Anda di halaman 1dari 1

TAHUKAH KAMU?

Perawatan gigi pasien anak lebih susah untuk dilakukan daripada perawatan gigi pasien dewasa.
Setiap anak yang datang berobat ke dokter gigi memiliki kondisi kesehatan gigi yang berbeda-
beda dan juga memiliki perbedaan perilaku terhadap perawatan gigi dan mulut yang akan
diberikan. Ada anak yang berperilaku kooperatif terhadap perawatan gigi dan tidak sedikit yang
berperilaku tidak kooperatif. Perilaku yang tidak kooperatif muncul akibat rasa takut dan cemas
pada anak yang dapat berasal dari anak itu sendiri, orang tua, dokter gigi, ataupun lingkungan
klinik. Perilaku anak saat pemeriksaan gigi akan sangat mempengaruhi keberhasilan perawatan
gigi dan mulutnya, jika anak berperilaku tidak kooperatif maka akan menyulitkan dokter gigi
dalam memberikan perawatan. Oleh sebab itu dokter gigi harus memiliki kemampuan untuk
melakukan manajemen perilaku anak yang sesuai dengan diagnosis perilaku yang telah
ditetapkan untuk merubah perilaku anak agar dapat bersikap kooperatif terhadap perawatan gigi
dan mulut.

Anda mungkin juga menyukai