Anda di halaman 1dari 1

Embriogenesis merupakan proses perkembangan embrio satu sel, atau zigot yang membelah

menjadi organisme multiseluler yang masih primitif dan belum terbentuk individu yang
spesifik. Tahapan embriogenesis yang pertama adalah pembelahan atau cleavage, suatu
proses pembelahan embrio terfertilisasi sel, secara mitosis. Yang kedua adalah blastulasi, di
mana blastomer akan mengalami convection, kemudian blastomer mensekresikan cairan yang
menyebabkan terbentuknya blastocoel. Yang ketiga adalah gastrulasi, terbentuknya tiga lapis
daun kecambah, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Yang keempat adalah neurulasi,
pembentukan buluh saraf. Induksi notokorda pada ektoderm.
Terdapat dua jenis pembelahan sel, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis merupakan cara untuk
memperbanyak sel, pembelahan suatu sel menghasilkan dua sel anak yang sama dengan sel
induknya. Pembelahan meiosis merupakan cara untuk menghasilkan sel gamet dari induk
gamed, dan hasilnya dapat berbeda satu dari yang lain dan juga berbeda dari sel induk gamet.
Proses pembentukan gamet dibagi menjadi dua:
1. Spermatogenesis
Suatu proses pembentukan spermatozoa pada pria.
Spermatogenesis terjadi di testis, tepatnya di tubulus seminiferus yang terdapat
spermatogonium. Dimulai saat masa puber, dan terjadi sepanjang hidup atau tidak ada
batasannya.
Pembentukan pertama spermatogenesis, terdapat spermatogonium yang berkromosom diploid
dan akan mengalami perbanyakan yang dinamakan mitosis. Menghasilkan spermatosit primer
diploid, yang kemudian akan mengalami pembelahan secara meiosis satu. Dan menghasilkan
dua spermatosit sekunder, yang masing-masing memiliki kromosom haploid. Spermatosit
sekunder akan mengalami pembelahan meiosis 2 dan menghasilkan 4 spermatid. Spermatid
akan mengalami pematangan di epididimis sehingga terbentuk 4 spermatozoa yang masing-
masing memiliki kromosom haploid. Keempat spermatozoa yang fungsional akan
membentuk 2 kromosom X dan 2 kromosom y.
2. Oogenesis
Proses pembentukan sel telur di ovarium pada wanita.
Oogenesis dimulai dengan oogonium diploid mengalami pembelahan secara mitosis.
Kemudian menghasilkan oosit primer diploid. Kemudian oosit primer akan mengalami
meiosis 1 yang akan membentuk badan polar dan oosit sekunder. Pada badan polar tidak akan
berlanjut pada proses meiosis 2. Badan polar akan mengalami degenerasi atau kematian. yang
akan lanjut adalah oosit sekunder diploid yang nantinya akan dibuahi atau di fertilisasi di tuba
Fallopi. Jika terjadi fertilisasi maka akan berlanjut ke meiosis 2 yang akan membentuk satu
ootid dan 1 badan polar. Ootid kemudian akan berkembang menjadi ovum.

Anda mungkin juga menyukai