Anda di halaman 1dari 9

MATERI

PENGANTAR BISNIS

“LINGKUNGAN BISNIS”

KELOMPOK 1 :

CHASSYA JOLENSIA (A011191155)

MICHEL ANDREW TOYANG (A031191030)

BETRAN SOPANDO MANULLANG (A021191038)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019

BAB 1
PEMBAHASAN MATERI

A.  Lingkungan Bisnis
1.    Pengertian lingkungan bisnis
     Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal mengenai keadaan eksternal yang
berpengaruh terhadap perusahaan. Bisnis mempunyai sifat hubungan yang terbuka terhadap
lingkungan atau saling mempengaruhi, antara lingkungan dan bisnis. Hubungan tersebut terjadi
dikarenakan sangat kompleks yang berarti sulit untuk ditelusuri hubunganya itu. Dinamis yang
berarti selalu berubah-ubah. Saling bergantung artinya saling mempengaruhi satu sama lainya
untuk saling membutuhkan. Dalam satu kesatuan artinya merupakan hubungan yang tidak dapat
dihindarkan.

2.    Macam lingkungan bisnis


lingkungan bisnis dikelompokan menjadi dua,yaitu
a. lingkungan yang berpengaruh langsung terdiri dari: konsumen, suplier (penyedia bahan baku),
pesaing (competitors), labor union (organisasi pekerja), media, institusi keuangan, group
pemerhati khusus (special interst group), pemerintah (goverment). Dari delapan lingkungan
tersebut disebut juga sebagai lingkungan mikro atau eksternal stakeholder.

b.    Lingkungan yang berpengaruh tidak langsung (J. Stoner,1995) terdiri dari:


1.        Lingkungan ekonomi: kondisi ekonomi yang terjadi dan yang akan terjadi, seperti: inflasi,
krisis ekonomi.
2.        Lingkungan politik: kondisi dalam sikap  para pemimipin dan para wakil rakyat pembuat
peraturan perundangan.
3.        Lingkungan sosial dan budaya: kondisi  dari sikap, keinginan, pengharapan, pendidikan, adat
istiadat, agama, dan hal-hal lain dari masyarakat.
4.        Lingkungan teknologi: kondisi dari perkembangan pengetahuan yang dimiliki manusia
mengenai cara-cara melakukan sesuatu.
5.        Lingkungan alam: kondisi tersedianya bahan-bahan dari alam untuk input produksi.
6.        Lingkungan hukum: kondisi adanya peraturan perundangan yang berisi larangan-larangan,
syarat-syarat hukum untuk suatu tindakan.
7.        Lingkungan etika: kumpulan mengenai norma-norma praktis tentang kelakuan pribadi yang
diterima oleh masyarakat umum.
8.        Lingkungan internasional: segala kondisi yang ada di luar wilayah negara.
     Dari lingkungan tersebut, muncul istilah, stockholder: pemegang saham atau pemilik.
Stakeholder: individu atau group baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam
organisasi untuk mencari laba. Internal stakeholder: individu atau groep yang langsung
berinteraksi dengan kegiatan bisnis, yang terdiri dari pekerja, pemilik dan manajemen serta
pimpinan. Eksternal stakeholders: individu atau group dalam organisasi dari lingkungan
eksternal yang berpengaruh dalam aktivitas bisnis yang terdiri dari konsumen, supplier, group
pemerhati, media, organisasi pekerja dan sebagainya.

B.   Lingkungan Ekonomi
     Kondisi ekonomi memberikan pengaruh kinerja bisnis meliputi tingkat produksi dan
konsumsi negara atau industri. Kondisi ekonomi mikro lebih difokuskan pada bisnis atau industri
yang menjadi perhatian. Faktor ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja bisnis.

1.         Pertumbuhan ekonomi
  Adalah suatu faktor kritis ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja bisnis atau
perubahan dalam tingkat umum dari aktifitas ekonomi.Indikator pertumbuhan ekonomi terdapat
dua ukuran  umum untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat total produksi dari
barang dan jasa dalam ekonomi dan jumlah total pengeluaran atau disebut juga agregat
pengeluaran. Tingkat total produksi tergantung pada total permintaan barang dan jasa.Indikator
alternatif pertumbuan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Empat tipe pengangguran sebagai
berikut.
a.         Pengangguran karena friksi (pengangguran natural), mewakili orang yang menganggur karena
menunggu pekerjaan yang lainya. Misalnya, seseorang yang mempunyai keterampilan yang
sangat dibutuhkan pasar mungkin berhenti kerja karena ingin menemukan yang baru karena ia
percaya akan mendapatkan pekerjaan baru tidak lama lagi.
b.         Pengangguran musiman, mewakili orang yang jasanya  tidak diperlukan dalam beberapa
musim. Misalnya, instruktur ski mungkin menganggur di musim panas.
c.         Pengangguran siklis, mewakili orang yang menganggur karena kondisi ekonomi buruk.
Apabila tingkat aktivitas ekonomi turun, permintaan untuk barang dan jasa juga turun, sehingga
mengurangi kebutuhan akan pekerja. Misalnya, suatu perusahaan akan memberhentikan buruh
pabrik apabila permintaan produk menurun.
d.        Pengangguran struktural, mewakili orang ang menganggur karena memang tidak mempunyai
keterampilan cukup. Misalnya, orang yang terbatas pendidikanya mungkin saja menjadi bagian
dari pengangguran struktural.Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklis
mungkin sebagai indikator terbaik dari kondisi ekonomi. Apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh,
bisnis akan memperkerjakan orang lebih banyak hingga pengangguran menurun.  Begitu juga
sebaliknya.

2.         Inflasi
  Adalah peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dalam periode waktu
tertentu. Inflasi dapat mempengaruhi biaya operasi perusahaan yang menghasilkan produk
karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan
mengakibatkan lebih tingginya biaya operasi perusahaan. Penerimaan perusahaan mungkin juga
tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan membebankan kepada harga yang
lebih tinggi sebagai kompensasi biaya mereka yang lebih tinggi pula.
Tipe-tipe inflasi ada 2 macam:
a.         Cost-push inflation (inflasi biaya dorong). Situasi apabila produk diberi harga tinggi karena
biaya yang dialami perusahaan juga lebih besar.
b.         Demand-pull inflation (inflasi biaya tarik). Suatu situasi dimana apabila harga barang dan jasa
tertarik karena permintaan konsumen yang kuat.
3.         Tingkat suku bunga
  Tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga perusahaan
karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor lain untuk perusahaan
adalah berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

C.  Faktor yang mempengaruhi harga pasar


1.      Pendapatan konsumen
  Pendapatan konsumen menentukan jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh individu.
Apabila pendapatan konsumen naik, mereka mungkin minta kualitas yang lebih dari barang atau
jasa tertentu. Sehingga mengakibatkan harga barang menjadi tinggi, Begitu juga sebaliknya.
2.      Preferensi konsumen
  Harga pasar juga dipengaruhi oleh preferensi (selera) konsumen. Apabila preferensi
konsumen terhadap suatu produk berubah, maka kualitas permintaan produk tersebut juga akan
berubah.
3.      Biaya produksi
  Ketika perusahaan mengalami biaya lebih rendah, mereka bersedia menawarkan
(memproduksi) lebih untuk harga tertentu. Ketika biaya perusahaan naik, maka akibat sebaliknya
akan terjadi.
D.  Pengaruh kebijakan moneter dan fiskal
1.    Kebijakan moneter
Adalah keputusan pada tingkat persediaan uang di dalam suatu negara. Contoh persediaan
uang Amerika dikendalikan oleh Federal Reserve System, bank sentral Amerika. The Fed
menentukan kebijakan moneter, yang mewakili keputusan pada tingkat persediaan uang di
Amerika. Hal ini akan mempengaruhi tingkat suku bunga, yang mungkin mempengaruhi
permintaan produk perusahaan (jika pembelian kadang dibayar dengan dana pinjaman). Dengan
mempengaruhi tingkat suku bunga, kebijakan moneter juga mempengaruhi biaya bunga yang
ditanggung perusahaan.
2.    Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal mewakili keputusan bagaimana pemerintah suatu negara seharusnya
menentukan serangkaian tingkat pajak dan membelanjakan uangnya. Keputusan ini dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian dapat mempengaruhi permintaan
barang atau jasa perusahaan.
Adapun kebijakan tersebut adalah:

a.    Revisi dari tingkat pajak pendapatan pribadi.


Kebijakan fiskal yang menaikan atau menurunkan pajak pendapatan pribadi akan
mempengaruhi jumlah pendapatan individu setelah pajak. Kebijakan ini akan memberikan
kepada orang pendapatan setelah pajak yang lebih tinggi, yang akan mendorong mereka untuk
lebih membelanjakan uangnya.
b.    Revisi atas pajak korporasi
Kebijakan fiskal juga mempengaruhi pendapatan setelah pajak perusahaan secara
langsung. Apabila pajak turun, maka pendapatan setelah pajak akan lebih tinggi. Begitu juga
dengan sebaliknya.
c.    Revisi dalam pajak cukai
Pajak cukai adalah pajak yang diterapkan oleh pemerintah pada produk tertentu. Pajak ini
menaikan biaya produksi produk tersebut. Sebagai konsekuensinya manufaktur cenderung
membebankan pajak ini ke dalam harga yang mereka kenakan pada produk. Jadi konsumen
secara tidak langsung terbebani pajak. Cukai biasa diterapkan pada berbagai produk termasuk
alkohol dan tembakau.
d.    Revisi dalam defisit anggaran belanja
Adalah situasi ketika jumlah pengeluaran pemerintah federal melebihi jumlah penerimaan
pajak dan penerimaan lain yang diterima oleh pemerintah. Untuk menutupi kekurangan tersebut,
pemerintah perlu meminjam tambahan dan hal ini akan menciptakan permintaan tinggi terhadap
dana yang bisa dipinjamkan, yang akan mengakibatkan tingkat suku bunga tinggi.
E.   Lingkungan industri
Selain dipengaruhi kondisi ekonomi makro, perusahaan juga dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi mikro dan keadaan industri masing-masing.
Hasil perusahaan sangat tergantung pada karakteristik industri sebagai berikut:
1.         Permintaan industri
Dalam kurun waktu tertentu, suatu industri dapat berhasil lebih baik dari yang lainya
disebabkan tingginya permintaan keseluruhan dari produk-produk dalam industri (permintaan
industri). Permintaan industri dapat berubah mendadak, maka para manajer perusahaan terus
memantaunya. Hal itu dapat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan atau preferensi konsumen.
Seperti halnya meningkatnya permintaan industri menguntungkan bagi perusahaan dalam
industri, maka menurunnya permintaan industri berakibat merugikan perusahaan.

2.         Persaingan industri
Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama lain untuk para
konsumen yang menginginkan produknya. Tingkat persaingan berbeda untuk setiap industri.
Ketika perusahaan menjadi bagian dari industri yang kurang bersaing, perusahaan itu akan lebih
menguntungkan karena alasan-alasan berikut. Penjualan perusahaan dibandingkan pasar
keseluruhan (disebut pangsa pasar) normalnya lebih tinggi jika menghadapi persaingan sedikit.
Perusahaan dapat memasang harga tinggi, tanpa kehilangan konsumen. Keseluruhan penghasilan
(total revenue) tergantung pada jumlah terjual (quantity) yang terjual dan harga per unit (price).
                             Penghasilan     =jumlah unit terjual x harga
                             Revenue          = Q X P.
 Perusahaan yang menghadapi persaingan sedikit menjual dalam jumlah yang besar pada
harga tinggi sehingga menghasilkan tingkat penghasilan yang tinggi. Tingkat persaingan yang
tinggi mempunyai akibat yang sebaliknya.
3.         Lingkungan tenaga kerja
Memahami lingkungan kerja dalam industri dapat menolong manajer perusahaan
mengestimasi biaya tenaga kerja yang terjadi.
4.         Lingkungan peraturan
Pemerintah menegakkan peraturan lingkungan, dapat melarang perusahaan beroperasi di
suatu lokasi atau berkecimpung dalam bisnis tertentu. Semua industri terkena beberapa peraturan
pemerintah. Seorang pengusaha yang bermaksud memasuki industri manapun harus mengetahui
segala peraturan yang dikenakan pada industri tersebut.
F.   Lingkungan Global
Banyak perusahaan besar menggunakan kesempatan untuk memperluas bisnis di negara
asing. Jumlah bisnis internasional bertambah akibat dihapuskanya berbagai halangan
internasional. Lingkungan global dapat mempengaruhi nilai suatu bisnis, akan diuraikan terlebih
dahulu globaliasi dan jenis global.
1.          Pengertian globalisasi
Globalisasi merupakan suatu proses yang mana ekonomi dunia menjadi sistem dalam satu
rangkaian ketergantungan (Griffin,1999).
Ciri global ekonomi, menurut Paul Krugman terjadi aktivitas: perdagangan internasional
atas barang, pengguna jasa secara internasional, pertukaran tenaga kerja internasional, aliran
uang internasional, aliran informasi internasional.
Dalam global ekonomi terjadi kondisi persaingan global antar negara dan antar pelaku bisnis
yang secara bertahap terjadi persaingan menuju pada keunggulan tertentu.
Tahap 1: Absolute advantage: kemampuan negara untuk membuat sesuatu yang lebih murah dari pada
beberapa negara lain.
Tahap 2: Comperative advantage: kemampuan negara dalam menghasilkan beberapa produk lebih baik dari
yang lain.
Tahap 3: Competitive advantage: kemampuan negara dalam memenangkan persaingan dengan negara lain.
Persaingan global terjadi secara bertahap, dan era sekarang ini sudah competitive advantage.
2.         Jenis bisnis global
Bisnis global yang memiliki lingkup internasional memiliki berbagai model sebagai berikut:
a.    Bisnis Eksportir atau Importir
        Eksportir adalah perusahaan yang mendistribusikan dan menjual barangnya pada lebih
dari           satu negara. Importir adalah perusahaan yang membeli produk pada pasar
internasional dan untuk dijual     atau digunakan di dalam negeri.
b.    International firm
        Perusahaan yang memimipin bagian penting dari suatu bisnis di berbagai negara, walaupun
hanya diproduksi di negara induk.
c.    Multinational Firm
        Perusahaan yang desainya, produksi dan pasar barangnya di berbagai negara.
d.   International Organizational structure.
        Independent Agent adalah Individual atau organisasi luar negeri yang menyepakati dengan
baik keterkaitan impor.
Licenisng adalah penetapan dalam suatu perusahaan memilih individu atau organisasi luar
negeri untuk membuat atau memasarkan produknya di luar negeri.
Royalty adalah pembayaran untuk membuat sebagian besar dari lisensi dalam penghasilan
untuk hak dari pasar barang perusahaan lisensi.
Branc Office adalah kantor di luar negeri dipergunakan untuk perusahaan multinasional atau
internasional memasarkan dan menjual barangnya.
Strategic Aliance atau joint venture adalah penetapan dari perusahaan untuk mendapatkan
partner usaha di luar negeri dengan kontribusi jumlah yang imbang dari sumber-sumber dan
pemodalan untuk bisnis baru di negara partner. 
3.         Cara menjalankan Bisnis Internasional
a.    Import
Import adalah pembelian barang atau jasa asing. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
import adalah peraturan perdagangan, tarif pajak yang dikenakan pada produk impor, kuota
jumlah produk tertentu yang dapat diimport.
b.    Ekspor
Ekspor adalah penjualan barang dan jasa yang berdomosili di negara lain.
c.    Investasi asing langsung
Banyak perusahaan berkecimpung dalam investasi asing langsung (direct foreign
investment-FDI), sebagai alat mendapatkan atau untuk membangun anak perusahaan pada satu
atau lebih negara asing. Meskipun investasi asing sering kali cukup layak dijalankan, perusahaan
hendaknya terlebih dahulu melaksanakan analisis seksama dari segi biaya dan manfaatnya.
d.   Aliansi strategis
Merupakan kesepakatan bisnis untuk mencapai kepentingan terbaik dari perusahaan yang
terlibat. Usaha patungan terjadi ketika kesepakatan antara dua perusahaan mengenai proyek
tertentu. Suatu alternatif dari usaha patungan melibatkan partisipasi memproduksi produk.
Kesepakatan lisensi internasional dimana perusahaan mengizinkan perusahaan  asing (pemegang
lisensi) untuk memproduksi produk sesuai instruksi spesifikasi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai