ELIMINASI FEKAL
Disusun Oleh :
Oktaviandi Nurjaman
20.133
Tingkat II-C
KONSEP TEORI
A. Pengertian
1. Eliminasi Fekal
Eliminasi fakal/eliminasi bowel/BAB/defekasi merupakan proses
fisiologis yang sangat penting bagi tubuh untuk mengeluarkan sampah
tubuh (faeses/stool). Jika seseorang mengalami gangguan eliminasi ini akan
menyebabkan masalah gastrointestinal dan masalah system tubuh lainnya
karena fungsi eliminasi bowel berkaitan dengan beberapa factor seperti
pola eliminasi dan kebiasaan BAB seseorang. (everest,2017)
b. Fecal Impaction
Fecal Impaction atau impaksi feses akibat dari kontipasi yang tidak
diatasi. Impaksi adalah kumpulan feses yang mengeras, mengendap di
dalam rektum, hal ini tidak dapat dikeluarkan. Feses yang keras di
kolon dan lipatan sigmoid yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi
material feses yang berkepanjangan.
Klien menderita kelemahan, tidak sadar hal ini paling berisiko
mengalami impaksi karena tidak sadar akan kebutuhan defekasi.
Biasanya juga disebabkan oleh konstipasi, intake cairan kurang, kurang
aktivitas, diet rendah serat dan kelemahan tonus otot.
Tanda yang bisa saudara identifikasi adalah: tidak BAB beberapa
hari,walaupun ada keinginan untuk defekasi, anoreksia, kembung/kram
nyeri rectum.
Perawat yang mencurigai klien dengan impaksi, maka perlu
melakukan pemeriksaan secara manual dengan memasukan ke dalam
rektum dan mempalpasi masa yang terimpaksih
E. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian pada kebutuhan eliminasi urine meliputi :
a. Riwayat keperawatan
1. Pola defekasi : frekuensi, pernah berubah
2. Perilaku defekasi : penggunaan laksatif, cara mempertahankan
pola
3. Deskripsi feses : warna, bau, dan tekstur
4. Diet : makanan mempengaruhi defekasi, makanan yang biasa
dimakan, makanan yang dihindari, dan pola makan yang teratur
atau tidak.
5. Cairan : jumlah dan jenis minuman/hari
6. Aktivitas : kegiatan sehari-hari
7. Kegiatan yang spesifik’
8. Stress : stress berkepanjangan atau pendek, koping untuk
menghadapi atau bagaimana menerima
9. Pembedahan/penyakit menetap
b. Pengakjian fisik
Perawat melakukan pengkajian fisik sistem dan fungsi tubuh yang
kemungkinan dipengaruhi oleh adanya masalah eliminasi. Ada
beberapa pemeriksaan fisik pada seorang klien yaitu :
1. Mulut : inspeksi gigi, lidah, dan gusi klien.
2. Abdomen : perawat menginspeksi keempat kuadran abdomen
untuk melihat warna, bentuk, kesimetrisan, dan warna kulit
3. Rektum : perawat menginspeksi daerah sekitar anus untuk
melihat adanya lesi, perubahan warna, inflamasi dan hemoroid.
c. Karakteristik feses
1. Warna yang normal : kuning (bayi), cokelat (dewasa)
2. Bau yang normal : menyengat yang dipengaruhi oleh tipe
makanan
3. Konsistensi yag normal : lunak, berbentuk
4. Frekuensi yang normal : bervariasi : bayi `4-6 kali sehari (jika
mengonsumsi ASI) atau 1-`3 kali sehari (jika mengonsumsi
susu botol) : orang dewasa setiap hari atau 2-3 kali seminggu
5. Jumlah yang normal : 150 gr per hari (orang dewasa)
6. Bentuk yang normal : menyerupai diameter rektum
7. Unsur-unsur yang normal : makanan tidak dicerna, bakteri
mati, lemak, pigmen empedu, sel-sel yang melapisi mukosa
usus,air.
d. Pemeriksaan laboratorium
1. Analisis kandungan feses : untuk mengetahui kondisi patologis
seperti : tumor, perdarahan dan infeksi.
2. Tes Guaiak : pemeriksaan darah samar di feses yang
menghitung jumlah darah mikroskopik di dalam feses
e. Diagnosa keperawatan
Gagguan Eliminasi Fekal
1. Konstipasi
Definisi : penurunan pada frekuensi normal defekasi yang
disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap feses
dan atau pengeluaran feses yang keras, kering, dan banyak.
Penyebab :
1. Penurunan motilitas gastrointestinal
2. Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi
3. Ketidakcukupan diet
4. Ketidakcukupan asupan serat
5. Ketidakcukupan asupan cairan
6. Aganglionik (mis.penyakit Hircsprung)
7. Kelemahan otot abdomen
Psikologis
1. Konfusi
2. Depresi
3. Gangguan emosional
Situasional
1. Perubahan kebiasaan makan (mis.jenis makanan,
jadwal makan)
2. Ketidakadekuatan toileting
3. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
4. Penyalahgunaan laksatif
5. Efek agen farmakologis
6. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
7. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
8. Perubahan lingkungan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Penyebab
Fisiologis
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorpsi
Psikologis
1. Kecemasan
2. Tingkat stres tinggi
Situasional
1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar toksin
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (Agen tiroid, analgesik, pelunak
feses, ferosulfat, antasida, cimetidine dan antibiotik)
6. Perubahan air dan makanan
7. Bakteri pada air
Gejala dan Tanda Mayor
Objektif
1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
2. Feses lembek atau cair
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Urgency
2. Nyeri/kram abdomen
Objektif
1. Frekuensi peristaltik meningkat
2. Bising usus hiperaktif
Subjektif
1. Tidak mampu mengontrol pengeluaran feses
2. Tidak mampu menunda defekasi
Objektif
1. Feses keluar sedikit-sedikit dan sering
Objektif
1. Bau feses
2. Kulit perianal kemerahan
Kolaborasi
8. Melakukan
kolaborasi
dengan tenaga
medis
mengenai
pemberian
obat
supositoria
anal, jika perlu
2. Gangguan Setelah Observasi 1. Untuk
eliminasi diberikan asuhan mengetahui
fekal : Diare keperawatan 1. Identifikasi adanya
berhubungan selama 1x24 jam penyebab 2. Untuk
dengan iritasi diharapkan feses diare mengetahui
gastrointestin pasien berbentuk berat badan
al dan lembek Terapeutik pasien dan
dengan kriteria untuk
hasil : SLKI : 2. Timbang melakukan
berat badan tindakan
Kriteria hasil pasien selanjutnya
1. Urgency 3. Intruksikan 3. Membantu
menurun pasien/keluarg membedakan
2. Konsistensi a untuk penyakit
feses mencatat individu dan
membaik warna,jumlah, mengkaji
3. Frekuensi frekuensi dan beratnya tiap
defekasi konsistensi defekasi
membaik dari feses 4. Membantu
4. Peristaltik 4. berikan asupan menghentikan
usus cairan oral diare berlanjut
membaik (mis.larutan 5. Mempertahank
garamgula) an status hidrasi
5. Evaluasi pasien
intake 6. Ajarkan teknik
makanan yang menurunkan
masuk stres
6. Ajarkan teknik 7. Agar tidak
menurunkan menimbulkan
stres masalah/mengh
Edukasi indari diare
berlanjut
7. Anjurkan 8. memperbaiki
pasien untuk ketidakefektifa
menghindari n pola defekasi
makanan mengontrol
pembentuk gas efektivitas
seperti susu, terjadinya
kopi, makanan defekasi
pedas, dan
makanan yang
mengiritasi
saluran cerna
Kolaborasi
8. Kolaborasi
pemberian
obat antidiare
3. Gangguan Setelah SIKI : 1. Untuk menilai
eliminasi diberikan asuhan fungsi usus
Observasi
fekal : keperawatan 2. Dukungan
Inkontinensia selama ..x24 jam 1. Monitor lingkungan
Fekal diharapkan pola peristaltik usus yang baik
berhubungan eliminasi fekal secara teratur mempengaruhi
dengan pasien normal kemudahan
penurunan dengan kriteria Terapeutik defekasi untuk
tonus otot hasil : SLKI : keluar
2. Berikan 3. Agar feses
1.Pengontrolan privasi, tidak mengeras
pengeluaran kenyamanan 4. Agar
feses dan posisi memudahkan
meningkat yang feses keluar
2. Defekasi meningkatkan 5. Untuk
membaik proses mengetahui
3.Frekuensi defekasi kelainan pada
buang air
besar 3. Anjurkan rectum
membaik waktu yang 6. Agar
4.Kondisi kulit konsisten mempermudah
perianal untuk buang eliminasi fekal
membaik air besar 7. Dengan
4. Gunakan memperban
enema rendah, yak
jika perlu mengkonsu
5. Anjurkan msi
dilatasi rektal makanan
digital, jika bergizi ma
perlu dapat
6. Ubah program mengurangi
latihan inkontinens
eliminasi ia fekal
fekal, jika atau
perlu konstipasi
8.
Edukasi
7. Anjurkan
mengkonsums
i makanan
tertentu, sesuai
program atau
hasil
konsultasi
Kolaborasi
8. Kolaborasi
dengan tenaga
medis lain
penggunaan
supositoria
g. Implementasi
No. HARI/ IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX TANGGAL
&
WAKTU
D.0001 Hari/tanggal/ Pemberian obat supposutoria S(subjective
Bulan/tahun Tahap Prainteraksi ):yaitu
(jam) A. Persiapan pernyataan
1. Persiapan Alat : atau
a. APD (Handscoon, keluhan dari
masker) pasien.
b. Perlak dan pengalas
O(objective
c. Bengkok 1 buah
): data yang
d. Tisu
diobservasi
e. Obat sesuai program
oleh
terapi (obat
perawat
suposutoria)
atau
2. Persiapan pasien
keluaga.
a. Pastikan identitas klien
b. Kaji kondisi klien A (analisis):
c. Beritahu dan jelaskan yaitu
pada klien tindakan kesimpulan
yang akan dilakukan dari data
d. mengatur pencahayaan subjektif
dan jaga privacy klien dan objektif
e. Posisi klien apakah
3. Persiapan perawat sudah
a. Menyiapkan obat teratasi atau
dengan benar belum
b. Cuci tangan
P(planning):
Tahap Orientasi rencana
tindakan
4. Memberikan salam &
yang akan
perkenalan diri
dilakukan
5. Melakukan identifikasi
kembali
pasien
sesuai
6. Menjelaskan tujuan dan
intervensi
prosedur Tindakan
7. Memberikan kesempatan
pada pasien untuk
bertanya
Tahap Kerja
8. Sebelum supposutoria
dibuka dari
pembungkus, pastikan
supposutoria tersebut
dalam keadaan keras
untuk memudahkannya
masuk ke dalam
dubur/vagina/uretra
9. Buka dengan hati-hati
pembungkus
supposutoria agar tidak
merusak/mematahkan
supposutoria
10. Tidak mematahkan
supposutoria karena 1
supposutoria adalah 1
dosis obat, jika
dipatahkan maka akan
menjadi ½ dosis
11. Jika diresepkan untuk
digunakan ½ dosis maka
sebelum supposutoria
dibuka, obat tersebut
dibagi 2 dengan cara
digunting menggunakan
gunting/pisau yang
sebelumnya dibesihkan
gunting/pisaunya
12. Olesi bagian ujung
supposutoria
menggunakan lubrikan
berbasis air (bisa dibeli
di apotek) atau basahi
dengan sedikit air
matang
13. Posisikan tubuh anda
sedikit miring ke kiri,
kaki kanan dibagian atas
(posisi sim)
14. Membentangkan
perlak/pengalas dibawah
bokong pasien
15. Gunakan tangan kiri
untuk membuka mulut
dubur lalu tahan
16. Masukkan supposutoria
kedalam dubur dengan
posisi bagian ujung
supposutoria terlebih
dahulu. Masukkan
dengan jari telunjuk/jari
tengah tangan kanan
sedalam 1 cm (anak-
anak) – 5 cm (dewasa)
atau seukuran telunjuk
orang dewasa
17. Diamkan selama
beberapa menit (5-10
menit) pada posisi tetap
tiduran (posisi sim) agar
obat dapat meleleh dan
diserap sempurna oleh
pembuluh darah dan
mencegah supposutoria
keluar dari dubur
Tahap Terminasi
18. Mengevaluasi hasil /
respon klien
19. Mendokumentasikan
hasilnya
20. Melakukan kontrak
untuk kegiatan
selanjutnya
21. Mengakhiri kegiatan,
membereskan alatalat
22. Mencuci tangan
D.0002 Hari/ Observasi S(subjective
tanggal/ ):yaitu
Bulan/tahun 9. Identifikasi penyebab pernyataan
(jam) diare atau
keluhan dari
Terapeutik pasien.