1.1. Pendahuluan
Saudara sekalian, anda tentu sudah pernah mendengar istilah agribisnis.
Istilah ini mula-mula dicetuskan oleh Davis dan Goldberg pada tahun 1957. Di Asia,
agribisnis mulai dikembangkan di Filipina pada tahun 1962 namun perkembangan
agribisnis secara pesat terjadi di Thailand. Di Indonesia, topik/isu agribisnis sudah
muncul di awal tahun 1970-an namun kemudian meghilang lalu menjadi populer
pada akhir tahun 1990-an.
Saudara sekalian, dalam kehidupan kita sehari-hari, kita selalu bersentuhan
dengan aktivitas agribisnis bahkan menjadi bagian dari aktivitas sistem agribisnis
baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Dalam perkembangan ekonomi
global, agribisnis juga memiliki andil yang penting dalam memenuhi kepuasan
konsumen dan produsen. Oleh karena itu, untuk lebih mengetahui agribisnis, maka
anda dapat mempelajari materi Modul I ini.
Saudara sekalian, materi dalam Modul I ini membicarakan tentang sejarah
singkat perkembangan agribisnis, pengertian dan subsistem agribisnis beserta ruang
lingkupnya, usahatani dalam konsep agribisnis, bentuk dan corak agribisnis serta
peranan dan prospek agribisnis/agroindustri. Manfaat mempelajari Modul I ini
adalah bahwa anda dapat menjelaskan sejarah singkat perkembangan agribisnis;
membedakan usahatani dan konsep agribisnis; mengidentifikasi bentuk dan corak
agribisnis serta menguraikan peranan dan prospek agribisnis/agroindustri.
Saudara sekalian, relevansi dari materi dalam Modul I ini adalah bahwa anda
dapat memiliki cara pandang baru terhadap pertanian (agribusiness is a new way to
look agriculture). Selanjutnya dengan mengetahui sejarah, konsep agribisnis dan
peranannya, khususnya di bidang peternakan, anda dapat didorong untuk menjadi
pelaku agribisnis yang dapat bergerak pada sektor hulu, budidaya maupun hilir serta
lembaga jasa penunujang. Hal ini karena pada prinsipnya agribisnis merupakan
kegiatan pertanian secara keseluruhan yang mencakup bidang pertanian tanaman
pangan dan perkebunan, peternakan, perikanan serta kehutanan. Pelaku agribisnis
dapat berpartisipasi pada bidang-bidang tersebut di atas dan bergerak pada berbagai
subsistem agribisnis sehingga dapat berperan dalam pembangunan ekonomi nasional.
Dengan demikian, agribisnis perlu didorong kemajuannya, baik oleh pemerintah,
swasta maupun generasi muda demi mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Saudara sekalian, tujuan pembelajaran/kompetensi dari Modul I ini adalah
bahwa anda diharapkan dapat dengan tepat: 1) menjelaskan sejarah singkat
perkembangan agribisnis; 2) menguraikan sistem agribisnis beserta subsistemnya,
termasuk sistem agribisnis dalam bidang peternakan; 3) membedakan usahatani dan
konsep agribisnis; 4) mengidentifikasi bentuk dan corak agribisnis; 5) menguraikan
peranan dan prospek agribisnis/agroindustri dalam pembangunan ekonomi nasional.
Untuk memudahkan anda mempelajari isi Modul I ini serta mengetahui kaitan antara
materi-materinya, maka berikut ini dikemukakan urutan materi tersebut, yakni:
sejarah singkat perkembangan agribisnis; serta peranan dan prospek agribisnis/
agroindustri yang disajikan berikut ini.
1.2. Penyajian
1.2.1. Sejarah Perkembangan Agribisnis
Saudara sekalian, pada tahap awal, pembangunan ekonomi didominasi oleh
pertanian yang subsistem, dimana segala kebutuhan baik barang maupun jasa
diproduksi oleh keluarga petani sendiri. Sistem pertanian seperti ini memiliki ciri
sebagai berikut:
Tiap unit adalah self-sufficient (menckup kebutuhan sendiri) dan ditandai
adanya autarky dimana tidak ada pertukaran bagi suatu barang dengan barang
lainnya (produk pertanian) serta tidak ada pasar.
Produktifitas yang rendah.
Selanjutnya, dengan bertambahnya populasi penduduk, bertambahnya
kebutuhan serta adanya pembangunan ekonomi, maka kegiatan produksi pertanian
mengalami perubahan yang dapat dilihat melalui empat hal berikut:
a. Peningkatan divisi tenaga kerja, dimana terjadi migrasi terhadap aktivitas lain di
luar sektor pertanian seperti industri alat-alat pertanian.
b. Penggunaan lebih banyak modal untuk tujuan peningkatan prduktivitas.
c. Spesialisasi produksi.
d. Peningkatan integrasi pasar dari unit-unit produksi.
Pada tahap ini, sistem agribisnis pun mulai berkembang, yang dapat dilihat dari
adanya:
- Input-input pertanian yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan khusus.
- Industri pengolahan yang dibangun.
- Sistem perdagangan yang dikembangkan.
Selain itu, adanya peningkatan pendapatan konsumen menyebabkan meningkatnya
permintaan terhadap: 1) produk-produk pertanian, 2) komoditas pertanian olahan dan
3) jasa-jasa (service).
1.3. Penutup
1.3.1. Rangkuman
Agribisnis adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan pertanian secara
keseluruhan yang mencakup kegiatan industri dan distribusi input-input pertanian;
kegiatan proses produksi pertanian itu sendiri; dan penyimpanan, pengolahan serta
distribusi komoditas pertanian dan beraneka produk yang dihasilkannya. Agribisnis
sebagai suatu cara pandang baru terhadap pertanian meliputi empat subsistem sarana
produksi; subsistem produksi; subsistem pengolahan, penyimpanan, namufaktur dan
distribusi; serta subsistem lembaga dan jasa penunjang.
Untuk Indonesia, pembangunan sektor pertanian hendaknya didasarkan pada
pembangunan agribisnis sebagai the leading sector (sektor yang memimpin).
DAFTAR PUSTAKA