Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya
kita masih diberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami dapat
tugas IMUNOLOGI serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca.
Dona M.Si, Apt selaku dosen KIMIA ANALISIS DASAR dan rekan-rekan yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang
dibuat ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan sehingga kami
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat membuat makalah yang
PENDAHULUAN
Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat
pengidentifikasian dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu,
keahlian bagiseorangfarmasis.
Reaksi identifikasi adalah suatu cara untuk mengenal ion-ion, baik kation
ion akan memberikan hasil reaksi tertentu yang dapat membedakan dengan ion-ion
yang lain.
zat. Analisa ini sangat diperlukan dalam dunia kefarmasian, karena dalam
yang dianalisa yaitu apa isi dari bahan atau zat tersebut. Sehingga sebagai seorang
farmasis diharapkan kita dapat mengetahui zat-zat apa saja yang dikandung dalam
untuk sebuah sampel untuk menentukan kation I sampai VI dan anion I sampai VI.
klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida dan ammonium karbonat. klasifikasi ini
didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak. Jadi, klasifikasi kation yang paling umum di
dasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation
tersebut.
3. Golongan apa saja yang terdapat dalam analisis kation golongn 1 dan 2
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut
zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu
sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Prosedur yang biasa digunakan
untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali adalah membuat sampel
(contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan
yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan yang lebih besar
untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses
diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik
larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion
tertentu.
suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan yang mengandung semua ion hanya
akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal (Pb 2+), perak (Ag+) dan raksa
(Hg2+). Setelah ion-ion golongan ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang
ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana
terhadap beberapa pereaksi antara lain adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation-kation tersebut.
spesifik untuk masing-masing kation. Setelah dilakukan uji spesifik untuk masing-
1. Golongan I:
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion
golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan kation
bentuk kompleks sedangkan klorida raksa (I), Hg, Cl2 , tetap stabil.
2. Golongan II
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion
golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn. Kation golongan II dibagi
dalam dua sub-golongan yaitu sub golongan tembaga dan sub golongan
arsenik. Dasar dari pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam
larut dalam regensia ini, sulfida dari sub grup arsenik melarut dengan
hidrogen sulfida atau glongan tembaga timah. Klorida, nitrat, dan sulfat
Prossedur yang biasa dilakukan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui,
pertama kali adalah membuat sampel yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan).
Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion ion yang maungkin
ada.
sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan golongan kedalam sub
1. Analisis Pendahuluan
sifat fisik fisika yaitu warna , bau , bentuk dan test kelarutan dalam air.
2. Tes Nyala
golongan.Setelah itu baru di lakukan uji spesifik setiap kation yang ada dalam
a. Golongan 1
1. Timbal (Ag+)
yang tinggi (11,4 g/ml pada suhu kamar. Timbel mudah melarut dalam
nitrogen oksida .
Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa, dan
mempunyai kerapatan 13,534 g/ml pada 25℃ . Asam nitrat yang dingin dan
sedang pekatnya (8M), dengan merkurium yang berlebihan menghasilkan ion
merkurium (I).
c. Perak (Ag+)
Perak adalah logam yang putih, dapat di tempa dan di liat. Rapatannya tinggi
(10,5 g/ml) dan melebur pada 960,5 ℃ . Perak tidak larut dalam asam klorida,
asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M) tetapi dapat larut dalam
asam nitrat yang lebih pekat (8M) atau dalam asam pekat panas.
(endapan kuning).
berwarna hitam.