Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Inkubator Bisnis”

Disusun Oleh Kelompok 5

1. Tri Winona Sitanggang (2002112108)

2. Vicqy Andean Mulki (2002112080)

3. Wynne Dhea Maria Butar-Butar (2002112205)

4. Wildia Wati Bu’ulolo (2002110739)

5. Yafi Abdullah (2002135402)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah dengan tema “Inkubator Bisnis” ini selesai dengan waktu yang tepat. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu dosen Kurniawaty selaku guru pengajar mata kuliah
Pengantar Manajemen Koperasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami
mendapatkan banyak tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang Inkubator Bisnis
Kami selaku penyusun makalah ini, berharap semoga makalah yang telah kami susun ini
bisa memberikan banyak manfaat serta menambah ilmu pengetahuan terutama dalam hal
inkubator bisnis karena keterbatasaan ilmu maupun pengalaman kami ,kami yakin makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan yang membutuhkan perbaikan,oleh karena itu kami sangat
berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari Bapak dosen pengajar serta teman-teman
sekalian demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 28 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2

2.1 Pengertian Inkubator Bisnis................................................................................................2

2.2 Fungsi dan Tujuan dari Inkubator Bisnis ...........................................................................3

2.3 Jenis-Jenis Inkubator Bisnis................................................................................................4

2.4 Konsep Inkubator Bisnis.....................................................................................................5

2.5 Penerapan Inkubator Bisnis.................................................................................................5

2.6 Rancangan Program Kerja Inkubator Bisnis.......................................................................5

2.7 Penerapan Inkubator Bisnis.................................................................................................8

2.8 Persyaratan Untuk Mendirikan Inkubator Bisnis................................................................9


2.9 Indikator Keberhasilan........................................................................................................10

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11

3.2 Saran....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12

ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis berbasis teknologi atau inovasi adalah bisnis yang memproduksi produk dan
beroperasi dengan mengandalkan inovasi serta teknologi. Untuk menciptakan bisnis semacam
ini, terlebih dahulu harus ada produk yang diluncurkan. Produk yang diluncurkan pun biasanya
meniliki keunikan tersendiri karena berbasis inovasi. Setelah produk dirancang dan dibuat, perlu
semacam wadah untuk meluncurkan produk tersebut kedalam pasar, wadah inilah yang nantinya
akan menjadi perusahaan. Dan perusahaan ini mulanya dinamakan startup atau perusahaan
rintisan. Bosch et al (2013) menjelaskan bahwa startup biasanya memiliki sumber daya yang
minim dalam hal personalia dan pendanaan. Kemudian perusahaan semacam ini belum memiliki
requirement, business model, dan konsumen yang jelas. Sehingga startup dituntut untuk efisien
dan sistematis dalam pelaksanaan bisnisnya. Sehingga masalah bagi perusahaan yang baru
dirintis, adalah hal yang cenderung sukar untuk menghadapi pesaing yang lebih dulu bermain
dalam industri. Karena biasanya perusahaan pemula tidak memiliki sumber daya sebanyak yang
dimiliki oleh kompetitor yang berpengalaman. Baik dari sisi sumber daya manusia, infrastruktur,
dan tentu saja dana. 2 Kompetitor dengan segala kecukupan modalnya akan lebih mudah
menangkal pemain baru yang masuk, demi mempertahankan posisinya di dalam pasar. namun
bukan berarti mustahil bagi pemain baru untuk memasuki pasar.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa itu Pengertian Inkubator Bisnis?
2) Bagaimana Konsep Inkubator Bisnis?
3) Bagaimana rancangan program kerja inkubator bisnis?
4) Bagaimana penerapan inkubator bisnis

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk mengetahui Pengertian Inkubator Bisnis
2) Untuk mengetahui Konsep Inkubator Bisnis
3) Untuk mengetahui rancangan program kerja inkubator bisnis
Untuk mengetahui penerapan inkubator bisnis

1
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inkubator Bisnis


Inkubator Bisnis pertama kali diperkenalkan di New York dimana sebuah gedung yang
sebelumnya digunakan untuk melakukan inkubasi terhadap ayam kemudian dirubah
penggunaannya untuk menginkubasi perusahaan pemula (startup firm).Konsep inkubator bisnis
kemudian diadopsi oleh sejumlah negara dan meluas ke berbagai negara sebagai sebuah media
untuk melakukan pendekatan bisnis yang berkelanjutan dengan harapan menjadi potensial bisnis
yang tinggi. Sejumlah definisi tentang inkubator bisnis, USA National Business Incubation
Association mendefinisikan sebagai berikut: inkubator bisnis merupakan proses dukungan bisnis
yang dapat mempercepat keberhasilan pengembangan starup atau bisnis pemula dengan
menyediakan berbagai sumber daya dan layanan yang diperlukan oleh para pengusaha. Inkubator
bisnis ini biasanya berasal dari lembaga atau perusahaan berbagai sektor yang memegang dan
mempunyai tujuan untuk membina starup atau perusahaan pemula untuk saling mengembangkan
bisnisnya. Inkubator bisnis ini menerapkan suatu program yang didukung oleh kemitraan dan
elemen bisnis seperti permodalan, fasilitas kerja, pelatihan, pembimmbingan, dan sebagainya.

Inkubator Bisnis merupakan proses dukungan bisnis yang dapat mempercepat


keberhasilan pengembangan startup dan perusahaan pemula dengan menyediakan berbagai
sumber daya dan layanan yang diperlukan kepada para pengusaha. Layanan ini biasanya
dikembangkan atau diatur oleh manajemen inkubator dan ditawarkan baik dalam Inkubator
Bisnis itu sendiri dan melalui jaringan yang dimiliki oleh Inkubator Bisnis. Inkubator bisnis
biasanya memberikan program kepada pengusaha pemula (early stage) atau startup, yang
didesain untuk membina dan mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian
program permodalan yang diikuti oleh dukungan kemitraan atau pembinaan elemen bisnis
lainnya dengan tujuan menjadikan usaha tersebut menjadi perusahaan yang profitable, memiliki
pengelolaan organisasi dan keuangan yang benar, serta menjadi perusahaan yang sustainable,
hingga akhirnya memiliki dampak positif bagi masyarakat.

Menurut Harley (2010:4) Inkubator Bisnis dapat diartikan sebagai sebuah organisasi yang
mengsistemasi proses untuk membantu menumbuhkan dan mengembangkan perusahaan yang
baru yang diajukan oleh peserta/tenant dengan memberikan berbagai macam layanan
komperhensif dan terpadu, yaitu:

2
a. Incubator space, dapat berupa kantor, manufaktur, laboratorium, atau penjualan yang tersedia
secara fleksibel, terjangkau dan bersifat sementara.
b. Common space, fasilitas yang diberikan kepada tenant seperti ruang pertemuan, lobi resepsi,
dan kantin.
c. Common Services, seperti dukungan kesekertariatan dan penggunaan peralatan kantor secara
bersama-sama.
d. Hands-on Counseling, bantuan konseling secara intens danakses bantuan khusus.
e. Bantuan dalam mencari dan memperoleh pembiayaan bisnis atau bahkan menyediakan
beberapa tingkat pembiayaan untuk klien

2.2 Fungsi dan Tujuan dari Inkubator Bisnis


Fungsi inkubator bisnis adalah untuk memberikan dukungan dan pembinaan langsung
kepada para pelaku usaha baru dengan tujuan mengembangkan usaha mereka agar menjadi
perusahaan yang menguntungkan. Pembinaan yang dilakukan oleh inkibator bisnis biasanya
meliputi :
1) Pembekalan pengetahuan seputar bisnis dan bantuan akses permodalan
2) Pengembangan kemitraan untuk perluasaan jaringan usaha
3) Peningkatan strategi pemasaran perusahaan rintisan
4) Pembinaan langsung dari para pakar dibidangnya
5) Memberikan informasi mengenai manajemen investasi dan etika bisnis

Tujuan inkubator adalah untuk memberikan peluang kepada para pengusaha kecil dan
menengah untuk mengembangakan tujuan bisnis.
1) Pemberian dukungan langsung berupa modal dan pengetahuan bisnis
2) Mendorong terciptanya berbagai wirausaha yang kreatif dan inovatif didalam negeri
3) Mengkomersikan hasil usaha kecil dan riset
4) Menurunkan angka kematian bisnis dan meningkatkan jumlah bisnis baru
5) Menyiapkan bisnis secara terpadu, sebelum bersaing di pasar bebas.
6) Mengembangkan usaha dan mempengaruhi serta menumbuhkan budaya wirausaha
7) Memperluas lapangan kerja, menyerap tenaga terdidik, menambah omzet usaha sehingga
akan meningkatkan perputaran uang serta mengembangkan ekonomi suatu wilayah
8) Menumbuhkan adanya inovasi baru

3
9) Menumbuhkan iklim yang interaktif antar sesama bisnis.

Secara sederhana, inkubator bisnis dapat dikatakan sebagai suatu tempat yang
menyediakan fasilitas bagi percepatan penumbuhan wirausaha melalui sarana dan prasarana
yang dimiliki sesuai dengan base competency-nya. Dengan memanfaatkan fasilitas dan
layanan yang disediakan oleh inkubator, para pengguna jasa (tenant) dapat memperbaiki sisisisi
lemah dari aspek-aspek wirausaha.

2.3 Jenis-jenis Inkubator Bisnis


Dari sisi istilah lembaga yang melakukan proses inkubasi ternyata ditemukan nama yang
berbeda, diantaranya: Inkubator Bisnis, Science Park, Technology Innovation Centre dan
lainnya. Namun pada prinsipnya aktivitas yang dilakukan memiliki proses yang serupa yaitu
proses inkubasi bisnis.Inkubator Bisnis dapat dibagi dalam beberapa tipe (campbell) yaitu :
a. Industrial Incubator
Inkubator yang didukung pemerintah dan lembaga non-profit. Tujuannya penciptaan
lapangan kerja biasanya untuk mengatasi tingkat penggangguran;
b. Univeristy-Related Incubator
Inkubator yang bertujuan untuk melakukan komersialisasi sains, teknologi dan HAKI dari
hasil penelitian.Inkubator perguruan tinggi menawarkan perusahaan pemula untuk
memperoleh layanan laboratorium, komputer, perpustakaan dan jasa kepakaran perguruan
tinggi. Inkubator ini didukunglangsung oleh perguruan tinggi dan bekerjasama dengan
pihakpihak lain yang memiliki perhatian;
c. For-Profit Property Development Incubators
Inkubator yang menyediakan perkantoran, tempat produksi, dan fasilitas jasa secara bersama-
sama. Beberapa fasilitas kantor yang mendukung citra perusahaan digunakan bersama dan
inkubator menarik biaya sewa dari pengunaan fasilitas tersebut;

d. For-Profit Investment Incubator


Menyerupai perusahaan modal ventura dan business angel, yang menempati kantor yang
sama dengan tenant (perusahaan) yang dibiayainya. Inkubator ini memiliki perhatian yang
lebih terhadap portofolio tenant.
e. Corporate Venture Incubator

4
Inkubator ini merupakan model inkubator yang paling sukses dan tercepat
perkembangannya. Perusahaan yang sudah mapan mendirikan inkubator untuk mengambil
alih perusahaan kecil dan memberikan suntikan dana dan keahlian bahkan pasar.

Setiap Inkubator Bisnis harus memiliki kemampuan dalam perencanaan strategis bagi
perusahaan pemula dan memiliki koneksi dengan sumber daya ekonomi dan komunitas bisnis
yang berhubungan dengan informasi dan konsultasi bisnis. Konsep Inkubator Bisnis yang
dikembangkan di perguruan tinggi merupakan wahana bagi komersialisasi riset dan penciptaan
lapangan kerja baru, yang pada akhirnya tercipta rantai susulan lapangan kerja (job creation),
yangdiharapkan terciptanya suatu proses usaha yang mempunyai nilai tambah, mampu
menciptakan lapangan kerja dan jalinan kerjasama yang erat antara universitas-industri-
masyarakatpemerintah. Rangkaian proses ini akan mampu mengubah penemuanpenemuan baru
menjadi inovasi, sehingga terjadi proses penciptaan nilai (value creation) yang akan
memberikan dampak positif pada munculnya komersialisasi teknologi yang mampu mendorong
penciptaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat (social wealth creation and social
wealth improvement).

2.4 Konsep Inkubator Bisnis


Konsep dasar dari pembentukan inkubator bisnis adalah berorientasi teknologi atau non
teknologi, lokasi di daerah perkotaan ataupun di pedesaan, mencari untung ataupun tidak, milik
masyarakat ataupun swasta, berdiri sendiri ataupun merupakan bagian dari suatu mata rantai
tertentu semua itu ditujukan untuk meningkatkan bakat/jiwa kewirausahaan. Inkubator Bisnis
harus memberikan dampak positif pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inkubator bisnis
merupakan suatu modal dinamis yang mampu mangikuti perkembangan dan beroperasi secara
efisien hingga mencapai kemandirian.

2.5 Rancangan Program Kerja Inkubator Bisnis


1) Pra-inkubasi
Sebelum menuju tahap inkubasi, pengusaha perintis akan melalui tahapan awal yang disebut
dengan pra-inkubasi. Tahap pra-inkubasi adalah tahapan awal yang merupakan proses perekrutan
dan seleksi calon tenant yang dilanjutkan dengan pendalaman mengenai teori dan simulasi usaha,

5
testimoni wirausaha, pelatihan teknologi produksi, hingga manajemen yang mencakup SDM,
keuangan, pemasaran, dan perencanaan bisnis ke depan.

2) Inkubasi
Inkubasi bisnis adalah tahap inkubasi yang pesertanya terdiri atas calon tenant pada tahap
pra-inkubasi yang telah melalui proses seleksi ulang sehingga sepenuhnya memenuhi syarat
untuk menjadi tenant inkubasi terpilih. Pada masa inkubasi bisnis, tenant akan mendapatkan
pendampingan teknologi produksi dan pengolahan, manajemen, akses pasar, dan fasilitas
pembiayaan. Inkubasi sendiri memiliki tiga tahapan, di antaranya:
• Tahap awal, yaitu proses produksi dan penetapan pendapatan penjualan. Tahap awal ini
dinilai krusial karena akan menjadi pondasi bisnis.
• Tahap pengembangan, yaitu tahapan produksi komersial dan pertumbuhan pendapatan
untuk mencapai keuntungan.
• Tahap lanjutan, yaitu tahap perluasan pasar yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan
keuntungan setelah tahap pengembangan.
3) Pasca-inkubasi
Pasca-inkubasi bisnis ialah tahap saat tenant sudah dianggap dapat berdiri secara mandiri dan
dapat berkembang. Meski begitu, inkubator bisnis masih memberikan bantuan solusi dan
bimbingan komunikasi bagi tenant.

2.6 Tahap Pembentukan Inkubator Bisnis


Untuk mendirikan inkubator bisnis diperlukan kajian potensi guna melihat kekuatan,
kelemahan, peluang, dan kesempatan (SWOT Analysis) yang dimiliki dengan tujuan:
a. Memperkirankan kemampuan bisnis, mencakup konteks sumber daya yang dimiliki dan
sumber daya yang harus disediakan, potensi pelaku bisnis, dan kepakaran bidang-bidang
yang diperlukan;
b. Mengetahui aktivitas ekonomi lokal yang mencakup aktivitas entrepreneurial dan potensial
pasar.

Untuk mempersiapkan pendirian sebuah inkubator bisnis secara umum melalui tahapan dan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini:
a. Membentuk Tim Kerja Pendirian Inkubator Bisnis

6
Tim ini dibentuk sebagai penanggung jawab untuk memproses segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam proses pendirian inkubator pada tahap awal;
b. Penetapan Tujuan Inkubator Bisnis
Menetapkan tujuan secara jelas dibutuhkan untuk memberikan arah bagi inkubator dalam
manjalakan aktivitasnya. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa Inkubator bisnis bisa
sebagai lembaga profit atau non-profit. Misalnya, sebagai sebuah lembaga profit tentunya
proses inkubasi selain untuk mengembangkan usaha tenant, juga bertujuan pada peningkatan
keuntungan lembaga dalam memampukan dan membiayai keberlanjutan aktivitas;
c. Penetapan Sumber-sumber Pendanaan
Sumber pendanaan menjadi faktor yang sangat menentukan untuk keberlangsungan proses
inkubasi yangakan dilakukan. Inkubator bisnis dapat didirikan dengan didukung lembaga
pendidikan, pemerintah, lembaga perbankan, dan lembaga-lembaga lainya yang
menyediakan pendanaan untuk pelaku usaha baru (StartUp Entreprise). Penyandang dana
harus memiliki tujuan yang sama dengan pendirian inkubator bisnis;
d. Penetapan jasa layanan yang dapat diberikan Inkubator bisnis berperan untuk memberikan
pengetahuan yang mendasar tentang pengelolaan usaha. Bentuk-bentuk layanan inkubator
bisnis ditetapkan berdasarkan kebutuhan yang diperlukan, seperti: perencanaan
pengembangan bisnis, perencanaan keuangan, perpajakan dan lain-lain. Jasa layanan tersebut
harus diperkenalkan kepada para tenant inkubator agar dapat pahami terutama bagi tenant-
tenant baru;
e. Penetapan Kriteria Waktu Kerjasama Inkubasi Bisnis
Periode inkubasi harus ditetapkan, agar tenant dapat mengetahui batas waktu proses inkubasi.
Dari pengalaman di negara-negara yang telah menjalankan program inkubator lama waktu
kerjasama adalah 2-3 tahun. Penetapan kriteria waktu juga bisa dilakukan dengan
mempertimbangkan, misalnya berdasarkan keuntungan usaha atau kematangan organisasi
bisnis;
f. Pembentukan Manajemen
Inkubator Bisnis Manajemen inkubator harus merupakan sekelompok pengelola yang mampu
melakukan evaluasi kelayakan dan mengembangkan suatu usaha menjadi lebih efektif dan
efisien baik dari sisi teknologi, pemasaran dan manajemen pengelolaan. Selain itu, dapat
memahami perilaku entrepreneur serta dapat bekerja bersama entrepreneur;

7
g. Publikasi Inkubator
Publikasi dilakukan untuk mengundang pelaku usaha dan calon pelaku usaha yang sesuai
dengan target inkubator bisnis, membangun kerjasama antar lembaga terkait;
h. Seleksi Tenant
Inkubator bisnis menjadi tempat bagi para pelaku usaha baru menjalankan bisnisnya untuk
mengurangi risiko bisnis. Oleh karena itu, inkubator bisnis harus melakukan seleksi yang
ketat terhadap para calon tenant.Tenant yang dapat diterima adalah tenant dengan prospek
bisnis yang baik dan dapat diukur dari perencaan bisnisnya (business plan). Realitas yang
terjadi banyak calon tenant yang tidak memahami perencanaan bisnis sehingga inkubator
bisnis harus memberikan pengetahuan pembuatan perencanaan bisnis;
i. Jejaring kerjasama Inkubator bisnis harus memberikan pelayanan pada tingkat lokal sebagai
awal pembentukan kerjasama untuk membangun hubungan dan tukar menukar informasi
danpengetahuan. Jejaring kerjasama mencakup berbagai lembaga yang dapat memberikan
dukungan terhadap pengembangan pelaku usaha baru meliputi perguruan tinggi, pemerintah ,
lembaga keuangan, KADIN, dan lain-lain;
j. Jejaring Inkubator Bisnis Inkubator bisnis di Indonesia telah banyak berdiri tetapi jejaring
antar inkubator bisnis di Indonesia belum terlaksana. Jejaring antar Inkubator bisnis ini
penting sebagai wadah/sarana tukar menukar pengetahuan dan pengalaman untuk
meningkatkan kinerja inkubator bisnis menjadi lebih baik;
Evaluasi dan melakukan pendefinisian ulang inkubator bisnis Perlu dilakukan untuk mengkaji,
apakah arah kerja inkubator bisnis telah mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang digariskan

2.7 Penerapan Inkubator Bisnis


Inkubator bisnis di Indonesia terus berkembang dalam satu dekade terakhir. Berbagai
macam konsep dan program ditawarkan bagi setiap calon wirausahawan yang memiliki ide
bisnis potensial. Berikut beberapa contoh penerapan inkubator bisnis di Indonesia.
1. Inkubator Indigo
Indigo incubator adalah program inkubasi yang dimiliki Telkom. Para peserta yang ingin
menjadi tenant akan melewati beberapa tahap seleksi seperti tes tertulis dan wawancara. Setelah
itu mereka akan menjalani tahap inkubasi dan pendampingan selama enam bulan bersama
Telkom.

8
2. Inkubator Ciputra GEPI
Inkubator yang terafiliasi dengan Konglomerasi Ciputra ini akan memilih para pemelik usaha
terbaik dan membina mereka selam enam bulan. Setiap peserta yang terpilih akan mendapatkan
berbagai dukungan dan membantu starup untuk mendapatkan dana awal.

3. Mandiri Inkubator Bisnis


Inkubator ini dibentuk oleh Bank Mandiri untuk mendukung ekosistem kewirausahaan di
Indonesia. Program ini berlangsung secara intensif selama enam bulan bagi para pengusaha
pemula, terutama untuk penguatan dasar-dasar manajemen bisnis.

4. Inkubator Teknologi LIPI


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga berkontribusi dalam pengembangan kewirausahaan
yang berbasis teknologi atau wirausaha inovatif. Fasilitass yang tersedia dalam program
inkubator ini antara lain sewa kantor yang murah, fasilitas bengkel, ruang pertemuan, fasilitas
promosi, serta fasilitas pemndampingan rutin

2.8 Persyaratan Untuk Mendirikan Inkubator Bisnis


1. SPACE → ruang perkantoran,
2. SHARED office facilities → penyediaan sarana perkantoran yang bisa dipakai bersama.
Misalnya sarana fax, telepon, fotocopy, ruang rapat, komputer dan sekretaris,
3. SERVICE → bimbingan dan konsultasi manajemen: marketing, finance, production,
technology dan sebagainya,
4. SUPPORT → bantuan dukungan penelitian dan pengembangan usaha dan akses penggunaan
teknologi,
5. SKILL DEVELOPMENT → pelatihan, penyusunan rencana usaha, pelatihan manajemen
dan sebagainya,
6. SEED CAPITAL → penyediaan dana awal usaha serta upaya memperoleh akses permodalan
kepada lembagalembaga keuangan dan
7. SINERGY → penciptaan jaringan usaha baik antar usaha baik usaha lokal maupun
internasional.

9
2.9 Indikator Keberhasilan
Inkubator Bisnis Menurut Supangkat (2011:19) Inkubator bisnis dengan berbagai tipe
memerlukan pengukuran indikator keberhasilan, agar dapat diketahui sejauhmana keberhasilan
yang telah dicapai dalam menjalankan proses inkubasi. Pengelolaan inkubator perlu memiliki
kemampuan untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas yang telah dilakukan.
Indikatorindikator keberhasilan yang dapat dinyatakan sebagai tolak ukur keberhasilan inkubator
diantaranya adalah: (1) pertambahan bisnis baru, (2) penciptaan lapangan kerja, (2) perputaran
ekonomi, (3) tingkat kegagalan pengembangan bisnis baru, dan (4) kemampuan memperoleh
dana investasi.
Meskipun demikian Supangkat (2011) tidak menetapakan ukuran keberhasilan secara
spesifik pada pertambahan lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi. Dalam hal ini, tim
Inkubator bisnis perlu menetapkan parameter keberhasilan yang menitikberatkan pada
tenant/calon tenant inkubator, antara lain parameter keberhasilan yang dinilai dari tingkat
partisipasi terhadap program yang sedang dilakukan. Diperlukan penentuan target-target yang
terukur, misalnya sasaran 100 peserta coaching per-tahun dengan paramater keberhasilan 60%
kuota terisi pada satu termin program berjalan, sepuluh tenant/badan usaha dapat menjalankan
bisnis setiap tahunnya dengan paramater keberhasilan 60% (sekitar lima atau enam badan usaha
mampu beroperasi dengan baik)

10
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Inkubator bisnis teknologi tellah menjadi salah satu wahana dalam menciptakan dan
mengembangkan perusahaan-perusahaan dan pengusaha-pengusaha baru berbasis inovasi teknologi.
Inkubator bisnis teknologi memberikan pelayanan bukan hanya jasa property tetapi juga dan lebih
penting lagi layanan pengembangan bisnis dalam arti yang luas. Layanan ini dapat disediakan sendiri
oleh pengelola inkubator atau oleh para ahli dari berbagai sumber melalui jaringan yang
dimilikinya.Konsep dasar dari pembentukan inkubator bisnis adalah berorientasi teknologi atau
non teknologi, lokasi di daerah perkotaan ataupun di pedesaan, mencari untung ataupun tidak,
milik masyarakat ataupun swasta, berdiri sendiri ataupun merupakan bagian dari suatu mata
rantai tertentu semua itu ditujukan untuk meningkatkan bakat/jiwa kewirausahaan. Inkubator
Bisnis harus memberikan dampak positif pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inkubator
bisnis merupakan suatu modal dinamis yang mampu mangikuti perkembangan dan beroperasi
secara efisien hingga mencapai kemandirian.

3.2 Saran
Kunci keberhasilan inkubator adalah jumlah perusahaan baru berbasis inovasi teknologi (tenan)
yang lulus dan tumbuh berkembang. Sementara itu, keberhasilan suatu perusahaan baru akan
sangat tergantung pada karakter dan kapasitas dari pendirinya dan juga kualitas dari para manajer
yang mengelola usaha tersebut. Oleh karena itu, pengelola inkubator bisnis perlu meneraplan
proses seleksi yang ketat agar memperoleh kandidat dengan tinggkat keberhasilan yang tinggi.
Di lain pihak, inkubator bisnis teknologi pada saat yang sama mempunyai peran sangat penting
dalam mengembangkan manajer-manajer perusahaan yang berkualitas melalui proses
pendampingan selama di inkubator.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nam, Y.H. (2000), The roles of incubator organizations in hi-tech venture creation in Korea, ASIA
PACIFIC JOURNAL OF MANAGEMENT, VOL. 17, hal. 277-296

Peters, L., Rice, M., dan Sundararajan, M. (2004), The Role of Incubators in the Entrepreneurial
Process, Journal of Technology Transfer, 29, hal. 83–91

https://www.edudetik.com/2020/05/makalah-peranan-inkubator-bisnis.html#

https://inkubatorbisnis.wordpress.com/lingkup-kerja-inkubator/

https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/performa/article/viewFile/3044/1905

https://glints.com/id/lowongan/inkubator-bisnis/

https://lifepal.co.id/media/inkubator-bisnis/

https://www.zonaduit.com/2020/08/inkubator-bisnis.html

http://lsetyobudi.lecture.ub.ac.id/files/2014/01/INKUBATOR-BISNIS____FIXXXXX.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai