Anda di halaman 1dari 2

Mappanretasi

Mappanretasi, festival adat Pesta Laut di Pagatan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan

Mappanretasi (bahasa Bugis Mappanre dan Tasi, (Indonesia) memberi makan laut) atau
lebih dikenal dengan Pesta Laut atau Pesta Pantai, adalah sebuah festival adat suku Bugis
yang diturunkan secara turun-temurun[1] dan dilaksanakan setiap bulan April di Pagatan,
Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Festival yang dikelola oleh Pemda setempat, Dinas Pariwisata, dan Lembaga Adat Ogi ini
dihadiri oleh Bupati, Kapolres, dan seluruh unsur Muspida.[1]

Mappanretasi, sebagai Pesta Pantai, telah diabadikan dalam sebuah lagu yang diciptakan
oleh Hamka dalam album Putri Junjung Buih / Panting Dangdut Banjar Volume 1 dan
dipopulerkan oleh penyanyi dangdut Meggy

Maksud dan Tujuan


Mappanretasi merupakan pelabuhan budaya bagi seluruh suku yang ada di kabupaten Tanah
Bumbu. Festival yang dilangsungkan selama tiga minggu di bulan April ini dimaksudkan
sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rezeki yang dilimpahkan
dari pantai Pagatan yang menjadi sumber utama penghidupan masyarakat bugis Pagatan yang
berprofesi sebagai nelayan.[1]

Kegiatan Teknis
Pelaksana utama Mappanretasi ini adalah seorang Sanro, yaitu tokoh bugis pagatan yang
gelarnya itu diperoleh secara turun temurun dari leluhurnya. Sanro ini didampingi oleh 12
dayang-dayang, 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan.

Secara umum, pelaksanaan Mappanretasi ini dilakukan dengan melarungkan atau


menghanyutkan beberapa jenis makanan tertentu (bahasa Jawa: sajen), seperti pisang
barengseng, pisang raja, nasi ketan putih, hitam, kuning, dan merah jambu (yang
melambangkan unsur di bumi), serta ayam jantan hitam si Kadi dan ayam betina si Manis.

Sajen dan ayam-ayam ini dinaikkan di atas kapal nelayan yang sudah disiapkan, disambut
oleh dayang-dayang Sanro. Sementara Sanro memberi aba-aba agar kapal bertolak dari pantai
menuju ke titik tengah pantai (posisi ini telah ditentukan sebelumnya pada malam hari
sebelum acara puncak dilaksanakan).
Setelah posisi tepat berada di titik tengah pantai yang telah ditentukan, upacara pemotongan
ayam dan melarutkan sajenpun dilakukan, diiringi oleh doa selamat.[1]

Anda mungkin juga menyukai