Upacara Kasada ya iku upacara sing dianakaké déning masarakat Tengger, uga
sinebut Upacara Yadnya Kasada. Upacara kasada dianakaké saben sasi Asuji utawa Kasada
(sasi kaping 12) taun Saka, ing wayah wengi. Upacara iki dianakaké ing Poten Segara Wedhi,
cedhak Gunung Brama.
Tradisi Upacara Kasada di Gunung Bromo adalah upacara tahunan yang dinamakan Yadnya
Kasada yang juga selalu diselenggarakan oleh masyarakat setempat asli Suku Tengger di Kabupaten
probolinggo,Upacara ini selalu diadakan setiap tahun sekali, Pada malam ke-14 Bulan Kasada
Masyarakat Tengger penganut Agama Hindu (Budha Mahayana menurut Parisada Hindu Jawa
Timur) berbondong-bondong menuju puncak Kawah Gunung Bromo, dengan membawa ongkek
yang berisi sesaji dari berbagai hasil pertanian, ternak dan sebagainya, lalu sesaji tersebut kan di
dilemparkan ke kawah Gunung Bromo sebagai ucap rasa syukur kepada Dewa Bromo yang dipercaya
telah bersemayam di Kawah Gunung Bromo. Upacara korban ini memohon agar masyarakat Tengger
mendapatkan berkah dan diberi keselamatan oleh yang Maha Kuasa rohani dan jasmani di dunia
maupun di masa setelah akhir dari dunia.
Karena Upacara Kasada di Bromo dilakukan pada malam ke-14 bulan Kesodo. Hari ini bisa jatuh di
bulan masehi apa saja, bisa antara Februari dan Maret, atau bahkan Agustus seperti tahun 2011
kemarin. Pada malam hari ini, masyarakat Tengger mengenakan baju adat untuk memulai prosesi
upacara. Kasada diawali oleh pementasan tarian tradisional Rara Anteng dan Jaka Seger.Konon, dua
nama ini adalah pasangan yang pertama tinggal di lereng Gunung Bromo dan Gunung Batok Nama
‘Tengger’ kemudian diambil dari potongan nama mereka. Tepat pukul 00.00 WIB, dilakukan
pelantikan dukun dan pemberkatan umat di lautan pasir Gunung Bromo.Dukun bagi masyarakat
Tengger adalah pemimpin umat dalam bidang keagamaan, yang bertugas memimpin upacara-upacara
ritual.
Agar mereka bisa diangkat oleh para tetua adat, para calon dukun harus hafal mantera-mantera.
Jumlah manteranya tidak sedikit dan lafalnya sama sekali tidak mudah!Dukun yang terpilih lalu
memimpin rombongan suku Tengger naik ke puncak Gunung Bromo, 2.392 mdpl. Mereka membawa
sesaji dalam jumlah banyak, berupa hasil pertanian, buah-buahan, juga hewan ternak. Sesaji inilah
yang menjadi persembahan untuk arwah para nenek moyang Sesaji itu lalu dilempar ke dalam kawah
sebagai pengantar harapan akan hidup yang lebih makmur. Dari tahun ke tahun, upacara Kesada
selalu dipenuhi para pelancong yang ikut serta dalam ritual.
Bahkan bagi beberapa orang, upacara Kasada di bromo ini adalah poin utamanya. Panorama
indah Gunung Bromo bisa dinikmati di sela-selanya.
setelah melihat dan membaca ulasan tentang upacara kasada di Gunung Bromo, baca juga tentang
ulasan wisata lainya, khususnya paket wisata Gunung Bromo, Tentang Objek Wisata Gunung Bromo,
dan bagi anda yang ingin merencanakan Wisata ke Gunung Bromo Jawa timur, Indonesia silahkan
kontak kami untuk informasi lebih lanjut.
http://www.wisatagunungbromo.com/tradisi-upacara-kasada-di-gunung-bromo.html