Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

JOB 1
PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER

DISUSUN OLEH

NAMA : MUHAMMAD FADLI RAMADHAN

NIM : 061940352343

KELAS : 4 TEB

DOSEN PEMBIMBING : SOPIAN SOIM , S.T., M.T.

NIP : 197103142001121001

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2021
LAPORAN PRAKTIKUM
JOB 1
PROYEK IoT SEDERHANA RASPBERRY Pi

A. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang/Dasar Teori

Raspberry Pi adalah modul micro computer yg juga mempunyai  input


output digital port seperti  pada board microcontroller. Diantara kelebihan
Raspberry Pi dibanding board microcontroller  yg lain yaitu mempunyai
Port/koneksi   untuk display berupa TV atau Monitor PC serta koneksi USB untuk
Keyboard serta Mouse.  
Raspberry Pi, sering disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer
papan tunggal (single-board circuit; SBC) yang seukuran dengan kartu kredit
yang dapat digunakan untuk menjalankan program perkantoran, permainan
komputer, dan sebagai pemutar media hingga video beresolusi tinggi. Raspberry
Pi dikembangkan oleh yayasan nirlaba, Rasberry Pi Foundation, yang digawangi
sejumlah pengembang dan ahli komputer dari Universitas Cambridge, Inggris.[3]
Ide dibalik Raspberry Pi diawali dari keinginan untuk mencetak
pemrogram generasi baru. Seperti disebutkan dalam situs resmi Raspberry Pi
Foundation, waktu itu Eben Upton, Rob Mullins, Jack Lang, dan Alan Mycroft,
dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge memiliki kekhawatiran
melihat kian turunnya keahlian dan jumlah siswa yang hendak belajar ilmu
komputer. Mereka lantas mendirikan yayasan Raspberry Pi bersama dengan Pete
Lomas dan David Braben pada 2009. Tiga tahun kemudian, Raspberry Pi Model
B memasuki produksi massal. Dalam peluncuran pertamanya pada akhir Febuari
2012 dalam beberapa jam saja sudah terjual 100.000 unit. Pada bulan Februari
2016, Raspberry Pi Foundation mengumumkan bahwa mereka telah menjual 8
juta perangkat Raspi, sehingga menjadikannya sebagai perangkat paling laris di
Inggris.

Raspberry Pi Board
Raspberry Pi board  dibuat dgn   tipe yang berbeda yaitu Raspberry Pi type
A ,A+ Raspberry Pi type B.,B+ Raspberry pi 2,Rasberry pi 3,Raspberry Pi zero.
Perbedaannya antara lain  pada Ram dan Port LAN. Type A RAM = 256 Mb  dan
tanpa port LAN(ethernet), type B = 512 Mb  dan terpasang port untuk  LAN.
Desain Raspberry Pi didasarkan pada SoC (system-on-a-chip) Broadcom
BCM2835, yang telah menanamkan prosesor ARM1176JZF-S dengan
700 MHz, GPU VideoCore IV, dan RAM sebesar 256 MB (model B).
Penyimpanan data tidak didesain untuk menggunakan cakram keras atau solid-

1
state drive, melainkan mengandalkan kartu penyimpanan tipe SD untuk
menjalankan sistem dan sebagai media penyimpanan jangka panjang.
Jenis – jenis Rapsberry Pi dan Spesifikasinya
Raspberry Pi 1 (dan 1 +)

Tanggal rilis Februari 2012;

Harga 25 US$ (model A, B+[1]), 20


perkenalan US$ (model A+), 35 US$ (RPi 1
model B, RPi 2 model B, RPi 3), 30
US$ (CM)

Sistem operasi Linux (e.g. Raspbian), RISC


OS, FreeBSD, NetBSD, Plan
9, Inferno, AROS

Tenaga 1.5 W (model A), 1.0 W (model


A+), 3.5 W (model B), 3.0 W
(model B+)

CPU 700 MHz single-core ARM1176JZF
-S (model A, A+, B, B+, CM)

Kapasitas SDHC slot (model A and


penyimpanan B), MicroSDHC slot (model A+ and
B+), 4 GB eMMC IC chip (model
CM)

Memori 256 MB (model A, A+ rev 1, B rev


1)
512 MB (model A+ rev 2, B rev 2,
B+, CM)

Grafis Broadcom VideoCore IV

2
Raspberry Pi 2

Tanggal rilis Februari 2015

Harga 35 US$
perkenalan

Sistem operasi Sama seperti Raspberry Pi 1


plus Windows 10 IoT Core dan
distro Linux lain seperti Raspbian

Tenaga 4.0 W

CPU 900 MHz quad-core ARM Cortex-


A7

Kapasitas MicroSDHC slot
penyimpanan

Memori 1 GB RAM

Grafis Broadcom VideoCore IV

Raspberry Pi 3

Tanggal rilis 29 Februari 2016

Harga 35 US$
perkenalan

Sistem operasi Raspbian


Ubuntu MATE
Snappy Ubuntu Core
Windows 10 IoT Core
RISC OS
Debian
Arch Linux ARM

Tenaga 4.0 W

CPU 1200 MHz quad-core ARM Cortex-


A53

3
Kapasitas MicroSDHC slot
penyimpanan

Memori 1 GB RAM

Grafis Broadcom VideoCore IV pada


frekuensi tinggi daripada versi
sebelumnya yang berjalan pada
250 MHz

Internet of Things ( IoT )


Internet of Things (IoT) tengah menjadi topik pembicaraan yang semakin
hangat di era revolusi industri 4.0 ini lantaran konsepnya yang tidak hanya
memiliki potensi untuk mempengaruhi lifestyle kita tetapi juga bagaimana kita
bekerja.

Lalu apa sebenarnya Internet of Things? Adakah dampak signifikan yang


ditimbulkan? Apakah kamu sudah siap untuk mendalami kompleksitas yang ada
di sekitar Internet of Things?

Pengertian Internet of Things ( IoT )

Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi tentang objek sehari-


hari yang terhubung ke internet dan mampu mengidentifikasi diri ke perangkat
lain. Menurut metode identifikasi RFID (Radio Frequency Identification), istilah
IoT tergolong dalam metode komunikasi, meskipun IoT juga dapat mencakup
teknologi sensor lainnya, teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).

Koneksi Internet adalah hal yang luar biasa, bisa memberi kita segala
macam manfaat yang sebelumnya mungkin sulit untuk didapat. Ambil ponsel
kamu sebelum menjadi smartphone sebagai contoh.

Kamu bisa menelpon dan mengirim pesan teks dengan ponsel lamamu.
Tapi, sekarang kamu bisa membaca buku, menonton film, atau mendengarkan
musik lewat smartphone kamu yang terhubung dengan Internet.

Jadi, Internet of Things sebenarnya adalah konsep yang cukup sederhana,


yang artinya menghubungkan semua objek fisik di kehidupan sehari-hari ke
Internet.

4
Prinsip Internet of Thing ( IoT )

Istilah “Internet of Things” terdiri atas dua bagian utama


yaitu Internet yang mengatur konektivitas dan Things yang berarti objek atau
perangkat.

Secara sederhana, kamu memiliki “Things” yang memiliki kemampuan untuk


mengumpulkan data dan mengirimkannya ke Internet. Data ini dapat diakses oleh
“Things” lainnya juga.

Big Analog Data 

Big Analog Data bisa didapatkan dari berbagai macam sumber yang


sifatnya alami seperti cahaya, sinyal radio, getaran, suhu, dan sebagainya, serta
bisa dihasilkan oleh peralatan mekanis atau elektronik.

Big Analog Data adalah tipe Big Data yang terbesar dan tercepat jika


dibandingkan dengan tipe-tipe Big Data lainnya. Sehingga, dalam banyak hal, Big
Data Analog perlu diperlakukan secara khusus.

Perpetual Connectivity 

Perpetual Connectivity merupakan konektivitas yang terus-menerus


menghubungkan perangkat ke Internet. IoT yang selalu terhubung dan aktif dapat
memberikan tiga manfaat utama seperti:

 Monitor: Pemantauan berkelanjutan yang memberikan pengetahuan berisi


informasi real time tentang penggunaan suatu produk atau pengguna di
lingkungan industri.
 Maintain: Pemantauan berkelanjutan memungkinkan kita untuk melakukan
peningkatan atau tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan kebutuhan.
 Motivate: Konektivitas yang konstan dan berkelanjutan dengan konsumen
atau pekerja memungkinkan pelaku usaha atau pemilik organisasi untuk
memotivasi orang lain membeli produk, mengambil tindakan, dan
sebagainya.

Really Real Time

Definisi real time untuk IoT berbeda dari definisi real time pada


umumnya. Real time sebenarnya dimulai dari sensor atau saat data diperoleh. Real
time untuk IoT tidak dimulai ketika data mengenai switch jaringan atau sistem
komputer.

5
The Spectrum of Insight

“Spectrum of Insight” berasal dari data IoT yang berkaitan dengan


posisinya dalam lima fase data flow yaitu real time, in motion (bergerak), early
life, at rest  (saat istirahat), dan arsip.

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya tentang real time pada


IoT, real time diperlukan untuk menentukan respons langsung dari sistem kontrol.

Di ujung lain dari spektrum, data yang diarsipkan di pusat data


atau cloud dapat diambil untuk analisis komparatif terhadap data yang lebih baru.

Immediacy Versus Depth

Dengan berbekal komputer dan solusi IoT di era digital ini, akan ada
pertukaran antara kecepatan dan kedalaman yang kita dapatkan.

Artinya, seseorang bisa langsung mendapatkan “Time-to-Insight” pada


analitik yang belum sempurna seperti perbandingan suhu atau transformasi
Fourier cepat untuk menentukan apakah memutar roda pada trem akan
menyebabkan kecelakaan.

Time (waktu) di sini dibutuhkan untuk mendapatkan insight (wawasan)


yang mendalam tentang suatu data. Data yang dikumpulkan membutuhkan waktu
yang lama untuk dianalisis dan sejumlah besar perangkat komputer back-end.

Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, untuk mendapatkan wawasan


yang cepat dan menyeluruh tergolong sangat sulit.

Shift Left

Namun, beberapa insinyur berhasil mengatasi kesulitan itu dan


mendapatkannya. Fenomena  ini disebut dengan “The Genius of the AND”.

Drive untuk mendapatkan wawasan tersebut akan menghasilkan komputasi


dan analisis data canggih yang biasanya disediakan untuk cloud atau pusat data.

The Next V

Big Data biasanya ditandai dengan “V” yaitu Volume, Velocity, Variety,
dan Value. The next V yang dimaksud adalah Visibility. Ketika data dikumpulkan,
para ilmuwan data di seluruh dunia harus bisa melihat dan mengaksesnya sesuai
kebutuhan.

6
Visibilitas menawarkan kemudahan yang menjadikan pengguna tidak
harus mentransfer sejumlah besar data ke orang atau lokasi yang jauh.

Manfaat Internet of Things (IoT)

Beberapa manfaat IoT mungkin tidak terlalu kentara, tetapi bukan berarti
tidak bisa dirasakan. Di bawah ini adalah tiga manfaat utama yang akan kamu
dapatkan langsung dari IoT:

Konektivitas

Di era digital ini, kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada era
pengoperasian perangkat secara manual. Dengan IoT, kamu bisa mengoperasikan
banyak hal dari satu perangkat, misalnya smartphone.

Efisiensi

Dengan adanya peningkatan pada konektivitas, berarti terdapat penurunan


jumlah waktu yang biasanya dihabiskan untuk melakukan tugas yang sama.

Misalnya, asisten suara seperti Apple's Homepod atau Amazon's Alexa


dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tanpa kamu perlu mengangkat telepon
atau menghidupkan komputer.

Kemudahan

Perangkat IoT seperti smartphone kini mulai menjadi perangkat yang


biasa dimiliki oleh sebagian besar orang.

Misalnya smart refrigerator dan Amazon Dash Button yang memudahkan


kamu untuk menyusun ulang item dengan hanya satu atau dua tindakan yang
menunjukkan persetujuan kamu.
1.2. Tujuan Percobaan
1. Memahami pengertian perangkat Raspberry Pi
2. Memahami tipe tipe board Raspberry Pi
3. Memahami Jenis – jenis Raspberry Pi dan Spesifikasinya
4. Memahami pengertian Internet of Things ( IoT )
5. Memahami prinsip – prinsip Internet of Things ( IoT )
6. Memahami manfaat – manfaat Internet of Things ( IoT )

7
1.3. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian perangkat Raspberry Pi ?
2. Apa saja tipe tipe board Raspberry Pi ?
3. Apa saja jenis – jenis Raspberry Pi dan Spesifikasinya ?
4. Apa itu pengertian Internet of Things ( IoT ) ?
5. Bagaimana prinsip – prinsip Internet of Things ( IoT ) ?
6. Apakah manfaat – manfaat Internet of Things ( IoT ) ?

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program :
Simulasi Proyek IoT Camera dan Indikator LED sederhana menggunakan
Visual Designer Proteus 8 Professional
Yang perlu disiapkan :
 Software Simulasi Proteus Design Suite 8.9
 Instalasi Software Proteus Design Suite 8.9

Hasil Program :

Tampilan pada Schematic Capture Proteus

8
Hasil Camera dengan Indikator LED pada Visual Designer Proteus

Hasil IoT Camera pada Web Browser Chrome ( Internet / IoT )

9
Langkah Praktikum beserta Pembahasan :
1. Buka software Proteus Design Suite 8.9 yang telah diinstal
2. Karena kita akan menggunakan Virtual Designer dari Proteus, maka klik
New Flowchart pada Sub Start

3. Masukkan nama proyek dan tempat penyimpanannya ( path )


4. Setelah itu, pilih Firmware Raspberry Pi di bagian Family, lalu klik Next

5. Lalu akan muncul tampilan awal berikut.

10
6. Untuk menambahkan perangkat nya, yaitu Camera nya, klik kanan pada
folder RPI3(U1), lalu klik Add Peripheral.

7. Pilih Category Camera, lalu Add Raspberry Pi Camera Module.

11
8. Sekarang kita butuh Button untuk menangkap foto pada Camera
menggunakan IoT control. Klik kanan Folder RPI3(U1) lalu klik Add IoT
Control.

9. Plih Category Buttons, pilih Theme sesuai keinginan, lalu klik Add. Dan
untuk menampilkan hasil foto, IoT Control, klik Category Photo and
Video, klik Add.

12
10. Selanjutnya kita akan atur denah / susunan Flowchart nya untuk IoT
Controlnya. Nantinya IoT Control ini akan bekerja pada web browsernya.
Karena kita menggunakan Flowchart, kita akan meng coding lebih mudah
karena hanya menggunakan prinsip Drag and Drop. Sehingga tidak perlu
mengetik code lagi berbeda dengan Source Code ( Efisien dan mudah ).
11. Drag IoTBtn1 (PushButton) pada IoT Controls, lalu Drop pada worksheet.
Flowchart itu berfungsi untuk memulai program dengan menekan Push
Button.

12. Sekarang keika tombol Camera telah ditekan, maka algoritma selanutnya
adalah Camera akan melakukan aksi berupa menangkap gambar. Agar
Camera dapat menangkap gambar, di Peripherals, pada
CAM1(CAMERA), Drag fungsi capture, lalu Drop di bawah fungsi push
button.

13
13. Setelah Camera menangkap gambar, Camera akan mendapat hasil
tangkapannya. Agar Camera mendapatkan gambar nya, sama seperti
fungsi capture, Drag fungsi getImage ( untuk mendapat gambar hanya 1
kali ) atau fungsi getLastImage ( untuk mendapat gambar yang terakhir
ditangkap ) lalu Drop ke denah Flowchart nya.

14. Setelah Camera mendapatkan gambar, Camera harus menampilkan


hasil tangkapan gambarnya. Maka untuk itu, cari pada bagian IoT Controls
di IoTPhoto1(Photo), Drag showImage dam Drag ke denah flowchart di

14
bawah getLastImage. Klik dua kali pada block showImage, ketik
Arguments nya image, Enter, lalu klik Ok.

15. Dengan demikian, maka tahap program code block Camera Raspbery Pi
selesai dikerjakan. Berikut adalah denah Flowchartnya.

15
16. Setelah program code nya dibuat, sekarang kita akan men-desain tampilan
IoT nya pada hasil simulasi. Pertama kita klik dua kali Main Controls pada
IoT Control Panel lalu akan muncul tampilan berikut.

17. Untuk menata tampilan IoT Cameranya, cukup Drag IoTBtn1(Push


Button) dan Drag IoTPhoto1(Photo) lalu Drop pada IOT Builder nya.
Atur, tata, hias letaknya sesuai keinginan.

16
18. Sekarang kita akan uji apakah Camera nya berfungsi pada Proteus terlebih
dahulu, lalu kita akan tes juga di Web browsernya. Caranya klik tobol Run
the Simulation pada pojok kiri bawah worksheet.

19. Setelah Run Simulasinya, akan terlihat tampilan pada Visual Designer
Proteus nyaSeperti gambar dibawah . Lalu, untuk mengetes apakah
Cameranya berfungsi adalah dengan tombol Button yang sudah dibuat.
Setelah ditekan akan muncul gambarnya pada monitor.

17
20. Apabila setelah ditekan tombolnya monitor akan muncul gambar, berarti
Camera nya berfungsi dengan baik, seperti pada gambar dibawah.

21. Setelah Camera bekerja pada Virtual Designer Proteus, maka sekarang kita
akan mengetes Camera dengan konsep IoT, dalam arti kita akan membuat
IoT Camera ini berfungsi di web browser seperti Chrome. Pertama, kita
copy dulu alamat nya. Letak alamat nya berada di pojok kiri bawah,
tepatnya di atas tombol Run the Simulation.

22. Setelah kita Copy alamatnya, kita paste ke pencarian situs di browser
seperti Chrome. Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut.

18
23. Sekarang kita tinggal menekan tombol Button nya untuk membuktikan
apakah Camera IoT ini berfungsi pada web browser atau tidak dalam arti
terhubung ke Internet ( IoT ). Setelah ditekan, maka layar Camera atau
monitor akan menampilkan gambar yang telah ditangkap oleh Camera
seperti pada gambar di bawah ini.

24. Dengan berfungsinya IoT Camera di web browser, berarti IoT Camera
terhubung ke Internet dan merupakan contoh dari prinsip dan manfaat IoT
yaitu konektivitas. Selanjutnya kita akan letakkan Indikator LED dengan
tujuan untuk menandakan bahwa Camera telah menangkap gambar.

19
Pertama, kita Add dulu LED yang akan digunakan. Klik kanan RPI3(U1),
klik Add Peripherals. Pilih Category Breakout Perpherials, pilih LED
(Red) / optional klik Add. Dan untuk IoT Controls nya, cari Add IoT
Control, lalu cari Category Indicator, pilih jenis LED sesuai keinginan
(Red karena LED Raspberry module nya warna merah ), lau klik Add.

25. Setelah itu Drag setState IoT Controls, dan drop ke worksheet, lalu klik
dua kali pada block setState IoTLED1, lalu isi Arguments dengan
LED1( ). Setelah IoT Control untuk LED nya , maka atur LED nya agar
ON. Cari fungsi on pada bagian Peripherials Drag dan Drop ke worksheet
seperti pada flowchart berikut.

20
26. Setelah itu, klik dua kali pada Main Controls, lalu Drag dan Drop
IoTLED1 ke worksheet dan atur letaknya. Yang terakhir, kita Run
simulasinya dan lihat apakah disaat Camera menangkap gambar LED akan
ter-trigger untuk ON. Dan hasilnya seperti pada gambar di bawah ini. LED
ON karena di trigger oleh tombol Camera dan Camera yang sedang
mengambil gambar.

21
C. KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan :
Raspberry Pi adalah modul micro computer yg juga mempunyai  input
output digital port seperti  pada board microcontroller. Diantara kelebihan
Raspberry Pi dibanding board microcontroller  yg lain yaitu mempunyai
Port/koneksi   untuk display berupa TV atau Monitor PC serta koneksi USB untuk
Keyboard serta Mouse.  
Raspberry Pi dapat juga dikatakan sebagai komputer karena memiliki
Operating System yaitu Linux. Raspi juga memiliki pin Input dan Output yang
banyak mulai dari tegangannya hingga input dan outputnya.
Dalam software simulasi proteus, simulasi pada raspberry pi hanya
menampilkan pin input output dari raspberry pi ( GPIO ), sesuai dengan nomor
pin dan BCM nya.
Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi tentang objek sehari-
hari yang terhubung ke internet dan mampu mengidentifikasi diri ke perangkat
lain.
Jadi, dalam proyek IoT sederhana saya ini, memenuhi konsep, prinsip, dan
manfaat dari IoT yaitu Konektivitas, atau semua objek / program terhubung ke
Internet. Dimana objek nya berupa Raspberry Pi, Camera, dan LED yang
terhubung dalam satu program block code, lalu dihubungkan ke web browser dala
arti terhubung ke Internet.
Karena menggunakan simulasi Visual Designer dimana dapat membuat
simulasi seperti pada design rangkaian yang dibuat, maka akan lebih baik untuk
menggunakan flowchart code / kode block, karena jauh lebih mudah
penggunaannya dan lebih efisien untuk mengsimulasikan proyek IoT.

Saran :
1. Periksa kembali apakah komponen dan alat yang digunakan dapat bekerja
dengan baik dan tidak mengalami gangguan.
2. Ikuti langkah-langkah percobaan dengan baik dan benar.
3. Download dan install library yang diperlukan jika belum ada.
4. Proyek IoT sederhana ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi seperti untuk
identifikasi ID Seseorang dan mencatatnya di database. Lalu, camera

22
mengidentifikasi ID orang tersebut dengan mengamati wajah orang itu. Maka
dari itu, saya perlu saran dari Bapak agar dapat membantu saya belajar
mengembangkan konsep yang saya maksud ini.
5. Sebaiknya periksa block code yang digunakan pada flowchart apakah sesuai
algoritma atau tidak. Jika tidak sesuai algoritma , maka program akan
bergerak tidak sesuai yang di program
6. Karena menggunakan simulasi Virtual Designer dimana dapat membuat
simulasi seperti pada design rangkaian yang dibuat, maka akan lebih baik
untuk menggunakan flowchart code / kode block, karena jauh lebih mudah
penggunaannya dan lebih efisien untuk mengsimulasikan proyek IoT.

23

Anda mungkin juga menyukai