Anda di halaman 1dari 24

BAB III

LESSON LEARNT/ BEST PRACTICE

3.1 PERAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan di Dukcapil Kabupaten Badung Bali menerapkan prinsip-


prinsip kepemimpinan yang modern dan efektif. Prinsip-prinsip tersebut antara
lain:

1. Kepemimpinan visioner: Kepemimpinan Dukcapil Kabupaten Badung Bali


memiliki visi dan misi yang jelas untuk mewujudkan pelayanan yang prima
dan cepat kepada masyarakat .
Beberapa contoh penerapannnya adalah dengan adanya inovasi pelayanan
diantaranya sicakep kreen sebuah aplikasi online yang memberikan akses
kemudahan dalam pengurusan adminduk secara mudah efktif dan cepat
kepada penduduk kabupaten badung.
2. Kepemimpinan yang berorientasi pada hasil Pelayanan :Kepemimpinan
Dukcapil Kabupaten Badung Bali fokus pada pencapaian hasil yang optimal
dalam pelayanan kepada masyarakat.
Penerapan yang dilakukan antara lain :
 Peningkatan kwalitas pelayanan dengan mempersingkat waktu
tunggu dari hitungan hari menjadi hitungan jam.
 Peluncuran aplikasi Online yaitu SI cakep Kreen, telunjuk sakti
desa , gapura desa dll.

3. Kepemimpinan yang partisipatif: Kepemimpinan Dukcapil Kabupaten Badung


Bali melibatkan seluruh pegawai dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan tugas. Hal ini terlihat dari penerapannya yaitu :
 Rapat rapat dan pertemuan bulanan yang salah satu materinya
pembahasan berbagai hal yang terkait pelayanan kepada masyarakat
dengan melibatkan para pejabat dan karyawan di lingkungan
disdukcapil .
 Pembuatan tim kerja , tim pelaksana dalam setiap kegiatan
pelayanan.contoh “TIM REAKSI CEPAT (TCR ) dalam pelayanan
warga yang berkebutuhan khusus.( ODGJ, PANTI ASUHAN DLL )

Penerapan kepemimpinan yang modern dan efektif di Dukcapil Kabupaten Badung


Bali telah membuahkan hasil yang positif. Pelayanan kepada masyarakat semakin
prima dan cepat, sehingga masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan.

3.2 INOVASI PELAYANAN

Inovasi pelayanan di Dukcapil Kabupaten Badung Bali dilakukan dengan


tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan aksesibilitas
pelayanan, dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan. Inovasi
tersebut dilaksanakan melalui berbagai tahapan, yaitu:

1. Identifikasi masalah: Tahap pertama adalah mengidentifikasi masalah-


masalah yang dihadapi dalam pelayanan kepada masyarakat. Masalah-
masalah tersebut dapat berupa lamanya waktu pelayanan, ketidaknyamanan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, dan masih banyak lagi.
2. Pengembangan solusi: Setelah masalah-masalah teridentifikasi, maka
solusi-solusi untuk mengatasi masalah tersebut dikembangkan. Solusi-solusi
tersebut haruslah inovatif dan efektif dalam mengatasi masalah.
3. Implementasi solusi: Solusi-solusi yang telah dikembangkan kemudian
diimplementasikan dalam pelayanan kepada masyarakat.
4. Berikut adalah beberapa contoh inovasi pelayanan yang telah dilakukan
Dukcapil Kabupaten Badung Bali:
a. Pelayanan online:
 TIM REKSI CEPAT tahun 2016 s.d sekarang
“TIM REAKSI CEPAT" yaitu Team Khusus yang di bentuk untuk melayani
masyarakat Rentan.
Seperti ODGJ (orang dengan ganguan jiwa) , penyandang Disabilitas ,
Masyarakat yang sakit dan belum perekaman KTP yang berada di RS/
Rumah

 AKU SAPA tahun 2018


Badung Aku Sapa merupakan pelayanan terintegrasi yang meliputi
pelayanan administrasi kependudukan seperti Akta Kelahiran,
Perkawinan, perceraian, Kematian dan satu paket pembuatan KK, KTP
dan lain- lain. Yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam
mengurus dokumen kependudukan dimana sekali pelayanan
mendapatkan lebih dari satu dokumen kependudukan

 AKU BOS tahun 2018


AKUBOS Administrasi Kependudukan Badung Online Service merupakan
salah satu terobosan yang dibuat oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Badung guna untuk memudahkan pelayanan
kepada masyarakat dalam pelayanan administrasi kependudukan dan
mengurai antrean

 TELUNJUK SAKTI DESA tahun 2022


Telunjuk Sakti Desa merupakan Kios Adminduk Daring yang dibangun
oleh Disdukcapil Badung pada Desa/Kelurahan yg ada di Kabupaten
Badung, ini merupakan inovasi untuk mempermudah dan mendekatkan
pelayanan kependudukan kepada masyarakat serta membantu
masyarakat dalam mengakses pelayanan daring. Berupa layanan Aku
Sapa/3 in 1kelahiran, 3 in 1 perkawinan, 3 in 1 perceraian, dan 3 in 1
kematian.

 LAMADUK tahun 2022


Aplikasi LAMADUK adalah aplikasi Laporan Kemarian Penduduk dengan
kata lain Buku Pemakaman, dimana nantinnya kelian banjar dinas harus
mencatatkan setiap warganya yang meninggal kedalam aplikasi, Sistem
Laporan Kematian Penduduk (LAMADUK) bertujuan untuk memudahkan
proses pengisian dan pelaporan kematian sehingga mempercepat
layanan pencatatan kematian di Kabupaten Badung.

 ID DIGITAL tahun 2022


Identitas Kependudukan Digital adalah informasi elektronik yang
digunakan untuk merepresentasikan dokumen kependudukan dan data
balikan dalam aplikasi digital melalui gawai yang menampilkan data
pribadi sebagai identitas yang bersangkutan. Hal ini sudah diatur
dalam Permendagri Nomor 72 Tahun 2022 tentang Standar dan
Spesifikasi Perangkat Keras, Perangkat Lunak, dan Blangko Kartu Tanda
Penduduk Elektronik serta Penyelenggaraan Identitas Kependudukan
Digital.

b. Pelayanan off line


 SICAKEP KEREN tahun 2021
 SICAKEP KEREN (Sistem Integrasi Catatan Sipil dan Kependudukan
kepada Penduduk Rentan) ditujukan untuk membantu warga yang tercecer
karena ketidaktahuan, ketidakpahaman dan kurangnya aksesibilitas
pemahaman dan informasi tentang adminduk.

 GAPURA DESA tahun 2021


Gapura Desa merupakan Gerbang Pelayanan Umum Pertama Menuju Desa
Berbasis Elektronik Sejahtera dan Aman. Dengan Gapura Desa akan ada
rekam digital yang tersambung dengan data SIAK. Data SIAK ini juga sudah
terintegrasi, siapa pun dan darimana pun orangnya bawa KTP akan bisa
dibaca dengan card reader karena sudah tersambung dengan data SIAK.
Selain itu terdapat 4 fitur layanan dalam Gapura Desa,

Semua Pelayanan yang dilakukan berdampak positip inovasi pelayanan .

Berikut adalah beberapa data yang menunjukkan dampak positif inovasi


pelayanan di Dukcapil Kabupaten Badung Bali:

1. Peningkatan jumlah permohonan layanan online: Pada tahun 2022, jumlah


permohonan layanan online di Dukcapil Kabupaten Badung Bali mencapai
120.000, meningkat 100% dibandingkan tahun 2021.
2. Peningkatan kepuasan masyarakat: Pada tahun 2022, tingkat kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan Dukcapil Kabupaten Badung Bali mencapai
98%, meningkat 2% dibandingkan tahun 2021.
Inovasi pelayanan di Dukcapil Kabupaten Badung Bali terus
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan
masyarakat.Adapun beberapa inovasi berbasis aplikasi web yang telah dilakukan
oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

3.3 PEMBANGUNAN JEJARING KERJA DAN KOLABURASI DENGAN

a. Pembangunan Jejaring Kerja

Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah membangun jejaring kerja yang


kuat dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Jejaring kerja ini
telah memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.

Kondisi jejaring kerja internal

Jejaring kerja internal Dukcapil Kabupaten Badung Bali terjalin dengan baik.
Dukcapil Kabupaten Badung Bali berkolaborasi dengan pemerintah
kabupaten, dinas/instansi lain, dan pegawainya dalam berbagai hal, seperti
penyediaan anggaran, pengembangan sistem informasi, sosialisasi kebijakan,
pengembangan kompetensi, peningkatan kinerja, dan inovasi pelayanan.
Adapun Contoh konkret pembangunan jejaring kerja internal sebagai berikut :

1. Pemerintah Kabupaten Badung: Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja


sama dengan pemerintah kabupaten untuk meningkatkan anggaran
belanja untuk Dukcapil. Dengan anggaran yang lebih besar, Dukcapil
Kabupaten Badung Bali dapat mengembangkan sistem informasi,
meningkatkan sarana prasarana, dan memberikan pelatihan kepada
pegawai.

2. Dinas/Instansi lain: Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama


dengan dinas/instansi lain untuk penerbitan dokumen kependudukan.
Misalnya, Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama dengan Dinas
Pendidikan untuk penerbitan akta kelahiran anak sekolah , kartu identitas
anak.

3. Pegawai Dukcapil Kabupaten Badung Bali: Dukcapil Kabupaten Badung


Bali berkolaborasi dengan pegawainya dalam berbagai hal, seperti
pengembangan kompetensi, peningkatan kinerja, dan inovasi pelayanan.
Misalnya, Dukcapil Kabupaten Badung Bali rutin mengadakan pelatihan
untuk pegawainya, memberikan penghargaan kepada pegawai
berprestasi, dan mendorong pegawai untuk berinovasi dalam pelayanan.

Kondisi jejaring kerja eksternal

Jejaring kerja eksternal Dukcapil Kabupaten Badung Bali juga


terjalin dengan baik. Dukcapil Kabupaten Badung Bali berkolaborasi
dengan masyarakat, ketua lingkunagn ( RT/RW ), tokoh aadat , LSM,
institusi pendidikan, dan institusi pemerintah lainnya dalam berbagai hal,
seperti sosialisasi kebijakan, pengaduan masyarakat, partisipasi masyarakat,
advokasi masyarakat, pengembangan kurikulum, penelitian, magang,
penerbitan dokumen kependudukan, pelayanan publik, dan pembangunan
daerah.Berikut Contoh konkret pembangunan jejaring kerja eksternal :

1. Masyarakat: Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama dengan


masyarakat untuk sosialisasi kebijakan. Misalnya, Dukcapil Kabupaten
Badung Bali bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk
sosialisasi kebijakan kependudukan.
2. LSM: Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama dengan LSM untuk
advokasi masyarakat. Misalnya, Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja
sama dengan LSM untuk advokasi masyarakat tentang pentingnya
dokumen kependudukan.

3. Institusi pendidikan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama


dengan institusi pendidikan untuk pengembangan kurikulum. Misalnya,
Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama dengan Universitas
Udayana untuk prose Digital ID untuk Mahasiswa.

4. Institusi pemerintah lainnya: Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja


sama dengan institusi pemerintah lainnya dalam penerbitan dokumen
kependudukan. Misalnya, Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama
dengan Kementerian Dalam Negeri untuk penerbitan Kartu Tanda
Penduduk elektronik (KTP-el) bagi warga negara asing yang tinggal di
Indonesia.

Pembangunan jejaring kerja yang dilakukan oleh Dukcapil


Kabupaten Badung Bali telah memberikan dampak positif bagi
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Jejaring kerja ini
telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk:

1. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan: Jejaring kerja dengan


masyarakat dan institusi pendidikan telah membantu Dukcapil
Kabupaten Badung Bali untuk menjangkau masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kependudukan.

2. Meningkatkan kepuasan masyarakat: Jejaring kerja dengan masyarakat


dan LSM telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk
memperoleh masukan dari masyarakat tentang pelayanan
kependudukan.
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan: Jejaring kerja dengan
dinas/instansi lain telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali
untuk mengintegrasikan data dan layanan kependudukan.

Dukcapil Kabupaten Badung Bali terus berupaya untuk


meningkatkan jejaring kerja dengan berbagai pihak untuk mewujudkan
pelayanan kependudukan yang prima dan cepat.

b. Kolaburasi dengan pemangku kepentingan

Dukcapil Kabupaten Badung Bali membangun kerjasama dan


kepercayaan dengan pemangku kepentingan di Kabupaten Badung dengan
cara-cara berikut:

1. Komunikasi yang efektif: Dukcapil Kabupaten Badung Bali selalu menjalin


komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan, baik internal
maupun eksternal. Komunikasi ini dilakukan secara terbuka, transparan, dan
partisipatif.

2. Kerja sama yang saling menguntungkan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali


selalu mengutamakan kerja sama yang saling menguntungkan dengan
pemangku kepentingan. Kerja sama ini dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama, yaitu meningkatkan pelayanan kependudukan kepada masyarakat.

3. Saling menghormati: Dukcapil Kabupaten Badung Bali selalu menghormati


pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal. Dukcapil Kabupaten
Badung Bali selalu menghargai pendapat dan masukan dari pemangku
kepentingan.

Berikut adalah beberapa contoh konkret cara Dukcapil Kabupaten Badung


Bali membangun kerjasama dan kepercayaan dengan pemangku kepentingan:
1. Pemerintah
Kabupaten Badung: Dukcapil Kabupaten Badung Bali rutin
mengadakan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk
membahas berbagai hal terkait pelayanan kependudukan. Dalam rapat
tersebut, Dukcapil Kabupaten Badung Bali selalu mendengarkan
masukan dari pemerintah kabupaten.

2. Dinas/Instansi lain:

Dukcapil Kabupaten Badung Bali rutin mengadakan koordinasi dengan


dinas/instansi lain untuk membahas berbagai hal terkait penerbitan
dokumen kependudukan. Dalam koordinasi tersebut, Dukcapil
Kabupaten Badung Bali selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan
dinas/instansi lain terkait pelayanan kependudukan. Seperti PKS
denngan Pihak OPD . ada 6 UPD yang telah menjalin PKS,

3. Masyarakat

Dukcapil Kabupaten Badung Bali rutin mengadakan sosialisasi


kebijakan kependudukan kepada masyarakat. Dalam sosialisasi
tersebut, Dukcapil Kabupaten Badung Bali selalu mendengarkan
masukan dari masyarakat tentang pelayanan kependudukan.

4. LSM:

Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama dengan LSM untuk


advokasi masyarakat tentang pentingnya dokumen kependudukan.
Dalam kerja sama tersebut, Dukcapil Kabupaten Badung Bali selalu
melibatkan LSM dalam berbagai kegiatan pelayanan kependudukan.

5. Institusi pendidikan:
Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama dengan institusi
pendidikan untuk pengembangan kurikulum mata kuliah kependudukan.
Dalam kerja sama tersebut, Dukcapil Kabupaten Badung Bali selalu
melibatkan institusi pendidikan dalam penyusunan kurikulum mata
kuliah kependudukan.

Pembangunan kerjasama dan kepercayaan dengan pemangku


kepentingan telah memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan
kependudukan di Kabupaten Badung. Kerja sama dan kepercayaan ini telah
membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali


selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat. Komitmen ini didukung oleh kerjasama dan kepercayaan
dengan pemangku kepentingan.

2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan: Dukcapil Kabupaten


Badung Bali selalu berupaya untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pelayanan kepada masyarakat. Upaya ini didukung oleh
kerjasama dan kepercayaan dengan pemangku kepentingan.

3. Meningkatkan kepuasan masyarakat: Dukcapil Kabupaten Badung Bali


selalu berupaya untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan kependudukan. Upaya ini didukung oleh kerjasama dan
kepercayaan dengan pemangku kepentingan.

Dukcapil Kabupaten Badung Bali akan terus berupaya untuk


meningkatkan kerjasama dan kepercayaan dengan pemangku kepentingan
untuk mewujudkan pelayanan kependudukan yang prima dan cepat.

3.6 PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA


Penerapan manajemen kinerja di Dukcapil Kabupaten Badung Bali
dilakukan secara sistematis dan terukur. Manajemen kinerja di Dukcapil
Kabupaten Badung Bali meliputi tiga tahap utama, yaitu:

1. Pengukuran kinerja: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memiliki sistem


pengukuran kinerja yang jelas dan terukur. Sistem pengukuran kinerja ini
digunakan untuk menilai kinerja pegawai secara objektif.

2. Penilaian kinerja: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memiliki sistem penilaian


kinerja yang transparan dan akuntabel. Sistem penilaian kinerja ini digunakan
untuk menilai kinerja pegawai secara adil dan objektif.

3. Pengembangan kinerja: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memiliki program


pengembangan kinerja yang berkelanjutan. Program pengembangan kinerja
ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai.

Pengukuran kinerja

Dukcapil Kabupaten Badung Bali menggunakan sistem pengukuran


kinerja yang berbasis pada hasil kerja pegawai. Sistem pengukuran kinerja ini
mencakup berbagai indikator kinerja, seperti:

1. Kualitas pelayanan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali mengukur


kualitas pelayanan dengan menggunakan survei kepuasan masyarakat.

2. Kinerja pegawai: Dukcapil Kabupaten Badung Bali mengukur kinerja


pegawai dengan menggunakan indikator-indikator, seperti:

o Ketepatan waktu
o Kelengkapan dokumen
o Keramahan
o Kepuasan pelanggan
Penilaian kinerja

Dukcapil Kabupaten Badung Bali menggunakan sistem penilaian kinerja


yang transparan dan akuntabel. Sistem penilaian kinerja ini melibatkan berbagai
pihak, seperti:

 Pegawai: Pegawai memberikan penilaian diri terhadap kinerjanya.

 Atasan: Atasan memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai.

 Pelanggan: Pelanggan memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai.

Penilaian kinerja dilakukan secara berkala, yaitu setiap akhir tahun.


Penilaian kinerja digunakan untuk menentukan kenaikan pangkat, tunjangan
kinerja, dan promosi jabatan.

Pengembangan kinerja

Dukcapil Kabupaten Badung Bali memiliki program pengembangan kinerja


yang berkelanjutan. Program pengembangan kinerja ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai.

Program pengembangan kinerja yang dilaksanakan oleh Dukcapil


Kabupaten Badung Bali meliputi:

1. Pelatihan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memberikan pelatihan kepada


pegawai untuk meningkatkan kompetensinya.

2. Pendidikan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memberikan pendidikan


kepada pegawai untuk meningkatkan kompetensinya.

3. Magang: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memberikan kesempatan


kepada pegawai untuk magang di berbagai instansi pemerintah, swasta,
maupun lembaga internasional.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan manajemen kinerja di
Dukcapil Kabupaten Badung Bali:

1. Dukcapil Kabupaten Badung Bali menggunakan sistem informasi


berbasis web untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan.
Sistem informasi ini telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali
untuk mengurangi waktu tunggu pelayanan, meningkatkan akurasi
data, dan mengurangi biaya operasional.

2. Dukcapil Kabupaten Badung Bali memberikan pelatihan dan pendidikan


kepada pegawai untuk meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.
Pelatihan dan pendidikan ini telah membantu pegawai untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.

3. Dukcapil Kabupaten Badung Bali bekerja sama dengan masyarakat


dan LSM untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan kependudukan. Kerja sama ini telah membantu Dukcapil
Kabupaten Badung Bali untuk memperoleh masukan dari masyarakat
tentang pelayanan kependudukan.

Penerapan manajemen kinerja telah menghasilkan berbagai perubahan


baik internal maupun eksternal di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(Dukcapil) Kabupaten Badung Bali.

Perubahan internal

1. Peningkatan kualitas layanan: Penerapan manajemen kinerja telah membantu


Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk meningkatkan kualitas layanan kepada
masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan kependudukan di Kabupaten Badung.

2. Peningkatan kinerja pegawai: Penerapan manajemen kinerja telah membantu


Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk meningkatkan kinerja pegawai. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya prestasi pegawai di berbagai bidang.
3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan: Penerapan manajemen
kinerja telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pelayanan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
kecepatan pelayanan dan menurunnya biaya pelayanan.

Perubahan eksternal

1. Peningkatan kepercayaan masyarakat: Penerapan manajemen kinerja telah


membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kependudukan di Kabupaten
Badung.

2. Peningkatan dukungan pemangku kepentingan: Penerapan manajemen


kinerja telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk
mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan. Hal ini dibuktikan
dengan meningkatnya dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan LSM
terhadap pelayanan kependudukan di Kabupaten Badung.

Berikut adalah beberapa contoh konkret perubahan yang dihasilkan


setelah penerapan manajemen kinerja di Dukcapil Kabupaten Badung Bali:

Perubahan internal

1. Peningkatan kualitas layanan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah


menerima penghargaan sebagai Dinas Dukcapil Terbaik Nasional Tahun 2020
dari Kementerian Dalam Negeri.

2. Peningkatan kinerja pegawai: Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah


menerima penghargaan sebagai Dinas Dukcapil Terbaik Provinsi Bali Tahun
2020 dari Pemerintah Provinsi Bali.
3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan: Dukcapil Kabupaten Badung
Bali telah berhasil mengurangi waktu tunggu pelayanan kependudukan dari 2
jam menjadi 1 jam.

Perubahan eksternal

1. Peningkatan kepercayaan masyarakat: Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah


mendapatkan nilai kepuasan masyarakat sebesar 80%.

2. Peningkatan dukungan pemangku kepentingan: Dukcapil Kabupaten Badung


Bali telah mendapatkan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan LSM
untuk menerapkan manajemen kinerja.

Dukcapil Kabupaten Badung Bali akan terus berupaya untuk


meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui penerapan
manajemen kinerja.

3.4 . PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO

Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai,


dan mengelola risiko. Manajemen risiko bertujuan untuk melindungi organisasi dari
kerugian dan memastikan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya.

Penerapan manajemen risiko di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


(Dukcapil) Kabupaten Badung Bali dilakukan secara sistematis dan terukur.
Manajemen risiko di Dukcapil Kabupaten Badung Bali meliputi tiga tahap utama,
yaitu:

1. Identifikasi risiko: Dukcapil Kabupaten Badung Bali melakukan identifikasi


risiko secara sistematis dan terukur. Identifikasi risiko dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, seperti:
o Analisis lingkungan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali melakukan analisis
lingkungan untuk mengidentifikasi risiko yang berasal dari lingkungan
internal dan eksternal.

o Analisis proses bisnis: Dukcapil Kabupaten Badung Bali melakukan


analisis proses bisnis untuk mengidentifikasi risiko yang berasal dari
proses bisnis.

o Analisis teknologi: Dukcapil Kabupaten Badung Bali melakukan analisis


teknologi untuk mengidentifikasi risiko yang berasal dari teknologi
informasi.

2. Penilaian risiko: Dukcapil Kabupaten Badung Bali menilai risiko yang telah
diidentifikasi berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya.
Penilaian risiko dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:

o Analisis kualitatif: Dukcapil Kabupaten Badung Bali melakukan analisis


kualitatif untuk menilai risiko berdasarkan pertimbangan subjektif.

o Analisis kuantitatif: Dukcapil Kabupaten Badung Bali melakukan analisis


kuantitatif untuk menilai risiko berdasarkan perhitungan matematis.

3. Manajemen risiko: Dukcapil Kabupaten Badung Bali mengelola risiko dengan


menerapkan berbagai metode, seperti:

o Penghindaran: Dukcapil Kabupaten Badung Bali menghindari risiko


dengan tidak melakukan aktivitas yang berisiko.

o Penurunan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali mengurangi risiko dengan


mengambil tindakan untuk mengurangi keparahan atau kemungkinan
terjadinya risiko.

o Transfer: Dukcapil Kabupaten Badung Bali mengalihkan risiko kepada


pihak lain, seperti perusahaan asuransi.

o Penerimaan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali menerima risiko dan


mengambil tindakan untuk mengelolanya jika terjadi.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan manajemen risiko di Dukcapil
Kabupaten Badung Bali:

1. Identifikasi risiko: Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah mengidentifikasi


berbagai risiko yang dapat mengancam pelayanan kependudukan, seperti:

o Kerusakan data: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memiliki sistem


informasi yang rentan terhadap kerusakan data.

o Kesalahan dalam pelayanan: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memiliki


risiko terjadinya kesalahan dalam pelayanan, seperti penerbitan dokumen
kependudukan yang tidak akurat.

o Korupsi: Dukcapil Kabupaten Badung Bali memiliki risiko terjadinya


korupsi dalam pelayanan kependudukan.

2. Penilaian risiko: Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah menilai risiko yang
telah diidentifikasi berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan
terjadinya. Risiko-risiko tersebut telah dikategorikan sebagai risiko tinggi,
sedang, dan rendah.

3. Manajemen risiko: Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah mengelola risiko


dengan menerapkan berbagai metode, seperti:

o Penghindaran:

Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah menghindari risiko kerusakan data


dengan menerapkan kebijakan backup data secara berkala.

o Penurunan:

Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah mengurangi risiko kesalahan dalam


pelayanan dengan melakukan pelatihan dan sertifikasi bagi pegawai.

Penerapan manajemen risiko di Dukcapil Kabupaten Badung Bali telah


memberikan manfaat bagi organisasi, yaitu:

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan:

Manajemen risiko telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk


meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dengan mengurangi risiko
kerusakan data dan kesalahan dalam pelayanan.

2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat:

Manajemen risiko telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk


meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan mengurangi risiko korupsi.

3. Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan:

Manajemen risiko telah membantu Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk


meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dengan melakukan penilaian
risiko secara berkala.

Berikut adalah beberapa contoh detail hasil dari menerapkan manajemen


risiko di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten
Badung Bali:

 Peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan: Dukcapil Kabupaten


Badung Bali telah berhasil mengurangi waktu tunggu pelayanan
kependudukan dari 2 jam menjadi 1 jam. Hal ini disebabkan oleh
penerapan manajemen risiko yang telah mengurangi risiko kesalahan
dalam pelayanan.

 Peningkatan kepercayaan masyarakat: Dukcapil Kabupaten Badung


Bali telah mendapatkan nilai kepuasan masyarakat sebesar 80%. Hal
ini disebabkan oleh penerapan manajemen risiko yang telah
mengurangi risiko korupsi.
4. Peningkatan kepatuhan terhadap peraturan: Dukcapil Kabupaten Badung
Bali telah mendapatkan penghargaan sebagai Dinas Dukcapil Terbaik
Nasional Tahun 2020 dari Kementerian Dalam Negeri. Hal ini disebabkan
oleh penerapan manajemen risiko yang telah meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan.

3.8. PLANNING DAN BUDGETING

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Badung


Bali menggunakan metode perencanaan dan penganggaran yang komprehensif
dan terintegrasi. Metode ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran yang
tersedia dapat digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.Metode perencanaan dan penganggaran di Dukcapil Kabupaten
Badung Bali meliputi tiga tahap utama, yaitu:

1. Perencanaan: Tahap perencanaan dimulai dengan penyusunan rencana kerja


dan anggaran (RKA) tahunan. RKA disusun berdasarkan analisis kebutuhan
dan prioritas organisasi.

2. Penganggaran: Tahap penganggaran dimulai dengan penyusunan anggaran


pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten Badung. APBD Kabupaten
Badung disusun berdasarkan RKA-KL dari seluruh organisasi perangkat
daerah (OPD) di Kabupaten Badung.

3. Pelaksanaan: Tahap pelaksanaan dimulai dengan pelaksanaan anggaran


yang telah ditetapkan. Pelaksanaan anggaran dimonitor dan dievaluasi secara
berkala untuk memastikan bahwa anggaran digunakan secara efisien dan
efektif.

Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang metode perencanaan dan


penganggaran di Dukcapil Kabupaten Badung Bali:
Perencanaan

Pada tahap perencanaan, Dukcapil Kabupaten Badung Bali melakukan analisis


kebutuhan dan prioritas organisasi. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengidentifikasi
kebutuhan organisasi dalam mencapai tujuannya. Analisis prioritas dilakukan untuk
menentukan kebutuhan mana yang paling penting untuk dipenuhi.

Hasil analisis kebutuhan dan prioritas digunakan untuk menyusun RKA-KL


Dukcapil Kabupaten Badung Bali. RKA-KL Dukcapil Kabupaten Badung Bali memuat
rencana kerja dan anggaran untuk satu tahun anggaran.

RKA-KL Dukcapil Kabupaten Badung Bali disusun oleh tim perencanaan dan
anggaran Dukcapil Kabupaten Badung Bali. Tim ini terdiri dari perwakilan dari berbagai
bidang di Dukcapil Kabupaten Badung Bali.

Penganggaran

Pada tahap penganggaran, Dukcapil Kabupaten Badung Bali mengikuti proses


penyusunan APBD Kabupaten Badung. APBD Kabupaten Badung disusun oleh Badan
Anggaran DPRD Kabupaten Badung.

Anggaran untuk Dukcapil Kabupaten Badung Bali ditetapkan berdasarkan RKA-


KL Dukcapil Kabupaten Badung Bali. Anggaran ini kemudian didistribusikan ke
berbagai bidang di Dukcapil Kabupaten Badung Bali.

Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, Dukcapil Kabupaten Badung Bali melaksanakan


anggaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan anggaran dimonitor dan dievaluasi
secara berkala oleh tim perencanaan dan anggaran Dukcapil Kabupaten Badung Bali.

Evaluasi anggaran dilakukan untuk memastikan bahwa anggaran digunakan secara


efisien dan efektif. Evaluasi anggaran dilakukan berdasarkan indikator kinerja yang
telah ditetapkan.

Alokasi dana Dukcapil Kabupaten Badung Bali

Alokasi dana Dukcapil Kabupaten Badung Bali untuk tahun 2022 dan 2023 adalah
sebagai berikut:

Tahun Anggaran Alokasi Dana

2022 Rp 20 miliar

2023 Rp 25 miliar

Peningkatan alokasi dana untuk Dukcapil Kabupaten Badung Bali di tahun


2023 digunakan untuk mendukung pelaksanaan berbagai program dan kegiatan,
seperti:

1. Peningkatan kualitas pelayanan kependudukan

2. Peningkatan kapasitas SDM

3. Peningkatan penerapan teknologi informasi

Dukcapil Kabupaten Badung Bali akan terus berupaya untuk


meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan dengan memanfaatkan
anggaran yang tersedia secara efisien dan efektif.

3.9 PENERAPAN TEKHNOLOGI INFORMASI

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Badung,


Bali telah memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi
yang dilakukan adalah dengan mengembangkan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK). SIAK merupakan sistem informasi yang terintegrasi yang
digunakan untuk mengelola data kependudukan dan pencatatan sipil. Dengan
adanya SIAK, Dukcapil Kabupaten Badung dapat memberikan pelayanan yang
lebih cepat, akurat, dan transparan kepada masyarakat.

Berikut adalah beberapa aplikasi yang digunakan oleh Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Badung, Bali untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat:

1. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

SIAK merupakan sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk


mengelola data kependudukan dan pencatatan sipil. SIAK ini merupakan
aplikasi yang paling penting digunakan oleh Dukcapil Kabupaten Badung.
Dengan adanya SIAK, Dukcapil Kabupaten Badung dapat memberikan
pelayanan yang lebih cepat, akurat, dan transparan kepada masyarakat.

2. Layanan online adminduk

Layanan online adminduk merupakan layanan administrasi kependudukan yang


dapat diakses secara online melalui website atau aplikasi. Layanan ini
memungkinkan masyarakat untuk mengajukan permohonan layanan
administrasi kependudukan tanpa harus datang langsung ke kantor Dukcapil.

3. Mobile citizen service (MCS)

MCS merupakan layanan administrasi kependudukan yang dapat diakses


melalui perangkat mobile. Layanan ini memungkinkan masyarakat untuk
mengajukan permohonan layanan administrasi kependudukan melalui
smartphone atau tablet.

3. Jemput bola
Jemput bola merupakan layanan administrasi kependudukan yang dilakukan
dengan mendatangi masyarakat secara langsung. Layanan ini dilakukan
untuk memudahkan masyarakat yang memiliki keterbatasan akses untuk
mendapatkan layanan administrasi kependudukan.

Selain aplikasi-aplikasi tersebut, Dukcapil Kabupaten Badung juga


menggunakan aplikasi-aplikasi lainnya untuk mendukung pelayanan kepada
masyarakat, seperti:

 Aplikasi Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM)

ADM merupakan mesin layanan administrasi kependudukan yang dapat


mencetak dokumen kependudukan secara mandiri.

 Aplikasi Layanan Pengaduan Masyarakat (Sidumas)

Sidumas merupakan aplikasi layanan pengaduan masyarakat yang dapat


digunakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait
pelayanan administrasi kependudukan.

 Aplikasi Data Kependudukan Digital (DKD)

DKD merupakan aplikasi yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola


data kependudukan dalam bentuk digital.

Pemanfaatan teknologi informasi di Dukcapil Kabupaten Badung telah


memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Masyarakat dapat
mengakses layanan administrasi kependudukan dengan lebih mudah dan cepat.
Selain itu, transparansi dan akuntabilitas pelayanan administrasi kependudukan
juga meningkat.

Anda mungkin juga menyukai