“Inkubator Bisnis”
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah dengan tema “Inkubator Bisnis” ini selesai dengan waktu yang tepat. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu dosen Kurniawaty selaku guru pengajar mata kuliah
Pengantar Manajemen Koperasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami
mendapatkan banyak tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang Inkubator Bisnis
Kami selaku penyusun makalah ini, berharap semoga makalah yang telah kami susun ini
bisa memberikan banyak manfaat serta menambah ilmu pengetahuan terutama dalam hal
inkubator bisnis karena keterbatasaan ilmu maupun pengalaman kami ,kami yakin makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan yang membutuhkan perbaikan,oleh karena itu kami sangat
berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari Bapak dosen pengajar serta teman-teman
sekalian demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis berbasis teknologi atau inovasi adalah bisnis yang memproduksi produk dan
beroperasi dengan mengandalkan inovasi serta teknologi. Untuk menciptakan bisnis semacam
ini, terlebih dahulu harus ada produk yang diluncurkan. Produk yang diluncurkan pun biasanya
meniliki keunikan tersendiri karena berbasis inovasi. Setelah produk dirancang dan dibuat, perlu
semacam wadah untuk meluncurkan produk tersebut kedalam pasar, wadah inilah yang nantinya
akan menjadi perusahaan. Dan perusahaan ini mulanya dinamakan startup atau perusahaan
rintisan. Bosch et al (2013) menjelaskan bahwa startup biasanya memiliki sumber daya yang
minim dalam hal personalia dan pendanaan. Kemudian perusahaan semacam ini belum memiliki
requirement, business model, dan konsumen yang jelas. Sehingga startup dituntut untuk efisien
dan sistematis dalam pelaksanaan bisnisnya. Sehingga masalah bagi perusahaan yang baru
dirintis, adalah hal yang cenderung sukar untuk menghadapi pesaing yang lebih dulu bermain
dalam industri. Karena biasanya perusahaan pemula tidak memiliki sumber daya sebanyak yang
dimiliki oleh kompetitor yang berpengalaman. Baik dari sisi sumber daya manusia, infrastruktur,
dan tentu saja dana. 2 Kompetitor dengan segala kecukupan modalnya akan lebih mudah
menangkal pemain baru yang masuk, demi mempertahankan posisinya di dalam pasar. namun
bukan berarti mustahil bagi pemain baru untuk memasuki pasar.
1
BAB 2 PEMBAHASAN
Menurut Harley (2010:4) Inkubator Bisnis dapat diartikan sebagai sebuah organisasi yang
mengsistemasi proses untuk membantu menumbuhkan dan mengembangkan perusahaan yang
baru yang diajukan oleh peserta/tenant dengan memberikan berbagai macam layanan
komperhensif dan terpadu, yaitu:
2
a. Incubator space, dapat berupa kantor, manufaktur, laboratorium, atau penjualan yang tersedia
secara fleksibel, terjangkau dan bersifat sementara.
b. Common space, fasilitas yang diberikan kepada tenant seperti ruang pertemuan, lobi resepsi,
dan kantin.
c. Common Services, seperti dukungan kesekertariatan dan penggunaan peralatan kantor secara
bersama-sama.
d. Hands-on Counseling, bantuan konseling secara intens danakses bantuan khusus.
e. Bantuan dalam mencari dan memperoleh pembiayaan bisnis atau bahkan menyediakan
beberapa tingkat pembiayaan untuk klien
Tujuan inkubator adalah untuk memberikan peluang kepada para pengusaha kecil dan
menengah untuk mengembangakan tujuan bisnis.
1) Pemberian dukungan langsung berupa modal dan pengetahuan bisnis
2) Mendorong terciptanya berbagai wirausaha yang kreatif dan inovatif didalam negeri
3) Mengkomersikan hasil usaha kecil dan riset
4) Menurunkan angka kematian bisnis dan meningkatkan jumlah bisnis baru
5) Menyiapkan bisnis secara terpadu, sebelum bersaing di pasar bebas.
6) Mengembangkan usaha dan mempengaruhi serta menumbuhkan budaya wirausaha
7) Memperluas lapangan kerja, menyerap tenaga terdidik, menambah omzet usaha sehingga
akan meningkatkan perputaran uang serta mengembangkan ekonomi suatu wilayah
8) Menumbuhkan adanya inovasi baru
3
9) Menumbuhkan iklim yang interaktif antar sesama bisnis.
Secara sederhana, inkubator bisnis dapat dikatakan sebagai suatu tempat yang
menyediakan fasilitas bagi percepatan penumbuhan wirausaha melalui sarana dan prasarana
yang dimiliki sesuai dengan base competency-nya. Dengan memanfaatkan fasilitas dan
layanan yang disediakan oleh inkubator, para pengguna jasa (tenant) dapat memperbaiki sisisisi
lemah dari aspek-aspek wirausaha.
4
Inkubator ini merupakan model inkubator yang paling sukses dan tercepat
perkembangannya. Perusahaan yang sudah mapan mendirikan inkubator untuk mengambil
alih perusahaan kecil dan memberikan suntikan dana dan keahlian bahkan pasar.
Setiap Inkubator Bisnis harus memiliki kemampuan dalam perencanaan strategis bagi
perusahaan pemula dan memiliki koneksi dengan sumber daya ekonomi dan komunitas bisnis
yang berhubungan dengan informasi dan konsultasi bisnis. Konsep Inkubator Bisnis yang
dikembangkan di perguruan tinggi merupakan wahana bagi komersialisasi riset dan penciptaan
lapangan kerja baru, yang pada akhirnya tercipta rantai susulan lapangan kerja (job creation),
yangdiharapkan terciptanya suatu proses usaha yang mempunyai nilai tambah, mampu
menciptakan lapangan kerja dan jalinan kerjasama yang erat antara universitas-industri-
masyarakatpemerintah. Rangkaian proses ini akan mampu mengubah penemuanpenemuan baru
menjadi inovasi, sehingga terjadi proses penciptaan nilai (value creation) yang akan
memberikan dampak positif pada munculnya komersialisasi teknologi yang mampu mendorong
penciptaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat (social wealth creation and social
wealth improvement).
5
testimoni wirausaha, pelatihan teknologi produksi, hingga manajemen yang mencakup SDM,
keuangan, pemasaran, dan perencanaan bisnis ke depan.
2) Inkubasi
Inkubasi bisnis adalah tahap inkubasi yang pesertanya terdiri atas calon tenant pada tahap
pra-inkubasi yang telah melalui proses seleksi ulang sehingga sepenuhnya memenuhi syarat
untuk menjadi tenant inkubasi terpilih. Pada masa inkubasi bisnis, tenant akan mendapatkan
pendampingan teknologi produksi dan pengolahan, manajemen, akses pasar, dan fasilitas
pembiayaan. Inkubasi sendiri memiliki tiga tahapan, di antaranya:
• Tahap awal, yaitu proses produksi dan penetapan pendapatan penjualan. Tahap awal ini
dinilai krusial karena akan menjadi pondasi bisnis.
• Tahap pengembangan, yaitu tahapan produksi komersial dan pertumbuhan pendapatan
untuk mencapai keuntungan.
• Tahap lanjutan, yaitu tahap perluasan pasar yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan
keuntungan setelah tahap pengembangan.
3) Pasca-inkubasi
Pasca-inkubasi bisnis ialah tahap saat tenant sudah dianggap dapat berdiri secara mandiri dan
dapat berkembang. Meski begitu, inkubator bisnis masih memberikan bantuan solusi dan
bimbingan komunikasi bagi tenant.
Untuk mempersiapkan pendirian sebuah inkubator bisnis secara umum melalui tahapan dan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini:
a. Membentuk Tim Kerja Pendirian Inkubator Bisnis
6
Tim ini dibentuk sebagai penanggung jawab untuk memproses segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam proses pendirian inkubator pada tahap awal;
b. Penetapan Tujuan Inkubator Bisnis
Menetapkan tujuan secara jelas dibutuhkan untuk memberikan arah bagi inkubator dalam
manjalakan aktivitasnya. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa Inkubator bisnis bisa
sebagai lembaga profit atau non-profit. Misalnya, sebagai sebuah lembaga profit tentunya
proses inkubasi selain untuk mengembangkan usaha tenant, juga bertujuan pada peningkatan
keuntungan lembaga dalam memampukan dan membiayai keberlanjutan aktivitas;
c. Penetapan Sumber-sumber Pendanaan
Sumber pendanaan menjadi faktor yang sangat menentukan untuk keberlangsungan proses
inkubasi yangakan dilakukan. Inkubator bisnis dapat didirikan dengan didukung lembaga
pendidikan, pemerintah, lembaga perbankan, dan lembaga-lembaga lainya yang
menyediakan pendanaan untuk pelaku usaha baru (StartUp Entreprise). Penyandang dana
harus memiliki tujuan yang sama dengan pendirian inkubator bisnis;
d. Penetapan jasa layanan yang dapat diberikan Inkubator bisnis berperan untuk memberikan
pengetahuan yang mendasar tentang pengelolaan usaha. Bentuk-bentuk layanan inkubator
bisnis ditetapkan berdasarkan kebutuhan yang diperlukan, seperti: perencanaan
pengembangan bisnis, perencanaan keuangan, perpajakan dan lain-lain. Jasa layanan tersebut
harus diperkenalkan kepada para tenant inkubator agar dapat pahami terutama bagi tenant-
tenant baru;
e. Penetapan Kriteria Waktu Kerjasama Inkubasi Bisnis
Periode inkubasi harus ditetapkan, agar tenant dapat mengetahui batas waktu proses inkubasi.
Dari pengalaman di negara-negara yang telah menjalankan program inkubator lama waktu
kerjasama adalah 2-3 tahun. Penetapan kriteria waktu juga bisa dilakukan dengan
mempertimbangkan, misalnya berdasarkan keuntungan usaha atau kematangan organisasi
bisnis;
f. Pembentukan Manajemen
Inkubator Bisnis Manajemen inkubator harus merupakan sekelompok pengelola yang mampu
melakukan evaluasi kelayakan dan mengembangkan suatu usaha menjadi lebih efektif dan
efisien baik dari sisi teknologi, pemasaran dan manajemen pengelolaan. Selain itu, dapat
memahami perilaku entrepreneur serta dapat bekerja bersama entrepreneur;
7
g. Publikasi Inkubator
Publikasi dilakukan untuk mengundang pelaku usaha dan calon pelaku usaha yang sesuai
dengan target inkubator bisnis, membangun kerjasama antar lembaga terkait;
h. Seleksi Tenant
Inkubator bisnis menjadi tempat bagi para pelaku usaha baru menjalankan bisnisnya untuk
mengurangi risiko bisnis. Oleh karena itu, inkubator bisnis harus melakukan seleksi yang
ketat terhadap para calon tenant.Tenant yang dapat diterima adalah tenant dengan prospek
bisnis yang baik dan dapat diukur dari perencaan bisnisnya (business plan). Realitas yang
terjadi banyak calon tenant yang tidak memahami perencanaan bisnis sehingga inkubator
bisnis harus memberikan pengetahuan pembuatan perencanaan bisnis;
i. Jejaring kerjasama Inkubator bisnis harus memberikan pelayanan pada tingkat lokal sebagai
awal pembentukan kerjasama untuk membangun hubungan dan tukar menukar informasi
danpengetahuan. Jejaring kerjasama mencakup berbagai lembaga yang dapat memberikan
dukungan terhadap pengembangan pelaku usaha baru meliputi perguruan tinggi, pemerintah ,
lembaga keuangan, KADIN, dan lain-lain;
j. Jejaring Inkubator Bisnis Inkubator bisnis di Indonesia telah banyak berdiri tetapi jejaring
antar inkubator bisnis di Indonesia belum terlaksana. Jejaring antar Inkubator bisnis ini
penting sebagai wadah/sarana tukar menukar pengetahuan dan pengalaman untuk
meningkatkan kinerja inkubator bisnis menjadi lebih baik;
Evaluasi dan melakukan pendefinisian ulang inkubator bisnis Perlu dilakukan untuk mengkaji,
apakah arah kerja inkubator bisnis telah mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang digariskan
8
2. Inkubator Ciputra GEPI
Inkubator yang terafiliasi dengan Konglomerasi Ciputra ini akan memilih para pemelik usaha
terbaik dan membina mereka selam enam bulan. Setiap peserta yang terpilih akan mendapatkan
berbagai dukungan dan membantu starup untuk mendapatkan dana awal.
9
2.9 Indikator Keberhasilan
Inkubator Bisnis Menurut Supangkat (2011:19) Inkubator bisnis dengan berbagai tipe
memerlukan pengukuran indikator keberhasilan, agar dapat diketahui sejauhmana keberhasilan
yang telah dicapai dalam menjalankan proses inkubasi. Pengelolaan inkubator perlu memiliki
kemampuan untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas yang telah dilakukan.
Indikatorindikator keberhasilan yang dapat dinyatakan sebagai tolak ukur keberhasilan inkubator
diantaranya adalah: (1) pertambahan bisnis baru, (2) penciptaan lapangan kerja, (2) perputaran
ekonomi, (3) tingkat kegagalan pengembangan bisnis baru, dan (4) kemampuan memperoleh
dana investasi.
Meskipun demikian Supangkat (2011) tidak menetapakan ukuran keberhasilan secara
spesifik pada pertambahan lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi. Dalam hal ini, tim
Inkubator bisnis perlu menetapkan parameter keberhasilan yang menitikberatkan pada
tenant/calon tenant inkubator, antara lain parameter keberhasilan yang dinilai dari tingkat
partisipasi terhadap program yang sedang dilakukan. Diperlukan penentuan target-target yang
terukur, misalnya sasaran 100 peserta coaching per-tahun dengan paramater keberhasilan 60%
kuota terisi pada satu termin program berjalan, sepuluh tenant/badan usaha dapat menjalankan
bisnis setiap tahunnya dengan paramater keberhasilan 60% (sekitar lima atau enam badan usaha
mampu beroperasi dengan baik)
10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inkubator bisnis teknologi tellah menjadi salah satu wahana dalam menciptakan dan
mengembangkan perusahaan-perusahaan dan pengusaha-pengusaha baru berbasis inovasi teknologi.
Inkubator bisnis teknologi memberikan pelayanan bukan hanya jasa property tetapi juga dan lebih
penting lagi layanan pengembangan bisnis dalam arti yang luas. Layanan ini dapat disediakan sendiri
oleh pengelola inkubator atau oleh para ahli dari berbagai sumber melalui jaringan yang
dimilikinya.Konsep dasar dari pembentukan inkubator bisnis adalah berorientasi teknologi atau
non teknologi, lokasi di daerah perkotaan ataupun di pedesaan, mencari untung ataupun tidak,
milik masyarakat ataupun swasta, berdiri sendiri ataupun merupakan bagian dari suatu mata
rantai tertentu semua itu ditujukan untuk meningkatkan bakat/jiwa kewirausahaan. Inkubator
Bisnis harus memberikan dampak positif pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inkubator
bisnis merupakan suatu modal dinamis yang mampu mangikuti perkembangan dan beroperasi
secara efisien hingga mencapai kemandirian.
3.2 Saran
Kunci keberhasilan inkubator adalah jumlah perusahaan baru berbasis inovasi teknologi (tenan)
yang lulus dan tumbuh berkembang. Sementara itu, keberhasilan suatu perusahaan baru akan
sangat tergantung pada karakter dan kapasitas dari pendirinya dan juga kualitas dari para manajer
yang mengelola usaha tersebut. Oleh karena itu, pengelola inkubator bisnis perlu meneraplan
proses seleksi yang ketat agar memperoleh kandidat dengan tinggkat keberhasilan yang tinggi.
Di lain pihak, inkubator bisnis teknologi pada saat yang sama mempunyai peran sangat penting
dalam mengembangkan manajer-manajer perusahaan yang berkualitas melalui proses
pendampingan selama di inkubator.
11
DAFTAR PUSTAKA
Nam, Y.H. (2000), The roles of incubator organizations in hi-tech venture creation in Korea, ASIA
PACIFIC JOURNAL OF MANAGEMENT, VOL. 17, hal. 277-296
Peters, L., Rice, M., dan Sundararajan, M. (2004), The Role of Incubators in the Entrepreneurial
Process, Journal of Technology Transfer, 29, hal. 83–91
https://www.edudetik.com/2020/05/makalah-peranan-inkubator-bisnis.html#
https://inkubatorbisnis.wordpress.com/lingkup-kerja-inkubator/
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/performa/article/viewFile/3044/1905
https://glints.com/id/lowongan/inkubator-bisnis/
https://lifepal.co.id/media/inkubator-bisnis/
https://www.zonaduit.com/2020/08/inkubator-bisnis.html
http://lsetyobudi.lecture.ub.ac.id/files/2014/01/INKUBATOR-BISNIS____FIXXXXX.pdf
12