Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN BULANAN

(MEI)

NAMA : dr. TRISMAN


NRPT : 445.1.371

DOKTER PTT PROVINSI WILAYAH KERJA KECAMATAN PULAU LAUT


TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat lindungan dan

rahmatNya saya dapat menyelesaikan tugas dan laporan bulan april program dokter Non PNS

Provinsi Kepulauan Riau yang bertempat di Puskesmas Pulau Laut , Kepulauan Riau.

Adapun penyusunan laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi secara berkesinambungan

perkembangan kondisi kesehatan masyarakat dan juga sebagai bentuk penanggungjawaban

sebagai dokter non PNS Provinsi Kepulauan Riau.

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Kepala Dinas kesehatan

Provinsi Kepulauan Riau dan seluruh jajarannya, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Natuna, dan

Kepala Puskesmas Pulau Lau atas berjalannya Program dokter non PNS Provinsi Kepulauan

Riau dengan baik dan saya diterima dengan baik di tempat penugasan.

Tak lupa saya memohon maaf sebesar-besarnya karena dalam pembuatan laporan ini

masih banyak kekurangan. Semoga masukan dan saran-saran dari seluruh pihak terkait dapat

membantu penyempurnaan laporan ini.

Pulau Laut, 9 MEI 2020

dr. TRISMAN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN…………………………………………………………1

II. PROFILWILAYAH……………………………..………………………..2

III. MASALAH KESEHATAN …………..…………………………………..7

IV. LAPORAN KEGIATAN………………………………………...……….17

V. KESIMPULAN…………………………………………………………...24
BAB I

PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar yang bersentuhan langsung

dengan masyarakat diseluruh pelosok tanah air Indonesia. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang

memadai untuk kelangsungan kinerja suatu puskesmas. Salah satunya adalah dokter umum.

Demi menjalankan fungsinya Puskesmas harus menerapkan fungsi manajemen dengan

sebaiknya guna mengakomodir segala sumber-sumber yang ada dan kompleks di dalam

puskesmas dan jejaringnya agar bersatu-padu dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan

yang diharapkan oleh masyarakat.

Salah satu upaya Pemerintah melalui Kemnterian Kesehatan RI dalam peningkatan derajat

kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.

Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan didukung dengan ketersediaan tenaga kesehatan dalan

arti pendayagunaan maupun penyebarannya yang harus merata ke seluruh wilayah sampai ke

daerah terpencil sehingga memudahkan masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan

berkualitas.

Laporan tugas ini disusun sebagai bahan atau gambaran lengkap mengenai UPT Puskesmas

Pulau Laut tentang pelayanan dan fasilitas yang ada di UPT Puskesmas Pulau Laut.
BAB II

PROFIL WILAYAH

Keadaaan Geografis

Pulau Laut adalah Pulau Kecil yang termasuk Dalam gugusan pulau
Natuna dimana terletak dilaut Natuna yang berbatasan dengan Negara
tetangga yaitu Negara Malaysia. UPT Puskesmas Pulau Laut terletak
diwilayah Kecamatan Pulau Laut di Desa Air Payang. Wilayah kerja
Puskesmas Pulau Laut adalah Kecamatan Pulau Laut yang saat ini sudah
mengalami pemekaran menjadi 3 desa yaitu Desa Air Payang, Desa Kadur
serta Tanjung. ketiga desa tersebut sampai saat ini masih dalam wilayah kerja
Puskesmas Pulau Laut. Tiga Desa dapat dijangkau dengan menggunakan
kendaraan roda dua. Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Midai berjumlah
4960 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 1663 KK. Secara geografi Kecamatan
Pulau Laut terletak di antara 040 30’ 30” sampai 040 84’02LU dan 1070 43’ 06”
sampai 108 001’ 46”BT. Luas wilayah pulau Laut 37,59 Km 2 dengan letak
diatas permukaan laut 3-500 m.

NO Nama Pulau Luas Wilayah

1. Pulau Laut Desa air payang ± 50 km2


2. Pulau Semiun ± 30 km2
3. Pulau Sunyut ± 1000 m2
4. Pulau Sekapul ± 500 m2
5. Pulau Sebatur ± 1000 m2
Gambar

Peta Pulau Laut

Visi Dan Misi

VISI Puskesmas Pulau Laut adalah :


Mewujudkan Masyarakat Sehat, Mandiri dan Berkualitas
MISI Puskesmas Pulau Laut adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,adil dan proaktif
2. Mendorong kemandirian prilaku hidup sehat da keluarga dan masyrakat
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan
TATA NILAI
S : SENYUM
E : EMPATI
M : MELAYANI
I : INOVATIF
U : UNGGUL
N : NAYAMAN

1.3. Tempat-Tempat Umum

Yang dimaksud dengan tempat-tempat umum disini yaitu tempat atau sarana yang

diselenggarakan pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi

masyarakat yang meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan penginapan. Pada tahun

2019, di wilayah kerja Puskesmas pulau laut terdapat 12 tempat-tempat umum dengan yang

memenuhi syarat kesehatan berjumlah 5 tempat-tempat umum.

1.4. Tempat-Tempat Pengelolaan Makanan

Yang dimaksud dengan tempat-tempat pengelolaan makanan disini yaitu usaha

pengelolaan makanan meliputi jasa boga, rumah makan/restoran, depot air minum, makan

jajanan. Pada tahun 2019, di kecamatan Pulau Laut terdapat 4 tempat-tempat pengelolaan

makanan.
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

3.1. Mortalitas (Kematian)

3.1.1. Mortalitas Neonatal

Mortalitas neonatal yaitu mortalitas yang terjadi pada bayi usia 0 sampai dengan 28 hari.

Pada tahun 2017, jumlah kasus mortalitas neonatal di kecamatan Pulau Laut yaitu 1 kasus dari 27

kelahiran hidup. Satu kasus mortalitas neonatal terjadi pada neonatus berjenis kelamin laki-laki

dengan angka mortalitas neonatal (dilaporkan) yaitu Kasus mortalitas neonatal tersebut terjadi di

desa Tjg. Pala

3.1.2. Mortalitas Bayi

Mortalitas bayi yaitu mortalitas yang terjadi pada bayi yang berusia 0-11 bulan termasuk

mortalitas neonatal. Jumlah kasus mortalitas bayi di kecamatan Pulau Laut tahun 2017 sama

dengan jumlah kasus mortalitas neonatal atau kasus mortalitas bayi hanya terjadi pada bayi yang

berusia 0-28 hari. Jumlah kasus dan angka mortalitas bayi (dilaporkan) di kecamatan Pulau Laut

tahun 2017-2019

3.1.3. Mortalitas Balita

Mortalitas balita yaitu mortalitas yang terjadi pada anak yang berusia 0-59 bulan atau

mortalitas yang terjadi pada anak sebelum mencapai usia 5 tahun. Seperti halnya mortalitas pada

bayi, jumlah kasus mortalitas pada balita di kecamatan Pulau Laut tahun 2019 sama dengan

jumlah kasus mortalitas neonatal atau tidak ada kasus mortalitas balita selain kasus mortalitas

neonatal. Jumlah kasus dan angka mortalitas balita tidak terjadi.


3.1.4. Mortalitas Ibu

Mortalitas ibu yaitu mortalitas yang terjadi pada perempuan pada saat hamil atau mortalitas

dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan,

yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau penanganannya, tetapi bukan karena

sebab-sebab lain seperti kecelakaan dan terjatuh. Jumlah kasus dan angka mortalitas ibu tahun

2017, tahun 2018 dan tahun 2019 di kecamatan Pulaul Laut tidak terdapat kasus mortalitas ibu.

Gambar 3.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2017, tahun 2018 dan tahun 2019 di

kecamatan Midai tidak ada terdapat kasus mortalitas ibu.

3.1. Morbiditas (Kesakitan)

3.2.1. Tuberkolosis Paru (TB Paru)

TB Paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman

Mycobacterium tuberculosis sebagian besar kuman tuberculosis menyerang paru tetapi juga

dapat menyerang organ tubuh lainnya.

Tahun 2016 terdapat 3 orang suspek TB Paru yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan

dengan 3 orang laki-laki BTA(+) dan 2 orang perempuan BTA(+). Jumlah temuan kasus baru

2020 terdapat 3 orang dengan 2 lakii-laki 1 perempuan semua dalam control pengobatan. Total

keseluruhan 2020-febuari 7 orang postif TB

3.2.2. Pneumonia Pada Balita

Pneumonia merupakan penyakit radang paru-paru. Pada tahun 2019, tidak terdapat kasus

dikecamatan Pulau laut


3.2.3. HIV/AIDS

Tahun 2019 tidak terdapat kasus AIDS di kecamatan Pulau laut

3.2.4. Shyphilis

Tahun 2019 tidak terdapat kasus Shypilis di kecamatan Pulau laut

3.2.5. Diare

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu

hari (24 jam). Tahun 2019 -2020 terjadi 23 kasus diare di wilayah kerja puskesmas pulau laut

3.2.6. Kusta

Kusta merupakan penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium leprae dan mengalami

proses perkembangbiakan dalam waktu sekitar 2-3 minggu dalam tubuh manusia. Bakteri ini

mampu bertahan 9 hari di luar tubuh manusia dan mampu bertahan dalam masa inkubasi sekitar

2-5 tahun dalam tubuh manusia. Kusta merupakan penyakit kulit menular. Penyakit kusta

dimulai dengan bintil-bintil kecil yang kemudian bernanah. Bintil bernanah itu tumbuh terus

tanpa bisa kering dan lama-lama penderita akan penuh dengan bintil-binti yang agak besar.

Tahun 2019-2020, di kecamatan Pulau Laut tidak ditemukan kasus kusta

3.2.7. Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Beberapa jenis nyamuk

menularkan (atau menyebarkan ) virus dengue.penyakit ini ditemukan didaerah tropis dan sub-

tropis, terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah.

Tahun 2018 ditemukan suspek DBD 2 orang dan Tahun 2019-2020, di temukan kasus

suspek DBD 1 orang dikecamatan pulau laut


3.2.8. Malaria

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria (protozoa genus

plasmodium) bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk

malaria (anopheles). Malaria tidak hanya menyerang manusia tetapi juga menyerang burung,

kera dan primata lainnya, hewan melata, dan hewan pengerat. Parasit malaria yang menyebabkan

malaria pada manusia yaitu plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium ovale, dan

plasmodium malariae.

Malaria mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam

berkepanjangan. Tahun 2019-2020, di kecamatan Pulau laut tidak ditemukan adanya kasus

malaria.

3.2.9. Filariasis

Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh filariasis. Tahun 2019-2020, tidak

ditemukan adanya kasus filariasis di kecamatan Pulaul Luat

3.2.10. Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

3.2.10.1. Polio

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit infeksi paralisis yang disebabkan oleh virus. Agen

pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ketubuh melalui

mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir kesistem

saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan.

Tahun 2019-2020 di kecamatan Pulau Laut tidak ditemukan adanya kasus polio.

3.2.10.2. Difteri

Difteri adalah infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Cornybacterium diptheriae

toksigenik dapat menyerang saluran nafas, kulit, mata, dan organ lain. Penyakit ini ditandai
dengan demam, malaise, batuk, nyeri menelan dan pada pemeriksaan terdapat pseudomembran.

Penakit ini ditularkan melalui kontak atau droplet, dan diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan

gejala klinis dan kultur atau PCR.

Tahun 2019 -2020 di kecamatan Pulau Laut tidak ditemukan adanya kasus difteri.

3.2.10.3. Pertusis

Pertusis merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh Bordetella Pertussis

atau Hemophilus Pertussis, adenovirus tipe 1,2,3 dan 5 dapat ditemukan dalam traktus

respiratorius, traktus gastrointestinalis, dan traktus genitourinarius penderita pertusis bersama-

sama Bordetella pertussis atau tanpa Bordetella pertussis.

Seperti halnya tahun 2018, tahun 2019-2020 di kecamatan Pulau Laut tidak ditemukan

adanya kasus pertusis.

3.2.10.4. Tetanus (Non Neonatorum)

Tetanus Adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan

oleh Clostridium Tetani ditandai dengan kekakuan otot dan spasme yang periodik dan berat.

Seperti halnya tahun 2018, tahun 2019-2020 di kecamatan Pulau laut tidak ditemukan adanya

kasus tetanus.

3.2.10.5. Tetanus Neonatorum

Tetanus Neonatorum adalah penyakit infeksi yang terjadi melalui luka irisan pada

umbilicus pada waktu persalinan akibat masuknya spora Clostridium tetani yang berasal dari

alat-alat persalinan yang kurang bersih dengan masa inkubasi kuman 3-10 hari.

Seperti halnya tahun 2018, tahun 2019-2020 di kecamatan Pulau laut tidak ditemukan

adanya kasus tetanus Neonatorum.


3.2.10.6. Campak

Campak merupakan penyakit infeksi virus akut yang sangat menular. Campak disebabkan

oleh paramyxovirus dan ditularkan terutama melalui udara (airbone). Attack Rate penularannya

lebih dari 90% dari individu yang terinfeksi sejak 4 hari sebelum sampai 4 jam setelah

munculnya ruam. Masa inkubasi penyakit ini terjadi pada 7-18 hari.

Seperti halnya tahun 2018, tahun 2019-2020 di kecamatan Pulau Laut tidak ditemukan

adanya kasus campak.

3.2.10.7. Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B

(VHB). Penyakit ini bisa menjadi akut atau kronis dan dapat pula menyebabkan radang hati,

gagal hati, serosis hati, kanker hati, dan kematian.

Seperti halnya tahun 2018, tahun 2019-2020 di kecamatan Pulau laut tidak ditemukan

adanya kasus hepatitis B.

3.3. Status Gizi Masyarakat

3.3.1. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

BBLR merupakan suatu situasi dimana bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500

gram. BBLR terdiri atas BBLR kurang bulan (prematur) dan BBLR cukup/lebih bulan. Kasus

BBLR tahun 2019 dijumpai 1 kasus di kecamatan Pulau Laut..

3.3.2. Status Gizi Balita

Status gizi merupakan keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi yang

diperlukan tubuh untuk tumbuh kembang terutama untuk anak balita, aktifitas, pemeliharaan

kesehatan dan penyembuhan bagi mereka yang menderita sakit dan proses biologis lainnya

didalam tubuh. Tahun 2019-2020 di kecamatan Pulau Laut tidak ditemukan balita dengan status
gizi sangat kurang dan 9 balita dengan status gizi kurang dan 4 kasus di temukannya balita

dengan status gizi lebih.


BAB IV

LAPORAN KEGIATAN

A. Poliklinik Umum

10 Penyakit Terbanyak

No Nama penyakit Jumlah Pasien

1. ISPA 40

2. FEBRIS 12

3. DISPEPSIA 10

4. HIPERTENSI 42

5. DERMATITIS 9

6. DIABETES MELITUS 16

7. VERTIGO 6

8. OSTEOARTRITIS 16

9. CEPALGIA 4

10. ASMA 5

B. RAPAT

NO Tanggal Acara Lokasi

1. 12-05-2020 Rapat UKP Puskesmas


Pulau Laut

2. 28-05-2020 Rapat lokmin Puskesmas


Pulau Laut
C. KEGIATA

No Kegiatan Lokasi

1. GERMAS Puskasmas pulau laut

2. POSYANDU LANSIA Desa kadur

D. KUNJUNGAN RUMAH PASIEN


Pelayanan pasien dilakukan dirumah bagi pasien yang tidak bisa atau mengalami
kesulitan untuk dibawa puskesmas.

No Nama Jenis Kelamin Umur Alamat

1. Ny. Fg Perempuan 77 Tahun Air payang

2. Ny. Hg Perempuan 67 Tahun Air payang

3. Tn. Df Laki-laki 67 Tahun Air payang

4. Tn. Sd Laki-laki 58 Tahun Air bunga

5. Tn. Bv Laki-laki 69 Tahun Air bunga

6. Tn. Nb Laki-laki 73 Tahun Air bunga

7. Tn. As Laki-laki 81 tahun Parit

8. Ny. Sa Perempuan 76 Tahun Parit

9. Tn. Fv Laki-laki 72 Tahun Parit

10. Tn. Zc Laki-laki 60 tahun Kadur

11. Tn. Vb Laki-laki 67 Tahun Kadur

12. Tn. Bn Laki-laki 78 Tahun Kadur

13. Tn. Gb Laki-laki 62 tahun Tjg. Pala


14. Tn. Yu Laki-laki 69 Tjg. Pala

15. Tn. Tg Laki-laki 67 Tjg. pala

16. Ny. Hn Perempuan 68 Air payang

17. Tn. Fv Laki-laki 59 Air paying

18. Tn. Zv Laki-laki 72 Air payang

19. Ny. Bn Perempuan 67 Air payang

20. Ny. Hn Perempuan 59 tjg. Pala

21. Tn. Nm Laki-laki 81 Tjg. pala

22. Ny. Qw Perempuan 83 Tjg. pala

23. Ny. As Perempuan 74 Kadur

24. Ny. Sf Perenpuan 58 Kadur

25. Ny. Ef Perenpuan 80 Kadur

26. Tn. Ol Laki-laki 59 Air bunga

27. Tn. Pl Laki-laki 74 Air bunga

28. Tn. Qs Laki-laki 67 Akir payang

29. Ny. Zc Perenpuan 87 Air payang

30. Tn. Zb Laki-laki 78 Tjg. Pala

31. Tn. Er Laki-laki 67 Tjg. pala

32. Ny. Hn Perenpuan 75 Tjg. pala

33. Tn. Nm Laki-laki 83 Parit

34. Ny. Qe Perenpuan 59 Parit

35. Tn. Mj Laki-laki 67 Kadur

36. Ny. Bm Perenpuan 56 Kadur


DOKUMENTASI
BAB V

KESIMPULAN

Derajat kesehatan masyarakat yang baik akan tercapai jika tercipta kerjasama yang baik

antara tenaga kesehatan, masyarakat, dan Lintas sektoral. kurangnya obat-obatan untuk kegawat

daruratan juga untuk pasien rawat jalan yang sering kali kurang persediannya. Fasilitas Rujukan

yang jauh, faktor kondisi cuaca,ekonomi, sering menjadikan hambatan dalam merujuk pasien

yang memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.

LAMPIRAN

1. Lampiran Laporan MEI


2. Lampiran Absen MEI
3. SPMT MEI
4. Peta

Anda mungkin juga menyukai