Anda di halaman 1dari 4

Ritual Mimpi: Telaga Keling dan Kumang di Tembawai Sungai Aji

Dalam tradisi Dayak Iban, mimpi menjadi salah satu saluran penyampai pesan dari para leluhur,
baik pesan baik maupun menyampaikan pesan kurang baik. Berbagai hal sering disampaikan
melalui mimpi, salah satunya ada pada motif tenun yang sering disampaikan lewat mimpi. Pesan
untuk mengadakan ritual tertentu juga sering kali disampaikan melalui mimpi.

Inilah yang terjadi di masyarakat adat Dayak Iban dan sudah menjadi tradisi mereka. Mungkin
dalam keilmuan modern terasa sulit dipercaya. Namun, ritual adat merupakan prosesi yang
sangat krusial bagi masyarakat adat Dayak Iban. Ritual sudah seperti jembatan komunikasi antara
masyarakat adat dengan para leluhur. Antara roh baik dan roh jahat dipelihara dengan penuh
penghayatan membawa komunikasi yang baik antara masyarakat adat dengan para leluhur.
Komunikasi tersebut terjalin dengan baik melalui mimpi maupun pertanda-pertanda yang terjadi.

Sebelumnya, setelah tiga hari gotong royong mengolah minyak Tengkawang, di ruai rumah
panjang digelar satu pertemuan setelah mendengar kabar adanya mimpi yang diperoleh oleh
satu tetua di Rumah Panjang Lauk Rugun, kampung tetangga Sungai Utik. Bapak Kedi hadir dan
menyampaikan rinci mimpinya, beliau menyampaikan bahwa Niang Indai Tuai Cendai (tetua
Sungai Utik yang baru berpulang beberapa waktu lalu) menyampaikan pesan untuk disampaikan
pada masyarakat Sungai Utik.

Dalam mimpinya, diberitahukan bahwa salah satu lokasi di Tembawai Sungai Aji adalah tempat
pemandian orang kayangan, yaitu Telaga Keling dan Kumang. Telaga disini diartikan sebagai
pemandian. Tidak hanya lewat ungkapan kata, namun juga disampaikan melalui Leka Timang
(salah satu bentuk sastra lisan Dayak Iban).

Setelah adanya informasi tersebut, para tetua di rumah panjang Sungai Utik menuju ketempat
tersebut dan melakukan ritual adat menyambut mimpi ini. Hal ini dipercaya bahwa adanya mimpi
ini maka rejeki dan banyak hal baik akan diterima oleh masyarakat Sungai Utik. Dengan
melakukan ritual adat ini maka apa pertanda baik ini digenapi atau disambut.
Foto: Ritual di malam hari atau bedarak sebelum dilakukannya ritual di Tembawai Sungai Aji (10/5)

Ritual mimpi ini kali pertama terjadi, sebelumnya belum pernah ada mimpi seperti ini. Ini menjadi
sebuah berkat dan keberuntungan tersendiri bagi masyarakat adat Dayak Iban. Malam hari (10/5)
sebelum besoknya dilakukan ritual di Tembawai Sungai Aji dilakukan masarakat melalukan ritual
di rumah panjang. Ritual tersebut dinamakan bedarak (antu kepapas) untuk para sesepuh dan
memberikan sesajian kepada beberapa tempat yang memiliki nilai spiritual. Prosesnya dilakukan
seperti membuat persembahan dan doa agaadsr ritual di Tembawai Sungai Aji berjalan lancar
dan mendapat berkat bagi masyarakat Sungai Utik. Persembahan berisi tumpe, pulut atau beras
ketan yang dimasak, rendai, telur, kepala ayam, air tuak/bram, dan ada beberapa lagi.
Foto: Masyarakat Sungai Utik berjalan menuju Telaga Keling dan Kumang di Tembawai Sungai Aji
(11/5)

Pagi hari Selasa (11/5) pukul 08.00 pagi semua orang di Sungai Utik bersiap melakukan ritual.
Semua warga
dari rumah panjang bahkan dari desa lain berbondong-bondong berjalan menuju tempat ritual.
Ada 3 dusun yang ikut serta yaitu, Sungai Utik, Lauk Rugun, dan Mungguk. Gong dibunyikan
sepanjang perjalanan menuju tempat ritual. Beberapa hari sebelumnya, beberapa tetua sudah
menandai lokasi ritual dengan membuat teresang dari bambu. Teresang yang dihiasi daun isang
yang akan digunakan untuk menyimpan pedara. Pedara adalah sejenis persembahan.

Sesampainya di lokasi Pemandian Keling, masyarakat mempersiapkan persembahan yang berisi


tumpe, pulut atau beras ketan yang dimasak, rendai, telur, kepala ayam, kepala babi, uang, daun,
benang, air tuak/bram yang dibuat dari beras ketan dan ada beberapa lainnya lagi. Hewan yang
menjadi persembahan adalah ayam dan babi. Persembahan dipersiapkan sambil dilakukan doa
secara berurutan dari tetua adat, dengan urutan dari yang paling tua ke yang paling muda.
Setelah dilakukan doa, masing-masing bilik di rumah panjang dan warga dari desa tetangga
berurutan meletakkan persembahan di bawah teresang. Tidak hanya meletakkan persembahan,
warga juga dianjurkan untuk berdoa. Selain berdoa, masyarakat juga diperbolehkan mengambil
tanah dan air di lokasi tersebut. Masyarakat adat percaya bahwa dengan menyimpan tanah dan
air ini nantinya akan diberikan keberkahan rejeki, kesehatan dan keberuntungan bagi keluarga
mereka.
Foto: Masyarakat Sungai Utik meletakkan persembahan di teresang (11/5)

Hewan yang dijadikan persembahan, yaitu ayam dan babi selanjutnya dibersihkan dan dimasak.
Proses memasak hewan ini dibakar diatas api kayu. Ada hal menarik dari memasak ayam dan
babi ini. Orang yang menyembelih babi tidak boleh makan babi dan begitu sebaliknya, yang
menyembelih ayam tidak boleh makan ayam. Jadi yang menyembelih babi boleh makan ayam,
dan yang menyembeli ayam boleh memakan babi. Proses memasak babi dan ayam juga
dibedakan, peralatan memasak ayam tidak boleh dipakai untuk memasak babi dan begitu
sebaliknya. Memang ada beberapa pantangan bagi beberapa orang yang tidak diperbolehkan
memakan hewan tertentu. Inilah nilai toleransi yang patut diacungi jempol dari masayarakat
Sungai Utik. Mereka memiliki rasa tolerensi tinggi.

Di lokasi selanjutnya, yaitu Telaga Kumang juga dilakukan proses dan tahapan yang sama dari
awal sampai akhir. Kedepan karena lokasi Telaga Kumang dan Pemandian Keling di Tembawai
Sungai Aji sudah menjadi lokasi yang suci, tidak boleh orang datang sendirian. Jika ingin ke lokasi
tersebut maka harus bersama dengan warga Sungai Utik. Jika ditemukan orang yang datang ke
lokasi tersebut sendirian, nanti harus mengganti semua biaya ritual adat yang dilakukan.

Selesai melakukan ritual, warga kembali ke rumah masing-masing dan menympan air dan tanah
dari tempat ritual di bilik mereka. Biasanya setelah tiga hari, tanah dan air tersebut baru bisa
dipakai. Malamnya warga berkumpul dan duduk di Ruai atau bilik masing-masing sambil
berbincang-bincang dan minum, makan yang telah disediakan.

Anda mungkin juga menyukai