(Aura Cahyaningtyas)
Tradisi yang dikenal dengan sebutan Nyadran ini dilakukan oleh para
nelayan Kupan di desa Barondower sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Di
Madura, bagaimana cara nyadran di tengah laut? Pesta larung adalah manifestasi
paling sempit dari aksi Nyadran. Berbeda dengan pendekatan Petik Laut di
Nelayan Kupan di dusun Barondower memiliki upacara yang dikenal dengan
nama Nyadran, yang mereka ikuti sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Cara
makan kupang di tengah selat laut Madura Pesta peragaan adalah salah satu cara
kegiatan Nyadran berlangsung.
Individu dari semua jenis kelamin dan usia melaksanakan tugas mereka
sesuai dengan peran mereka; beberapa pria menghias perahu, yang lain memasang
sound system, dan lain sebagainya. Untuk acara Nyadran yang diadakan di Selat
Madura (di pesisir timur Sidoarjo), para wanita khususnya menyiapkan makanan
dan sesaji. Ayam panggang, nasi, pisang, dan kue-kue khas Tombrok adalah
beberapa di antara sesaji yang dipersiapkan. Pekerjaan pagi ini dilakukan sebagai
persiapan untuk pesta sore hari yang berlangsung di setiap rumah nelayan
Kupang.
Pedagang kaki lima, penduduk setempat, dan pengunjung dari daerah lain
di Kecamatan Kandy memadati jalan dan bantaran sungai di Desa Barondowo
pada malam hari. Menyaksikan armada perahu yang berangkat menuju Festival
Nyadran di perairan Selat Madura, yang berlangsung setiap tahun sekitar pukul
02.00 WIB, semakin ramai di malam hari. Sekitar lima puluh perahu ikut serta
dalam Nyadran. Keberangkatan armada bergantung pada kondisi air sungai.
Jaranan pada masa sekarang ini berada dalam tiga genre berbeda namun
dalam satu masa yang sama. Pertama, Jaranan sebagai ritual kesuburan dan
menolak balak. Kedua, Jaranan sebagai pertunjukan dengan ciri khasnya berupa
adegan kesurupan atau ndadi (trance) dan Ketiga, Jaranan sebagai karya tari yang
digarap dengan pendekatan modern.