Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RESUME

RESEARCH METHODS FOR BUSINESS


BOOK SEVENTH EDITION
BY UMAR SEKARAN AND ROGER BOUGIE

INTRODUCTION RESEARCH, THE SCIENTIFIC APPROACH,


ALTERNATIVE APPROACHES TO INVESTIGATION, DEFINING
AND REFINING THE PROBLEM

OLEH

ALIF RODHIYAN (196020302111003)


D.ADITYA (196020302111023)

MAGISTER AKUNTANSI – KELAS WB


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
BAB I
PENGANTAR PENELITIAN

Penelitian bisnis sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkeloia,


sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadat) suatu
masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau
solusi terkait. Intinya, penelitian memberikan informasi yang cliperlukan untuk
memandu manajer mengambil keputusan yang terinfomasi agar bisa
memecahkan masalah secara sukses. Informasi yang diperoleh bisa berasal
dari analisis mendalam terhadap yang dikumpulkan dari tangan pertama,
atau data yang telah tersedia (dalam perusahaan, industri, archive, dan
seterusnya). Data bisa kuantitatif (yang umumnya diperoleh melalui
pertanyaan terstruktur) atau kualitatif (yang dihasilkan dari jawahan yang luas
terhadap pertanyaan spesifik dalam wawancara, atau dari respons terhadap
pertanyaan terbuka dalam kuesioner, lewat observasi, atau dari informasi dari
berbagai sumber yang telah ada sebelumnya).
Dalam bisnis, penelitian terutama dilakukan untuk memecahkan isu-
isu problematik dalam, atau saling terkait di antara bidang akuntansi,
keuangan, manajemen, dan pemasaran. Dalam
Akuntansi (Accounting), sistem, praktik, dan prosedur kendali anggaran
sering diperiksa. Metode biaya persediaan, akselerasi depresiasi,
kecenderungan pendapatan triwulan deret waktu, biaya transfer,
tingkat pemulihan kas, dan metode pajak adalah sejumlah bidang yang
sering diteliti. Dalam Keuangan (Finance), operasi institusi keuangan, rasio
keuangan optimum, merger dan akuisisi, leveraged buyout, keuangan
antar perusahaan, pendapatan hipotek, perilaku pasar saham, dan
semacamnya, menjadi fokus investigasi. Penelitian
Manajemen (Management) bisa mencakup studi sikap dan perilaku
karyawan, manajemen sumber daya manusia, pengaruh peruhahan
demografis terhadap praktik manajemen, manajemen operasi produksi,
formulasistrategi, sistem informasi, dan semacamnya. Penelitian
Pemasaran (Marketing)dapat meliputi isu-isu yang berkaitan dengan
citra produk, iklan, promosipenjualan, distribusi, pengemasan, harga,
layanan pumajual, preferensi konsumen,pengembangan produk baru,
dan aspek pemasaran lainnya.

PENELITIAN: TERAPAN DAN DASAR


Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Yang satu
adalah untuk memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh
manager dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu.
Misalnya, sebuah produk tertentu mungkin tidak laku dan manajer harus
menemukan alasan di balik hal tersebut dalam rangka mengambil
tindakan perbaikan. Penelitian semacam itu disebut penelitian
terapan (applied research). Yang lain adalah untuk menghasilkan
pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah
tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan. Ini
disebut penelitian dasar (basic research). Sangat mungkin bahwa
sejumlah organisasi di kemudian hari menerapkan pengeratuan yang
diperoleh melalui temuan dan penelitian dasar semacam itu untuk
memecahkan masalah mereka sendiri. Misalnya, seorang profesor
universitas mungkin tertarik untuk menyelidiki faktor-faktor yang
menyebabkan absensi, semata-mata sebagai minat akademik. Setelah
mengumpulkan informasi tentang topik ini dari beberapa institusi dan
menganalisis data, profesor tersebut mungkin menemukan faktor seperti
jam kerja yang tidak fleksibel, pelatihan karyawan yang tidak
memadai, dan moral yang rendah sebagai hal-hal yang
memengaruhi absensi. Belakangan, seorang manajer yang menghadapi
absensi karyawan dalam organisasinya dapat menggunakan informasi
tersebut untuk menentukan jika faktor-faktor tersebut relevan dengan
kondisi kerja di perusahaannya.
Dengan demikian, penelitian yang dilakukan dengan maksud
menerapkan hasil temuan untuk memecahkan masalah spesifik yang sedang
dialami dalam perusahaan disebut penelitian terapan (applied
research). Penelitian yang terutama dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap masalah tertentu yang kerap terjadi dalam
konteks organisasi dan mencari metode untuk memecahkannya
disebut penelitian dasar atau fundamental (basic or fundamental
research). Hal tersebut juga dikenal sebagai penelitian mumi (pure
research). Penemuan dari penelitian semacam itu berkontribusi terhadap
pengembangan pengetahuan dalam berbagai bidang fungsional bisnis.
Pengetahuan seperti itu biasanya belakangan diterapkan dalam konteks
pemecahan masalah organisasi.

MANAJER DAN PENELITIAN


Manajer dengan pengetahuan penelitian mempunyai kelebihan
dibanding manajer yang tidak memiliknya. Meskipun Kita mungkin tidak
melakukan penelitian apa pun sendiri sebagai seorang manajer, Kita perlu
memahami, memperkirakan, danmengendalikan peristiwa yang merugikan
organisasi. Misalnya, sebuah produk yang baru dikembangkan mungkin
tidak dapat "diluncurkan," atau suatu investasi keuangan mungkin tidak dapat
"dibayar" seperti yang diharapkan. Fenomena yang mengganggu semacam
itu perlu dipahami dan dijelaskan. Kecuali hal ini dilakukan, adalah tidak
mungkin untuk memperkirakan masa depan produk atau prospek investasi
tersebut, dan bagaimana bencana besar di masa depan
dapat dikendalikan. Penguasaan terhadap metode penelitian dapat
membuat manajer mampu untuk memahami, memperkirakan, dan
mengendalikan lingkungan mereka.
Sebuah pikiran yang mungkin terlintas dalam benak Kita adalah
bahwa, karena Kita mungkin akan menugaskan peneliti untuk memecahkan
masalah dan bukan melakukan sendiri penelitian, tidak ada gunanya untuk
bersusah-payah mempelajari penelitian. Alasan tersebut menjadi jelas jika
seseorang mempertimbangkan konsekuensi kegagalan ketika melakukan
hal tersebut. Dengan kerumitan organisasi modem yang belum pemah ada
sebelumnya, dan ketidakpastian lingkungan yang mereka hadapi,
manajemen sistem organisasi telah menjadi sebuah ,masalah konstan
dalam dunia kerja. Hal tersebut dapat membantu jika manajer
dapat merasakan, menentukan, dan menangani masalah sebelum
segatanya tidak dapat diatasi. Pengetahuan mengenai penelitian dan proses
pemecahan masalah menolong manajer mengenali situasi masalah
sebelum hal tersebut terjadi di luar kendali. Meskipun masalah kecil bisa
diselesaikan oleh manajer, masalah besar menuntut kehadiran peneliti atau
konsultan luar. Manajer yang memahami penelitian dapat berinteraksi secara
efektif dengan mereka. Pengetahuan mengenai proses penelitian, desain,
dan interpretasi data juga membantu manajer untuk membedakan
penerima temuan penelitian yang ditampilkan dan untuk menentukan
apakah solusi yang direkomendasikan tepat untuk dililpatartakan atau
tidak.
Alasan lain mengapa manajer profesional saat ini perlu mengetahui
tentang metode penelitian adalah bahwa mereka akan menjadi lebih
mampu membedakan ketika menyaring sebaran informasi dalam jumal-
jumal bisnis. Beberapa artikel jumal lebih ilmiah dan objektif dibanding
iainnya. Bahkan di antara artikel ilmiah,beberapa lebih tepat untuk
diaplikasi atau diadaptasi oleh organisasi dan situasitertentu dibanding
lainnya. Inilah fungsi desain sampling, jenis organisasi yangdipelajari, dan
faktor lain yang dilaporkan dalam artikel jumal. Kecuali jika manajer
mampu memahami sepenuhnya apa yang publikasi penelitian
empiris benar-benar ungkapkan, mereka bisa keliru dalam
menggabungkan beberapa saran yang publikasi semacam itu tawarkan.
Dengan bukti yang sama, manajer dapat sukses menangani masalah
mereka sendiri dengan penghematan besar biaya dan mempelajari hasil
dari publikasi penelitian yang "baik" yang menampilkan isu-isu serupa.
Masih ada beberapa alasan lain mengapa manajer profesional sebaiknya
memahamipenelitian dan metode penelitian dalam bisnis :
1. Pengetahuan tersebut mempertajam kepekaan manajer
terhadap banyak sekali variabel yang berhubungan dalam suatu situasi
dan terus mengingatkan mereka tentang multikausalitas
dan multifinaiitas fenomena, sehingga menjauhkan dugaan yang
tidak tepat dan simplistik mengenai satu variabel yang "menyebabkan"
variabel lain.
2. Jika manajer memahami laporan penelitian terkait organisasi
mereka yang disusun oleh profesional, mereka akan diperlengkapi
untuk menentukan risiko secara cerdas, ilmiah, dan penuh perhitungan
dengan pengetahuan tentang probabilitas kesuksesan atau kegagalan
keputusan mereka. Penelitian kemudian menjadi alat pengambilan
keputusan yang berguna dibandingkan banyak sekali informasi statistik
yang tidak terpahami.
3. Karena manajer menjadi lebih memahami tentang
investigasi ilmiah, kepentingan pribadi di dalam atau luar organisasi pun
tidak akan berlaku. Misalnya, sebuah kelompok penelitian intemal dalam
organisasi tidak akan mampu menyimpangkan-informasi atau
memanipulasi temuan untuk kepentingan mereka sendiri jika manajer
menyadari bias yang dapat menyusup ke dalam penelitian dan
mengetahui bagaimana data dianalisis dan diinterpretasi.
4. Pengetahuan tentang penelitian menolong manajer mengaitkan
dan membagikan informasi terkait dengan peneliti atau konsultan
yang disewa untuk memecahkan masalah.
Singkat kata, memahami penelitian dan metode penelitian
membantu manajerprofesional untuk:
1. Mengenali dan secara efektif memecahkan masalah kecil
dalam kontekspekerjaan.
2. Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik
dan yang buruk.
3. Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai
pengaruh dan efek dari faktor-faktor terkait dalam suatu situasi.
4. Memperhitungkan risiko dalarri pengambilan keputusan,
mengetahuisepenuhnya probabilitas yang terkait dengan
kemungkinan keluaran(outcome) yang berbeda.
5. Mencegah kepentingan pribadi yang mungkin memengaruhi
situasi.
6. Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang .disewa
secara lebih efektif.
7. Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan
ilmiah ketikamengambil keputusan.

KONSULTAN/PENELITI INTEMAL VERSUS EKSTEMAL


Sejumlah organisasi mempunyai departemen konsultan atau penelitian
sendiri, yang mungkin dinamakan Departemen Layanan Manajemen,
Departemen Organisasi dan Metode, RD (research and development
department), atau l ainnya. Departemen tersebut berperan sebagai
konsultan intemal untuk subunit dalam organisasi yang menghadapi
masalah tertentu dan memerlukan bantuan. Unit semacam ini dalam
organisasi, jika eksis, akan mempunyai beberapa kegunaan, dan
memperoleh bantuannya akan lebih menguntungkan di bawah
sejumlah situasi, teLapi tidak dalam situasi lainnya. Manajer sering harus
memutuskan apakah menggunakan peneliti intemal atau ekstemal. Untuk
mencapai keputusan, manajer harus menyadari kekuatan dan kelemahan
keduanya, dan menimbang keuntungan dan kerugian menggunakan
salah satunya, berdasarkan kebutuhan situasi. Beberapa keuntungan dan
kerugian tim intemal dan ekstemal akan dibahas berikut ini.

Keuntungan Konsultan/Peneliti intemal


Ada setidaknya empat keuntungan dalam menggunakan tim
intemal untukmelakukan proyek penelitian:
1. Tim intemal akan lebih mungkin diterima oleh karyawan dalam
subunitorganisasi di mana penelitian perlu dilakukan.
2. Tim akan memerlukan lebih sedikit waktu untuk memahami
struktur, filosofi dan suasana, serta fungsi dan sistem kerja organisasi.
3. Mereka akan dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan
penelitianditerima. Hal ini sangat penting karena setiap "gangguan"
dalam implementasirekomendasi dapat disingkirkan dengan bantuan
mereka. Mereka juga dapatmengevaluasi efektivitas perubahan, dan
memperhitungkan perubahan lebih lanjut, jika, dan ketika diperlukan.
4. Tim intemal mungkin menelan jauh lebih sedikit biaya
dibanding tim ekstemal untuk departemen yang memerlukan bantuan
dalam pemecahan masalah, sebab mereka hanya membutuhkan
sedikit waktu untuk memahami sistem karena keterlibatan mereka
yang terus-menerus dengan berbagai unit dalam organisasi. Untuk
masalah yang tidak terlalu rumit, tim intemal adalah ideal.

Kerugian Konsultan/Peneliti Intemal


Ada pula kerugian tertentu dalam menggunakan tim peneliti intemal
untuk tujuan pemecahan masalah. Empat hal yang paling kritis adalah :
1. Dalam konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai
konsultan intemal, tim intemal sangat mungkin jatuh ke dalam cara
pandang stereotip dalam melihat organisasi dan masalahnya. Hal
tersebut akan menghalangi ide dan perspektif segar yang mungkin
diperlukan untuk mengatasi masalah. Hal tersebut jelas sekali akan
menjadi rintangan bagi situasi ketika isu-isu berat dan masalah
kompleks harus -diinvestigasi.
2. Ada keleluasaan bagi koalisi kekuasaan tertentu dalam
organisasi untukmemengaruhi tim intemal menyembunyikan,
menyimpangkan, ataumengubah fakta tertentu. Dengan kata lain,
kepentingan pribadi tertentu dapat mendominasi, terutama untuk
mendapatkan porsi yang cukup besar dari sedikit sumber daya yang
tersedia.
3. Terdapat kemungkinan bahwa, bahkan tim penelitian
intemal yang paling berkualifikasi tinggi tidak dianggap sebagai
"pakar" oleh staf dan. manajemen, dan oleh karena itu rekomendasi
mereka tidak memperoleh cukup pertimbangan dan perhatian yang
layak.
4. Bias organisasi tertentu terhadap tim penelitian intemal dalam
beberapa hal dapat membuat temuan menjadi kurang objektif
dan sebagaikonsekuensinya kurang ilmiah.

Konsultan/Peneliti Ekstemal
Kerugian dari tim peneliti intemal sebaliknya merupakan keuntungan
tim ekstemal, dan keuntungan yang pertama menjadi kerugian yang
terakhir. Tetapi, keuntungan dan kerugian tim ekstemal bisa disoroti.

Keuntungan Konsultan Ekstemal


Keuntungan tim ekstemal adalah:
1. Tim ekstemal dapat menerapkan kekayaan pengalaman
yang diperoleh dari bekerja dengan berbagai tipe organisasi
yang .mempunyai jenis masalah yang sama atau mirip. Keluasan
pengalaman akan membuat mereka mampu untuk berpikir, baik
secara divergen atau konvergen, dan menghindari ketergesaan
menuju solusi instan berdasarkan fakta yang tampak dalam situasi.
Mereka akan mampu mempertimbangkan beberapa cara altematif
untuk melihat masalah karena pengalaman pemecahan masalah
yang luas dalam berbagai konteks organisasi lain.
Karena menelaah situasi dari beberapa sudut dan perspektif yang
mungkin (secara divergen), mereka dapat secara kritis menilai masing-
masing, membuang pilihan dan altematif yang kurang sesuai, dan
fokus pada solusi spesifik yang layak (berpikir secara konvergen).
2. Tim ekstemal, terutama dari perusahaan penelitian dan
konsultanterkemuka, mungkin mempunyai lebih banyak
pengetahuan mengenai model-model pemecahan masalah yang
terkini dan tercanggih yang diperoleh melalui program pelatihan
'periodik mereka, yang mungkin tidak dimiliki oleh tim dalam
organisasi. Karena keusangan pengetahuan merupakan ancaman
nyata dalam bidang konsultan, institusi penelitian ekstemal menjamin
bahwa anggota mereka memperoleh inovasi terbaru melalui
program pelatihan yang dikelola secara periodik. Tingkat di
mana anggota tim intemal tetap mengikuti teknik pemecahan
masalah terbaru mungkin sangat dipertimbangkan oleh organisasi.

Kerugian Konsultan Ekstemal


Kerugian utama dalam menyewa tim penelitian ekstemal adalah
sebagai berikut:
1. Biaya sewa tim penelitian ekstemal biasanya mahal dan
cenderung dihindari, kecuali jika masalah sangat kritis.
2. Selain waktu banyak yang tim ekstemal perlukan untuk
memahamiorganisasi yang akan diteliti, mereka jarang memperoleh
sambutan hangat, pun tidak dengan serta merta diterima oleh
karyawan. Departemen dan orang yang akan terpengaruh oleh
studi penelitian mungkin menganggap tim studi sebagai ancaman
dan menentang mereka. Karena itu, meminta dukungan karyawan
dan memperoleh kerjasama mereka dalam studi adalah sedikit
lebih sulit dan memakan waktu bagi peneliti ekstemal dibanding tim
intemal.
3. Tim ekstemal juga membebankan biaya tambahanv'ntuk
bantuan merekadalam fase implementasi dan evaluasi. Sambil
mengingat keuntungan dan kerugian tim peneliti intemal dan
ekstemal, manajer yang menginginkan jasa penelitian harus
menimbang pro dan kontra dalam menggunakan salah satunya
sebelum membuat keputusan. Bila masalah sangat rumit, atau jika
ada.kemungkinan masuknya kepentingan pribadi, atau
bila keberadaan organisasi menjadi taruhannya karena satu atau
lebih masalah serius, sangat disarankan untuk menggunakan peneliti
ekstemal meskipun biayanya lebihmahal. Tetapi, jika masalah yang
terjadi cukup sederhana, jika waktu menjadipenentu dalam
pemecahan masalah yang cukup rumit, atau bila perluasan
sistem diperlukan untuk membuat prosedur dan kebijakan yang bersifat
rutin, tim intemal mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik.
Pengetahuan tentang metode penelitian dan pengertian akan
perbandingankeuntungan dan kerugian tim intemal dan ekstemal
menolong manajer membuatkeputusan mengenai bagaimana
menangani masalah dan menentukan apakahpeneliti intemal atau
ekstemal yang merupakan pilihan tepat untuk menginvestigasidan
memecahkan masalah.

ETIKA DAN PENELITIAN BISNIS


Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma
perilaku social yang diharapkan ketika melakukan penelitian. Kode etik
berlaku bagi organisasi dan anggota yang mensponsori penelitian,
peneliti yang melakukan penelitian, dan responden yang memberikan
data yang diperlukan. Ketaatan terhadap etika dimulai dengan orang
yang mengadakan penelitian, yang harus melakukannya dengan
sungguh-sungguh, memerhatikan indikasi basil penelitian, melepaskan
ego, dan merigejar kepentingan organisasi alih-alih diri sendiri. Kode etik
juga harus dicerminkan dalam perilaku peneliti yang melakukan investigasi,
partisipan yang memberikan data, analis yang memberikan basil, dan
seluruh tim penelitian yangmenyajikan interpretasi hasil dan menyarankan
solusi altematif.
Dengan demikian, perilaku etis meliputi setiap langkah dalam proses
penelitianpengumpulan data, analisis data, pelaporan, dan penyebaran
informasi di Intemet, jika kegiatan tersebut dilakukan. Ada jumal bisnis
seperti Joumal of Business Ethics dan Business Ethics Quarterly yang terutama
ditujukan untuk isu etika dalam bisnis. American Psychological Association
telah Menyusun pedoman tertentu untuk melakukan
penelitian ; memastikan bahwa penelitian organisasi dilakukan dengan
cara yang etis dan kepentingan semua orang dinaungi.

etap bermanfaat! Argumen semacam itu akan didasarkan pada


opini subjektif peneliti, bukan pada temuan penelitian berdasar data yang
faktual. Bila hal tersebut merupakan pendirian peneliti, maka tidak ada
gunanya sama sekali untuk melakukan penelitian. Banyak kerugian yang
akan diderita oleh organisasi yang melaksanakan kesimpulan yang tidak
berdasar data atau menyesatkan yang ditarik dari penelitian.
Dapat Digeneralisasi
Dapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan temuan
penelitian dalamsatu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya. Tidak
dapat dipungkiri lagi,semakin luas jangkauan penerapan solusi yang dihasilkan
oleh penelitian, semakinberguna penelitian tersebut bagi para pengguna.
Misalnya, jika seorang penelitimenemukan bahwa partisipasi dalam
pengambilan keputusan adalah benar terkait dengan peningkatan
komitmen organisasi dalam berbagai organisasi manufaktur,industri, dan
jasa, dan tidak hanya dalam organisasi tertentu yang diselidiki olehpeneliti
tersebut, maka generalisasi temuan tersebut pada konteks
organisasi lainpun meningkat. Semakin penelitian dapat digeneralisasi,
semakin besar kegunaandan nilainya. Tetapi, tidak banyak temuan
penelitian yang dapat digeneralisasi pada semua konteks, situasi, atau
organisasi lainnya.
Hemat
Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang
muncul, dandalam menghasilkan solusi masalah, selalu Iebih disukai untuk
kerangka penelitianyang kompleks yang meliputi jumlah faktor yang tidak
dapat dikendalikan. Sifat ekonomis dalam model penelitian dicapai jika
kita memasukkan ke dalam kerangka penelitian lebih sedikit jumlah variabel
yang akan menjelaskan varians (variance)secara jauh lebih efisien dibanding
seperangkat variabel kompleks yang hanya akan sedikit menambah
varians yang dijelaskan. Sifat hemat ini dapat dicapai dengan pemahaman
yang baik terhadap masalah dan faktor penting lainnya yang memengaruhi
hal tersebut. Model teoretis konseptual yang baik semacam itu dapat
diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan pihak
terkait, dan tinjauan literatur yang menyeluruh terhadap hasil
penelitian sebelumnya dalam bidang masalah tertentu.

RINTANGAN SAINS DALAM PENELITIAN


Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama adalah metode
hipotetis-deduktif. Proses deduktif dan induktif dalam penelitian dijelaskan
di bawah ini.
Deduksi dan induksi
Jawaban atas persoalan dapat ditemukan entah dengan proses
deduksi atau proses induksi, atau dengan kombinasi
keduanya. Deduksi adalah proses di mana kita tiba pada suatu
kesimpulan beralasan melalui generalisasi logis dari sebuah fakta yang
diketahui. Misalnya, kita mengetahui bahwa semua orang yang
berkinerja tinggi adalah sangat menguasai pekerjaan mereka. Bila John
berkinerja tinggi, kita kemudian menyimpulkan bahwa ia sangat menguasai
pekerjaannya.Induksi, disisi lain, merupakan proses di mana kita
mengamati fenomena tertentu dan berdasarkan hal tersebut tiba pada
kesimpulan. Dengan kata lain, dalam induksi, kita secara logis membuat
sebuah proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati. Misalnya, kita
melihat bahwa proses produksi merupakan ciri utama dari pabrik
manufaktur. Karena itu, kita menyimpulkan bahwa pabrik eksis untuk tujuan
produksi. Baik proses deduktif maupun induktif digunakan dalam
investigasi ilmiah.
Teori yang berdasarkan deduksi dan induksi membantu kita untuk
memahami, menjelaskan, dan/atau memprediksi fenomena bisnis. Bila
penelitian direncanakan untuk menguji beberapa hasil spesifik yang
dihipotesiskan, sebagai contoh, untuk melihat apakah mengendalikan
kegaduhan yang mengganggu dalam lingkungan akan meningkatkan
kinerja orang dalam memecahkan teka-teki mental, langkahlangkah
berikut dilakukan. Investigator memulai dengan teori bahwa
kegaduhan secara merugikan mempengaruhi mental untuk pemecahan
masalah. Hipotesis kemudian dihasilkan bahwa jika kegaduhan
dikendalikan, teka-teki mental dapat dipecahkan dengan lebih cepat
dan tepat.
Tujuh Langkah Metode Hipotetis-Deduktif
Tujuh langkah yang termasuk dalam metode penelitian hipotetis-
deduktif yang berakar dari rintangan yang dibahas di atas, dan
didaftarkan dan dibahas di bawah ini.
1. P e n g a m a ta n
2. Pengumpul an informasi awal
3. Perumusan teori
4. Pe n yu s u n an h i po te s i s
5. Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut
6. Anal isis data
7. Deduksi
Berikut ini penjelasannya
Pengamatan
Pengamatan adalah tahap pertama, di mana seseorang merasakan
bahwa perubahan tertentu sedang terjadi, atau bahwa beberapa perilaku,
sikap, dan perasaan baru sedang mengemuka dalam lingkungan
seseorang (dalam hal ini, tempat kerja). Ketika fenomena yang diamati
tersebut tampaknya mempunyai konsekuensi penting, orang tersebut
akan melanjutkan ke langkah berikut.
Pengumpulan informasi awal
Pengumpulan informasi awal meliputi mencari informasi secara
mendalammengenai hal yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbicara secarainformal dengan beberapa orang dalam konteks kerja
atau klien, atau kepadasumber relevan lainnya, dengan demikian dapat
mengumpulkan informasi mengenaiapa dan mengapa sesuatu hal terjadi.
Melalui wawancara yang tidak terstrukturini, seseorang memperoleh
gagasan atau "perasaan" mengenai apa yang sedangberlangsung. Setelah
peneliti meningkatkan tingkat kesadaran mengenai apa yangterjadi,
kemudian dapat fokus pada masalah dan faktor terkait melalui
wawancaraformal dan terstruktur dengan kelompok yang relevan. Di
samping itu, dengan melakukan penelitian perpustakaan, atau
memperoleh informasi lewat sumberlainnya, investigator akan mengetahui
bagaimana persoalan tersebut ditanganidalam situasi lain. Informasi
tersebut akan memberikan wawasan tambahanmengenai faktor lain
yang bisa saja berlaku dalam situasi tertentu melampaui dan di atas
faktor lain yang tidak terungkap dalam wawancara sebelumnya.
Dengan demikian, banyak informasi akan diperoleh melalui
wawancara dan penelitian pustaka. Langkah selanjutnya adalah
mengartikan faktor-faktor yang telah diidentifikasi dalam tahap
pengumpulan informasi dengan memilahnyabersama dalam beberapa
cara yang bermakna.
Perumusan teori
Yaitu usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara
yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat
dikonseptualisasi dan diuji. Kerangka teoretis yang dirumuskan sering
dituntun oleh pengalaman dan intuisi. Pada langkah ini, variabel kritis diuji
kontribusi dan pengaruhnya dalam menjelaskan mengapa
masalah terjadi dan bagaimana hal tersebut dapat diselesaikan. Jaringan
asosiasi yang diidentifikasi di antara variabel kemudian akan dijalin
bersama secara teoretis dengan justifikasi alasan mengapa hal tersebut
berpengaruh terhadap masalah.
Penyusunan hipotesis
Penyusunan hipotesis adalah langkah logis selanjutnya setelah
perumusan teori. Dari jaringan asosiasi teori di antara variabel, hipotesis
atau perkiraan tertentu yang dapat diuji pun bisa dihasilkan. Misalnya, pada
poin ini, seseorang mungkin menyusun hipotesis bahwa jika
sejumlah item ditaruh di rak-rak, ketidakpuasan konsumen akan sangat
berkurang. Hal tersebut merupakan sebuah hipotesis yang dapat diuji
untuk menentukan apakah pemyataan tersebut akan terbukti. Pengujian
hipotesis disebut penelitian deduktif (deductive). Terkadang, hipotesis yang
tidak dirumuskan secara orisinil dihasilkan melalui prossts
induksi(induction). Yaitu, setelah data diperoleh, beberapa gagasan kreatif
muncul dan berdasarkan hal tersebut, hipotesis baru pun bisa dihasilkan
untuk diuji kemudian. Biasanya, dalam penelitian, pengujian hipotesis
melalui penelitian deduktif dan hipotesis yang dihasilkan dengan induksi
keduanya adalah lazim.
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut
Setelah menyusun hipotesis, data yang terkait dengan setiap variabel
dalamhipotesis perlu dikumpulkan. Dengan kata lain, pengumpulan data
ilmiah lebihlanjut adalah diperlukan unfuk menguji hipotesis yang
dihasilkan dalam studi.Misalnya, untuk menguji hipotesis bahwa
menyediakan item yang memadai akanmengurangi ketidakpuasan
konsumen, seseorang perlu mengukur tingkat kepuasankonsumen saat ini dan
mengumpulkan data lebih lanjut mengenai tingkat kepuasankonsumen
kapan pun sejumlah item yang memadai disimpan dan tersedia
bagikonsumen. Data pada setiap variabel dalam kerangka teoretis di mana
hipotesisdihasilkan juga harus dikumpulkan. Data tersebut kemudian menjadi
dasar untukanalisis data lebih lanjut.
Analisis data
Dalam langkah analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis
secara statistik untuk melihat apakah hipotesis terbukti. Misalnya, untuk
melihat jika level persediaan memengaruhi kepuasan konsumen,
seseorang dapat menggunakan analisis korelasi dan menentukan
hubungan antara dua faktor. Hampir serupa, hipotesis lain dapat diuji
dengan analisis statistik yang tepat. Analisis kuanritatif dan kualitatif
terhadap data dapat dilakukan jika sejumlah perkiraan terbukti. Data
kualitatif mengacu pada informasi yang diperoleh dalam bentuk
naratif melalui wawancara dan pengamatan.
Deduksi
Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan
menginterpretasikan arti dari hasil analisis data.
BAB 2
INVESTIGASI ILMIAH

1. Keunggulan Penelitian Ilmiah


a. Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan komitmen seseorang terhadap
organisasi, Peningkatan komitmen akan berdampak pada peningkatan level kerja
yang pada akhirnya meningkatkan kinerja organisasi.
b. Kekakuan
Kekakuan dapat diartikan sebagai kehati-hatian, ketelitian, dan tingkat pemahaman
yang tinggi dalam penelitian. Diperlukan pemahaman yang tinggi terhadap tujuan
penelitian sehingga akan diperoleh kesimpulan yang berkualitas sesuai dengan
pengambaran keadaan sebenarnya.
c. Pengujian
Penelitian ilmiah perlu dilakukannya pengujian hipotesis yang dikembangkan secara
logis dengan mempertimbangkan data mendukung hipotesis yang dikembangkan
setelah mempelajari situasi atas masalah secara cermat. Pengujian menjadi cirikhas
maupun kewajiban dalam penelitian ilmiah.

d. Pengulangan
Hasil tes hipotesis harus lebih dikembangkan lagi dalam penelitian yang sama tetapi
dalam keadaan yang berbeda. Jika proses pengulangan ini dilakukan maka suatu
penelitian akan memiliki tingkat kepercayaan, sehingga hipotesis dalam suatu
penelitian tidak hanya akan didukung secara kebetulan, tetapi mencerminkan
keadaan sebenarnya dalam populasi.

e. Presisi dan Keyakinan


Presisi mengacu pada kedekatan temuan dengan "realita" berdasarkan sampel,
ketelitian mencerminkan tingkat akurasi terhadap suatu fenomen. Presisi dan
keyakinan adalah aspek penting dari penelitian dengan desain pengambilan
sampel ilmiah yang sesuai. Semakin besar presisi dan keyakinan peneliti maka
semakin ilmiah pula investigasinya dan hasil penelitian memiliki manfaat yang besar.

f. Objektivitas
Kesimpulan harus didasarkan pada fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data
aktual, dan bukan pada penilaian subjektif atau emosional peneliti meskipun
mungkin penelitian dimulai dari
beberapa nilai dan keyakinan subyektif awal, tetap interpretasi terhadap data harus
dianalisis dari nilai-nilai pribadi dan bias.
g. Generalisasi (Perluasan)
Generalisasi mengacu pada ruang lingkup penerapan temuan penelitian dalam
suatu aturan organisasi ke aturan yang lain. Sehingga semakin luas solusi yang
dihasilkan oleh penelitian, maka semakin berguna penelitian ini bagi kalangan umum
dalam berbagai bidang.

h. Kesederhanaan
Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau masalah yang terjadi, dan
menghasilkan solusi yang secara umum tepat untuk suatu masalah akan lebih
bermanfaat dari pada kerangka penelitian yang kompleks dan mempertimbangkan
variable-variable yang tidak dapat dikelola.

BEBERAPA HAMBATAN UNTUK MELAKUKAN PENELITIAN ILMIAH DI DAERAH MANAJEMEN

Dalam bidang manajemen dan perilaku, tidak selalu investigasi yang dilakukan
menghasilkan ketepatan yang bernilai 100% ilmiah tetapi akan masih terdapat
kesalahan karena aka nada kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran dan
pengumpulan data. Sering kali Masalah-masalah ini muncul dalam pengukuran
perilaku manusia. Namun, sejauh penelitian dirancang untuk memastikan
kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan uji semaksimal mungkin,replikasi,
generalisasi, objektivitas, kekikiran, dan presisi dan kepercayaan diri maka tingkat
kesalahan akan cenderung kecil.

PENGOLONGAN ILMU PENGETAHUAN DASAR DALAM PENELITIAN


Salah satu metode utama investigasi ilmiah adalah Proses deduktif dan induktif. Teori
berdasarkan deduksi dan induksi membantu untuk memahami, menjelaskan,
memprediksi fenomena bisnis. Ketika penelitian dirancang untuk menguji beberapa
hasil hipotesis tertentu, Maka Metode ini dimulai dengan teori erangka kerja,
merumuskan hipotesis, dan secara logis menyimpulkan dari hasil penelitian, Alur dari
metode ini adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan
Pengamatan dapat dilakukan berdasarkan perilaku, sikap, dan perasaan dari
seseorang dalam suatu
Lingkungan. Ketika fenomena yang diamati memiliki konsekuensi yang berpotensi
penting maka peneliti akan melakukan pendalaman terhadap variable variable
yang berhubungan.

b. Pengumpulan Informasi Pendahuluan


Pendalaman terhadap informasi pendahuluan dapat dilakukan dengan interaksi
secara informal kepada beberapa objek penelitian atau ke sumber lain yang
relevan, sehingga dapat diperoleh informasi tentang apa yang terjadi dan
sebabnya.
c. Perumusan Teori
Perumusan teori adalah upaya untuk mengintegrasikan semua informasi secara logis,
sehingga faktor-faktor yang berpengaruh atas masalah tersebut dapat
dikoseptualisasi dan diuji.
d. Hipotesa
Pengujian hipotesis disebut penelitian deduktif. Terkadang, hipotesis itu
awalnya tidak diformulasikan agar dapat dihasilkan melalui proses induksi yaitus
setelah data diperoleh, beberapa wawasan kreatif terjadi. Tetapi dapat
dikembangkan lagi berdasarkan data yang diamati.
e. Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut digunakan untuk menguji hipotesis yang
berhubungan dengan masing-masing variable.
f. Analisis data
Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara statistik untuk melihat apakah
hipotesis yang dihasilkan telah didukung dengan suatu data yang relevan.
g. Deduksi
Pengurangan adalah proses sampai pada kesimpulan dengan menafsirkan
kesimpulan dari analisis data yang selanjutnya disertai dengan kesimpulan.

JENIS PENELITIAN LAIN


a. Studi kasus
Studi kasus adalah pembahasan secara mendalam terhadap suatu fenomena, Studi
kasus digunakan saat hipotesis khusus belum dapat dibuktikan dan saat tidak adanya
dukungan yang dapat dibangun untuk hipotesis alternatif yang dikembangkan.
b. Penelitian Tindakan
Metodologi penelitian tindakan paling tepat digunakan saat melakukan perubahan
yang direncanakan. Penelitian dimulai dengan masalah yang sudah diidentifikasi,
dan mengumpulkan data yang relevan untuk mendapatkan solusi masalah
sementara. Solusi ini kemudian diimplementasikan
Yang kemudian dievaluasi, didefinisikan, didiagnosis, dan penelitian terus berlanjut
hingga masalah terselesaikan sepenuhnya.
BAB 3
TEKNOLOGI DAN PENELITIAN BISNIS

KEBUTUHAN INFORMASI BISNIS


Dalam suatu penelitian,metode yang digunakan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan mensintesis informasi dari pihak eksternal dan internal menjadi
semakin canggih karena ruang lingkup teknologi yang sangat luas dan tepat waktu.
Penelitian yang efisien penting untuk kelangsungan hidup suatu organisasi.

TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN SECARA UMUM DALAM PENELITIAN BISNIS

A. Internet
B. Surat elektronik
C. Intranet
D. Browser
E. Situs Web

BEBERAPA PERANGKAT LUNAK YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN BISNIS

a. Groupware
Groupware adalah perangkat lunak yang berjalan di jaringan sehingga tim dapat
bekerja bersama
proyek, dan itu memungkinkan orang-orang dari berbagai departemen untuk
mengakses data bersama.

b. Jaringan Saraf Tiruan


Neural Networks dirancang untuk melacak pola dalam satu set data dan
menggeneralisasinya. Perangkat lunak ini memungkinkan perkiraan penjualan,
prediksi pasar saham, deteksi pola cuaca dan lainnya

c. CAM / CAD
Perangkat lunak Computer-aided manufacturing (CAM) yaitu suatu alat yang
digunakan untuk merancang pembuatan suatu produk yang cara kerjanya
membuat dan menampilkan gambar yang rumit sehingga memungkinkan
eksperimen dengan berbagai desain.
d. Perencanaan Sumberdaya Perusahaan
Suatu perangkat lunak yang terdapat aplikasi bisnis terpadu dan semuanya
terintegrasi dari beberapa departemen, misalnya departemen
manufaktur,keuangan dan sumberdaya manusia

e. Program Perangkat Lunak Analisis Data


Adalah suatu program yang dapat Pengumpulan data melalui kemampuan audit
pada perangkat lunak itu. Sehingga dapat melacak dan memberikan informasi
tentang sejauh mana penggunaan dan fungsi suatu data.

APLIKASI YANG MUNCUL DALAM TEKNOLOGI


a. Perangkat Genggam
b. Teknologi Suara Interaktif, CD-ROM, dan Database Relasional
c. Papan tulis digital
d. Konferensi Video Kelompok
e. Realitas Virtual
f. Tautan PC ke Perangkat Elektronik

PENYIMPANAN DATA DALAM TEKNOLOGI


Suatu data dapat di simpan dengan berbasis teknologi yaitu Penyimpanan yang
berbasis Database tetapi tetap memiliki Keamanan data dari serangan peretasan
dan serangan teknologi yang lain.

KEUNGGULAN TEKNOLOGI
Teknologi informasi dan pengembangan perangkat lunak untuk mengumpulkan,
menyimpan, dan menganalisis informasi sehingga dapat membantu pengambilan
keputusan pada tingkat yang tinggi.

ETIKA DALAM MENANGANI TEKNOLOGI INFORMASI


Meskipun teknologi menawarkan peluang tanpa batas untuk organisasi dan fasilitas.
dalam pengambilan keputusan di berbagai tingkatan, ia juga membebankan
kewajiban tertentu pada
bagian dari penggunanya.
1. Menjaga Privasi seseorang atau golongan
2. Menjaga hak-hak individu
3. Informasi yang disediakan harus selalu diperbarui dan terkini.
4. Pengelola informasi harus bersifat jujur, dapat dipercaya dan berhati-hati
dalam memperoleh dan mencatat data secara tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai