Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hai teman-teman…

Perkenalkan nama saya Prayogi Galie Saputro, mahasiswa jurusan S1 Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Malang.

Nah.. pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi informasi tentang salah satu tradisi yang
unik dari masyarakat Suku Tengger, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Sudah bisa menebak apa yang akan kita bahas? Ya benar sekali. Kita akan membahas
mengenai Upacara Kasada. Sudah tahu atau belum apa itu Upacara Kasada. Jika belum tahu,
mari kita simak video ini.....

Upacara Kasada merupakan salah satu ritual meminta pengampunan dari Brahma. Dalam
upacara ini, masyarakat Suku Tengger melakukan pengorbanan dengan membuang
pengorbanannya ke kawah Gunung Tengger. Pengorbanan tersebut bisa berupa makanan,
uang, dan pakaian. Pada zaman dahulu sebelum mengenal pengorbanan dalam bentuk barang,
ada kemungkinan orang Tengger melakukan pengorbanan dalam bentuk manusia.

Upacara Kasada erat dengan cerita Roro Anteng dan Joko Seger yang sangat ingin memiliki
keturunan. Merekapun akhirnya memohon kepada Dewata agar bisa memiliki 25 orang anak.
Permohonan mereka dikabulkan tetapi dengan syarat anak yang ke-25 harus dipersembahkan
untuk Dewa Bromo.

Ketika dewasa, Kusuma anak ke-25 dari Roro Anteng dan Joko Seger menceburkan diri ke
kawah Gunung Bromo. Ia meminta saudara-saudaranya agar pada bulan kesepuluh tepat pada
bulan purnama untuk memberikan kurban ke kawah Gunung Bromo, upacara  ini kemudian
menjadi awal mula dilaksanakannya Upacara Kasada.

Dalam Upacara Kasada, perlengkapan sesaji yang digunakan memiliki dua unsur penting
yaitu kepala bungkah dan kepala gantung. Sedangkan bagi beberapa orang yang memiliki
permohonan khusus disyaratkan untuk membawa ayam atau kambing sebagai persembahan.

Terdapat tiga tempat penting dalam prosesi perayaan Kasada yakni rumah dukun adat, Pura
Luhur Poten, dan kawah Gunung Bromo. Pura Luhur Poten merupakan sebidang lahan di
lautan pasir sebagai tempat berlangsungnya upacara Kasada. Sebagai tempat pemujaan bagi
masyarakat Tengger yang beragama Hindu, Pura Luhur Poten terdiri dari beberapa bangunan
yang ditata dalam suatu susunan komposisi di pekarangan yang dibagi menjadi tiga
mandala/zona. Upacara Kasada ini dilaksanakan mulai dari tengah malam hingga dini hari,
untuk melaksanakan perayaan ini, dilakukan persiapan sejak pukul 00.00 yang dimulai
dengan bergerak dari depan rumah dukun adat dan sampai di Pura Luhur Poten sekitar pukul
04.00.

Sebelum upacara dilaksanakan dukun pandita terlebih dahulu melakukan semeninga, yaitu


persiapan untuk upacara yang bertujuan memberitahukan para Dewa bahwa ritual siap
dilaksanakan. Ketika sudah sampai di Pura Luhur Poten semeninga kembali dilaksanakan.
Ritual Kasada dilaksanakan dengan menempuh perjalanan dari Pura Luhur Poten menuju
kawah Gunung Bromo.

Ritual Kasada dimaknai berbeda-beda oleh setiap kalangan. Pemaknaan ritual Kasada juga
tergantung dari sudut pandang pemaknaannya. Ritual Kasada dimaknai sebagai peneguhan
kosmologi komunitas Tengger, bahwa Gunung Bromo merupakan pusat dunia. Hal ini
terungkap pada zaman dahulu pembangunan rumah maupun sanggar menghadap ke
arah Gunung Bromo. Ritual Kasada juga dimaknai sebagai identitas komunitas Tengger
sebagai anak keturunan Majapahit.

Pada masa sekarang yang mengikuti upacara Kasada tidak hanya suku Tengger yang


beragama Hindu saja namun juga warga Tengger yang beragama Islam maupun Kristen yang
sudah keluar daerah juga datang dan berkumpul kembali.

Nah, sudah tahu kan apa itu Upacara Kasada. Terimakasih sudah menonton video ini, semoga
bermanfaat bagi teman-teman semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai