Tradisi yang awalnya hanya untuk syukuran hasil laut yang melimpah mendadak berubah
menjadi semacam pesat rakyat. Petik Laut adalah event tahunan yang digarap dengan sangat
apik oleh warga lokal sana. Mereka akan mendedikasikan banyak waktunya untuk menghias
perahu hingga menyiapkan segala keperluan yang ada hingga lengkap di hari Petik Laut
berlangsung.
Tujuan petik laut Selain bersyukur kepada Tuhan, prosesi ini juga dilakukan untuk
memberikan persembahan kepada penguasa laut selatan. Tidak bisa dimungkiri lagi, bagi
pelaut atau nelayan, kekuatan tidak kasat mata di laut selatan masih dipercaya dengan kuat.
Selain kepada penguasa laut selatan, upacara larung sesaji ini juga dilakukan untuk
menghormati leluhur yang telah mengajarkan mereka cara menangkap ikan dengan benar di
lautan.
Sebelum arak-arakan menuju kawasan lautan dilakukan, sesaji akan diarak keliling desa. Para
penari gandrung akan menyambut arak-arakan itu sebelum akhirnya naik ke atas perahu.
Setelah semua sesaji dinaikkan ke atas kepal, mereka akan segera menuju tengah lautan yang
berarus tenang. Satu per satu sesaji yang dibawa akan dilemparkan ke lautan. Oh ya, dalam
prosesi ini biasanya ada warga yang terjun ke lautan untuk mengambil barang-barang yang
telah dilemparkan itu.
Selain unsur budaya, unsur kekeluargaan juga terlihat dengan sangat besar pada prosesi ini.
Semua warga bahu-membahu dalam menyiapkan acara. Mereka akan bersama-sama
menyukseskan acara yang sangat penting bagi mereka. Tidak ada si kaya atau si miskin,
semua melakukan pekerjaan bersama-sama demi kemakmuran.