Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM BISNIS PERUSAHAAN

Disusun Oleh Kelompok 6


1. Angela Ana C. Sena (2003020177)
2. Febriyani Putri Nagul (2003020014)
3. Nadya N. I. Tolan (2003020009)

SEMESTER IV-A
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem bisnis perusahaan”.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum,
tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan waktu yang kami
miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Sistem informasi manajemen dan teman yang bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan sempurnanya makalah ini sehingga dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Kupang,Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah........................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Manajemen Hubungan Perusahaan (CRM) .................................... 3

2.2 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) ............................... 5

2.3 Manajemen Rantai Pasokan (SCM) ............................................... 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10


3.1 Kesimpulan .................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas
bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari
people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan
yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware),
perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data
yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga
seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci
strategi bisnis.

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-
keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam
bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali
tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu
banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami
konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi
yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan
harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus
dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.
Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan
informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen hubungan pelanggan: fokus bisnis?
2. Apa yang dimaksud dengan perencanaan sumber daya perusahaan: kekuatan bisnis?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai pasokan: jaringan bisnis?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu manajemen hubungan pelanggan: fokus bisnis
2. Mengetahui apa itu perencanaan sumber daya perusahaan: kekuatan bisnis
3. Mengetahui apa itu manajemen rantai pasokan: jaringan bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MANAJEMEN HUBUNGAN PERUSAHAAN ( CUSTOMER RELATIONSHIP


MANAGEMENT )

Hubungan pelanggan telah menjadi aset yang paling berharga bagi perusahaan sehingga
setiap strategi perusahaan ditujukan bagaimana untuk mencari dan mempertahankan pelanggan
yang paling menguntungkan. Bisnis yang berfokus pada pelanggan merupakan salah satu strategi
bisnis puncak yang dapat didukung oleh teknologi informasi. Oleh karena itu, banyak perusahaan
yang melaksanakan inisiatif bisnis manajemen hubungan perusahaan ( customer relationship
management-CRM ) dan sistem informasi sebagai bagian dari fokus pelanggan atau strategi
berpusat pelanggan untuk mengembangkan kesempatan bagi keberhasilan di lingkungan bisnis
yang kompetitif.

Manajemen hubungan perusahaan ( customer relationship management-CRM ) adalah


lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses pelayanan pelanggan
dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan
perusahaan. Sistem CRM menyimpan data dalam basis data pelanggan yang mengintegrasikan
seluruh akun informasi pelanggan dan membuatnya tersedia di seluruh perusahaan melalui
internet, intranet, atau tautan jaringan lainnya untuk penjualan, pemasaran, layanan dan aplikasi
CRM lainnya.

Sistem CRM juga menyertakan modul perangkat lunak perusahaan yang menyediakan alat
untuk memudahkan sebuah bisnis dan karyawannya untuk mengirimkan layanan yang cepat,
nyaman, dapat diandalkandan konsisten kepada pelanggannya.

A. Kelompok Aplikasi Utama dalam Manajemen Hubungan Pelanggan

1. Penjualan
Sistem CRM menyediakan perwakilan penjualan dengan alat perangkat lunak dan sumber data
perusahaan yang dibutuhkan untuk mendukung dan mengelola aktivitas penjualan meliputi
informasi produk, konfigurasi produk dan kemampuan penghasil penawaran penjualan.
2. Pemasaran dan pemenuhan
Sistem CRM membantu pelaku pemasaran memenuhi syarat untuk target pemasaran dan
penjadwalan serta pelacakan surat pemasaran langsung.
3. Layanan dan dukungan pelanggan
Sistem CRM menyediakan perwakilan pelayanan dengan alat perangkat lunak dan akses seketika
pada basis data pelanggan seperti membantu manajer layanan pelanggan dalam membuat,
menugaskan dan mengelola permintaan bagi layanan dari pelanggan.

3
4. Retensi dan program loyalitas
Berhubungan dengan hambatan dan keluhan pelanggan terhadap perusahaan yang berdampak pada
tidak puasnya pelanggan dalam hal layanan dan akan mempengaruhi presentase keuntungan pada
perusahaan.

B. 3 Tahapan CRM

1. MENDAPATKAN
Mengandalkan perangkat lunak CRM untuk mendapatkan pelanggan baru dan membantu
pelanggan dalam mamahami nilai dari sebuah produk yang ditawarkan perusahaan.
2. MENINGKATKAN
Meningkatkan nilai pelanggan yang akan menambah keuntungan bagi perusahaan dengan
menjaga agar pelanggan tetap puas oleh layanan yang nyaman dan harga yang menarik dari
perusahaan.
3. MEMPERTAHANKAN
Menggunakan perangkat lunak dan basis data analitis CRM dalam mengidentifikasi secara proaktif
dan menghargai pelanggan yang paling loyal serta memperluas bisnis melalui target pemasaran.

C. Manfaat dan tantangan CRM


1. Memungkinkan sebuah bisnis mengdentifikasi dan membuat target bagi pelanggannya
yang terbaik, sehingga pelanggan dapat dipertahankan untuk mendapatkan layanan yang
lebih banyak dan lebih menguntungkan.
2. Memungkinkan kustomisasi seketika dan personalisasi dari produk dan layanan berdasarka
keinginan, kebutuhan dan kebiasaan membeli dari pelanggan dan siklus hidupnya.
3. Dapat melacak kapan pelanggan menghubungi perusahaan, terlepas dari titik kontak.
4. Memudahkan perusahaan untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang konsisten dan
layanan dukungan superior di seluruh titik kontak yang dipilih pelanggan.
5. Manfaat diatas akan memberikan nilai bisnis strategis bagi perusahaan dan nilai pelanggan
utama kepada pelanggannya.

D. Kegagalan CRM
Alasan utama kegagalan CRM adalah terlalu bergantung pada aplikasi baru yang utama dari
teknologi informasi seperti CRM dalam menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu
mengembangkan perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen yang dibutuhkan.

E. Tren dalam CRM


Perusahaan harus membuat hubungan kolaboratif dengan mitra, pemasok dan pelanggan serta
dapat menekan waktu dan biaya sementara tetap meningkatkan pengalaman pelanggan dan jumlah
nilai proposisinya. Kebanyakan pelaku bisnis memulai dengan sistem operasional CRM seperti
otomatisasi tenaga penjualan dan pusat layanan pelanggan.

4
Berikut merupakan jenis CRM dan kemampuannya dalam nilai bisnis yang di
implementasikan oleh banyak perusahaan :

CRM OPERASIONAL Mendukung interaksi pelanggan dengan kenyamanan yang


lebih besar melalui berbagai saluran seperti telepon dan
surat elektronik.

Menyingkronisasi interaksi pelanggan secara konsisten di


seluruh saluran
CRM ANALITIS Menganalisis, memprediksi dan memperoleh nilai
pelanggan danperilaku serta perkiraan permintaan.

Membantu mendekati pelanggan dengan informasi yang


relevandan menawarkan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan.

CRM KOLABORATIF Memungkinkan kolaborasi yang mudah dengan pelanggan,


pemasok dan mitra.

Meningkatkan efisiensi dan integrasi di seluruh rantai pasokan.

CRM BERBASIS PORTAL Memperkuat karyawan dalam merespon permintaan


pelanggan dengan lebih cepat.

Menyediakan kemampuan segera mengakses seluruh informasi


pelanggan intenal dan eksternal.

2.2 PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN ( ENTERPRISE RESOURCE


PLANNING- ERP )

Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses bisnis internal dari sebuah perusahaan. ERP
juga merupakan teknologis dari bisnis elektronik berupa kerangka kerja transaksi di seluruh
perusahaan yang berkaitan dengan pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendaliaan
persediaan, perencanaan produksi dan distribusi serta keuangan.

Sistem ERP melacak sumber daya bisnis ( kas, bahan mentah, dan kapasitas produksi ) dan
status komitmen yang dibuat oleh bisnis (seperti pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan gaji
karyawan ) pada departemen manapun ( pabrikasi, pembelian, penjualan, akuntansi, dll ) yang telah
memasukkan data ke dalam sistem.

5
Sistem ERP juga mendukung banyak proses sumber daya manusia yang penting, mulai dari
perencanaan kebutuhan personel untuk pembayaran gaji dan administrasi manfaat dan
menyelesaikan catatan penyimpangan keuangan yang paling dibutuhkan dan aplikasi akuntansi
manajerial.

A. Komponen aplikasi utama dari perencanaan sumber daya perusahaan


1. Pelanggan/Karyawan
2. Perencanaan produksi
3. Logistik terintegrasi
4. Akuntansi dan keuangan
5. Sumber daya manusia
6. Penjualan, distribusi, manajemen pesanan

B. Manfaat dan tantangan dari ERP


1. Kualitas dan efisiensi
Membuat kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal
perusahaan yang menghasilkan perbaikan secara signifikan dalam kualitas dan efisiensi layanan
pelanggan, produksi, dan distribusi.

2. Berkurangnya biaya
Pengurangan biaya secara signifikan dalam pengolahan transaksi dan perangkat keras, perangkat
lunak, dan staf pendukung TI.

3. Pendukung keputusan
Menyediakan informasi lintas fungsional yang penting atas kinerja bisnis bagi manajer dengan
cepat untuk memperbaiki kemampuan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan cara
yang terjadwal di seluruh bisnis perusahaan.

4. Ketangkasan perusahaan
Mengimplementasikan sistem ERP dari proses bisnis, sistem informasi dan sumber daya informasi
yang menghasilkan struktur organisasi yang lebih fleksibel, tanggung jawab manajerial dan aturan
kerja, dan untuk organisasi yang lebih tangkas dan adaptif serta tenaga kerja yang lebih
memanfaatkan kesempatan bisnis baru.

C. Biaya-biaya ERP
Meskipun manfaat dari ERP banyak, biaya dan resiko juga patut dipertimbangkan.
Salah satu contoh ilustrasi adalah :
• Rekayasa ulang : 43 %
• Konversi data : 15 %
• Pelatihan dan manajemen perubahan : 15%
• Perangkat lunak : 15%
• Perangkat keras : 12%

6
Dapat diperhatikan bahwa perangkat keras dan perangkat lunak hanya bagian kecil dari
total biaya, kemudian biaya pengembangan proses bisnis baru ( rekayasa ulang ) dan pelatihan dan
manajemen perubahan membuat sebagian besar total biaya dalam mengimplementasikan sistem
ERP. Sedangkan konversi data merupakan kategori utama lainnya dari biaya implementasi ERP.

Sebagian besar perusahaan memiliki implementasi ERP yang berhasil, tapi ada juga
perusahaan yang mengalami kegagalan dan pada akhirnya merusak keseluruhan bisnisnya. Untuk
itu penting dalam hal mempertimbangkan biaya-biaya yang akan digunakan dalam suatu
perusahaan.

D. Penyebab kegagalan ERP


• Manajer dan pelaku TI meremehkan kompleksitas dari perencanaan, pengembangan, dan pelatihan
yang dibutuhkan untuk menyiapkan sistem ERP baru yang akan mengubah bisnis dan sistem
informasi secara radikal.
• Kegagalan dalam melibatkan karyawan yang terkena dampak dalam tahap perencanaan dan
pengembangan.
• Pelatihan yang tidak mencukupi dalam hal pekerjaan yang dibutuhkan oleh sistem ERP.
• Kegagalan dalam melakukan konversi dan pengetesan data yang memadai
• Kepercayaan yang berlebihan dari perusahaan atau manajemen TI atas pernyataan penjual
perangkat lunak ERP atau atas bantuan dari perusahaan konsultan bergengsi yang dipekerjakan
untuk memimpin implementasi.

E. Tren dalam ERP


Saat ini, ERP masih terlibat dalam mengadaptasi pengembangan teknologi dan permintaan pasar.
4 tren penting dalam membentuk evolusi keberlanjutan dari ERP :
• Pengembangan dalam integrasi dan fleksibilitas
• Perluasan aplikasi bisnis elektronik
• Jangkauan yang lebih jauh ke pengguna baru
• Adopsi teknologi internet

2.3 MANAJEMEN RANTAI PASOKAN ( SUPPLY CHAIN MANAGEMENT-SCM )


Manajemen rantai pasokan adalah sistem antar perusahaan lintas fungsional yang menggunakan
teknologi informasi untuk membantu mendukung dan mengelola hubungan antar beberapa kunci
proses bisnis sebuah perusahaandengan pemasok pelanggan dan mitra bisnis.

Pada dasarnya, manajemen rantai pasokan membantu perusahaan mendapatkan produk


yang tepat ke tempat yang benar di waktu yang tepat dalam jumlah yang memadai dan biaya yang
dapat diterima. Sedangkan tujuan SCM sendiri adalah untuk mengelola proses tersebut secara
efisien dengan mengelola permintaan; mengendalikan persediaan; meningkatkan jaringan
hubungan bisnis yang dibina perusahaan dengan pelanggan, pemasok dan distributor; menerima

7
umpan balik status tautan di setiap harinya dalam rantai pasokan dan menerima umpan balik
terhadap status dari setiap hubungan dalam rantai pasokan.

A. Peranan SCM
Peranan teknologi SCM adalah untuk mendukung tercapainya hasil strategis, taktis, dan
operasional dari perencanaan SCM dengan sistem informasi antar perusahaan yang menghasilkan
banyak dari hasil-hasil sebuah bisnis perlukan untuk mengelola rantai pasokannya secara efektif.
Itulah sebabnya banyak perusahaan memasang perangkat lunak SCM dan mengembangkan sistem
SCM berbasis situs.

Hingga saat ini, produk perangkat lunak SCM telah dikembangkan baik untuk perencanaan
rantai pasokan maupun aplikasi pelaksanaan. Perangkat lunak perencanaan SCM seperti 12 dan
manugistics dapat mendukung berbagai aplikasi untuk perkiraan pasokan dan permintaan.
Sedangkan perangkat lunak SCM seperti EXE Technologies dan Manhattan Associates dapat
mendukung aplikasi untuk manajemen pesanan, manajemen logistik, dan manajemen gudang.

B. Manfaat dan tantangan SCM


 Manfaat
Sistem SCM dapat memberikan kunci manfaat bisnis bagi perusahaan seperti :
• Pengolahan pesanan yang lebih cepat dan akurat
• Pengurangan level persediaan
• Percepatan waktu ke pasar
• Biaya transaksi dan bahan yang lebih rendah
• Hubungan strategis dengan pemasok perusahaan
Semua manfaat SCM tersebut ditujukan untuk membantu sebuah perusahaan mencapai
ketangkasan dan kepekaan dalam memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan mitra
bisnisnya.

 Tantangan
Tantangan yang dihadapi perusahaan adalah mengembangkan sistem rantai pasokan yang
efektif dan mencapai sasaran bisnis yang kompleks dan sulit bagi banyak perusahaan.

C. Tren dalam SCM


Tren-tren dalam penggunaan manajemen rantai pasokan saat ini melalui 3 tahapan yang
dimungkinkan dalam implementasi sistem SCM pada sebuah perusahaan. Berikut merupakan
tahapannya :
 Perusahaan berkosentrasi untuk membuat pengembangan pada proses rantai pasokan
internal dan eksternal serta hubungan dengan pemasok dan pelanggan. Perusahaan
menggunakan laman situs komersialnya dan memberikan akses katalog online serta
informasi rantai pasokan sebagai dukungan terbatas perusahaan ke transaksi online.

8
 Perusahaan menyelesaikan aplikasi manajemen rantai pasokan yang substansial dengan
menggunakan program perangkat lunak SCM terseleksi secara internal. Perusahaan juga
berkonsentrasi pada perluasan jaringan bisnis dari situs berbantu SCM yang meningkatkan
efisiensi dan efektivitas operasionalnya dalam memenuhi tujuan strategis bisnis
perusahaan.
 Perusahaan mulai mengembangkan dan mengimplementasikan pengurangan sisi aplikasi
manajemen rantai penjualan kolaboratif menggunakan perangkat lunak SCM lanjutan,
layanan penuh tautan ekstranet dan pertukaran perdagangan komersial pribadi dan umum.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Manjemen hubungan pelanggan adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang


mengintegrasi dan mengotomatisasi banyak proses pelayanan pelanggan dalam penjualan,
pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM
menggunakan teknologi informasi untuk mendukung banyak perusahaan yang mengorientasikan
dirinya sendiri ke dalam bisnis berfokus pelanggan sebagai sebuah strategi bisnis puncak.
Komponen aplikasi utama dari CRM, termasuk manajemen kontak dan akun, penjualan,
pemasaran, dan pemenuhan; serta retensi dan program loyalti, yang semuanya ditujukan untuk
membantu sebuah perusahaan memperoleh, meningkatkan, dan memppertahankan hubungan yang
menguntungkan dengan pelanggannya sebagai sebuah sasaran bisnis utama. Bagaimanapun,
banyak perusahaan merasa bahwa sistem CRM sulit untuk diimplementasikan dengan baik karena
pemahaman dan persiapan yang kurang memadai dari manajemen dan mempengaruhi karyawan.
Perencanaan sumberdaya perusahaan adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses bisnis internal dari sebuah perusahaan,
khususnya dalam fungsi pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumberdaya
manusia dalam bisnis. Oleh sebab itu, ERP bertindak sebagai kekuatan sistem informasi yang
penting dalam perusahaan, membantu perusahaan mencapai efisiensi, ketangkasan, dan
responsivitas yang dibutuhkan untuk sukses dlam lingkungan bisnis yang dinamis. Perangkat lunak
ERP yang umumnya yang terdiri dari modul terintegrasi yang memberikan sebuah perusahaan
tinjauan lintas fungsional real-time (seketika) dari inti proses bisnis, seperti : produksi, pengolahan
pesanan, dan penjualan, serta sumberdayanya, seperti : kas, bahan mentah, kapasitas produksi, dan
orang-orangnya.
Manajemen rantai pasokan adalah sistem antar perusahaan lintas fungsional yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasi jaringan proses bisnis dan hubungan antara perusahaan
dan pemasoknya, pelanggan, distributor, dan mitra bisnis lainnya. Sasaran SCM adalah untuk
membantu perusahaan mencapai ketangkasan dan responsivitas untuk memenuhi permintaan dari
pelanggannya dan kebutuhan dari pemasoknya, dengan memudahkannya dengan mendesain,
membangun, dan menjual produknya menggunakan jaringan yang cepat, efisien, dan berbiaya
rendah bagi mita bisnis, proses, dan hubungan, atau rantai pasokan. SCM sering kali dibagi lagi
ke dalam aplikasi perencaan rantai pasokan, seperti : perkiraan permintaan dan pasokan, dan
aplikasi pelaksanaan rantai pasokan, seperti : manajemen persediaan, manajemen logistik, dan
manjemen pergudangan. Mengembangkan sistem rantai pasokan yang efektif dan mencapai
sasaran bisnis SCM telah terbukti menjadi tantangan yang kompleks dan sulit bagi banyak
perusahaan. Akan tetapi, SCM berlanjut menjadi perhatian utama dan inisiatif bisnis elektronik
utama sebagaimana perusahaan menambah penggunaan teknologi Internet mereka untuk
meningkatkan integrasi dan kolaborasi dengan mitra bisnis mereka, dan meningkatkan efisiensi
dan efektivitas bisnis rantai pasokan mereka.

10
DAFTAR PUSTAKA
O'Brien, James A dan George M. Marakas, 2014, Sistem Informasi Manajemen Edisi 9 Buku 1, Jakarta :
Salemba Empat
http://emiastutik99.blogspot.com/2016/10/sistem-bisnis-perusahaan.html

11

Anda mungkin juga menyukai