Anda di halaman 1dari 3

5.

Jelaskan mekanisme keterlibatan bakteri menyebabkan dan memperparah


infeksi pada jaringan periodontal!
Penyebab utama dari inflamasi periodontal adalah bakteri. Bakteri dan host
menghasilkan suatu enzim yang dapat merusak jaringan periodontal enzim tersebut adalah
enzim MMP-8. Penjalaran bakteri melalui mekanisme bakterimia yaitu ketika masuk ke dalam
tubuh bakteri harus menempel pada sel inang atau sel epitel dan bakteri tersebut menetap di
tempat infeksi pertama, kemudian berkembang dan menyebar langsung melalui jaringan dan
langsung menyebar ke aliran darah. Produk bakteri dapat pula menimbulkan efek biologis pada
sel-sel jaringan pejamu. Produk tersebut akan memicu sistem imunitas yang bisa menimbulkan
kerusakan pada jaringan pejamu. Hal ini terjadi bisa disebabkan oleh pelepasan interleukin-2,
TNF (tumor necrosis factor) dan prostaglandin dari monosit yang terpapar dengan endotoksin
bakteri. Pelepasan yang dilakukan dapat berpotensi menyebabkan resorpsi tulang dan
menghambat ataupun mengaktifkan sel-sel imunitas lainnya yang bisa menimbulkan kerusakan
lain. Bakteri yang menyebabkan penyakit periodontal dengan memproduksi enzim proteolitik
yaitu kolagen dari sp Bacteroides, Actinobacillus actinomycetemcomitans dan Spirochaeta.
Bakteri lain yang menyebabkan infeksi periodontal adalah Prevotella melaninogenica,
Fusobacterium dan Peptostreptococcus.1
Ref
1 Nasution M. Peranan mikroorganisme infeksi rongga mulut. Medan: USU Press, 2022:
35-58.

8. Sebutkan ciri-ciri dari bakteri penyebab bau mulut (minimal 3 bakteri)

Bakteri pada halitosis adalah bakteri anaerob gram negatif, yang dapat mengurai
protein menjadi senyawa yang menyebabkan bau tidak sedap dan mudah menguap. Produk
gas yang mudah menguap ini dikenal sebagai Volatile Sulfur Compound(VSC). Adapun
jenis mikroorganisme yang tergolong gram negatif penghasil VSC diantaranya adalah
Prevotella melaninogenica, Fusobacterium nucleatum, Veillonella alcalescens dan Klebsiella
pneumoniae.1

 Prevotella melaninogenica
Prevotella melaninogenica merupakan bakteri anaerob, gram negatif, tidak berspora, bacillus
yang menghasilkan koloni berpigmen coklat atau hitam. Biasanya dijumpai pada usus, genitalia
laki-laki dan perempuan, kerongkongan dan celah gusi manusia. Prevotella melaninogenica
ditemukan oleh ahli mikrobiologi dari Perancis yang bernama Prevot.2

 Fusobacterium nucleatum

Fusobacterium nukleatum adalah bakteri gram negatif anaerob yang berbentuk fusiform atau
tongkat. Bakteri ini dapat memperoleh karbon dan energi dari fermentasi karbohidrat atau
beberapa asam amino seperti glutamat, histidin, lisin dan serin yang terdapat dalam Chemically
defined medium (CMD). Bakteri ini menyebabkan plak gigi, infeksi periodontal, infeksi kepala,
leher, dada, paru-paru, hati dan perut manusia.2

 Veillonella alcalescens

Mempunyai diameter 5 mikrometer tidak bergerak, berbentuk kokus atau bulat, gram negatif,
oksidasi negatif, anaerob diplococci, tidak memfermentasi karbohidrat, memanfaatkan lactic,
succinic, dan asam-asam lain sebagai sumber energi. Memfermentasi asam piruvat, asam laktat,
asam malat, asam fumarat, dan oksaloasetat.3

 Klebsiella pneumoniae

Klebsiela pneumonia merupakan bakteri gram negatif, bakteri non motil atau tidak melakukan
pergerakan secara sel, termasuk anaerob dan dapat memfermentasi laktosa. Ditemukan oleh
seorang bakteriologis Jerman yang bernama Edwin Klebs. Bakteri ini terdapat dalam saluran
nafas sebanyak 5% pada orang normal dan feses.3

Ref

1
Dharmautama M, Koyama AT, Kusumawati A. Tingkat keparahan halitosis pada manula
pemakai gigi tiruan. Dentofasial 2008; 7(2): 107-11.

2
Nasution M. Pengantar mikrobiologi. Medan: USU Press, 2022: 185-202.

3
Sukini. Bakteri dan uji potensi senyawa antimikroba secara difusi sumuran dan difusi paper
disk. Dalam: Andy Sosiawan. Mikrobiologi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2017: 370- 90.

Anda mungkin juga menyukai