Anda di halaman 1dari 16

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Mata Kuliah : Asas-Asas Manajemen

Nama Dosen : Sarwo Eddy Wibowo, S.I.Kom., MM

Nama : Anita Ashari

NIM : 2002056062

Kelas : Ilmu Komunikasi B

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
berupa pikiran maupun materinya.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini si pembaca mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Penulis sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini, karena
keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu penulis begitu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Tanah Bumbu, 06 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Manfaat Penulisan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3

2.1 Decision maker (pengambilan keputusan) ................................................... 3

2.2 Macam-macam keputusan ..................................................................................... 3

2.3 Manajemen keputusan ............................................................................................ 5

2.4 Standar keputusan .................................................................................................... 9

2.5 Tujuan keputusan ...................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap ucapan dan tindakan kita tidak terlepas dari keputusan yang kita buat setiap
hari, baik secara sadar maupun secara tidak sadar. setiap keputusan yang kita buat
akan menentukan dampak yang akan terjadi terhadap diri kita kedepannya. Entah
itu keputusan besar ataupun kecil. Dan setiap keputusan yang kita buat akan
memiliki resiko. Walaupun setiap kita membuat keputusan pasti akan selalu
meminimalisir resiko. Resiko tetap akan terjadi.

Sejatinya manusia tidak terlepas dari namanya masalah. Maka itu diperlukan cara
menyelesaikan dengan teknik pengambilan keputusan. bukan hanya individu saja
yang mengambil keputusan agar kehidupannya baik di masa mendatang. Di dalam
organisasi pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting. Dimana
pengambilan keputusan akan membantu organisasi untuk mencapai tujuan menjadi
lebih efektif dan efisien. Bahkan sebuah organisasi bisnis modern sudah
menggunakan teknologi informasi dalam hal pengambilan keputusan. berbagai
macam pengambilan keputusan berbasis komputer sistem penunjang keputusan,
sistem pakar, dan riset operasi untuk membantu organisasi bisnis modern
meningkatkan keuntungan dan menghindari kerugian

Pengambilan keputusan hendaknya bersifat rasional dan didukung dengan fakta-


fakta yang akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Jangan membuat
keputusan dengan didasari dengan emosi semata karena akan berakibat
pengambilan keputusan menjadi tidak dapat dipertanggungjawabkan

1.2 Rumusan Masalah


a. Siapa decision maker pentingnya pengambilan keputusan?
b. Sebutkan macam-macam keputusan?
c. Bagaimana manajemen keputusan?
d. Apa saja standar keputusan?

1
2

e. Apa goals/tujuan keputusan?

1.3 Manfaat Penulisan


a. Mengetahui decision maker pentingnya pengambilan keputusan.
b. Mengetahui macam-macam keputusan.
c. Mengetahui standar keputusan.
d. Mengetahui goal/tujuan keputusan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Decision maker (pengambilan keputusan)


Kata “keputusan” berarti menentukan, mengakhiri, menyelesaikan, mengatasi.
Keputusan adalah pengakhiran daripada proses pemikiran tentang apa yang
dianggap sebagai “masalah” sebagai sesuatu yang merupakan penyimpangan
daripada yang dikehendaki, direncanakan atau dituju dengan menjatuhkan pilihan
pada salah satu alternatif pemecahannya (Atmosudirdjo, 1990: 45). Menurut
Siagian (dalam Asnawir, 2006: 203), pengambilan keputusan merupakan suatu
pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi. Menurut Salusu
(2004), pengambilan keputusan adalah suatu proses memilih alternatif cara
bertindak dengan metode yang sesuai dengan situasi. Sedangkan Jannis & Mann
(1977) menyebutkan bahwa pengambilan keputusan merupakan pemecahan
masalah dan terhindar dari faktor situasional. Dapat diartikan bahwa pengambilan
keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling
tepat dari beberapa alternatif yang dirumuskan. Keputusan itu harus bersifat
fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana
prasarana dan sumber daya yang tersedia (berupa manusia dan material).

2.2 Macam-macam keputusan


a. Keputusan Strategis
Keputusan strategis adalah keputusan untuk menjawab tantangan dan perubahan
lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang. Keputusan ini diambil oleh
manajemen atas. Keputusan Strategis mengandung karakteristik khusus yang
membedakan keputusan strategis dengan keputusan keputusan yang lain. Tujuan
keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making)
adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka
panjang dapat tercapai. Berikut adalah karakteristik khusus yang terkandung
dalam Keputusan Strategis :

3
4

 Rare, keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak
dapat ditiru oleh organisasi, perusahaan, atau instansi lainnya.
 Consequential, keputusan-keputusan strategis yang memasukan sumber daya
penting dan menuntut banyak komitmen dari instansi terkait.
 Directive, keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang
dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa
yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.

b. Keputusan Administratif / Taktik


Keputusan Administratif / Taktik adalah keputusan yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik). Keputusan ini diambil oleh
manajemen menengah. Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making)
terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung
atau terbatas yang dapat dilihat. Menerima pesanan khusus dengan harga yang
lebih rendah dari harga jual normal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur
dan meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu contoh. Beberapa keputusan
taktis cenderung bersifat jangka pendek seringkali mengandung konsekuensi
jangka panjang. Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis
(strategic decision making) adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga
keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai. Pengambilan keputusan
taktis harus mendukung tujuan keseluruhan ini, meskipun tujuan langsungnya
berjangka pendek (menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba)
atau berskala kecil (memproduksi sendiri daripada membeli komponen).

c. Keputusan Operasional
Keputusan Operasional adalah keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah.
Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang
dimabil oleh para manajer puncak (Drummond, 1995). Keputusan operasional
ini dilakukan untuk menjalankan kegiatan organisasi sehari-hari atau dilakukan
dalam rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut. Keputusan ini
biasanya diputuskan tanpa meminta pendapat dari pimpinan terlebih dahulu, jadi
5

langsung diputusankan saat itu juga. Contoh: customer service yang harus
melayani setiap keluhan pelanggan dan memberikan solusi saat itu juga.

2.3 Manajemen keputusan


Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah
digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya
sama saja dengan analisis proses kebijakan. Terdapat berbagai pendapat tentang
proses pengambilan keputusan, antara lain menurut Campbell adalah menentukan
tujuan, mengidentifikasi pilihan, menganalisis informasi, dan menentukan pilihan
Boehm, R.G. & Webb, mengemukakan langkah-langkah dalam mengambil
keputusan meliputi: menuliskan pertanyaan, menentukan pilihan-pilihan,
mengumpulkan informasi, membuat daftar pro dan kontra, dan mengambil
keputusan. Sedangkan Adair mengemukakan lima langkah dalam pengambilan
keputusan yakni mendefinisikan tujuan, mengumpulkan data yang relevan,
menghasilkan pilihan yang layak, membuat keputusan, dan mengimplementasikan
dan mengevaluasi. Sementara Thohiron menjelaskan proses pengambilan keputusan
meliputi sebagai berikut.
a. Perumusan Masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu merumuskan masalah yang ada di
dalam suatu organisasi. Suatu masalah hadir karena:
 Adanya gap atau kesenjangan antara kenyataan, titik berangkat, dengan
tujuan yang ingin diraih atau standar yang ingin dicapai;
 Adanya halangan dan kesulitan untuk menjembatani kesenjangan itu;
 Adanya kemungkinan penyelesaian masalah bila perumusannya benar.

Perumusan masalah juga terkait dengan sudut pandang. Karenanya beberapa


proses harus dipastikan hadir. Apakah ciri suatu perumusan masalah yang baik?
Sebuah perumusan yang baik mengidentifikasikan semua elemen-elemen yang
relevan, elemen apa yang absen, dan elemen apa yang perlu ditambahkan.
Perumusan masalah dimulai dengan mengkaji fakta-fakta yang ada. Sering kali
hal yang kedengarannya sederhana ini menjadi sumber kegagalan pengambilan
keputusan yang benar. Masalah yang sering muncul dalam pengkajian fakta
adalah pemimpin dan orang yang ada di sekitarnya sering membaurkan fakta
6

dengan tafsiran tentang fakta tersebut. Sebuah perumusan yang baik


mengidentifikasikan semua elemen-elemen yang relevan, elemen apa yang
absen, dan elemen apa yang perlu ditambahkan.

b. Pengumpulan dan Penganalisis Data


Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat
membantu memecahkan masalah yang ada. Adapun proses pemecahan masalah
dalam pengambilan keputusan yaitu:
 Fase pengumpulan fakta;
 Fase penemuan ide;
 Fase penemuan solusi.

Fase pengumpulan data/fakta meliputi kegiatan mendefinisikan masalah serta


mengumpulkan masalah serta menganalisis data yang penting. Satu cara untuk
meningkatkan kemampuan pengumpulan data adalah dengan mulai dulu melihat
masalah yang ada secara luas dan kemudian melanjutkannya dengan
menentukan sub masalah yang ada. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan untuk
membedakan antara gejala dari masalah yang sebenarnya.

Fase penemuan ide meliputi kegiatan pengumpulan ide-ide yang mungkin


dipakai dan kemudian mencari ide yang terbaik. Dapat saja berbagai ide yang
ada dimodifikasi dan dikombinasikan. Dalam hal ini, kegiatan curah pendapat
(brain storming) perlu dilakukan. Osborn telah menyediakan 75 buah pertanyaan
untuk melaksanakan kegiatan curah pendapat ini. Pada dasarnya kegiatan curah
pendapat mempunyai 4 aturan umum yaitu: ide yang ada tidak boleh dikritik
terlebih dahulu, dapat saja disampaikan ide-ide yang kelihatannya di luar
kebiasaan, makin banyak ide yang masuk maka hasil akan makin baik,
dianjurkan adanya kombinasi antar satu ide dengan ide lainnya.

Fase penemuan solusi ini meliputi kegiatan mengidentifikasi dan mengevaluasi


pemecahan yang mungkin dilakukan dan bagaimana cara melakukan. Kegiatan
dalam fase ini meliputi penentuan pendapat, analisis dan penerimaan/pemberian
kritik. Setiap ide yang ada diberi nilai/bobot masingmasing. Secara umum ada
7

tujuh langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam menghadapi masalah yaitu
sebagai berikut.
 Tanyakan pada diri sendiri, apakah masalah ini berada dalam wewenang
anda untuk menyelesaikannya. Bila benar, maka mulailah memasuki proses
pengambilan keputusan lebih jauh. Sebaliknya bila masalah tadi tidak
berada di bawah wewenang anda, sampaikanlah adanya. masalah pada yang
berwenang. Dalam tahap ini tentukan juga siapa saja yang seharusnya perlu
dikonsultasikan?
 Kumpulkan fakta dan pisahkan dari interpretasi atau pendapat. Sejumlah
pertanyaan perlu diajukan.
 Identifikasikan masalah utama atau masalah sebenarnya dari masalah-
masalah ikutan atau turunan. Ajukan pertanyaan seperti ini berkali-kali
“mengapa begitu?”.
 Analisis dan bila perlu cari tambahan fakta. Misalnya tentukan jenis apakah
masalah ini. (kompleks atau sederhana, rutin atau tidak terencana).
 Tentukan berbagai pilihan-pilihan untuk melakukan penggarapan masalah
ini. Ingatkan diri bahwa cara yang selalu digunakan sejauh ini tidak selalu
merupakan cara terbaik di dalam menangani masalah pada hari ini.
 Tentukan pilihan-pilihan penyelesaiannya. Ingatkan diri dan pengambil
keputusan yang lain mengenai sistem nilai dan rambu-rambu kebijakan di
dalam organisasi atau komunitas di mana berada. Jadikan rambu-rambu tadi
sebagai acuan pilihan yang diambil.
 Tentukan rencana pelaksanaan, tim pelaksananya, batasan waktu, kebijakan
dasar, dana, dan batas wewenang dalam pelaksanaan.

c. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan


Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan
cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan
adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif.
Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-
baiknya. Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang
8

secukupnya dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai
macam pengertian:
 Perkiraan dalam arti proyeksi, perkiraan yang mengarah pada kecenderungan
dari data yang telah terkumpul dan tersusun secara kronologis;
 Perkiraan dalam arti prediksi, perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan
analisis sebab akibat;
 Perkiraan dalam arti konjeksi, perkiraan yang didasarkan pada kekuatan
intuisi (perasaan). Intuisi di sini sifatnya subjektif, artinya tergantung dari
kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan.

d. Pemilihan salah satu alternatif terbaik


Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah
tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi.
Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini
menentukan alternatif yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya. Pengambilan
keputusan oleh pimpinan, kaitannya dengan pemilihan alternatif pemecahan
masalah, akan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam lembaga pendidikan.
Hal ini karena kekuasaan pimpinan tidak dapat dioperasionalkan apabila tidak
didukung dan dibantu oleh seluruh personal yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang berbeda-beda. Pimpinan harus mengembangkan konsep kerja
sama antar personal agar pelaksanaan alternatif pemecahan masalah lebih cepat
dan mudah. Kerja sama dapat diciptakan jika pimpinan memiliki keterampilan
manusiawi.

e. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu
menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang
negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain. Pelaksanaan
pengambilan keputusan sering menjadi masalah karena keputusan yang mesti
ditanggapi oleh banyak orang malah ditangani oleh sedikit orang. Hal sebaliknya
juga sering terjadi. Keputusan yang seharusnya dapat ditangani oleh 2-3 orang
diserahkan kepada sebuah tim yang terdiri dari 40 orang atau lebih. Akibatnya
9

timbul perdebatan yang tak henti-hentinya. Jadi tentukan dulu cara pengambilan
keputusan yang paling cocok dengan situasi dan masalah yang ada: individu,
tim, musyawarah, voting, dan lain-lain.

f. Pemantauan dan Pengevaluasian


Hasil Pelaksanaan setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat
mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat. Penilaian ulang perlu
diadakan. Faktor-faktor penentu yang akan dinilai harus diputuskan sejak awal
dan tidak setelah pelaksanaan berjalan. Dengan cara ini memang akan mudah
terjadi debat yang hangat, namun akurasi akan lebih terjamin. Berdasarkan
pendapat pada ahli di atas, maka disimpulkan tahapan proses pengambilan
keputusan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:
 Perumusan masalah
 Penentuan kriteria pemecahan masalah
 Pengidentifikasian alternatif pemecahan masalah
 Penilaian terhadap alternatif pemecahan masalah
 Pemilihan alternatif yang terbaik
 Penetapan keputusan atau pengimplementasian alternatif yang dipilih.

2.4 Standar keputusan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut


Terry, yaitu :

a. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
d. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-
alternatif tandingan.
e. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus
diubah menjadi tindakan fisik.
10

f. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.


g. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.
h. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.

2.5 Tujuan keputusan

Setiap orang atau organisasi yang akan melakukan pengambilan keputusan selalu
memiliki tujuan yang terkait dengan keputusan yang diambilnya, meskipun
tujuannya sendiri tidak selalu jelas yang kemudian akan menjadi persoalan
tersendiri. Namun demikian, Secara umum, maksud dan tujuan dari pengambilan
keputusan adalah untuk memecahkan masalah.Tujuan dari pengambilan keputusan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

 Pertama, tujuan yang bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan yang bersifat
tunggal terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya
sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain. Misalnya,
masalah yang dihadapi hanya masalah yang menyangkut satu aspek saja yaitu
masalah keuangan, maka keputusan yang diambil hanya menyangkut aspek
keuangan, Bila masalah keuangan diselesaikan tidak akan menimbulkan akibat
lain atau efek sampingan terhadap aspek lain.
 Kedua, tujuan yang bersifat ganda yaitu tujuan pengambilan keputusan yang
bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih
dari satu masalah. Artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus
memecahkan dua masalah atau lebih yang bersifat kontradiktif atau bersifat
tidak kontradiktif. Masalah yang kontradiktif misalnya masalah pemenuhan
kebutuhan bahan untuk satu periode operasi. Salah satu alternatif solusi adalah
kebutuhan tersebut dipenuhi sekaligus dalam satu kali pembelian bahan. Hal
ini akan menghemat biaya pesan karena hanya melakukan pemesanan
pembelian satu kali, dan ada kemungkinan mendapat potongan harga karena
membeli dalam jumlah banyak sekaligus. Namun demikian, solusi tersebut
11

juga berakibat biaya simpan akan menjadi tinggi karena dengan membeli
dalam jumlah besar akan menimbulkan persediaan yang besar pula. Persediaan
bahan tersebut memerlukan tempat penyimpanan dan pemeliharaan.

Alternatif lain adalah dengan melakukan pemesanan dalam jumlah sedikit, atau
dengan kata lain pemenuhan kebutuhan bahan dalam satu periode dilakukan dengan
pemesanan berulang-ulang. Akibatnya, biaya pesan menjadi mahal karena harus
sering melakukan pemesanan pembelian. Selain itu ada resiko kehabisan bahan
sehingga terganggunya proses produksi karena pesanan belum datang sementara
persediaan bahan sudah habis. Di sisi lain, biaya penyimpanan dan pemeliharaan
bahan menjadi relatif kecil karena jumlah bahan yang disimpan sedikit. Untuk
masalah seperti ini diperlukan pengambilan keputusan yang tujuannya bersifat
ganda.

Jadi, terlepas apakah tujuannya bersifat tunggal atau ganda, yang pasti bahwa setiap
pengambilan keputusan harus memiliki tujuan. Tujuan tersebut perlu diingat dan
dijadikan pedoman dalam berproses mengambil keputusan sehingga keputusan
yang dihasilkan relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang
dianggap paling tepat dari beberapa alternatif yang dirumuskan. Keputusan itu
harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan
dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang tersedia (berupa manusia
dan material). Macam-macam keputusan ada dua yaitu keputusan strategis
dan keputusan administratif. Proses pengambilan keputusan adalah
perumusan masalah, pengumpulan dan penganalisis data, pembuatan
alternatif-alternatif kebijakan, pemilihan salah satu alternatif
terbaik,pelaksanaan keputusan dan pemantauan dan pengavaluasian. Setiap
orang atau organisasi yang akan melakukan pengambilan keputusan selalu
memiliki tujuan yang terkait dengan keputusan yang diambilnya, meskipun
tujuannya sendiri tidak selalu jelas yang kemudian akan menjadi persoalan
tersendiri. Namun demikian, Secara umum, maksud dan tujuan dari
pengambilan keputusan adalah untuk memecahkan masalah.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/y2nk9/download/?format=pdf

https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/download/569/516

https://zmanajemen.blogspot.com/2018/05/apakah-setiap-pengambilan-
keputusan.html

Anda mungkin juga menyukai