Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


Jalan Ir. H. Juanda No. 287 Telp. 2516061 (hunting 6 line) Fax:2510731
website:http://www.bappeda.jabarprov.go.id email:public@bappeda.jabarprov.go.id, bappeda@gmail.com
BANDUNG-40135

NOTA DINAS
Kepada : Yth. Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Dari : Kepala Sub Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia II
Hari/Tanggal : Rabu, 02 Maret 2022
Lampiran : 1 (satu) Eksemplar
Sifat : Biasa
Hal : Laporan Rapat Forum OPD Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten / kota se-Jawa Barat

I. Latar Belakang Kegiatan


Berdasarkan Surat Undangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Provinsi Jawa Barat Nomor : 316 / PMD.06 / Kepegum&Hum, Tanggal 22 Februari 2022
perihal Permohonan Narasumber pada acara Musrenbang Perempuan, Anak, dan
Penyandang Disabilitas 2022, pada Hari Selasa dan Rabu, Tanggal 01 dan 02 Maret
2022. Acara Forum OPD Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten / kota
se-Jawa Barat dengan tema “Pencapaian Target Kinerja Adminduk Melalui
Pendanaan Pembangunan Kompetitif Melalui Bantuan Keuangan dan Hibah
Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2023” yang dihadiri oleh; Sekretaris Daerah
Provinsi Jawa Barat, Pejabat Struktural dan Fungsional di Lingkungan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten / Kota se-Jawa Barat, Sekretaris Dinas / Kasubag
Perencanaan Program Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten / Kota se-
Jawa Barat, dengan Narasumber dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Bappeda
Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok. Acara
dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi
Jawa Barat yang saat ini merangkap sebagai Plh. Kepala Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat, Ibu Dr. Ir. Hj. Rd. Dewi Sartika M.Si,..

II. Maksud dan Tujuan Kegiatan


Maksud dan tujuan dari diselenggarakannya Rapat Forum OPD Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten / kota se-Jawa Barat ini seperti yang
dikemukakan oleh Ibu Dr. Ir. Hj. Rd. Dewi Sartika M.Si,. merupakan bentuk responsif dari
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dalam hal ini Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat selaku fasilitator Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten / Kota dalam mewadahi kebutuhan Disdukcapil Kabupaten /
Kota terkait dukungan dalam mencapai target kinerja yang harus dicapai.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai
Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
Salah satu yang menjadi sumber dana untuk menggerakan pelayanan administrasi
kependudukan adalah DAK non fisik. DAK sangat berperan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Seperti yang sudah diketahui bahwa pada Tahun 2022
DAK non fisik telah dihapuskan. Diharapkan melalui kebijakan pemberian bantuan
keuangan dan hibah secara kompetitif ini dapat dijadikan salah satu solusi pengganti
DAK non fisik. Diharapkan untuk para peserta pada forum ini dapat memanfaatkan
kesempatan yang baik untuk membedah lebih detail lagi mengenai hal-hal yang
dibutuhkan yang belum terfasilitasi oleh anggaran APBD pada masing-masing daerah.

III. Pembahasan
1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok
Peran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menjadi dasar keseluruhan
pelayanan, maka untuk mendapatkan data dukcapil yang akurat, update berbasis NIK,
maka isu strategis Tahun 2023 adalah :
- Tidak adanya DAK NF untuk bidang Administrasi Kependudukan;
- Penetapan SIAK terpusat dalam rangka Implementasi Layanan Adminduk Digital
Dalam Genggaman, perlu dukungan sarana dan prasarana yang memadai karena
banyak sarana dan prasarana yang sudah tidak layak;
- Mendukung persiapan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak Tahun 2024;
- Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dalam rangka
Gerakan Indonesia Sadar Adminduk melalui berbagai program jemput bola,
layanan online, layanan terintegrasi dan pengembangan SDM yang berkualitas;
- Meningkatkan pemanfaatan data kependudukan, dengan prioritas Perangkat
Daerah yang secara aktif mengakses NIK sebagai kunci akses dalam pelayanan
publik;
- Kebutuhan akan KTP-el fisik masih tinggi, karena proses pindah, perubahan
elemen data, rusak, hilang, ganti foto, dan perubahan stastus.

Dalam persiapan menjelang Pemilu dan Pilkada Tahun 2024, Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Depok melakukan persiapan :
- Penuntasan target perekaman KTP-el utama yaitu wajib KTP s.d. 31 Desember
2022 melalui sistem jemput bola;
- Mulai melakukan perekaman wajib KTP pemula Tahun 2023 dan Tahun 2024
melalui perekaman ke sekolah-sekolah;
- Perbaikan kualitas database kependudukan dengan tidak melakukan perubahan
data menjadi anomali;
- Entry NIK baru dengan usia lebih dari 17 Tahun wajib langsung dilakukan
perekaman KTP-el.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan olehBalai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
Dengan adanya SIAK terpusat, pelayanan adminduk di dalam negeri dan luar negeri
dapat diintegrasikan, selain itu SIAK terpusat merupakan syarat utama dalam identitas
digital. Latar belakang SIAK terpusat berdasarkan atas jumlah penduduk yang
semakin meningkat, keamanan yang rentan diretas pada sistem SIAK, sistem
pengiriman data secara konsolidasi dari daerah ke pusat mengalami hambatan, dan
inovasi-inovasi digitalisasi adminduk dapat diwujudkan jika database kependudukan
menjadi satu kesatuan.

Fokus pengajuan yang diajukan melalui bantuan keuangan Gubernur Jawa Barat
Tahun 2023, dalam mendukung penerapan SIAK terpusat, layanan adminduk dalam
genggaman (IDE Digital) dan sukses Pemilu dan Pilkada Tahun 2024 dengan
memfasilitasi mobil keliling, sarana dan alat perekam mobile perekaman dan
pencetakan keliling. Selain dari hal tersebut disediakan peralatan komputer, server,
printer, Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM), dan meningkatkan kapasitas SDM, serta
pembelian ribbon KTP dan KIA.

Strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan percepatan penerapan pelayanan


dukcapil Go Digital adalah sebagai berikut :
1. Aspek regulasi / kebijakan
Percepatan penerapan SPBE di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Depok;
2. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Percepatan peningkatan jumlah dan penguatan kompetensi SDM dibutuhkan
sesuai kompetensi digital dan SDM pelayanan yang profesional;
3. Aspek proses
Percepatan penyusunan bisnis proses, SOP dan tata Kelola struktur organisasi;
4. Aspek teknologi
Percepatan pengembangan sistem informasi dan teknologi yang terintegrasi
dengan prinsip keamanan data;
5. Aspek sarana dan prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung sistem informasi yang
dikembangkan dan penyediaan ruang pelayanan yang memadai dan nyaman bagi
pelanggan;
6. Penguatan cyber security
Penguatan dan perlindungan data rahasia dan pribadi.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan olehBalai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
2. Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E., M.Eng. (Sekretaris Daerah Provinsi
Jawa Barat)
Secara garis besar, sistematika adalah mengenai status Covid-19 di Jawa Barat,
Status kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia dan di Jawa Barat, serta
penyederhanaan birokrasi dan transformasi kelembagaan.

Kenaikan kasus harian Covid-19 di Provinsi Jawa Barat per Tanggal 01 Januari 2022
s.d. 28 Februari 2022 yang bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
dalam konfirmasi harian terendah sebesar 10 kasus pada Tanggal 02 Januari 2022
dan konfirmasi harian tertinggi per Tanggal 17 Februari 2022 sebesar 16.251 kasus.

Data mengenai Status kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia dan di Jawa
Barat pada Tahun 2001 di Indonesia tercatat sebanyak 211 juta jiwa dan pada Tahun
2021 menjadi 279 juta jiwa. Untuk di Jawa Barat sendiri, pada Tahun 2001 sebanyak
35,7 juta jiwa dan pada Tahun 2021 menjadi 49,9 juta jiwa.

Di Indonesia masyarakat yang menggunakan ponsel adalah sebesar 345,3 juta jiwa
atau 125,6% dari total populasi di Indonesia, masyarakat yang menggunakan internet
sebanyak 202,6 juta jiwa atau sebesar 73,7% dari total populasi, dan pengguna media
sosial sebesar 170 juta jiwa atau sebesar 61,8% dari total populasi. Provinsi di
Indonesia yang memiliki jumlah pengguna internet tertinggi adalah Jawa Barat, yaitu
sebesar 35,1 juta jiwa.

Komposisi penduduk di Jawa Barat dengan total 48,27 juta jiwa dibagi pada 6 (enam)
bagian, yaitu :
1. 11,56% untuk Post Gen Z;
2. 27,88% untuk Gen Z;
3. 26,07% untuk Milenial;
4. 22,00% untuk Gen X;
5. 10,90% untuk Baby Boomer;
6. 1,59% untuk Pre-Boomer.

Komposisi untuk kelompok usia PNS (Pegawai Negeri Sipil) pada Pemerintahan
Provinsi Jawa Barat dari total PNS Provinsi Jawa Barat sebanyak 33.803 jiwa terbagi
atas :
1. 0,75% untuk Gen Z;
2. 20,50% untuk Milenial;
3. 64,18% untuk Gen X;
4. 14,56% untuk Baby Boomer.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan olehBalai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
Komposisi untuk kelompok usia Pejabat Fungsional pada Pemerintahan Provinsi Jawa
Barat dari total Pejabat Fungsional Provinsi Jawa Barat sebanyak 24.666 jiwa terbagi
atas :
1. 1,31% untuk Gen Z;
2. 20,39% untuk Milenial;
3. 64,07% untuk Gen X;
4. 14,23% untuk Baby Boomer.

Bonus demografi di Indonesia akan terjadi pada Tahun 2030 sampai 2040 dengan
jumlah penduduk usia produktif sebesar 64% dari total populasi, atau sekitar 297 juta
jiwa. Bonus demografi adalah masa dimana jumlah penduduk usia produktif lebih
banyak dibandingkan usia tidak produktif. Hasil sensus penduduk di Jawa Barat
Tahun 2020 untuk penduduk usia kerja sebesar 35,9 juta jiwa atau naik 1,72% dari
Tahun 2017, untuk Angkatan kerja sebesar 22,6 juta jiwa atau naik 1,10% dari Tahun
2017, dan pengangguran terbuka sebanyak 1,80 juta jiwa atau naik 3,76% dari Tahun
2017.

Isu startegis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat adalah
sebagai berikut :
- Persiapan-persiapan yang harus dilakukan Kabupaten/kota di Jawa Barat terkait
rencana penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terpusat
dan Layanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) digital dalam genggaman
Tanggal 17 Maret 2022;
- Komitmen dan penyamaan persepsi diantara jajaran Dukcapil Provinsi dan
Kabupaten/Kota guna mendukung pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak Tahun
2024;
- Peningkatan pelayanan kepada masyarakat oleh Disdukcapil Kabupaten / Kota,
salah satunya dengan memiliki Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM).

Penyederhanaan birokrasi dan transformasi kelembagaan yang beliau utarakan


adalah pelayanan yang terintegrasi, maksud dari pelayanan yang terintegrasi ini
adalah apabila masyarakat mengurus satu dokumen, maka dokumen yang didapat
lebih dari satu dokumen, seperti jika mengurus akta perkawinan akan mendapat akta
kawin (bagi non muslim), KK, dan KTP; jika mengurus akta kelahiran akan mendapat
akta lahir, KK dan KIA; jika mengurus akta kematian akan mendapat akta mati dan
KK; jika mengurus pindah datang akan mendapat KTP dan KK.
Tujuan dari penyederhanaan birokrasi adalah agar pelayanan kepada publik /
masyarakat menjadi lebih cepat dan lebih akurat. Sistem organisasi yang akan
dilaksanakan dalam penyederhanaan birokrasi adalah dengan metode organisasi
design centric.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan olehBalai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
3. Drs. Idam Rahmat, M.Si (Bappeda Provinsi Jawa Barat)
Rencana pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 dimana tahun tersebut
merupakan tahun final kurun kepemimpinan 2018-2023 dengan isu perencanaan
Tahun 2023 yaitu Pilkada serentak Tahun 2022 dan 2024, penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan daerah sesuai Inmendagri Nomor 70 Tahun 2021,
Rencana Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, dan penyederhanaan
birokrasi.

Pilkada serentak dan Dokumen Rencana Pembangunan Menengah Daerah nantinya


sejumlah daerah akan tidak memiliki kepala daerah dikarenakan masa jabatan
berakhir pada Tahun 2022 atau Tahun 2023 dan juga tidak memiliki Dokumen
Rencana Pembangunan Daerah Menengah yang menjadi salah satu acuan dalam
penyusunan RKPD.

Kepala Daerah yang jabatannya berakhir Tahun 2022 agar menyusun Dokumen
Perencanaan Pembangunan Menengah Daerah Tahun 2023-2026 yang selanjutnya
disebut sebagai Rencana Pembangunan Daerah Provinsi / Kabupaten / Kota Tahun
2023-2026. Berdasarkan Inmendagri Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah Dengan Masa Jabatan
Kepala Daerah Berakhir Pada Tahun 2022, agar memerintahkan seluruh Kepala
Perangkat Daerah untuk dapat Menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah
(Renstra PD) Provinsi / Kabupaten / Kota Tahun 2023-2026.

Evaluasi capaian Indikator Kinerja Daerah sampai 2021 pada 30 Indikator Kinerja
Daerah dalam RPJMD 2018-2023 dengan capaian 6 IKD sudah mencapai /
melampaui target 2023, 15 IKD kemungkinan besar mencapai target 2023 (on the
track), dan 9 IKD kemungkinan besar tidak mencapai target 2023.

Kebijakan pembangunan Tahun 2023 yaitu :


1. Pencapaian target Indikator Makro Pembangunan Tahun 2023;
2. Percepatan pemulihan ekonomi Jawa Barat;
3. Penyelesaian isu strategis dan isu kewilayahan;
4. Penuntasan Prioritas Pembangunan Daerah melalui program JABAR JUARA.

Capaian Indikator Kinerja Utama Disdukcapil berdasarkan tingkat pencapaian sasaran


strategis diukur dengan indikator kinerja tingkat penyelenggaraan administrasi
kependudukan Kabupaten / Kota di Jawa Barat, yang berdasarkan Kepmendagri
Nomor 100-1077 Dukcapil Tahun 2017, dengan Kepmendagri Nomor 100-1882
Dukcapil Tahun 2018 tentang juknis penilaian kinerja pada unit kerja yang menangani
urusan adminduk di Provinsi dan Kabupaten / Kota, meliputi :

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan olehBalai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
1. Fasilitasi penyelesaian perekaman dan pencetakan KTP elektronik di Kabupaten /
Kota;
2. Fasilitasi pencapaian cakupan kepemilikan Akta Kelahiran usia 0-18 Tahun;
3. Penerapan aplikasi SIAK;
4. Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan oleh SKPD Provinsi;
5. Tingkat realisasi penyerapan anggaran DAK.

Satu data JABAR JUARA merupakan inisiatif dari Ibu Gubernur untuk menerapkan
dan memodifikasi sistem pendataan keluarga satu pintu DKI Jakarta. Pendataan
keluarga satu pintu merupakan integrasi pendataan lintas perangkat daerah melalui
kelompok Dasa Wisma yang berada di bawah tim penggerak PKK.

Demikian nota dinas mengenai Forum OPD Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten / kota se-Jawa Barat yang dapat disampaikan, atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.

Bandung, 02 Maret 2022


Ditandatangani secara elektronik oleh:
KEPALA SUBBIDANG PEMERINTAHAN DAN
PEMBANGUNAN MANUSIA II,

Ira Maulani, S.KM., MKM.


Penata Tingkat I

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan olehBalai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
Dokumentasi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan olehBalai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara

Anda mungkin juga menyukai