1. Pendahuluan
Aturan Penulisan
-selalu menempatkan nama genus di awal dan nama spesies mengikutinya
-Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama
spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase)
-Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring
(huruf italik)
-Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama
genus dan nama spesies
-Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh
diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa
garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang
berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung
-Glicine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula
dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
2. Cilliata
a. Bentuk tubuh seperti sandal
b. Alat gerak berupa silia
c. Ada mikronukleus
d. Ada makronukleus
e. Ada pori tubuh (celah, mulut , tenggorokan, mulut)
f. Ada vakuola makanan
g. Ada vakuola
h. Dinding sel
i. Sitoplasma
3. Flagellata
a. Bentuk tubuh sprti sandal
b. Alat gerak berupa flagel
c. Kloroplas
d. Mitokondria
e. Vakuola makanan
f. Vakuola kontraktil
g. Bintik mata
h. Sitoplasma
i. Dinding sel
4. Sporozoa
a. Bentuk tubuh bulat
b. Mitokondria
c. Ribosom
d. Dinding sel
e. Sitoplasma
f. Nukleus
Perbedaan
Flagelata Rhizopoda
Bentuk seperti sendal Bentuk tdk beraturan
(bervariasi)
Kloroplas Tdk ada
Alat gerak brp flagel Tdk ada
Mitokondria Tdk ada
Bintik mata Tdk ada
3. Demospongiae
a. Bentuk tubuh beragam
b. Memiliki pori
c. Tipe saluran air Rhagon/ leucon
Klasifikasi ada 4 :
1. Tubellaria (spesies planaria)
Ciri morfologi :
a. Bentuk tubuh bulat , panjang dan pipih
b. Bentuk anterior segitiga
c. Bentuk posterior tumpul
d. Memmiliki bintik mata
Manfaat : sebagai indikator lingkungan
2. Monogenea (pecahan dr tubellaria)
a. Bentuk tubuh bulat, panjang dan pipih
b. Bentuk anterior tumpul
c. Bentuk posterior bulat
d. Memiliki bintik mata
e. Memiliki opistapor (alat untuk menempel )
f. Letak opistapor pada posterior
Manfaat : sebagai parasit paada ikan (putih: pada ikan)
3. Trematoda
a. Bentuk tubuh bulat, panjang dan pipih
b. Bentuk anterior bulat
c. Bentuk posterior runcing
d. Memiliki alat isap (sucker)
e. Letak sucker pada anterior
Manfaat : penyebab skistomosiasis (parasit darah)
4. Cestoda
a. Bentuk tubuh bulat panjang dan pipih
b. Bentuk anterior bulat
c. Bentuk posterior tumpul
d. Tubuh bersegmen / berbuku-buku
e. Memiliki rustelum
f. Memiliki sucker
g. Letak rustelum dan sucker pada anterior
B. Coelenterata (hewan yang memiliki rongga usus yang berfungsi sbg alat
pencernaan )
Ciri morfologi :
a. Bentuk tubuh polip/medusa
b. Bentuk tubuh medusa seperti lonceng/payung
c. Bentuk tubuh polip beragam
d. Memiliki tentakel
e. Memiliki mulut
f. Memilki nematosit/sel racun/ sel penyengat
Klasifikasi ,berdasarkan bentuk yg dominan dalam siklus hidup :
1. Hydrozoa (obelia sp.)
a. Bentuk tubuh dominan polip
b. Bentuk tubuh polip seperti tanaman
c. Memiliki tentakel
d. Memiliki nematosit /sel penyengat
e. Letak tentakel dibagian atas tubuh
-bagian ujung tubuh melepaskan diri, bgian yg melepaskan akan menjadi
medusa .
-jika kondisi lingkungan menguntungkan maka dominan polip
Manfaat : indikator lingkungan
2. Scypozoa (ubur”)
a. Bentuk tubuh dominan medusa
b. Bentuk medusa spt payung
c. Memiliki tentakel
d. Letak tentakel dibagian tengah bawah tubuh
e. Memiliki mulut
f. Letak mulut dibagian bawah tubuh
g. Memiliki nematosit
h. Letak nematosit diujung tentakel
3. Cubozoa (ubur” kotak)
a. Bentuk tubuh dominan medusa
b. Bentuk medusa spt kubus
c. Memiliki tentakel
d. Memiliki mulut
e. Letak tentakel dibagian pinggir mulut tubuh bgian bawah
f. Letak mulut dibagian bawah tubuh
g. Memiliki nematosit
4. Anthozoa (karang laut )
a. Bentuk tubuh permanen polip
b. Bentuk tubuh polip beragam
c. Memiliki tentakel /tidak
d. Memiliki nematosit / tidak
Binatang yang bentuk nya seperti bunga