Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Barik, Vol. 4 No.

1, Tahun 2022, 12-24


https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JDKV/
e-ISSN: 2747-1195

RETORIKA VISUAL IKLAN GOJEK VERSI PESAN DARI RUMAH BUAT KITA
YANG DI JALAN

Airin Febbilya Indah Pradani1, Muh Ariffuddin Islam2


1
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
airin.18107@mhs.unesa.ac.id
2
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
muhariffudin@unesa.ac.id

Abstrak
Sarana transportasi menjadi aspek penting di kehidupan masyarakat. Di Indonesia, transportasi
digunakan di lingkungan desa hingga perkotaan. Gojek berdiri pada 2015 dan menjadi salah satu pelopor
moda transportasi online yang turut membantu dalam pembangunan ekonomi dan industrialisasi. Pada
awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya Coronavirus yang membuat seluruh aspek
kehidupan manusia harus beradaptasi dalam keadaan baru. Salah satu upaya nyata Gojek adalah
meluncurkan kampanye #PesanDariRumah ke media sosial dan mengunggah iklan Pesan dari Rumah
Buat Kita yang di Jalan sebagai iklan pertama dari seri iklan #PesanDariRumah pada Maret 2021.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui retorika visual dari iklan Pesan dari Rumah Buat Kita yang
di Jalan dalam menyampaikan pesan untuk saling jaga sesama. Metode yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif dengan langkah pengamatan dokumen menggunakan Tinjauan Desain serta penggunaan
segitiga retorik Hesford dan Brueggemann pada tahap interpretasi, lalu mengevaluasi iklan dengan teori
retorika visual Sonja K. Foss. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa dalam setiap scene iklan
mengungkapkan tentang perubahan sosial budaya akibat Covid-19 dalam hal hubungan orang tua dan
anak yaitu kebutuhan anak akan rasa kasih sayang yang menjadi salah satu hierarki kebutuhan manusia
serta menampilkan upaya adaptasi Gojek dalam melayani kastamer di tengah pandemi untuk menarik
calon konsumen.

Keywords: Retorika Visual, Tinjauan Desain, Iklan, Perubahan Sosial Budaya, Gojek.

Abstract
Transportation facilities are an important aspect of people's lives. In Indonesia, transportation is used
in rural to urban environments. Gojek was founded in 2015 and is one of the pioneers of online
transportation modes which helps in economic development and industrialization. At the beginning of
2020, the world was shocked by the outbreak of the Coronavirus which forced all aspects of human life
to adapt to new circumstances. One of Gojek's real efforts is launching the #PesanDariRumah campaign
to social media and uploading Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan as the first advertisement in
the #PesanDariRumah advertisement series in March 2021. This study aims to determine the visual
rhetoric of Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan advertisement in conveying the message to take
care of each other. The method used is descriptive qualitative with document observation using Design
Review and the use of Hesford and Brueggemann rhetorical triangles at the interpretation stage, then
evaluating the advertisement using Sonja K. Foss' visual rhetoric theory. The results of this study is that
in every advertising scene, it reveals about the social cultural changes due to Covid-19 in terms of the
relationship between parents and children, namely the child's need for affection which is one of the
hierarchies of human needs and displays Gojek's adaptation efforts in serving customers in the middle
of pandemic to attract potential customer.

Keywords: Visual Rhetoric, Design Review, Advertisement, Social Cultural Change, Gojek.

12
“Retorika Visual Iklan Gojek Versi Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan”

tangan serta membersihan dan mendisinfeksi


benda atau permukaan yang sering tersentuh
PENDAHULUAN secara teratur.
Sarana transportasi menjadi aspek penting di Pada 2 Juli 2020, Gojek pun beradaptasi
kehidupan masyarakat. Transportasi membantu dengan tatanan normal baru meluncurkan gerakan
mempermudah mobilitas dalam menjalani J3K yang terdiri dari: (1) Jaga Kesehatan, dimana
kegiatan sehari-hari, mulai dari berangkat kerja, Gojek berkomitmen untuk menjaga kesehatan
pergi sekolah, dan masih banyak lagi. Menurut driver dan customer dengan meningkatkan
Bayuliana (2019), transportasi juga dapat menjadi kesadaran akan menjaga daya tahan tubuh dengan
dasar pembangunan ekonomi serta menjadi aspek olah raga, istirahat cukup, dan pola hidup sehat;
penting pertumbuhan industrialisasi di suatu (2) Jaga Kebersihan, Gojek menghadirkan
negara. Di Indonesia, transportasi digunakan di dispenser hand sanitizer dan tempat cuci tangan;
lingkungan desa hingga perkotaan dengan jenis (3) Jaga Keamanan, dimana Gojek memasang
transportasi modern (mobil, motor, kereta api, dan profil mitra driver secara lengkap, menerapkan
sebagainya). hingga tradisional (becak, sepeda, verifikasi masker mitra driver, memasang sekat
dan sebagainya). Seiring berkembangnya zaman, pelindung, penerapan protokol kesehatan di
mulai muncul juga moda transportasi online yaitu perjalanan, dan pengantaran barang tanpa kontak
bentuk transformasi dari alat transportasi fisik. Selain itu, J3K merupakan bentuk komitmen
konvensional yang didukung kemajuan teknologi, Gojek dalam mendukung ekosistem yang tetap
salah satunya adalah Gojek. produktif di tengah pandemi dengan berbagai
Berawal dari keresahan Nadiem Makarim, rangkaian prosedur yang memprioritaskan
seorang lulusan Master of Business kesehatan masyarakat (Gojek.com, 2021).
Administration dan Harvard Business School
yang melihat kenyataan di lapangan bahwa ojek
konvensional dalam satu harinya menghabiskan
lebih banyak waktu hanya untuk menunggu
penumpang. Sebagai pengguna jasa tersebut,
Nadiem melihat besarnya peluang ojek untuk
memperoleh lebih banyak pemasukan jika dibuat
fasilitas yang dapat menghubungkan supir ojek
dengan pelanggan secara cepat. Dari sebuah call
center kecil dengan 20 armada pertama, Nadiem
Makarim memulai bisnis jasa ojek onlinenya pada (Ilustrasi: Gojek.com, 2022)
13 Oktober 2010 di Jakarta (techinasia.com).
Seiring dengan naiknya popularitas transportasi Menurut situs berita Liputan6 (2021), Gojek
online di Indonesia saat itu, Gojek akhirnya turut meluncurkan kampanye bertajuk
meresmikan aplikasi berbasis Android dan IOS #PesanDariRumah pada 13 Maret 2021 melalui
pada 7 Januari 2015. sebuah forum diskusi daring. Menurut Fasha dan
Pada Januari tahun 2020, dunia digemparkan Tresna dari Oktavia (2021), Kampanye
dengan merebaknya Covid-19 yang memberi merupakan bentuk penyampaian pesan yang
dampak signifikan pada Gojek. Selama 5 tahun nantinya akan direspon oleh khalayak (ditanggapi,
beroperasi, Gojek mengalami penurunan dipersepsi, diterima, maupun ditolak) dan
permintaan sebesar 49-69% jika dibandingkan merupakan kegiatan yang telah terorganisir dan
dengan sebelum pandemi (Burhan, 2020). Hal direncanakan demi tujuan tertentu terkait
tersebut merupakan dampak dari upaya menekan objective perusahaan. Kampanye
angka penyebaran Coronavirus dengan #PesanDariRumah dimotivasi Gojek untuk saling
pembatasan sosial berskala besar yang dianjurkan jaga sesama di masa pandemi. Kampanye tersebut
pemerintah. Selain itu, WHO (2020) juga melibatkan keluarga mitra driver seperti putra dan
menyarankan penggunaan masker dan putri, istri atau suami, ayah atau ibu dari pihak
menghindari menyentuh wajah, rajin mencuci driver untuk menulis surat dan turut
mengingatkan pelanggan Gojek agar selalu

13
Airin Febbilya Indah Pradani, Jurnal Barik, Vol. 4 No. 1, Tahun 2022, 12-24

mematuhi protokol kesehatan demi keluarga yang visual juga telah dibahas sebelumnya dalam
menunggu di rumah (Gojek.com, 2021). Beberapa penelitian berjudul ‘Retorika Visual Pada Iklan A
pesan yang ditulis keluarga mitra driver Mild versi Manimal’ oleh Bergas Adhi Wijaya
ditempelkan pada sekat pelindung antara driver pada tahun 2016 yang menggunakan teori retorika
dan penumpang pada moda GoCar dan GoRide. visual Sonja K. Foss dan segitiga retorik Hessford
Beberapa penumpang yang menggunakan jasa & Brueggemann untuk menemukan pesan iklan A
Gojek dapat secara langsung membaca dan Mild versi Manimal bahwa iklan tersebut
mengabadikan pesan lalu membagikannya ke mengungkapkan tentang perilaku manusia yang
media sosial dengan tagar #PesanDariRumah. dianalogikan dengan perilaku hewan. Selain itu,
retorika visual juga digunakan dalam penelitian
tahun 2021 berjudul ‘Analisis Retorika Visual
Pada Konten Youtube Kanal skinnyindonesian24
dengan Judul “Youtube Lebih dari TV”’. Aini,
dkk menggunakan teori retorika visual yang sama
dan menemukan bahwa video tersebut
mengungkapkan sisi negatif dari Youtube.
Batasan yang akan diterapkan dalam
penelitian ini adalah pembahasan terhadap sajian
pesan audiovisual iklan lewat kacamata retorika
Gambar 2. Postingan Gojek dengan Tagar visual Sonja K Foss dan segitiga retorik Hesford
#PesanDariRumah & Brueggemann serta mengkaji dengan teori gaya
(Sumber: Instagram Gojek Indonesia, 2021) bahasa Keraf untuk menemukan karakteristik
kebahasaan yang digunakan Gojek dalam iklan
Dalam penelitian Oktavia (2021) berjudul Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan.
Pegaruh Pesan Kampanye #PesanDariRumah di
Instagram Terhadap Brand Image Gojek METODE PENELITIAN
Indonesia yang menggunakan metode survei Metode penelitian yang akan digunakan
dengan kuesioner pada responden pengikut untuk meneliti iklan Gojek versi Pesan dari
Instagram @gojekindonesia, kampanye tersebut Rumah Buat Kita yang di Jalan adalah metode
menjadi salah satu strategi penyampaian pesan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam penelitian
yang dapat membentuk citra merek Gojek dimana kualitatif, karakteristik utama berasal dari latar
dalam penelitiannya menemukan bahwa pesan belakang alami/kenyataan di masyarakat,
kampanye #PesanDariRumah memiliki pengaruh menggunakan metode kualitatif dengan langkah
dengan nilai 52,5% terhadap brand image Gojek pengamatan dokumen (Subandi dan Sunarya,
Indonesia. Gojek juga mengunggah iklan berjudul 2000). Dalam penelitian ini, akan diidentifikasi
Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan ke objek yaitu setiap scene yang terdiri dari visual
kanal YouTube pada 18 Maret 2021 yang menjadi dan audio dalam iklan Gojek versi Pesan dari
iklan pertama dalam mengilustrasikan kampanye Rumah Buat Kita yang di Jalan dengan metode
#PesanDariRumah. Iklan tersebut memiliki durasi analisis Tinjauan Desain.
1 menit 43 detik yang kini sudah ditonton lebih
dari tiga juta kali. Dalam iklan Pesan dari Rumah
Buat Kita yang di Jalan diangkat cerita tentang
keluarga mitra driver yang harus tetap bekerja di
tengah pandemi Covid-19 dari sudut pandang
anak kecil yang tidak memiliki waktu bermain lagi Gambar 3. Bagan Tinjauan Desain
dengan sang ayah. (Ilustrasi: Pradani, 2022)
Iklan Gojek tersebut akan dibahas retorika Tinjauan desain menjadi salah satu bentuk
visualnya yaitu mengetahui pesan apa yang lebih jauh dari sebuah ‘Kritik Desain’ dimana
ditampilkan Gojek melalui iklan Pesan dari sebuah karya dikaji secara spesifik tentang aspek
Rumah Buat Kita yang di Jalan. Analisis retorika gaya dan bahasa rupa desain. Menurut Indah dan

14
“Retorika Visual Iklan Gojek Versi Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan”

Kristiana (2021), tinjauan desain dilakukan untuk yang ingin dikomunikasikan pencipta pesan lewat
menilai secara kritis sebuah karya desain. Namun, iklan Gojek versi Pesan dari Rumah Buat Kita
ada kalanya tinjauan desain dilakukan untuk yang di Jalan.
mencermati, mengamati, dan mengkritisi
fenomena desain dalam bentuk apapun secara KERANGKA TEORETIK
karya fisik maupun secara konsepual (Sachari, Retorika Visual dalam Iklan
2000). Menurut Sosrojudho (2010), terdapat Istilah retorika berasal dari kata serapan
empat tahapan yang dilalui untuk meninjau bahasa Inggris ‘Rhethoric’ dimana diambil dari
sebuah karya desain, yaitu Deskriptif, Analisis bahasa latin ‘Rhethorica’ yang memiliki arti ilmu
Formal, Interpretasi, dan Evaluasi. berbicara. Erat kaitannya dengan seni visual,
Sesuai dengan tahapan tersebut dimana Menurut Foss (2004), retorika visual merupakan
tahapan pertama yaiu mendeskripsikan iklan seni berbicara menggunakan simbol-simbol
Gojek versi Pesan dari Rumah Buat Kita yang di tertentu. Sehingga, eksistensi simbol atau gambar
Jalan dan menjabarkan unsur-unsur dalam suatu objek dapat menunjang aspek
pembentuknya yaitu setiap scene yang ada dalam komunikasi dengan audiens.
iklan. Kemudian, tahapan analisis formal dimana Retorika visual memiliki dua fungsi sebagai
unsur-unsur dalam iklan ditarik keterkaitannya (1) artefak komunikasi, dimana suatu objek visual
dan dibahas secara teknis mengenai prinsip desain memiliki 3 aspek tertentu yang saling berkaitan
dengan unit analisis sebagai berikut: yaitu: symbolic action (aksi simbolik), human
intervention (adanya intervensi manusia) dan
Tabel 1. Unit Analisis Video Iklan Pesan dari Rumah Buat presence of audience (simbol hadir untuk
Kita yang di Jalan beromunikasi dengan penonton), kemudian
sebagai (2) perspektif, yaitu suatu objek visual
Visual Audio
memiliki karakteristik yang dinilai dari nature of
Musik image (fitur gambar yang terbagi menjadi elemen
Scene
Shot Setting Narasi Latar yang dipresentasikan dan elemen yang
(BGM) disarankan), function of image (fungsi objek
Latar Deskripsi visual untuk dikomunikasikan kepada audiens),
Screen Type Narasi
waktu ilustrasi serta evaluation of image (evaluasi keterkaitan
shot Of dalam
dan musik fungsi dengan visual yang dihadirkan). Berkaitan
scene Shot video
tempat latar dengan hal tersebut, Hesford & Brueggemann
(2006) juga menyatakan bahwa dalam karya
Diadaptasi dari Prasetya A. B (2010)
fotografi/videografi analisis konten diukur dengan
Tahapan ketiga adalah interpretasi dimana menilai komponen visual berupa isi, perspektif,
iklan akan ditafsirkan maknanya menggunakan dan konten audiens, yang semuanya tersusun
segitiga retorik Hesford dan Brueggemann, yaitu dalam segitiga retorik untuk mengungkapkan
menjabarkan (1) Subject, yaitu subjek iklan; (2) retorika visual dalam suatu karya video.
Context, yaitu pesan apa yang disampaikan; serta
(3) Perspective, yaitu bagaimana pesan tersebut
diterima audiens. Teori tersebut digunakan untuk
mengetahui bahwa unsur visual fotografi seperti
objek, komposisi dan perspektif dapat dianalisa
dan dipahami maknanya (Illahi, 2017). Kemudian
pada tahapan terakhir yaitu evaluasi dimana
ditarik kesimpulan yang lebih luas mengenai
unsur-unsur pembentuk dan makna atau pesan
dari iklan Gojek versi Pesan dari Rumah Buat
Kita yang di Jalan dengan teori retorika visual
Sonja K. Foss. Teori retorika visual Sonja K. Foss Gambar 4. Segitiga Retorika Hesford &
digunakan untuk mengevaluasi makna dan pesan Brueggemann

15
Airin Febbilya Indah Pradani, Jurnal Barik, Vol. 4 No. 1, Tahun 2022, 12-24

Foss (2004) juga mengungkapkan bahwa Teknik Pengambilan Gambar dalam Iklan
retorika visual pada suatu gambar terlihat dari Iklan sebagai salah satu media penyebaran
bagaimana gambar itu berbicara kepada audiens, informasi menggunakan bahasa dan gambar
bukan semata-mata karena keindahan gambar dari memanfaatkan teknik pengambilan gambar untuk
warna, bentuk, hingga tekstur gambar. Unsur- memaksimalkan penyampaian pesan kepada
unsur yang membentuk suatu gambar menjadi penonton. Dalam bukunya berjudul ‘Jurnalistik
aspek pembentuk eksistensi dari sebuah gambar, Televisi: Teori dan Praktik’, Baskin (2006)
emosi dan ide. Namun, retorika visual sebagai menyatakan bahwa terdapat empat hal yang harus
aspek perspektif fokus pada audiens yang mampu diperhatikan dalam pengambilan gambar menurut
memahami respon retoris dari suatu gambar. kaidah jurnalistik televisi.
Iklan sebagai salah satu media promosi juga Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
dapat menjadi sebuah retorika visual karena iklan (1) Camera Angle, yaitu sudut pengambilan
didefinisikan sebagai alat untuk memancing gambar/posisi kamera, yang terdiri dari Bird Eye
perhatian dengan membangkitkan rasa View, High Angle, Low Angle, Eye Level, dan
keingintahuan melalui bahasa dan gambar Frog Eye; (2) Frame size, yaitu ukuran shot untuk
(Martutik dkk, 2006) Maka, ketika iklan sebagai menggambarkan objek dalam pengambilan
gambar visual mampu memenuhi segitiga retoris gambar, yang terdiri dari Close Up, Medium Close
untuk menjadi sebuah retorika visual dan audiens Up, Big Close Up, Extreme Close Up, Mid shot,
mampu memahami respon retoris dari gambar dan Knee Shot, Full Shot, Long Shot, One Shot, Two
bahasa yang disajikan, maka objek tersebut dinilai Shot, Three Shot, dan Group Shot; (3) Gerakan
cukup mampu berkomunikasi dan menyampaikan kamera, yaitu posisi kamera bergerak ketika objek
pesan kepada audiens. bergerak, yang terdiri dari Zoom, Tilt, Panning
dan Dolly; serta (4) Gerakan objek, yaitu posisi
Gaya Bahasa dalam Iklan kamera diam ketika objek bergerak, yang terdiri
Iklan komersial bertujuan untuk dari Objek sejajar dengan kamera, Walk in, dan
menungkatkan penjualan suatu produk atau jasa Framing.
dan iklan layanan masyarakat yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan kesadaran maupun Iklan Kampanye sebagai Budaya Populer
informasi kepada penonton. Umumnya 2 jenis Globalisasi menjadi era dimana kemajuan
iklan tersebut memiliki similaritas yaitu bersifat teknologi membuat penyebaran informasi terjadi
persuasif dan menarik minat penonton terhadap dengan cepat. Hanya dengan jaringan internet
informasi yang ditawarkan dan disajikan. Dalam yang dengan mudah diakses, kita dapat menerima
ilmu retorika, gaya bahasa atau majas dikenal begitu banyak informasi hanya dengan sekali klik
dengan istilah style yang merupakan turunan dari tanpa batasan ruang dan waktu. Iklan sebagai
kata Stilus (Keraf, 2009). Keraf (2009) juga salah satu media untuk menyampaikan informasi
memandang gaya bahasa dari segi non bahasa dan kerap digunakan untuk mengkampanyekan suatu
dari segi bahasa. pesan lewat iklan layanan masyarakat dengan
Dari segi non bahasa Keraf membagi gaya tujuan agar masyarakat menyadari suatu hal.
behasa menjadi 5 hal, yaitu berdasarkan Menurut Fasha dan Tresna dari Oktavia
Pengarang, Masa, Medium, Subjek Tempat (2021), Kampanye merupakan bentuk
Hadirin, Tujuan. Sedangkan dalam segi bahasa, penyampaian pesan yang nantinya akan direspon
Keraf membedakannya berdasarkan titik tolak oleh khalayak (ditanggapi, dipersepsi, diterima,
unsur bahasa yang digunakan, yaitu: (1) maupun ditolak) dan merupakan kegiatan yang
Berdasarkan pilihan kata; (2) Berdasarkan nada telah terorganisir dan direncanakan demi tujuan
yang terkandung dalam wacana; (3) Berdasarkan tertentu terkait objective perusahaan. Sesuai
struktur kalimat; (4). Berdasarkan langsung dengan penelitian sebelumnya oleh Mendelshon
tidaknya makna. dari Fitranandha dan Rabathy (2018) kampanye
informasi publik memiliki probabilitas resepsi
pesan iklan yang tinggi jika: (1) Pengembang
kampanye berpikir bahwa sebagian besar

16
“Retorika Visual Iklan Gojek Versi Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan”

penonton sedikit tertarik dengan pesan iklan; (2) HASIL DAN PEMBAHASAN
Jika tujuan jangka menengah secara wajar telah DESKRIPSI
ditetapkan, seringnya hal tersebut sama efektifnya Iklan Gojek versi Pesan dari Rumah Buat
dengan mempengaruhi perilaku penonton; (3) Jika Kita yang di Jalan merupakan iklan Gojek
mengetahui latar belakang target penonton: Indonesia yang berangkat dari kampanye
demografis, gaya hidup, nilai, dan kebiasaan #PesanDariRumah dan menjadi iklan pertama
penonton dalam bermedia massa. Gojek dalam mengilustrasikan kampanye
Dalam iklan kampanye Gojek tersebut. Iklan Pesan dari Rumah Buat Kita yang
#PesanDariRumah, iklan sebagai alat untuk di Jalan diunggah ke kanal YouTube Gojek
memancing perhatian dengan membangkitkan Indonesia pada 18 Maret 2021 dan berdurasi 1
rasa keingintahuan melalui bahasa dan gambar menit 43 detik. Jika dijabarkan melalui unsur-
(Martutik dkk, 2006) sebagai ilustrasi akan suatu unsur instrisik cerita, iklan Gojek ini terdiri dari
fenomena perubahan sosial budaya yang terjadi 13 scene, memiliki setting tempat yang terbagi
akibat pandemi Covid-19, khususnya di kalangan menjadi indoor yaitu di area rumah dan beberapa
driver ojek online. denah rumah lain seperti kamar tidur dan ruang
tamu, juga di area outdoor yaitu lingkungan urban
Gojek sebagai pelopor Transportasi Online di atau perkotaan tempat armada Gojek biasa
Indonesia mencari penumpang. Iklan ini memiliki susunan
Pada tahun 2010, Nadiem Makarim melihat penokohan yaitu: (1) Anak kecil, (2)Ayah, (3)Ibu,
momentum yang tepat bagi ojek konvensional dan (4)Kastamer.
untuk berkembang beriringan dengan kemajuan Iklan kampanye Gojek ini dikemas dengan
teknologi. Nadiem mengawali langkah dalam cerita mengenai konflik antara Anak dan Ayah
mendirikan Gojek dengan sebuah call-center kecil sebagai driver GoCar yang digambarkan selalu
dan 20 armada pertamanya. Saat itu, Nadiem pulang pada malam hari. Ditegaskan dalam shot
awalnya mengenalkan Gojek hanya kepada orang- pertama iklan dengan teks “Terinspirasi dari cerita
orang terdekat seperti teman, kerabat, dan mitra Gojek” dimana tokoh Anak yang
keluarga, hingga akhirnya Gojek kini telah dikenal digambarkan berusia 5-7 tahun merasa tidak
oleh banyak orang dari dalam negeri dan luar memiliki waktu untuk berinteraksi lagi dengan
negeri. Hingga saat ini, Gojek telah tokoh Ayah. Tokoh Ibu pun lalu diperlihatkan
mengembangkan berbagai bentuk layanan dalam mendidik tokoh Anak mengenai tokoh Ayah yang
satu aplikasi yang awalnya hanya dalam bidang harus bekerja melayani kastamer di tengah
transport & logistik yang kini juga melayani pandemi dan memvisualisasikan upaya tokoh
pembayaran, pemesanan makanan & belanja, Anak dalam menyampaikan pesan-pesan untuk
hiburan dan bisnis. saling menjaga protokol kesehatan agar Ayah dan
Riset Lembaga Demografi Fakultas Kastamer bisa sama-sama sehat dan aman
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD sehingga tokoh Anak dapat tetap menghabiskan
FEB UI) mengungkapkan bahwa sejak Maret waktu dengan tokoh Ayah yang ditegaskan
2020, Gojek telah membantu lebih dari 120 ribu dengan teks pada scene 11 yaitu “Saling menjaga
UMKM tradisional bertahan di tengah pandemi adalah amanah” serta teks dalam scene terakhir
Covid-19. Keberadaan Gojek dianggap memberi yaitu “Ingat selalu #PesanDariRumah”.
efek domino berkat digitalisasi Gojek, roda
perekonomian masyarakat bergerak lebih cepat ANALISIS FORMAL
dibanding sebelum bergabung dalam ekosistem Iklan Pesan dari Rumah Buat Kita yang di
Gojek. Dalam sebuah riset "Peran Ekosistem Jalan memiliki gaya desain yang
Gojek di Ekonomi Indonesia Sebelum dan Saat merepresentasikan kehidupan masyarakat urban
Pandemi Covid-19", Gojek berkontribusi hingga dengan teknik sudut pandang yang digunakan
Rp 104,6 Triliun secara keseluruhan ke adalah orang pertama yaitu tokoh Anak kecil
perekonomian nasional di tahun 2019 dimana sebagai narator. Penggunaan value warna yang
angka tersebut terus meningkat sejak tahun 2017 digunakan dalam setiap scene adalah gelap yang
dan 2018 (Rizal, A. 2020).

17
Airin Febbilya Indah Pradani, Jurnal Barik, Vol. 4 No. 1, Tahun 2022, 12-24

membuat objek dan latar terasa sempit dan pucat


Narasi:
(Said, 2006). Sekarang
“Ayah gak
mau peluk
aku lagi,”

Anak kecil:
Malam “Ayah,
hari, di main, yuk.”
Latar
dalam
Mid shot, musik
rumah, Narasi:
Two Shot pelan dan
di “...gak mau
sedih
Gambar 6. Palet warna scene iklan Gojek Pesan dari ruang main
tamu bareng,”
Rumah Buat Kita yang di Jalan
(Ilustrasi: Pradani, 2022.)
Narasi:
“Ayah
Iklan Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Malam
malah
Jalan ini terdiri dari 13 scene yaitu scene 6, 8 dan hari, di
Medium sering
perkota
10 yang terdiri dari 1 shot, scene 2, 4, 11 dan 12 Close up,
-an (di
keluar,
Extreme padahal
terdiri dari 2 shot, kemudian scene 1, 3, 5 dan 7 Long
tempat
semua
umum/
terdiri dari 3 shot, scene 13 terdiri dari 5 shot dan Shot
jalanan
orang lagi
scene 9 terdiri dari 6 shot. Dalam pengambilan disuruh
sepi)
diam di
gambar, iklan Gojek ini menggunakan teknik rumah.”
fotografi/videografi antara lain Close up, Medium
Close Up, Extreme Close Up, Mid Shot, Long
Anak kecil:
Shot, dan Extreme Long Shot. Penggunaan latar “Ayah udah
Latar
musik instrumental piano dan biola juga Mid Shot, Malam ga pernah
musik
mendukung setiap adegan dalam scene iklan. hari, di temenin
pelan dan
kamar aku tidur.”
Demi menemukan retorika visual dalam iklan, sedih
setiap scenenya akan dijabarkan melalui unit tabel Ibu: “Ssst..
sst”
analisis sebagai berikut.
Di
Tabel 2. Unit Analisis Video Iklan Pesan dari Rumah Buat ruang Narasi:
Kita yang di Jalan Two Shot makan, “Kata
pagi Ibu..”
Visual Audio hari

Scene Set- Narasi:


Shot Narasi “Ayah
ting setiap hari
Latar
Di musik
harus
Suara mobil pelan dan
Mid Shot, ketemu
mobil Ayah, sedih
Close Up kamu.
Ayah pagi berhenti
Nama
yang hari secara
kamu..
Medium baru saja halus
Malam kastamer,
Close tiba di kan?”
hari, di -
Up, Long depan
rumah
Shot rumah, Latar
suara musik
jangkrik berubah
di malam Di menjadi
hari Anak kecil:
rumah, lebih
Mid Shot “Halo
Anak kecil: pagi menye-
Malam Kastamer.”
“Ayah, mau hari nangkan
hari, di dan
peluk.” Latar
dalam santai
Mid shot, musik
rumah,
Two Shot pelan dan
di
“Sana, sedih
ruang
jangan,
tamu
jangan.”

18
“Retorika Visual Iklan Gojek Versi Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan”

INTERPRETASI
Iklan Pesan dari Rumah Buat Kita yang di
Jalan ini menggambarkan realitas yang dialami
oleh mitra driver yang hidup dan mencari nafkah
di kota-kota besar. Penggunaan value warna gelap
Medium dalam setiap scenenya dengan kombinasi warna
Close Latar
Up, Di musik hitam dan abu-abu yang mempertegas rasa
Extreme mobil menye- kesedihan serta ketakutan akibat pandemi dan
Close up, Ayah, nangkan
Extreme pagi dan diresapi oleh audiens secara psikologis (Sari,
Long hari santai 2020).
Shot, Mid Berikut akan dijabarkan interpretasi retorika
Shot
visual pada setiap scene yang ada dalam iklan
Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan
menggunakan penjabaran aspek segitiga retorik
Hesford dan Brueggemann yaitu
Di
Anak kecil:
(1)Subject/Content atau subjek iklan, (2)Audience
dalam
“Ibu selalu and Context atau konteks yang ingin disampaikan
Close up rumah,
pagi
ingetin kepada audiens, serta (3)Perspective yaitu sudut
ayah,”
hari pandang dari audiens.
Ibu: “Ayah, 1. Subject/Content
lupa, kan?” Dalam Scene 1, objek yang diperlihatkan
Ayah: ”Oh,
adalah tokoh Anak Kecil dan Ayah. Caption text
iya” Latar dalam shot pertama juga menegaskan bahwa iklan
Di
Medium
depan
musik tersebut terinspirasi dari cerita nyata mitra driver.
Long Ibu: menye-
Shot, Mid
rumah,
“Masker- nangkan Di scene ini, Anak kecil sebagai narator
pagi
Shot
hari
nya sering dan berekspresi sedih ketika menyingkap kelambu
diganti, santai jendela kamar lalu menghadap keluar dan tokoh
ya.”
Ayah pun datang dengan mobil peraknya yang
Ayah: digunakan sebagai moda transportasi GoCar,
“Siap.”
menggambarkan bahwa tokoh Anak kecil sangat
Narasi:
“Kamu menunggu kedatangan tokoh Ayah untuk pulang
juga ya
Latar ke rumah.
Di maskernya
Close up, Mobil jangan
musik Scene 2 masih dengan objek yang sama,
menye- diperlihatkan Anak kecil langsung menyambut
Long Ayah, sampai
nangkan
Shot malam turun. Biar
dan tokoh Ayah seketika Ayah masuk di ruang tamu.
hari kamu dan
ayahku
santai Anak kecil sangat mendambakan interaksi dengan
sehat Ayah setelah pulang bekerja namun dalam shot
terus.” kedua tokoh Ayah mengulurkan tangan sebagai
bentuk penolakan seraya berjalan masuk ke dalam
ruangan lain.
Scene 3 masih dengan objek Anak kecil dan
Narasi:
“Karena Latar
Ayah dimana Ayah di hari lainnya digambarkan
Di pulang dari bekerja dan masuk ke dalam rumah.
Medium aku pengen musik
dalam
Long
rumah,
dipeluk menye- Diteruskan dengan tokoh Anak kecil yang masih
Shot, Mid ayah setiap nangkan
Shot,
malam
hari, dan menyambut tokoh Ayah dan mengajaknya
hari
Close up walaupun santai bermain, namun tokoh Ayah lagi-lagi
cuma mengulurkan kedua tangannya menggambarkan
sebentar.”
bahwa penolakan Ayah tidak terjadi hanya dalam
sehari saja, namun juga di hari berikutnya dan
membuat tokoh Anak kecil sedih.

19
Airin Febbilya Indah Pradani, Jurnal Barik, Vol. 4 No. 1, Tahun 2022, 12-24

Dalam Scene 4 objek yang diperlihatkan kepada audiens, namun kali ini mengenai peran
adalah tokoh Ayah dengan latar perkotaan di Ibu kepada Ayah setiap sebelum tokoh Ayah
malam hari. Ayah duduk di dalam mobil dengan memulai bekerja.
jendela mobil samping terbuka menggambarkan Dalam scene 11, objek yaitu Ibu dan Ayah
bahwa tokoh Ayah sedang menunggu penumpang. digambarkan saling berinteraksi sebagai suami
Pada shot kedua, Ayah dan mobilnya dan istri. Ibu berjalan keluar rumah menuju mobil
digambarkan berada di sebuah tempat umum Ayah sambil membawakan bekal Ayah.
dengan fasilitas tempat parkir yang sepi karena Kemudian di shot kedua, Ibu dan Ayah
penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala diperlihatkan mengingatkan Ayah untuk selalu
Besar) yang diinisiasi pemerintah. mengganti masker secara berkala sebagai bentuk
Scene 5 kembali ke latar rumah yaitu kamar menjaga protokol kesehatan.
pada malam hari dengan objek Anak kecil, Ayah, Selanjutnya di scene 12, objek yang
dan Ibu. Anak kecil berharap Ayah dapat diperlihatkan adalah Kastamer dan Ayah yang
menemaninya tidur, namun tokoh Ibu langsung menegaskan pentingnya upaya saling jaga sesama
menimangnya dan Anak kecil tersebut antara Ayah sebagai driver Gojek dan tokoh
memejamkan mata untuk tidur. Pada shot kedua perempuan sebagai Kastamer.
digambarkan tokoh Ayah baru saja pulang dari Dalam scene terakhir yaitu scene 13 objek
bekerja dan di shot ketiga terdapat siluet Ayah yang diperlihatkan adalah tokoh Anak kecil, Ayah
sambil mengeringkan rambut dengan handuk dan Ibu. Diperlihatkan Ayah menggendong si
sedang memandang tokoh Ibu dan Anak kecil Anak kecil lalu menidurkannya ke dalam kamar
yang sedang tidur. bahwa pada akhirnya Ayah dapat menyempatkan
Scene 6 masih di latar rumah namun lokasi waktu dengan Anak. Kemudian dalam shot
yang berbeda yaitu di meja makan dimana objek keempat, Ibu tersenyum melihat momen tersebut
yaitu tokoh Ibu dan Anak kecil sedang duduk menggambarkan rasa bahagia Ibu melihat Ayah
sambil bermain. Shot tunggal tersebut dan Anak akhirnya dapat berinteraksi kembali
menggambarkan tokoh Ibu yang mendidik Anak walau dalam waktu yang singkat.
kecil mengenai keadaan tokoh Ayah yang harus 2. Audience and Context
bekerja selama pandemi Covid-19. Dalam scene 1, audiens akan menemukan
Dalam scene 7 objek yang diperlihatkan bahwa iklan ini terinspirasi dari realitas driver
adalah Ayah dan Kastamer. Ayah sebagai driver Gojek di tengah pandemi. Alunan musik bertempo
GoCar digambarkan memulai hari dengan pelan mengiringi adegan sedih pengenalan awal
melakukan verifikasi masker sebelum menjemput terhadap konflik hubungan antara Anak dan Ayah
penumpang dan Kastamer yang dilayani yaitu yang bekerja sebagai driver GoCar. Hubungan
laki-laki paruh baya yang masuk ke mobil Ayah mereka digambarkan semakin renggang sebab
dan menyapa Ayah dengan ramah. Anak merasa tidak memiliki waktu yang cukup
Kemudian di scene 8 kembali menunjukkan dengan tokoh Ayah yang selalu pulang malam.
shot tunggal dengan objek yaitu Anak kecil masih Selanjutnya dalam scene 2 dan 3 audiens
antusias bercerita menghadap kepada audiens lalu melihat miskomunikasi yang dialami tokoh Anak
menyapa kastamer sambil tersenyum. kecil dan tokoh Ayah. Memeluk dan bermain
Di scene 9, objek yaitu Ayah dan Kastamer. bersama menjadi kebutuhan dasar anak-anak,
Ayah digambarkan sedang membersihkan sekat sebab menurut Maslow (1970), salah satu
pelindung dengan lap dilanjutkan dengan shot kebutuhan dasar sebagai manusia adalah
ketiga, keempat, kelima, dan keenam yang kebutuhan sosial berupa rasa kasih sayang seperti
menggambarkan kastamer dari berbagai usia dan dalam bentuk memberikan perhatian, bersikap
gender yang sehari-hari harus dihadapi tokoh serta berkata baik kepada anak (Azizah, 2020).
Ayah. Selain itu, penolakan yang dilakukan Ayah
Di scene 10, kembali objek Anak kecil merupakan upaya menjaga protokol kesehatan
diperlihatkan masih duduk di meja makan yang agar orang di dalam rumah terhindar dari virus dan
sama seperti dalam scene keenam dan kedepalan. penyakit yang dibawa tokoh Ayah ketika berada
Tokoh anak kecil digambarkan masih bercerita di luar rumah.

20
“Retorika Visual Iklan Gojek Versi Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan”

Kemudian dalam scene 4, audiens rumah tangga yang bertanggung jawab akan
diperlihatkan realitas tokoh Ayah yang harus kesehatan keluarga ((Pudjiwati dari Huda, 2015).
keluar rumah bahkan ketika pemerintah Tokoh Ibu berinteraksi dengan Ayah dengan
menerapkan PSBB kepada masyarakat, bahwa membawa bekal dan mengingatkannya untuk rutin
gambaran Anak kecil tentang tokoh Ayah yang mengganti masker. Unicef dan WHO
sering keluar adalah untuk bekerja. menganjurkan untuk mengganti masker ketika
Dalam scene 5, audiens diperlihatkan tokoh masker telah lembab dan kotor (Unicef.org)
Ibu yang menggantikan peran Ayah dalam Pesan lainnya yang diceritakan dalam scene
menemani tokoh Anak kecil tidur. Audiens juga 12 adalah audiens mendapatkan informasi dari
diperlihatkan bahwa tokoh Ayah berharap masih Anak kecil bahwa penggunaan masker yang baik
bisa merasakan momen untuk menemani Anak dan benar adalah dengan mengenakan masker
tidur malam. sepenuhnya menutupi hidung dan mulut
Dalam shot tunggal scene 6, audiens melihat (Unicef.org).
peran wanita sebagai pendidik yang berusaha Pada scene 13 sebagai scene penutup,
menanamkan pengertian kepada Anak bahwa audiens diperlihatkan resolusi konflik dimana
Ayah setiap hari harus pergi bekerja menemui Anak kecil pada akhirnya dapat menyempatkan
Kastamer (Pudjiwati dari Huda, 2015). Alunan sedikit waktu dengan Ayah. Audiens juga
musik yang berubah dari sedih menjadi musik diperlihatkan pentingnya mengingat
yang lebih menyenangkan menggambarkan #PesanDariRumah untuk saling jaga sesama
konflik batin Anak tentang tokoh Ayah hilang antara driver Gojek dan Kastamer di masa
karena kini Anak telah mengetahui realitas pandemi agar keluarga di rumah juga sama-sama
sebenarnya dari tokoh Ibu. sehat dan aman.
Di scene 7, audiens melihat gambaran yang 3. Perspective
diterima tokoh Anak tentang kegiatan yang Pada scene 1, Frame size yang digunakan
dilakukan Ayah selama bekerja, salah satunya dalam shot pertama adalah Medium Close Up
adalah menerima pesanan dengan fitur verifikasi dimana kamera bergerak Zoom In untuk
masker. Audiens sebagai calon konsumen Gojek menambah dramatisasi ekspresi sedih tokoh Anak
juga turut mengetahui kebijakan yang diterapkan kecil yang memandang keluar jendela, sementara
Gojek pada drivernya sebelum melayani dalam shot kedua menggunakan Framing pada
Kastamer . mobil Ayah dengan teknik Long Shot untuk
Dalam scene 8, audiens melihat tokoh Anak memperlihatkan mobil Ayah dan jalan depan
yang mulai menerima realita bahwa Ayahnya rumah pada malam hari.
harus menemui kastamer setiap hari dan Pada scene 2 diperlihatkan Tilt up dari tokoh
digambarkan menyapa kastamer dengan riang. Anak kecil yang melihat tokoh Ayah datang dari
Selain itu, audiens juga secara personal bekerja. Lalu, dilanjutkan ke scene 3 dimana
mendengarkan cerita Anak kecil secara langsung. dilakukan Framing Two Shot untuk
Kebijakan Gojek juga disisipkan dalam scene memperlihatkan interaksi penolakan tokoh Ayah
9 yang terdiri dari 6 shot, audiens akan melihat kepada tokoh Anak kecil di ruang depan.
bagaimana Ayah selalu menjaga kebersihan Dalam scene 4, teknik pengambilan Framing
kendaraan serta bagaimana keadaan kastamer di pada tokoh Ayah memperlihat ekspresi sedih
dalam mobil Ayah yaitu selalu menaati protokol Ayah ketika menunggu penumpang di dalam
kesehatan dengan penggunaan masker dan mobil dengan teknik Medium Close Up, lalu
penyediaan hand sanitizer. memperlihatkan keadaan Ayah dengan latar kota
Dalam scene 10, audiens melihat tokoh Anak yang sepi dan langit yang gelap dengan teknik
kecil yang menceritakan bahwa tokoh Ibu Extreme Close Up.
digambarkan juga berupaya menjaga tokoh Ayah Dilanjutkan dengan scene 5 yang
dari rumah yaitu dengan selalu mengingatkan menerapkan framing Mid Shot pada tokoh Anak
Ayah. yang mencoba tidur di kamar, lalu tokoh Ayah
Adegan dalam scene 11 mendukung scene 10 yang baru pulang bekerja dan melewati kamar
dimana audiens meresapi peran wanita sebagai ibu Anak. Kemudian framing Long Shot ketika

21
Airin Febbilya Indah Pradani, Jurnal Barik, Vol. 4 No. 1, Tahun 2022, 12-24

memperlihatkan siluet Ayah yang memandang teknik Medium Close Up dalam shot Ibu yang
tokoh Ibu dan Anak yang tertidur di kamar. tersenyum dan Ayah yang mencium kening Anak.
Dalam scene 6, adegan tokoh Ibu menasehati
Anak dan tengah duduk bersama di meja makan EVALUASI
diperlihatkan dengan teknik Zoom in dan Long Menurut teori retorika visual Foss (2004),
Shot untuk menunjukkan objek dengan batas objek visual juga dapat merujuk sebagai
badan bagian atas dan latar belakang secara jelas. perspektif yang ditandai dengan perhatian pada
Di scene 7, tokoh Ayah yang akan menerima beberapa karakteristik yaitu sifat (nature of
pesanan digambarkan dengan teknik Framing Mid image), fungsi (function of image) dan evaluasi
Shot dan dilanjutkan dengan teknik Close Up pada (evaluation of image). Dalam iklan Gojek Pesan
shot fitur verifikasi masker untuk memperjelas dari Rumah Buat Kita yang di Jalan ini, perspektif
tampilan fitur tersebut. Kastamer yang baru saja nature of image digunakan untuk menjelaskan
masuk ke dalam mobil Ayah digambarkan dengan perbedaan fitur-fitur dari dua elemen karya visual
teknik Zoom in dan Mid Shot. yang direpresentasikan dalam iklan dan elemen
Dalam scene 8, tokoh Anak kecil yang masih karya visual yang disarankan. Nilai yang
digambarkan dengan latar belakang yang sama direpresentasikan dalam iklan Pesan dari Rumah
dengan scene 6, diambil dengan Panning right dan Buat Kita yang di Jalan adalah hubungan sosial
Mid Shot. Lalu langsung dilanjutkan menuju scene antara Anak dan Ayah yang harus tetap bekerja
9 yang menggunakan berbagai macam Frame size sebagai driver GoCar di masa pandemi,
seperti Medium Close Up dan Extreme Close Up menampilkan peran tokoh Ibu sebagai ibu rumah
ketika tokoh Ayah membersihkan sekat tangga dan pendidik di keluarga serta pentingnya
pelindung, teknik Extreme Long Shot untuk menjaga protokol kesehatan. Sedangkan nilai
menggambarkan adegan penjemputan kastamer yang disarankan adalah adanya perubahan sosial
wanita di sebuah halte dan tiga shot terakhir yang budaya yang terjadi akibat dampak Covid-19 yang
menggunakan teknik Framing Mid shot untuk mempengaruhi kehidupan manusia, salah satunya
menggambarkan kegiatan kastamer Ayah di dalam bidang sosial yaitu kebutuhan sosial Anak
dalam mobil. akan rasa kasih sayang yaitu perhatian dari orang
Sama seperti scene 6 dan scene 8, dalam tua, serta memperlihatkan pentingnya upaya jaga
scene 10 tokoh Anak kecil yang masih sesama antara driver dengan kastamer di masa
digambarkan dengan latar belakang yang sama pandemi demi menjaga keluarga yang menunggu
diambil dengan Panning left dan Mid Shot, lalu di rumah.
berpindah ke scene 11 dimana Ibu digambarkan Selanjutnya dari perspektif function of image,
mengantar bekal Ayah yang tertinggal dengan dimana rhetor atau pencipta pesan yaitu Gojek
teknik gerakan kamera dolly eye dari belakang Indonesia dalam menciptakan iklan Pesan dari
tokoh Ibu dilanjutkan dengan Framing tokoh Ibu Rumah Buat Kita yang di Jalan secara tidak
dan Ayah dengan teknik Two Shot. langsung memiliki tujuan untuk mempromosikan
Dalam scene 12, shot pertama untuk kelebihan Gojek agar calon konsumen sekaligus
menggambarkan masker yang harus digunakan audiens juga melihat keunggulan fitur dan
dengan baik oleh kastamer dengan teknik pelayanan Gojek yang mampu beradaptasi di
Framing Close Up dan dilanjutkan dengan shot tengah pandemi Covid-19.
kedua yang menggambarkan tokoh Ayah yang Kemudian dari perspektif evaluation of
melayani kastamer dengan teknik Framing Long image, akan dilakukan evaluasi menggunakan
Shot. kriteria-kriteria tertentu untuk menilai kualitas
Pada scene terakhir dalam shot pertama, iklan. Peneliti menilai iklan Pesan dari Rumah
tokoh Anak dan Ayah digambarkan dengan teknik Buat Kita yang di Jalan dari segi konten, tema,
Framing Long Shot yang memperlihatkan tokoh serta visualisasi yang diangkat rhetor, bahwa
Anak yang tertidur dengan tokoh Ayah yang Gojek Indonesia menciptakan iklan kampanye
muncul di latar belakang. Dilanjutkan dengan shot Gojek yang secara tidak langsung menjadi iklan
Ayah menggendong Anak yang dilakukan dengan komersil untuk mempromosikan keunggulan fitur
teknik dolly eye Mid Shot dari punggung Ayah dan dan pelayanan Gojek di masa pandemi, serta

22
“Retorika Visual Iklan Gojek Versi Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan”

mengungkapkan mengenai perubahan sosial akibat dampak Covid-19 yang mempengaruhi


budaya akibat dampak Covid-19, salah satunya kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang
dalam bidang sosial yaitu kurangnya kebutuhan sosial yaitu kurangnya kebutuhan sosial Anak
sosial Anak akan rasa kasih sayang dan perhatian akan rasa kasih sayang dari orang tua yang
dari orang tua, serta menunjukkan pentingnya menjadi salah satu hierarki kebutuhan manusia
upaya jaga sesama antara driver dengan serta mempromosikan pentingnya upaya jaga
konsumen demi menjaga keluarga yang sesama antara driver dan konsumen di masa
menunggu di rumah. pandemi demi menjaga keluarga yang menunggu
Dari segi audio terdapat narasi dan musik di rumah.
latar yang menyusun iklan Gojek ini. Gaya bahasa Saran yang dapat diberikan adalah bahwa
yang digunakan dalam narasi iklan akan kajian retorika memiliki beragam bentuk karya
dijabarkan sebagai berikut: (1) Dari segi Non yang dapat ditelaah lebih jauh, bukan hanya
bahasa, Iklan Gojek Pesan dari Rumah Buat Kita videografi saja, namun dapat berupa musik,
yang di Jalan ini memiliki gaya bahasa modern pahatan, lukisan, tarian, gaya arsitektur, dan masih
(masa), dalam bahasa Indonesia populer (medium banyak lagi. Sehingga, peneliti lain di masa depan
dan subjek) yang digunakan di kota-kota besar dapat mengaji beragam objek lewat kacamata
seperti Jakarta (tempat) serta cocok diterima di retorika visual agar kajian ilmu ini dapat
masyarakat segala umur. (2) Sedangkan dari segi berkembang. Selain itu, seiring dengan banyaknya
bahasa, Iklan Gojek Pesan dari Rumah Buat Kita objek yang digunakan, dapat dibahas juga bukan
yang di Jalan ini memiliki pilihan kata dengan hanya sebatas kebahasaan suatu karya atau pesan
gaya bahasa percakapan atau bahasa yang audiovisual, namun diharapkan dapat lebih
digunakan sehari-hari, serta berdasarkan nada mendalam seperti mengungkapkan simbolisme
yang disampaikan, iklan ini memiliki gaya bahasa maupun ideologi lain dengan beragam metode
sederhana yang cocok untuk menyampaikan fakta penelitian demi berkembangnya kajian ilmu
dan pembuktian sederhana seperti yang dilakukan retorika visual.
Anak kecil dalam menceritakan kesedihannya
mengenai tokoh Ayah, serta penyampaian pesan- REFERENSI
pesan kepada audiens. Azizah, A. 2020. Pemenuhan Kebutuhan Oleh
Peran musik latar juga menunjang dalam Orang Tua Pada Anak Tuna Grahita Di
mempertegas suasana dan emosi iklan dimana Sekolah Luar Biasa Banjarnegara. Skripsi
menurut Phetorant (2020) musik juga dapat thesis: IAIN Purwokerto
meningkatkan dramatisasi dalam suatu karya Baskin. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan
audiovisual. Musik latar yang digunakan dalam Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama
iklan Gojek versi Pesan dari Rumah Buat Kita Media
yang di Jalan ini berinstrumen piano dan biola Briyandewo, J. 2017. Jenis-Jenis Iklan dan
yang dimainkan dengan tempo lambat ketika Teknik Persuasi dalam Tiga Puluh Iklan
menggambarkan suasana sedih serta dimainkan Surat Kabar Kompas Periode 2015-
dengan tempo agak cepat dalam menggambarkan 2017.Yogyakarta: Universitas Sanata
suasana menyenangkan. Dharma
Burhan, F. A. 2020. “Pendapatan 85% Mitra
SIMPULAN DAN SARAN Gojek Turun Saat Pandemi, 90% Yakin
Dari hasil analisis yang dilakukan pada 13 Cepat Pulih”. diunduh pada tanggal 25 Mei
scene (visual) dan narasi serta musik latar (audio) 2022, dari
yang disajikan dalam iklan Gojek Indonesia versi https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/
Pesan dari Rumah Buat Kita yang di Jalan, 5f281e34f126d/pendapatan-85-mitra-gojek-
ditemukan bahwa iklan kampanye ini secara tidak turun-saat-pandemi-90-yakin-cepat-pulih
langsung menjadi iklan komersil yang Fitranandha, C. A., dan Rabathy, Q. 2018.
menampilkan keunggulan fitur dan pelayanan Kampanye Iklan Layanan Masyarakat
Gojek di tengah pandemi. Selain itu, iklan ini juga Pemerintah Kota Bandung Melalui Media
mengungkapkan tentang perubahan sosial budaya Sosial”.Bandung: Universitas Pasundan

23
Airin Febbilya Indah Pradani, Jurnal Barik, Vol. 4 No. 1, Tahun 2022, 12-24

Foss. 2004. Handbook Of Visual Communication. Rizal, A. 2020. “Gojek Berikan Kontribusi
New York: Routledge. Ekonomi Rp104 Triliun Ke Indonesia Tahun
Gojek.com. 2021. “#PesanDariRumah”. Diunduh Lalu”. Diunduh pada tanggal 25 Mei 2022,
pada tanggal 26 Mei 2022, dari dari
https://www.gojek.com/pesandarirumah/ https://infokomputer.grid.id/read/122274723
Hesford and Brueggemann. (2006). Rhetorical /gojek-berikan-kontribusi-ekonomi-rp104-
Visions: Reading and Writing in a Visual triliun-ke-indonesia-tahun-lalu
Culture. New. Jersey: Upper Saddle River Sachari, A., Sunarya, Y. Y. 2000. Pengantar
Huda, M. R. 2015. Peranan Ibu Rumah Tangga Tinjauan Desain. Bandung: Penerbit ITB
Dalam Mendidik dan Meningkatkan Said, A. A. 2006. Dimensi Warna. Makassar:
Kesejahteraan Keluarga “Sebuah Kajian Penerbit UMN Makassar
Terhadap Ibu-Ibu Pedagang Emping Mlinjo Sari, Ni Luh D. I. D. 2010. Warna. Bali: ISI
di Desa. Under Graduates thesis: Universitas Denpasar
Negeri Semarang Sosrojudho, 2010. Tinjauan Desain Grafis dari
Illahi, R. K., 2017. "Penggunaan Visual Retorika Revolusi Industri Hingga Indonesia Kini,
Oleh Fotografer Dalam Proses Penyampaian Jakarta: PT.Concept Media.
Pesan Melalui Foto Human Interest”. JOM Subandi. 2011. “Deskripsi Kualitatif Sebagai
Fisip, Vol.4 No.2, 1-15. Satu Metode Dalam Penelitian
Indah, K. H. U., Kristiana, N. 2021. ‘Analisis Pertunjukan”, Harmonia Journal of Arts
Deskriptif Iklan Coca-Cola Indonesia Versi Research and Education, Vol.11, No.2, 7(1)
Together Tastes Better’. Jurnal Barik, Vol. Unicef. 2020. “Covid-19 dan Masker: Tips untuk
2 No. 2, 1-15 Keluarga”. diunduh pada Tanggal 26 Mei
Indonesia, Gojek. 2021. Pesan Dari Rumah Buat 2022, dari
Kita Yang Di Jalan [Video]. Youtube. https://www.unicef.org/indonesia/id/coronav
https://www.youtube.com/watch?v=KDk5l2 irus/covid-19-dan-masker-tips-untuk-
aQz2M keluarga
Keraf, Gorys. 2009. Diksi Dan Gaya Bahasa. WHO. 2020. “New Normal”. Diunduh pada
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama tanggal 18 Mei 2022, dari
Liputan6.com. 2021. “Ajak Pelanggan Taat https://www.who.int/indonesia/news/novel-
Prokes Gojek Luncurkan Gerakan Bertajuk coronavirus/new-infographics/new-normal
Pesan Dari Rumah”. Diunduh pada tanggal
18 Mei 2022, dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/45077
78/ajak-pelanggan-taat-prokes-gojek-
luncurkan-gerakan-bertajuk-pesan-dari-
rumah
Martutik, dkk. 2006. Analisis Wacana Sebuah
Kajian Bahasa Dalam Pemakaian. Malang:
Bayu Media Publishing
Maslow, Abraham. 1970. Motivation and
Personality Third Edition. America:
Longman
Oktavia. 2021. Pengaruh Pesan Kampanye
#PesanDariRumah di Instagram Terhadap
Brand Image Gojek Indonesia. Bachelor
Thesis thesis: Universitas Multimedia
Nusantara
Phetorant, D. 2020. “Peran Musik dalam Film
Score”. Journal of Music Science,
Technology, and Industry, 3(1), 91–102.

24

Anda mungkin juga menyukai