Anda di halaman 1dari 7

Materi zoologi

1. Pendahuluan

Klasifikasi dan Tata Nama Makhluk Hidup


 Klasifikasi = pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara mencari
keseragaman ciri atau sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup
tersebut.
 Tujuan Klasifikasi
-Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
-Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis lain
-Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup memberi nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
 Manfaat Klasifikasi
-Memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam
-Mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup
-Memudahkan komunikasi
 Peraturan yang melandasi
-Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani
-Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN)
-Peraturan Internasional bagi Tata Nama Prokariota (ICNP)

 Aturan Penulisan
-selalu menempatkan nama genus di awal dan nama spesies mengikutinya
-Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama
spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase)
-Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring
(huruf italik)
-Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama
genus dan nama spesies
-Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh
diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa
garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang
berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung
-Glicine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula
dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).

 Semakin keatas persamaan semakin sedikit


 Semakin kebawah persamaan semakin banyak Urutan tingakatan takson
 Jumlah anggota makin kebawah makin sedikit
 Jumlah anggota makin keatas semakin banyak
2. Protozoa
Ciri morfologi
a. Bentuk tubuh tidak beraturan (bervariasi)
b. Memiliki ribosom
c. Memiliki nukleus
d. Dinidng sel
e. Sitoplasma
f. Vakuola makanan
g. Vakuola kontraktil
h. Sentriol
i. Membran sel
j. Memiliki pori tubuh

Klasifikasi protozoa ada 4:


1. Rizophoda
2. Cilliata
3. Flagelata
4. Sprozoa
1. Rhizopoda
Ciri morfologi
a. Bentuk tubuh tdk beraturan (bervariasi)
b. Nukleus
c. Sentriol
d. Vakuola makanan
e. Vakuola kontraktil
f. Membran sel
g. Sitoplasma

2. Cilliata
a. Bentuk tubuh seperti sandal
b. Alat gerak berupa silia
c. Ada mikronukleus
d. Ada makronukleus
e. Ada pori tubuh (celah, mulut , tenggorokan, mulut)
f. Ada vakuola makanan
g. Ada vakuola
h. Dinding sel
i. Sitoplasma

3. Flagellata
a. Bentuk tubuh sprti sandal
b. Alat gerak berupa flagel
c. Kloroplas
d. Mitokondria
e. Vakuola makanan
f. Vakuola kontraktil
g. Bintik mata
h. Sitoplasma
i. Dinding sel

4. Sporozoa
a. Bentuk tubuh bulat
b. Mitokondria
c. Ribosom
d. Dinding sel
e. Sitoplasma
f. Nukleus
Perbedaan
Flagelata Rhizopoda
Bentuk seperti sendal Bentuk tdk beraturan
(bervariasi)
Kloroplas Tdk ada
Alat gerak brp flagel Tdk ada
Mitokondria Tdk ada
Bintik mata Tdk ada

Persamaan flagelata dan rhizopoda


-vakuola kontraktil
-vakuola makanan
-nukleus
-sitoplasma
3. A . Porifera
Ciri morfologi :
a. Bentuk tubuhnya beragam
b. Memiliki pori
c. Memliki tipe saluran air berbeda (ascon, sicon, rhagon/leucon)

TIPE saluran air :


1. Ascon (pori datar) = air masuk melalui pori datar lalu masuk kerongga tubuh bagian
tengah (spongosol) lalu keluar melalui oskulum .
2. Sycon ( pori berlekuk ) = air masuk melalui pori berlekuk lalu kebagian tengah lalu
keluar melalui oskulum.
3. Leucon/rhagon (pori bercabang )= masuk melalui pori lalu ke cabang lalu kumpul /
masuk ke tengah lalu keluar melalui oskulum.
Klasifikasi ada 3 :
1. Calcarea/calcisspongiae ( zat kapur caco3 )
Ciri morfologi :
a. Bentuk tubuh seperti tabung
b. Memiliki pori
c. Memiliki silia
d. Letak silia dibagian atas tubuh
e. Tipe saluran ASR (Ascon, Sicon, Raghon)
Manfaat sebagai indikator lingkungan krn keberadaannya di perairan bersih.
2. Hexatinellida/ hylospongiae (zat silikat)
a. Bentuk tubuh sprt jari
b. Memilki pori
c. Tubuh bercabang
d. Tipe saluran AS (Ascon dan Sicon )
Manfaat :sbg indikator lingkungan

3. Demospongiae
a. Bentuk tubuh beragam
b. Memiliki pori
c. Tipe saluran air Rhagon/ leucon

B. Platyhelminthes ( cacing pipih )


Ciri morfologi :
a. Bentuk tubuh bulat, panjang dan pipih
b. Memiliki bintik mata
c. Bentuk anterior (atas ) = beragam
d. Bentuk posterior (bawah )= beragam

Klasifikasi ada 4 :
1. Tubellaria (spesies planaria)
Ciri morfologi :
a. Bentuk tubuh bulat , panjang dan pipih
b. Bentuk anterior segitiga
c. Bentuk posterior tumpul
d. Memmiliki bintik mata
Manfaat : sebagai indikator lingkungan
2. Monogenea (pecahan dr tubellaria)
a. Bentuk tubuh bulat, panjang dan pipih
b. Bentuk anterior tumpul
c. Bentuk posterior bulat
d. Memiliki bintik mata
e. Memiliki opistapor (alat untuk menempel )
f. Letak opistapor pada posterior
Manfaat : sebagai parasit paada ikan (putih: pada ikan)
3. Trematoda
a. Bentuk tubuh bulat, panjang dan pipih
b. Bentuk anterior bulat
c. Bentuk posterior runcing
d. Memiliki alat isap (sucker)
e. Letak sucker pada anterior
Manfaat : penyebab skistomosiasis (parasit darah)
4. Cestoda
a. Bentuk tubuh bulat panjang dan pipih
b. Bentuk anterior bulat
c. Bentuk posterior tumpul
d. Tubuh bersegmen / berbuku-buku
e. Memiliki rustelum
f. Memiliki sucker
g. Letak rustelum dan sucker pada anterior

5. Nemahelmhinthes (cacing berbentuk benang /sumbu)


Ciri morfologi :
a. Bentuk tubuh bulat panjang
b. Anterior beragam
c. Posterior beragam
d. Memiliki kait
Klasifikasi nematoda ada 5 :
1. Cacing perut (ascaris lumbricoides )
Ciiri morfologi :
a. Bentuk tubuh bulat, panjang
b. Anterior tumpul
c. Posterir tumpul
d. Kait pada posterior
2. Cacing tambang (ancylostoma duodenale)
a. Bentuk tubuh bulat panjang
b. Anterior tumpul
c. Posterior runcing
d. Memiliki kait untuk mencapai pada inang dan masuk kedalam tubuh
3. Cacing kremi ( oxyuris vermicularis )
a. Bentuk tubuh bulat ,panjang
b. Anterior tumpul
c. Posterior runcing
4. Cacing planaria (cacing kaki gajah )
a. Berntuk tubuh bulat panjang
b. Anterior tumpul
c. Posterior runcing
Berasal dari nyamuk filaria
5. Cacing otot (trichenella spirallis)
a. Bentuk bulat panjang
b. Anterior tumpul
c. Posterior runcing

B. Coelenterata (hewan yang memiliki rongga usus yang berfungsi sbg alat
pencernaan )
Ciri morfologi :
a. Bentuk tubuh polip/medusa
b. Bentuk tubuh medusa seperti lonceng/payung
c. Bentuk tubuh polip beragam
d. Memiliki tentakel
e. Memiliki mulut
f. Memilki nematosit/sel racun/ sel penyengat
Klasifikasi ,berdasarkan bentuk yg dominan dalam siklus hidup :
1. Hydrozoa (obelia sp.)
a. Bentuk tubuh dominan polip
b. Bentuk tubuh polip seperti tanaman
c. Memiliki tentakel
d. Memiliki nematosit /sel penyengat
e. Letak tentakel dibagian atas tubuh
-bagian ujung tubuh melepaskan diri, bgian yg melepaskan akan menjadi
medusa .
-jika kondisi lingkungan menguntungkan maka dominan polip
Manfaat : indikator lingkungan
2. Scypozoa (ubur”)
a. Bentuk tubuh dominan medusa
b. Bentuk medusa spt payung
c. Memiliki tentakel
d. Letak tentakel dibagian tengah bawah tubuh
e. Memiliki mulut
f. Letak mulut dibagian bawah tubuh
g. Memiliki nematosit
h. Letak nematosit diujung tentakel
3. Cubozoa (ubur” kotak)
a. Bentuk tubuh dominan medusa
b. Bentuk medusa spt kubus
c. Memiliki tentakel
d. Memiliki mulut
e. Letak tentakel dibagian pinggir mulut tubuh bgian bawah
f. Letak mulut dibagian bawah tubuh
g. Memiliki nematosit
4. Anthozoa (karang laut )
a. Bentuk tubuh permanen polip
b. Bentuk tubuh polip beragam
c. Memiliki tentakel /tidak
d. Memiliki nematosit / tidak
 Binatang yang bentuk nya seperti bunga

Anda mungkin juga menyukai