K EP E R A
AKADEMI KEPERAWATAN RS. DUSTIRA
Jl. Dustira No. 1Cimahi Telp / Fax. (022) 6632358
N
A
+ +
Em@il akper_rs_dustira@yahoo.co.id
RU
I
AH
AK
I T D U S T IR
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama :
Tanggal Lahir /Umur:
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Agama :
Status Marital : G….P…..A….
Suku Bangsa :
Pekerjaan :
Alamat :
Diagnosa Medis :
Nomor Registrasi :
Tanggal Masuk : …………….. Jam ……………….
Tanggal Pengkajian :………………Jam ……………….
Golongan Darah :
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama :
Umur :
Hubungan dgn klien :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
B. Status Kesehatan
1. Alasan Masuk Rumah Ssakit
a. Datang pada tanggal :
b. Alasan kunjungan ini : Pertama Rutin Ada keluhan …..
(untuk mengetahui apakah ibu sudah pernah menjadi akseptor KB, kalau
sudah pernah, apa alasan berhenti. Kalau belum pernah alasanya apa,
sehingga petugas kesehatan dapat mengetahui masalah pasien untuk
selanjutnya dilakukan tindakan dan ditulis/didokumentasikan pada
Penatalaksaan).
7. Riwayat Alergi
8. Riwayat Perkawinan
a. Status perkawinan : ……. kawin, …… kali
b. Kawin I : Umur ….. tahun, anak : ……. Orang
c. Kawin II : Umur ….. tahun, anak : ……. Orang
f. Keluhan utama
2) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan berdasarkan sistem tubuh dengan fokus
struktur dan perubahan fungsi yang terjadi, teknik pemeriksaan yang
digunakan secara umum yang meliputi observasi tingkat kesadaran,
penampilan secara umum bila memungkinkan ukuran berat badan, TB
serta tanda-tanda vital adapun urutan penulisan sistem tubuh :
a) Keadaan umum :
Kesadaran :
Antopometri : TB, BB, LILA
TTV :
Penampilan :
Status gizi : (Hitung IMT)
b) Sistem pernafasan
Hidung : Penciuman, kesimetrisan, cuping hidung, bersin-
bersin, deformitas, warna mukosa, edema, eksudat,
perdarahan, nyeri sinus.
Trachea : letak, deviasi dan skar
Dada : ukuran, bentuk, kesimetrisan, defomitas, nyeri,
ekspansi, krepitasi dan vokal fremitus, pelebaran intercostal,
bunyi perkusi paru
Pola pernafasan : frekuensi, keteraturan, kedalaman,
kemudahan, pengunaan otot-otot pernafasan tambahan,
cianosis dan clubbing.
Bunyi pernafasan : Normal dan abnormal (intensitas,
kenyaringan, kesamaan)
c) Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva, sianosis, capillary refilling time, peningkatan vena
jugularis, batas jantung, suara perkusi jantung, letak ictus
cordis, dan clubbing finger
Nadi dan bunyi jantung : Rate, ritme, intensitas, regularitas,
bunyi jantung normal, bunyi jantung abnormal (ekstra sistol,
bruith, thrill, mur-mur).
d) Sistem Pencernaan
Mulut dan kerongkongan : bau, nyeri, kemampuan bicara,
menggigit, mengunyah dan menelan, rasa kecap, ukuran dan
bentuk lidah, kelembaban warna, ulserasi pembekakan.
Warna gusi, edema, perdarahan, nyeri, jumlah gigi geligi,
karies, sensivitas, terhadap dingin, dan panas, suara serak,
batuk dan hemaptoe.
Abdomen : ukuran, warna, contour, kesimetrisan, timbunan
lemak, tonus otot, turgor, distribusi, rambut, jaringan skar,
umbilicus, rash, distensi, nyeri, masa dan pulsasi abnormal.
Perkusi lambung, hepar dan usus, batas hepar dan lien. Bunyi
: peristaltic, bruit, cairan bebas.
Rektum : pigmentasi, hemoroid, eksoriasi, rash, abses,
massa, lesi, nyeri, gatal, dan rasa terbakar/panas.
e) Sistem perkemihan
Ascites dan edema palpebra
Pola urinaria : Jumlah, warna, waktu, bau, frekuensi, urgensi,
nyeri, perasaan, terbakar,/panas, inkontenensia, perubahan
pancaran urine, unuresis dan distensi baldder.
Nyeri tekan dan nyeri ketuk pada daerah ginjal
f) Sistem reproduksi
Payudara : Bentuk payudara, puting susu, hiperpigmentasi,
nyeri tekan, masa, konsistensi, striae, kelainan
Abdomen : striae, adanya luka operasi
Uterus : konsistensi, Lakukan Pemerikasaan Leopold (I-IV)
Leopold I : Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak
fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada bagian
fundus uteri.
Leopold II : Leopold II bertujuan untuk menentukan bagian
janin yang berada pada sisi lateral maternal.
Leopold III : Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian
presentasi dari janin dan memastikan apakah bagian
terendah janin masuk panggul.
Leopold IV : Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil
yang ditemukan pada pemeriksaan Leopold III dan untuk
mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk
panggul.
Pemeriksaan DJJ
Vulva : bau, konsistensi, ganti pembalut dalam sehari,
pembengkakan, ulserisasi, nodul, massa, dan pruritus.
Vagina : Pengeluaran
g) Sistem muskuloskeletal
Ekstremitas : ukuran, bentuk, kesimetrisan, temperature,
warna, pigmentasi, skar. Hematom, ulcerasi, hilang rasa,
parises, pembengkakan, fraktur dan tanda homman.
Persendian kesimetrisan, mobilitas, aktif, dan pasif deformitas,
kekakuan, fiksasi, masa, pembengkakan, krepitasi, dan nyeri
Otot : Kesimetrisan, ukuran, bentuk, tonus, kelemahan, kram,
spasme, rigiditas, dan tremor
Punggung : skar, edema sakral, abnormalitas, tulang belakang
( scoliosis, kiposis, lordosis) dan nyeri.
h) Sistem integumen
Warna kulit : sawo matang, putih, pucat, kemerahan, jaundice,
dan cianosis
Pola pigmentasi, keadaan, pembuluh darah, temperature,
tekstur, turgor, lesi (tipe, warna, ukuran bentuk dan distribusi),
bersisik, perdarahan, jaringan skar, edema, kekeringan ,
massa (ukuran, bentuk, lokasi, mobilitas), petechiae, pruritus
dan edema.
i) Sistem neurologik
Tingkat kesadaran :
Kualitas : Compos Mentis
Kuantitas : Nilai GCS IS (E4, V5, M6)
Fungsi nervus cranial
Nervus I (Olfaktorius) :Fungsi penciuman klien.
Nervus II (Optikus) : Fungsi penglihatan, penggunaan
kacamata, ketajaman fungsi penglihatan dan lapang
pandang.
Nervus III (Okulomotorius), IV (Throclearis), VI
(Abduven) : Pergerakan bola mata kesegala arah. Reflek
pupil, ukuran pupil isokor, diameter pupil. Kemampuan
untuk membuka dan menutup mata.
Nervus V (Trigeminus) : Fungsi mengunyah, pergerakan
otot maseter dan temporalis saat mengunyah.
Pergerakan rahang. Reflek kornea, reflek mengedip.
Nervus VII (Facialis) : Kemampuan mengerenyitkan dahi
dan tersenyum dengan wajah tanpa parese.
Kemampuan membedakan rasa manis dan asin pada
2/3 anterior lidah, ketika ditetesi gula dan garam.
Nervus VIII (Auditorius) : Fungsi pendengaran
Nervus IX (Glosofaringeus) : Kemampuan merasakan
rasa pahit pada kopi di 1/3 posterior lidah, refleks
muntah saat pangkal lidah ditekan dengan
menggunakan tounge spatel.
Nervus X (Vagus) : Reflek menelan klien baik, letak dan
gerakan ovula saat klien bilang “ach”.
Nervus XI (Assesorius) : Kemampuan melawan tahanan
saat menoleh kesamping kanan dan kiri. Kemapuan
mengangkat bahu kanan dan kiri, serta kemampuan
melawan ketika diberikan tahanan ringan pada kedua
bahu.
Nervus XII (Hipoglosus) : Pergerakan lidah dan
kemampuan menjulurkan lidah ke arah samping kiri,
kanan, belakang dan depan
i. Data Psikologis
1) Status emosi
2) Kecemasan (Skala Kecemasan)
3) Pola koping
a) Kehamilan ini : direncanakan / tidak
b) Perasaan tentang kehamilan ini
4) Gaya komunikasi
5) Konsep diri ( gambaran diri, Harga diri, peran, Identitas diri, ideal diri)
Berisi hubungan dan pola interaksi dalam keluarga dan masyarakat, perawat,
dan tim kesehatan lain, serta tanggapan dan dukungan keluarga terhadap
kehamilan
D. Analisa Data
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
O
III. PERENCANAAN