Anda di halaman 1dari 5

KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah Memberikan banyak
nikmatnya kepada kami. Sehingga dapat Menyelesaikan makalah Pengantar Hukum
Indonesia dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu
penilaian matakuliah Pengantar Hukum Indonesia. Kamiu capkan terimakasih kepada ibu
Dhia Rosyi Atikah, S.H.,M.Kn sebagai dosen matakuliah Pengantar Hukum Indonesia yang
telah membimbing kami dalam pembelajaran. Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah
lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kondisi yang memprihatinkan yang dialami oleh bangsa indonesia setiap
tahun nya adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat pesat. Sempitnya lapangan
pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah menyebabkan banyak orang mengalami kesulitan
untuk mendapatkan pekerjaan. Salah satunya bagi mereka yang memiliki pendidikan yang
rendah sedangkan pekerjaan- pekerjaan yang ada memerlukan persyaratan yang tinggi seperti
pendidikan, pengalaman kerja dan keterampilan yang memadai. Akibat keterbatasan kerja
membuat banyak masyarakat yang tidak memiliki keterampilan atau pun pendidikan memilih
untuk bekerja dengan menjadi seorang pemulung. Hal itu dapat dilihat dari wawancara awal
terhadap 7 orang pemulung pada tanggal 09 Maret 2011 ditempat pembuangan sampah
sementara dan pinggir jalan yang diperoleh bahwa mereka memilih bekerja sebagai
pemulung.
Dikarenakan tidak adanya pekerjaan lain yang sesuai dengan nya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan pekerjaan itu tidak memerlukan modal yang banyak. Pekerjaan
sebagai pemulung adalah pekerjaan yang tidak memerlukan modal yang besar hanya
bermodalkan karung dan pengait dalam mengais rejeki tiap harinya. Pekerjaan sebagai
pemulung adalah individu yang bekerja dengan cara memunguti dan mengumpulkan barang-
barang bekas yang masih memiliki nilai jual yang kemudian akan dijual kembali kepada
juragan barang bekas. Biasanya barang-barang bekas terdapat diberbagai tempat seperti
pinggiran jalan, pasar, terminal, tempat pembuatan sampah sementara dan tempat
pembuangan sampah akhir. Tidak jarang dengan kondisi seperti itu menyebabkan gangguan
kesehatan yang memungkinkan mereka alami seperti penyakit kulit, diare, disentri, muntaber,
penyakit saluran pernapasan dll. Hal itu dapat dilihat dari anggaran kesehatan dalam satu
dekade terakhir rata-rata hanya 3,59% dari total APBN dan cendrung menurun.
BAB 2
PEMBAHASAN
Pemulung korban "Rekayasa" kasus ganja divonis bebas Chairul Saleh Nasution
pemulung yang terjerat kasus kepemilikan ganja yang diduga direkayasa, dibebaskan oleh
majelis hakim karena dakwaan jaksa tidak dapat diterima. "Menyatakan tuntutan terhadap
terdakwa tidak dapat diterima ,Kata ketua majelis hakim sarifudin umar, dalam sidang
dipengalaman Jakarta Pusat, Senin Majelis hakim menyatakan dakwaan, tidak dapat diterima
karena sebagai konsekuensi atas pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) tetapi mengakui
tidak pernah memberikan kesaksian dalam BAP sebagai mana yang dibuat oleh penyidik.
Bahkan, tiga orang tersebut ketika menjadi saksi dalam persidangan telah memberikan tanda
tangan asli mereka yang ternyata tidak cocok dengan tanda tangan yang terdapat diBAP.
"Secara kasat mata terdapat pemalsuan tanda tangan",kata sarifudin. Dengan
demikian, menurut dia, pembuatan BAP dan pendidikan kasus Chairul Saleh yang dilakukan
oleh penyidik polsek metro kemayoran haruslah dinyatakan tidak sah. Setelah dinyatakan
terlepas dari jerat hukum, Chairul segera bersujud syukur dan menyalami ketiga majelis
hakim. Jaksa penunutut umum Roland Huta haean dan kuasa hukumnya Raja Nasution.
Ditemui seusai persidangan, Chairul merasa bersyukur karena hakim telah bersikap adil.
"Saya benar-benar tidak memiliki ganja yang seperti dituduhkan", katanya. Beberapa
penyidik polsek metro kemayoran telah menjalani sidang disiplin dan kode etikka renadi
duga mereka yasa pemeriksaan kasus saksi narkoba dengan tersangka Chairul Saleh
Nasutionalias Saleh. Hasilnya, terdapat sejumlah petugas kepolisian yang mendapat sanksi
berupa penurunan pangkat,mutasi atau pemidahan,dan penundaan kenaikan pangkat.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada kasus ini majelis hakim sangat jeli untuk mengecek bahwa Chairul Saleh memang
benar bersalah atau tidak. Dan pada akhirnya, majelis hakim menemukan kejanggalanya itu
tanda tangan asli mereka tidak cocok dengan tanda tangan diBAP. Dari situ majelis hakim
menyatakan tidak sahnya kasus ini.Karena tertera diBAP terdapat pemalsuan tanda tangan.
Jadi, majelis hakim menyatakan bahwa Chairul Saleh tidak bersalah.

B. SARAN
Bersikap jujurlah dan jangan bermain-main dengan hukum, karena semua tindakan kita
pasti tercantum dalam Undang-undang.
DAFTAR PUSTAKA

https://news.detik.com/berita/d-1350565/lika-liku-chairul-saleh-untuk-mendapat-
keadilan
https://id.scribd.com/document/508871706/KASUS-PEMULUNG-Shinta-XII-IPA-2

Anda mungkin juga menyukai