Bagi masyarakat suku Tengger, upacara adat adalah salah satu wujud rasa
syukur masyarakat Tengger kepada tuhan. Ada banyak upacara adat di
masyarakat Tengger yang memiliki tujuan bermacam macam diantaranya meminta
berkah, menjauhkan malapetaka, wujud syukur atas karunia yang diberikan tuhan
kepada masyarakat Tengger. Salah satunya adalah upacara adat Kasada.
Pada saat upacara ini berlangsung masyarakat suku Tengger berkumpul dengan
membawa hasil bumi, ternak peliharaan dan ayam sebagai sesaji yang disimpan
dalam tempat yang benama ongkek. Pada saat sudah mencapai kawah gunung
bromo, seluruh sesaji tersebur dilemparkan ke tempat tersebut. Adapun upacara
ini merupakan jalan ujian bagi pulun mulenen atau dukun baru untuk disahkan
sebagai dukun , jika dukun baru keliru dalam melaksanakan proses upacara
Kasada maka dukun tersebut gagal menjadi dukun.
Proses berjalannya upacara Kasada di mulai pada sadya kala puja dan berakhir
sampai surya puja di mana seluruh masyarakat tengger menuju gunung Bromo
untuk menyampaikan korban. Upacara kasada di mulai pengukuhan sesepuh
Tengger dengan pementasan sendra tari Rara anteng Jaka seger di panggung
terbuka desa Ngadi sari.Tepat pada pukul 24.00 di adakan pelantikan dukun dan
pemberkatan masyarakat di lautan pasir gunung Bromo. Bagi masyarakat tengger
dukun merupakan pemimpin dalam bidang keagamaan yang biasanya memimpin
upacara upacara ritual perkawinan dan lain-lain