melalui Instagram
B. Kronologi kasus
Sebagai sebuah perusahaan, Gojek tidak akan terlepas dari berbagai konflik yang
akan menentukan apakah perusahaan tersebut akan terus bertahan atau lenyap.
Walaupun pada dasarnya tidak ada satu perusahaan pun yang menginginkan
terjadinya konflik, namun secara langsung justru konflik-lah yang membuat sebuah
perusahaan menjadi lebih kuat dan berpengalaman.
Pada tahun 2020, Indonesia dilanda pandemi covid-19 yang dimana saat itu
menjadi krisis utama bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Salah satu yang
mendapatkan dampak akibat krisis tersebut adalah Gojek. Krisis yang mereka hadapi
yaitu adanya kebijakan-kebijakan dari pemerintah untuk menjaga jarak sosial seperti
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work from Home (WFH). Saat itu
penyedia layanan jasa seperti Gojek yang berbasis layanan kontak fisk dengan
pelanggannya untuk sementara harus berhenti beroperasi. Karena hal tersebutlah pada
tahun 2020, Gojek mengalami kerugian sehingga harus melakukan pemutusan
hubungan kerja kepada 9% dari total karyawannya.
Dimana hal tersebut merupakan krisis yang dialami Gojek, lantas bagaimanakah
strategi humas dari perusahaan Gojek melawan pandemi covid-19 saat ini?
Humas berperan aktif dalam unggahan ketiga kelompok informasi tersebut secara
berkala diungggah oleh Gojek hingga bulan Oktober 2020. Dan juga tercatat pada 1
Oktober 2020, Gojek kembali mengunggah kelompok informasi kampanye protokol
kesehatan dengan mengangkat isu masker.