………………………
Time finish : ………………………………. Date : ……………………………………
Done by : …………………………………. Dept Head : ……………………………..
Original (white)-Issuing Dept 1st copy (red)
Maintenance Dept 2nd copy(yellow)-Engineering
Name : ……………………………………………………………………………………..
Date : ……………………………………………………………………………………..
Time : ……………………………………………………………………………………..
Room/Location Description Damage by Remarks

Reported by …………………………………….
Gambar 7.2 Work Order
Sumber : Erlangga

2. Work order biasanya dibuat 3 rangkap, 2 rangkap dikirim kepada engineering and
maintenance department sebagai arsip dan tembusan bagi petugas yang akan
mengerjakan perbaikan. 1 rangkap salinan asli akan diarsip oleh bagian housekeeping.
Setelah itu barulah peralatan pembersih dapat diperbaiki oleh engineering and
maintenance department
3. Work order akan ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi jenis kerusakan,
menyiapkan peralatan perbaikan dan petugas yang mampu memperbaiki.
4. Petugas yang melakukan perbaikan membawa work order sebagai petunjuk dan
informasi tentang lokasi yang akan ditangani. Waktu pengerjaan tergantung pada
tingkat kerusakan.
5. Setelah selesai melakukan perbaikan, petugas akan membuat laporan pengerjaan
kepada kepala engineering and maintenance department untuk mengetahui lama
waktu pengerjaan, jenis kerusakan da biaya perbaikan. Selanjutnya peralatan akan
diuji coba terlebih dahulu sebelum laporan diserahkan kepada housekeeping
department Jika alat sudah dapat digunakan kembali petugas perbaikan akan
mengembalikan peralatan kepada housekeeping department

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 11


6. Perbaikan yang telah dilakukan akan dilaporkan kembali pada bagian housekeeping
department untuk dilakukan inspeksi guna memastikan peralatan telah berfungsi
kembali.

Housekeeping | Bahan Pembersih | Widya Anggraeni, S.Par.,Gr 12

Anda mungkin juga menyukai