Anda di halaman 1dari 14

ETIKA PEKERJAAN

KELOMPOK 8
Nanda Aprodita Saragih
(7213210038)
Ersad Muhammad Al Fatih
(7203510013)
Irfan Hafizi Nasution
(7213510061)
2

A. Konsep Etika Kerja


Etika kerja merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku di
lingkungannya, dengan tujuan untuk mengatur tata krama aktivitas para karyawan
agar mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang maksimal.

Terdapat 3 faktor yang


memungkinkan terciptanya iklim
etika di dalam perusahaan, yaitu:
•Terciptanya budaya perusahaan
yang sangat baik

•Terbangunnya suatu kondisi


organisasi berdasarkan saling
percaya

•Terbentuknya manajemen
hubungan antar pegawai
3

Hello!
Hal-hal yang bisa mendorong agar karyawan
berlaku etis dalam pekerjaannya, yaitu:
• Komunikasi yang baik

• Ketentuan/standar

• Keteladanan
4

Untuk memiliki SDM yang berkualitas, diperlukan adanya pemberdayaan karyawan


seoptimal mungkin, dengan menciptakan lingkungan kerja dimana orang-orang akan
merasa dihargai. Pemberdayaan karyawan yang terintegrasi dengan etika bisnis
diharapkan akan menimbulkan rasa percaya antara manajer atau karyawan atau antara
atasan dan bawahan, setiap karyawan akan melakukan setiap pekerjaan dengan penuh
rasa tanggung jawab dan jujur.
5

Dari hasil penelitian Lee dan Yoshihara (1997) bahwa


terdapat 3 alasan yang mendorong mereka melakukan
tindakan tidak etis dalam dunia bisnis, walaupun
bertentangan dengan nilai pribadinya, yaitu:
• Untuk mencapai keuntungan perusahaan

• Sudah belaku umum di masyarakat

• Karena keinginan masyarakat


6

Menurut Dave Urick (1996) menyebutkan bahwa terdapat 4 aspek untuk


meraih keunggulan yang harus dilakukan oleh SDM, yaitu:

✖ • Strategic partner (bagaimana manajemen


mengelola SDM sehingga dapat menjadi mitra)
Administratif expert (bagaimana manajemen
menciptakan efisiensi administrasi)
✖ • Employee (bagaimana manajemen dapat
meningkatkan kontribusi karyawan)
✖ • Agent of change (bagaimana manajemen
mendorong karyawannya untuk berubah ke arah yang
lebih baik).
7

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh manajemen dalam meningkatkan moral
tenaga kerja, yaitu:
•Memberikan porsi kerja yang wajar kepada tenaga kerja dan tidak
memaksa kemampuan karyawan
•Menciptakan kondisi kerja yang aman dan menyenangkan
•Memperhatikan masa depan pekerja
•Mengomunikasikan segala informasi secara jujur
B. Hak-hak Pekerja
8

•Hak atas upah yang adil dan layak, adil di sini bukan berarti pekerja mendapat upah yang merata semuanya,
namun juga didasarkan pada tingkat pengalaman kerja, lamanya bekerja, tingkat pendidikan, serta perusahaan
harus mematuhi UMR yang telah diterapkan pemerintah.
•Hak atas kesejahteraan, perusahaan diwajibkan memberikan kesejahteraan bagi karyawan, seperti tunjangan
hari raya.
•Hak untuk berserikat dan berkumpul, para pekerja seharusnya disediakan wadah untuk menampung aspirasi
mereka.
•Hak untuk mendapatkan perlindungan dan jaminan kesehatan. Setiap perusahaan wajib menyediakan jaminan
kesehatan dan pelindungan bagi karyawan, terutama pada perusahaan yang menanggung resiko yang cukup
tinggi.
•Hak untuk diproses secara hukum dan PHK tanpa sebab. Proses hukum secara sah dapat diberlakukan pada
karyawan yang dianggap melakukan pelanggaran.
•Hak atas rahasia pribadi, hak individu untuk menyampaikan seberapa banyak informasi mengenai dirinya yang
boleh diungkapkan kepada pihak lain.
Sebaliknya karyawan juga mempunyai kewajiban terhadap perusahaan yang berupa:
•Kewajiban ketaatan, karyawan harus taat kepada atasannya karena ada ikatan pekerjaan antara keduanya.
•Kewajiban konfidensialitas, kewajiban untuk menyimpan informasi yang bersifat rahasia, karena berkaitan
dengan profesinya.
•Kewajiban loyalitas, karyawan harus mendukung dan merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dan tidak
melakukan hal yang merugikan perusahaan.
9

Prinsip Etis dalam Bekerja


•Bekerja dengan ikhlas. Setiap pekerja harus menyadari bahwa pekerjaan yang
dilaksanakannya adalah kemauan sendiri bukan karena paksaan.
•Bekerja dengan tekun dan bertanggung jawab. Dengan ketekunan, serumit apapun
pekerjaan akan selesai dengan baik. Bertanggung jawab lah atas hasil kerja, tindakan dan
keputusan yang dibuat.
•Bekerja dengan semangat dan disiplin. Bersemangat, berarti memiliki dorongan yang
tinggi untuk senantiasa meningkatkan prestasi dan bersedia menerima nasihat atau
teguran.
•Bekerja dengan kejujuran dan dapat dipercaya. Memenuhi janji dan secara tetap memenuhi
patokan kejujuran dan ketulusan atas segala tindakan dan penyataan kita.
•Berkemampuan dan bijaksana. Meningkatkan keterampilan untuk diri sendiri mapupun
orang lain. Bijaksana dalam arti terbuka dan responsif kepada perubahan, membuat
pertimbangan yang teliti sebelum memutuskan suatu tindakan.
•Bekerja dengan berpasangan. Sifat kerjasama juga mengeratkan hubungan antara anggota
organisasi dan mewujudkan sinergi yang amat penting terhadap peningkatan kualitas dan
produktivitas.
•Bekerja dengan memperhatikan kepentingan umum, maksudnya kita mendukung
peraturan hukum dan memenuhi tanggung jawab kita kepada masyarakat, kita tidak boleh
merugikan kepentingan umum
10
Masalah-masalah yang timbul
yang berhubungan dengan
etika dalam bekerja, yaitu:
•Diskriminasi, terjadi bila pekerja merasa
diperlakukan tidak sama. Diskriminasi dapat terjadi
pada saat rekrutmen, seleksi, kenaikan pangkat,
kondisi pekerjaan, pemutusan hubungan.
•Konflik kepentingan, dapat timbul bila pekerja
mempunyai secara langsung maupun tidak langsung
kepentingan pribadi di dalam pengambilan suatu
keputusan, dimana keputusan tersebut diambil secara
subjektif.
•Penggunaan sumber-sumber perusahaan, beberapa
aktivitas mungkin akan memberikan keuntungan
karyawan secara perorangan, yang tidak diketahui
atau disetujui oleh atasan anda.
11

D. Whistle Blowing

Whistle blowing adalah tindakan atau perbuatan yang


dilakukan seseorang atau beberapa orang bekerja untuk
memberitahukan kecurangan yang dilakukan oleh
perusahaan ataupun atasan secara pribadi kepada pihak
lain, baik khalayak umum maupun instansi atau atasan
yang berkaitan langsung dengan yang melakukan
kecurangan tersebut. Tujuan Whistle blowing adalah
untuk memperbaiki atau mencegah suatu kegiatan yang
merugikan.
12

Velasques (2005) menjelaskan bahwa seseorang memiliki kewajiban


melakukan whistle blowing apabila:
• Orang tersebut memiliki kewajiban untuk mencegah terjadinya
pelanggaran, baik itu merupakan bagian tanggung jawab ataupun tidak ada
orang lain yang mampu mencegahnya.

• Pelanggaran tersebut bisa mengakibatkan kerugian serius


terhadap kesejahteraan masyarakat, mengakibatkan ketidak adilan pada
seseorang atau suatu kelompok, atau melakukan pelanggaran serius
terhadap hak-hak moral seseorang atau banyak orang.
Ada dua macam whistle
13

blowing, yaitu:
•Whistle blowing internal. Ini terjadi dalam lingkungan internal
perusahaan, dimana yang melakukan kecurangan adalah individu di dalam
perusahaan, kemudian dilaporkan ke perusahaan yang bersangkutan,
karena tindakannya dapat merugikan perusahaan.

•Whistle blowing eksternal. Ini terjadi jika yang melakukan kecurangannya


adalah perusahaannya, dimana akibat yang ditimbulkannya berdampak
negatif bagi masyarakat, sehingga pekerja mengungkapkan kecurangan
tersebut kepada khalayak umum.
14

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai