5 Membaca Referensi
Dalam kegiatan membaca dibutuhkan bahan bacaan yang tentunya berupa tulisan.
Menurut Tarigan (1984:22) bahan bacaan (tulisan) pada dasarnya dapat dibedakan atas dua
jenis, yaitu bahan bacaan ilmiah dan bahan bacaan sastra. Dalam bahasan ini, sesuai dengan
pokok bahasan dan subpokok bahasan, hanya akan dibahas bahan bacaan sebagai referensi
untuk menulis. Bahan bacaan yang dapat dijadikan referensi untuk menulis, antara lain,
adalah bahan bacaan berupa tulisan ilmiah/ karya ilmiah.
Untuk dapat memahami lebih dalam hal-hal mengenai bacaan ilmiah, berikut ini akan
dibahas tentang pengerttian karya ilmiah, prinsip-prinsip ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah
ditinjau dari berbagai sudut pandang, membaca tulisan ilmiah biasa, membaca tulisan ilmiah
popular, dan mengakses informasi dari internet.
Karena suatu tulisan dibangun dari beberapa paragraf, pembaca perlu memiliki
pengetahuan tentang paragraf. Pada bagian terdahulu telah diuraikan tentang organisasi
gagasan dalam paragraf dan antarparagraf. Maksud utama membaca paragraf sebuah tulisan
adalah untuk mengetahui gagasan/ide pokoknya. Dengan demikian, pembaca dapat mengikuti
alur berpikir penulis. Cara menentukan ide pokok dapat dilihat dari kata (yang ada pada
kalimat utama) yang diulang kembali; diganti dengan kata ganti persona atau kata yang sama
arti; diikuti kata ganti penunjuk pada kalimat-kalimat penjelas.
Istilah populer digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan menyenangkan
bagi populus (rakyat/ masyarakat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena menarik dan
mudah dipahami. Oleh karena itu, dalam penuturannya, tulisan ilmiah populer harus lebih
sederhana daripada tulisan ilmiah biasa.
Tulisan ilmiah populer dapat dibedakan atas tiga jenis. Pertama, tulisan ilmiah
populer deskriptif yang membeberkan suatu pengetahuan sebagai kumpulan fakta begitu saja
dengan tujuan meningkatkan pengetahuan umum pembaca. Tulisan ilmiah populer seperti ini
biasanya membeberkan fakta apa adanya, atau penemuan mutakhir di bidang ilmu tertentu,
tanpa banyak mempersoalkan bagaimana jalannya proses penemuan atau hakikat hal yang
dibeberkan itu.
Jenis kedua, tulisan ilmiah populer bentuk deskriptif yang disertai tentang jalannya
proses pembentukan, riwayat penemuan, penjelasan mengapa dan bagaimana sesuatu bisa
terjadi. Jenis ketiga, tulisan ilmiah populer deskriptif yang disertai proses terjadinya sesuatu,
alasan mengapa bias terjadi, ditambah dengan masalah yang muncul dan pemecahan masalah
itu.
Untuk dapat memahami jenis tulisan ilmiah populer dalam kegiatan membaca, perlu
dipahami hal-hal yang terkait dengan pemahaman gagasan/ide pokok dala paragraf
sebagaimana tulisan ilmiah.
3.5.6 Kutipan
Dalam penulisan karya ilmiah kita memerlukan kutipan-kutipan untuk memperkuat isi
uraian atau untuk membuktikan apa yang kita nyatakan. Kutipan adalah pinjaman kalimat
atau pendapat orang lain yang terdapat dalam buku-buku, jurnal ilmiah, surat kabar, dsb.
Sangatlah membuang waktu jika suatu kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan
seseorang (ahli) dan sudah dipublikasikan harus diselidiki kembali oleh seorang penulis
untuk mendapatkan kesimpulan yang sama. Berikut akan dikemukakan hal-hal yang terkait
dengan kutipan (Keraf, 1990)
Rangkuman
Membaca adalah suatu kegiatan memahami informasi yang disampaikan melalui
bahasa tulis. Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai medianya. Membaca dan menulis merupakan dua kegiatan yang saling
berhubungan karena keduanya menggunakan bahasa ragam tulis.
Dalam penggunaan ragam tulis perlu diperhatikan berbagai aspek, antara lain, aspek
organisasi gagasan dalam paragraf dan antarparagraf. Gagasan-gagasan yang dimuat dalam
wacana tulis, baik dalam paragraf maupun antarparagraf, haruslah memenuhi syarat
kelengkapan, keruntutan, dan kepaduan. Gagasan yang tertata dengan baik dalam bacaan
akan dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi bacaan.
Terkait dengan bacaan, yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam penulisan karya
ilmiah, antara lain, berupa buku, artikel ilmiah, dan artikel ilmiah populer baik yang didapat
dari perpustakaan maupun yang diakses dari internet. Dalam membaca referensi pembaca
perlu membuat catatan penting yang berisi informasi lengkap tentang sumber dan hal-hal
penting dalam bentuk kutipan-kutipan.
Referensi
Adhiyaksa. 2008. Ragam Bahasa. (http://intl.feedfury.com/content/15241462-
ragambahasa.html, diakses 9 Januari 2009).
Brown, Gillian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana. Terjemahan oleh I. Soetikno.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hayon, Josep. 2003. Membaca dan Menulis Wacana. Jakarta: Storia Grafika.
IPB. 2001. Pedoman Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB.
Meirani, Wasitoh. 2005. Organisasi Gagasan dalam Laporan Akhir Mahasiswa Politeknik
Negeri Sriwijaya. Tesis Magister Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas
Sriwijaya. Tidak diterbitkan.
Oshima, Alice dan ann Hogue. 1983. Writing Academic English: A Writing and Sentence
Structure Workbook for International Students. Massachusetts: Addison-Wesley
Publishing Company.
Sumadi dan Mansur Hasan. 2000. “Wacana Tulis Ilmiah Mahasiswa Jurusan Bahasa
Indonesia Universitas Negeri Malang”. Laporan penelitian Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang. Tidak diterbitkan.
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UNM.