Anda di halaman 1dari 25

JUDUL MAKALAH

HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA


MENURUT AGAMA ISLAM

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan


Agama Dosen Pengampu Bpk.Akhmad Dzukaul Fuad

Disusun Oleh :

1.Ananta Alhaq Nurfian (210810301235)


2.Eka Nisaul Yuha (210810301232)
3.Siti Lailiya (210810301234)
`

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS JEMBER
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Hakikat
Penciptaan Manusia Menurut Agama Islam".
Rasa terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu yang selalu memberikan
bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik. Semoga makalah yang telah
kami susun ini, turut memperkaya wawasan kita serta menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman kita.
Selayaknya kalimat yang menyatakan tidak ada sesuatu yang sempurna, kami juga
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang positif demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi,
serta bermanfaat untuk semua orang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jember, 13 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Contents
JUDUL MAKALAH................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Hakikat Penciptaan Manusia..........................................................................3

2.2 Tujuan Diciptakannya Manusia.....................................................................8

2.3 Awal Mula Manusia Sebagai Filsafat Perkembangan Ilmu Pengetahuan....9

2.4 Hakekat Perkembangan Manusia.................................................................14

BAB III..................................................................................................................18

PENUTUP..............................................................................................................18

3.1 Kesimpulan..............................................................................................18

3.2 Saran........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai seorang manusia yang diciptakan oleh Allah SWT kita perlu
mengetahui apa hakikat penciptaan manusia di muka bumi ini.Manusia
merupakan makhluk yang diberi akal dan nafsu sehingga berbeda dengan
makhluk Allah SWT yang lain.

Manusia memerlukan akal untuk berfikir mana yang baik dan mana yang
buruk.Akal pun memerlukan ilmu pengetahuan agar dapat bekerja sebagaimana
fungsinya.Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lanjut tentang hakikat
diciptakannya manusia dan penjelasannya dalam Al-Qur’an,Hadist dan ilmu
pengetahuan sebagai sarana menambah wawasan dan pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Hakikat Penciptaan Manusia?
2. Apa Saja Tujuan Diciptakan Manusia?
3. Bagaimana Awal Mula Manusia Dijadikan Sebagai Filsafat Dalam Ilmu
Pengetahuan?
4. Bagaimana Hakikat Perkembangan Manusia Dalam Islam?

1
1.3 Tujuan
 Mengetahui Hakikat Penciptaan Manusia
 Mengetahui Tujuan Manusia Diciptakan
 Mengetahui Awal Mula Manusia sebagai Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
 Memahami Perkembangan Manusia Dalam Islam

1.4 Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas maka makalah ini memiliki
manfaat untuk mengetahui lebih dalam hakikat penciptaan manusia menurut
agama islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Penciptaan Manusia


Manusia yang pertama kali diciptakan oleh Allah SWT adalah Nabi Adam
A.S,dalam proses penciptaan nya diberikan sebuah akal,ilmu pengetahuan dan
kesempurnaan dalam berbagai karakternya.Nabi Adam A.S dijadikan khalifah
pertama.Sebagaimana Allah SWT menjelaskan dalam ayat Al-Qur’an berikut ini:

D‫ي‬Dِ‫ ل ف‬D‫جا‬ D‫ة‬Dَ‫ك‬Dِ‫لئ‬Dَ‫ م‬Dِ‫ ل‬D‫ّك‬DُD‫رب‬ D‫ل‬D‫ا‬Dَ‫ ق‬DْD‫ذ‬Dِ ‫وإ‬


D‫ع‬ D‫ي‬Dِ’D‫ن‬D‫ِإ‬
Dُ‫ل من سد‬ D‫جع‬Dَ‫ت‬Dَ‫ أ‬D‫ا‬D‫و‬Dُ‫ل‬D‫ا‬Dَ‫ ۖ ق‬DًD‫ة‬DDَ‫خ يف‬ ‫ْال َرض‬
‫ي‬ D‫ا‬D‫ه‬D‫ي‬Dِ‫ف‬
D‫ك‬D‫د‬D‫م‬D‫ح‬Dِ‫ب‬ ‫ ن‬D‫ن‬D‫ح‬Dَ‫ ون‬D‫ء‬D‫ا‬D‫م‬D’D‫د‬D‫ال‬ D‫س‬DDَ ‫ وي‬D‫ا‬D‫ه‬D‫ي‬Dِ‫ف‬
‫بِ’ح‬ ‫ك‬
‫ ل‬D‫ما‬ D‫ِي‬D’D‫ن‬D‫ ِإ‬D‫ل‬D‫ا‬Dَ‫ك ق‬ ‫ ل‬D‫س‬D’D‫د‬Dَ‫ق‬Dُ‫ون‬
D‫ن‬D‫و‬D‫م‬Dَ‫ل‬Dْ‫ع‬Dَ‫ت‬ D‫م‬Dَ‫عل‬Dَ‫أ‬

Artinya:
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

3
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(QS.Al-Baqarah : 30).

4
Penciptaan manusia yang sudah dijabarkan dalam Al-qur’an pun terbukti
oleh ilmu pengetahuan yang ditemukan setelah ayat tersebut turun.Dalam
penciptaan manusia ada 5 tahapan yaitu Al-nutfah, Al-‘alaqah, Al-mudhgah,Al-
‘idham, dan Al-lahm yang juga telah disebutkan dalam ayat Al-Qur’an berikut:

‫َٰ ’من ط‬
‫َل‬ ْ ‫ين ِ وَل خ ق ا‬
‫ِلن ن‬
‫د ل ٱ َس من ة‬

Artinya:

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia berasal dari saripati tanah”.
(Q.S Al-Mu’minun : 12).

‫مكي‬ ‫را‬ ً‫ج ْل طفة‬ ُ‫ث‬


Artinya:
‫ن‬ ‫ر‬ ‫ِفى‬ ‫نَ هُ ن‬
‫ّم‬
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim)”.(Q.S Al-Mu’minun : 13).

‫ضَغةً فَ َخ َل ْق َنا ٱ ْل ُمِ ضَغةَ ع َٰ َظ‬ ‫ل ْق َنا ٱل ُّن ْط َفةَْ علَقَةً َف َخَل ْق َنا ٱ ْلَع َلقَةَ ُم‬ َ ‫َ م َ خ‬
‫ًما‬ ْ
‫َ ك َس ْوَنا ٱ ْل ِع َٰ َظ َم َل ْح ًما ث ُ َّم أ َن َشأ ْ ََٰنه ُ خ ْل ًقا َءا َخ َر ۚ َفت ََبا َر َل ُل أ‬
‫ك َ ٱ ْ َّح َس ُن‬

َٰ ‫ٱ ْل‬
‫َخ‬

Artinya:

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
5
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, kemudian tulang belulang itu di bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah

6
Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(Q.S Al-Mu’minun : 14).

Menurut hadits dari Abu Abdurrohman, Abdulloh bin Mas'ud


rodhiyallohu'anhu, dia berkata: kandungan selama empat puluh hari, seperti
nuthfah (sperma), kemudian menjadi 'alaqoh (bekuan darah) selama ini (empat
puluh hari), kemudian menjadi mudghoh (daging) begitu panjang), kemudian
menjadi malaikat. diutus kepadanya, kemudian malaikat dia menipu jiwanya dan
dia diperintahkan untuk menulis empat kalimat: Tulis rizkinya, kematiannya aku,
amalnya dan kemalangan atau rejekinya.

Oleh karena itu, demi Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, ada perbuatan
penduduk Eden dan karya-karyanya membawanya lebih dekat ke surga sehingga
jarak antara dia dan surga kurang dari satu hasta, tetapi karena takdir telah telah
diatur untuknya, dia kemudian melakukan hal berikut: pekerjaan penghuni neraka
untuk membiarkannya masuk. Dan sesungguhnya sebagian dari kalian melakukan
amalan penghuni neraka dan amalan itu mendekatkannya ke neraka sehingga
jarak antara dia dan neraka kurang dari satu hasta, melainkan karena takdir yang
mengaturnya. , lalu dia mengerjakan amalan-amalan penghuni surga sampai dia
masuk ke dalamnya. (HR.Bukhori dan Muslim).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa, dari Nabi Shalallahu Alaihi
Wasallam, beliau bersabda, ”Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari satu
genggaman tanah yang digenggamNya dari seluruh permukaan bumi.
Kemudian anakanak Adam datang sesuai dengan kadar warna tanah. Diantara
mereka ada yang merah, putih, hitam, dan perpaduan antara warnawarni
tersebut, ada yang lembut dan yang ada yang kasar (keras), ada yang jahat dan
ada juga yang baik, atau diantara keduanya.” (HR. Abu Dawud dan at Tarmidzi)

7
Berdasarkan ayat-ayat diatas dapat diartikan bahwa proses pembentukan
manusia bermula dari hasil campuran air dan tanah atau saripati yang ada didalam
tanah.Kemudian diciptakan keturunannya dari setetes air nuthfah atau air mani
lelaki yang kemudian menetap dalam rahim kaum wanita.Hingga kemudian air
mani tersebut dijadikan segumpal darah(alaqah) yang kemudian dijadikan
segumpal daging(mudhghah) lalu dijadikan tulang-tulang yang dibungkus dengan
daging yang ditiupkan ruh padanya,sungguh Allah adalah pencipta yang maha
baik.

Dalam islam hakikat dan peranan manusia bermacam-macam.Yakni


sebagai berikut:
a. Hakikat utama sebagai hamba Allah
Seorang hamba Allah SWT maka wajib menyembah kepada-
NYA.Selain itu wajib menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-
NYA.Melakukan ibadah wajib seperti sholat,berpuasa dan ibadah lainnya.
b. Hakikat sebagai Al-Nas
Dalam Al-Qur’an kata Al-Nas mengacu kepada hakikat hubungan
manusia dengan sesama manusia lain.
c. Hakikat sebagai Khalifah Allah
Telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Shad ayat 26 bahwa
manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah atau
pemimpin dimuka bumi.
d. Sebagai Mahluk Biologis
Sebagai mahluk biologis,manusia dapat
tumbuh,berkembang,menua dan meninggal.
e. Hakikat sebagai Bani Adam dan Al-Insan
Maksud dari Bani Addam adalah manusia sebagai keturunan Nabi
Adam A.S dan bukan evolusi dari kera seperti yang dijelaskan oleh
Darwin.Sedangkan Al-Insan adalah dominan kepada kemampuan manusia
untuk berbicara,bertindak serta mengetahui ilmu pengetahuan.

8
Sedangkan menurut pandangan ilmu pengetahuan,manusia secara rasional
adalah mahluk yg diciptakan Tuhan YME yang memiliki kesempurnaan juga akal,
berbeda dengan mahluk yang lain seperti tumbuhan dan hewan.Berikut adalah 4
definisi hakikat manusia menurut para ahli,yakni:
 Plato
Kodrat manusia adalah makhluk dengan 3 unsur yaitu roh, nafsu
dan proporsi, dimana roh merupakan lambang kebaikan, nafsu merupakan
lambang kejahatan dan penggunaan kedua unsur tersebut kemudian
diarahkan dan dikendalikan oleh akal/nalar.

 M.J Langeveld : 1955


Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki sifat sosial,
individualitas, dan moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar dan
tujuan dari kehidupan manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar dan
tujuan setiap orang dan kelompoknya. Dengan keberadaan sifat itu pula
maka setiap manusia akan saling membutuhkan, saling membantu, dan
saling melengkapi dan juga selalu berinteraksi dengan manusia lain untuk
mencapai tujuan hidupnya, dan interaksi tersebut merupakan wadah untuk
pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya.
 Thomas Hobbes
Hakikat manusia adalah adanya kontrak sosial dari manusia itu
sendiri, yaitu setiap orang harus menghormati dan melindungi hak-
hak orang lain.

 Tafsir : 2010
Hakikat manusia merupakan entitas sosial yang ditandai dengan
adanya kontrak sosial di dalamnya. Di mana orang sendiri tidak dapat
menjalani hidup mereka secara mandiri, oleh karena itu mereka harus
menghormati diri mereka sendiri dan melindungi hak-hak orang lain.

9
2.2 Tujuan Diciptakannya Manusia
Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memiliki tujuan dan
bukan hal yang sia-sia.Begitupun dengan manusia,berikut adalah tujuan dari
diciptakannya manusia,yakni:
 Beribadah dan Menyembah Kepada Allah
Setiap hal yang diciptakan pasti memiliki fungsi dan tujuannya
masing-masing,sama hal nya dengan manusia.Manusia diciptakan untuk
senantiasa beribadah dan menyembah Allah SWT seperti dalam Q.S Az-
Zariyat ayat 56 : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepada-Ku”

 Menjadi Pemimpin Di Muka Bumi


Seperti yang dijelaskan dalam hakikat manusia, menjadi khalifah
atau pemimpin merupakan bagian dari tujuan diciptakannya
manusia.Maksudnya adalah manusia menjadi pemimpin dalam berbagai
lingkup kehidupan seperti pekerjaan dan keluarga.

 Menegakkan Keadilan Sesama Manusia


Dalam Q.S Hud ayat 85 menjelaskan bahwa ”Dan Syu’aib berkata:
Hai kaumku cukupkanlah takaran timbangan keadilan yang adil dan
jangan merugikan hak-hak manusia lain dan janganlah membuat
kerusakan dimuka bumi”.

 Mengamban Amanah Menjaga Bumi


Manusia diciptakan untuk menjaga tempat yang mereka tinggali,
tidak merusaknya dan senantiasa merawat ataupun
memperbaikinya.Dijelaskan dalam Q.S Al-Ahzab ayat 72 :
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit,bumi
dan gunung-gunung,maka semuanya enggan untuk mengemban amanat itu

10
dan takut untuk menghianatinya dan dipikulah amanat itu oleh
manusia.Sesungguhnya manusia mahluk yang amat zalim dan bodoh”.
2.3 Awal Mula Manusia Sebagai Filsafat Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Filsafat sebagai pintu masuk dalam perkembangan ilmu pengetahuan


menjadi salah satu gerbang untuk menapaki pencarian manusia terhadap
kebenaran dalam memahami realitas yang terhampar begitu luas. Akal menentun
manusia atas kesadaran untuk mencari tahu kebenaran yang paling mendasar dan
mencoba mengungkapkannya dalam alami maginasinya. Akal manusia menjadi
pusat dari kemampuan manusia untuk membentuk sistem pengetahuan yang
disebut sebagai filsafat tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, para pemikir dari Yunani Kuno
lah yang telah menjadi perintis dari perkembangan tradisi berfikir secara radikal
dan spekulatif dalam menyingkap realistas, memahami asal mula kehidupan,
sebab pertama ( causa prima) dan mencari the ultimate reality yang tak dapat
diatasi kembali. Setelah kehancuran peradaban yunani kuno tersebut dan
runtuhnya imperium Romawi, namun demikian umat islam lah yang kemudian
memelihara dan mengembangkan tradisi berfilsafat. Berkat peranan umat islam
dalam pemeliharaan terhadap sumber-sumber pengetahuan dari yunani itulah,
filsafat dapat dikenal kembali dalam dunia pemikiran barat sampai saat ini (Ali,
1991:4).

Hal ini memperlihatkan begitu besarnya peranan dan pengaruh umat islam
dalam pada masa itu terhadap perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan,
hingga menurut Haidar Bagir (2005:72) perkembangan pemikiran filsafat didunia
apapun sampai saat ini tidak dapat dikatakan benar-benar lepas dari bayangan-
bayangan pandangan dunia islam.

11
Filsafat islam dalam keberadaannya tidaklah luput dari suatu proses
histori. Pemaparan terhadap sejarah munculnya filsafat islam sangatlah penting
dilakukan untuk mengawali pembicaraan tentang perkembangan pemikiran islam
dan juga perkembangan dalam dunia keilmuan.

Memahami sejarah perkembangan filsafat islam, dapat diawali dengan


mengetahui awal mula penggunaan argumentasi rasional terhadap pembuktian
keberadaan Tuhan. Hal itu diawali oleh Ali Ibnu Abi Thalib dalam karyanya yang
berjudul NAHJ AL-BALAGHAH ( Path of Eloquence ) yang berisi tentang bukti-
bukti rasional terhadap keesaan Tuhan (Nasr, 1996: 4). Karya tersebut meskipun
masih berada pada ranah teologis yaitu dalam ilmu kalam, tetapi telah
memperlihatkan kesadaran umat Islam sejak abad pertama keberadaan islam atas
pentingnya peranan rasio manusia dalam menyelami dan memahami ajaran islam,
sekaligus untuk melindungi dan mempertahankan islam dengan jalan penguatan
pemaknaan secara rasional. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari pengaruh dasar
ajaran islam itu sendiri, yaitu Al-Qur'an.

Penggunaan akal ( al-'aql) dalam al-Qur'an memiliki keutamaan tersendiri,


seperti halnya yang dinyatakan dalam QS: Al Anfal, 22 yang memiliki arti
"Sesungguhnya makhluk yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-
orang yang pekak dan tuli, yang tidak mau menggunakan akal( alladzinna laa
ya'qiluun)."

Hal tersebut menjelaskan begitu pentingnya penggunaan akal dalam ajaran


islam. Makhluk yang mampu menggunakan akalnya dianggap memiliki tingkatan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk yang tidak mau menggunakan
akalnya. Akal dianggap sebagai anugerah termulia dari Tuhan untuk manusia, dan
hal itu merupakan salah satu alasan mudahnya filsafat masuk kedalam islam
(Black, 2006: 130).

12
Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa keutamaan daripada 'aql
tidak hanya terbatas karena pengaruh dari budaya Yunani yang datang dan
bercampur dengan budaya islam, tetapi karena memang dalam islam sendiri akal
dianggap memiliki tingkatan epistemologis yang tinggi.

Perkembangan filsafat dalam islam secara historis apabila mengambil


langkah jauh kebelakang dapat dikatakan dimulai oleh pengaruh kebudayaan
Hellenis, yang terjadi akibat percampuran budaya Timur dan kebudayaan Yunani
Barat. Hal tersebut dimulai saat Alexander The Great atau Iskandar Agung
Zulkarnain yang merupakan salah satu murid dari Aristoteles berhasil menduduki
wilayah Persia pada 331SM dan melakukan usaha perkawinan antara budaya
Yunani dengan bangsa jajahannya di Timur( Ali, 1991:5 ) perkawinan
kebudayaan itulah yang mengakibatkan munculnya benih-benih lahirnya dalam
masyarakat muslim di kemudian hari.

Terapi tidak ada peristiwa tang teramat berpengaruh atas kemunculan dan
perkembangan pesat atas filsafat islam kecuali peristiwa yang diawali pada zama
Bani Abbasiyah abad ke- 8 M dan seterusnya, yaitu transmisi keilmuan Yunani
Kuno kemasyarakat Islam-Arab dengan penerjemahan sumber-sumber literatur
keilmuan dari yunani ke bahasa Arab secara besar-besaran (Huff,2003:48).

Dari peristiwa tersebut dunua pemikiran islam semakin terfokus pada


pendamaian antara filsafat dan agama ataupun akal dan wahyu, yang kemudian
mempengaruhi semakin diusungnya intregasi antara akal dan wahyu sebagai
landasan epistemologis yang berpengaruh pada karakter perkembangan ilmu
pengetahuan dalam dunia islam.

13
Penggunaan akal dianggap penting dalam memahami dan menyelesaikan
berbagai permasalahan dalam aspek keagamaan pada masa awal perkembangan
pemikiran islam. Hal tersebut tidak dapat dipahami tanpa merujuk pada
keberadaan aliran pemikiran islam yang tertua yang telah mendasari diri pada
kebutuhan pemikiran islam atas keberadaan penalaran terhadap dalil naql yaitu
Mazhab Mu'tazilah (Ali,199:15 ),

Mazhab ini dapat dikatakan sebagai salah satu aliran filsafat karena telah
sedikit banyak mengalami keintiman dalam dunia filsafat dari pengaruh budaya,
tetapi sekaligus juga dapat dipahami sebagai Mazhab sistematik dalam ilmu
kalami. Penerjemah hasil keilmuan dari Yunani dan budaya lainnya termasuk
india kedalam bahasa Arab telah membawa keemasan dunia islam. Hal tersebut
sekaligus memperlihatkan begitu tolerannya umat muslim terhadap berbagai
pandangan yang berkembang saat itu, baik dari penganut keyakinan monoteis
lainnya, seperti kaum Yahudi yang mendapat posisi tinggi saat itu dinegara islam(
Ravertz,2004: 20).

Keterbukaan umat islam terhadap hasil ilmu pengetahuan dari budaya lain
inilah yang telah banyak membawa pengaruh yang begitu besar terhadap
perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Kondisi tersebut memunculkan
semakin banyaknya cabang- cabang keilmuan dalam dunua islam, yang tidan
besifat teosentris dengan merujuk pada dalil- dalil Al-Qur'an dan Al-Hadits
sebagai sumber kebenaran oleh para Mutakim (ahli kalam), tetapi juga bersifat
antroposentris dengan rasio dan pengalaman empiris manusia sebagai landasannya
tanpa menegasikan dalil dalam Al-Qur'an dan Al-Hadists.

14
Istilah filsafat muncul dan berkembang saat banyaknya terjadi
penerjemahan literatur Yunani ke bahasa Arab yang dimulai pada abad ke-8 M
saat kepemimpinan bani Abbasiyah. Dari peristiwa itu filsafat islam berkembang
dengan bermunculannya para filsuf muslim yang berbagai macam aliran
pemikiran. Filsafat islam dapat dipahami sebagai suatu komponen penting pada
tradisi intelek islam.

Hal tersebut disebabkan karena filsafat islam tidak hanya telah memberi
pengaruh dalam perkembangan kalam, tetapi sebagaimana ilmu-ilmu islam,
seperti matematika, astronomi, medis yang juga dapat diberikan inspirasi dari
filsafat islam (Nasr, 1996:31,32). Aliran dalam filsafat islam sedikitnya terbagi
menjadi tiga aliran yaitu:
a. Aliran Paripatetik (Hikmah Masya'iyah)
b. Aliran Iluminasi (Hikamah Israqiyah)
c. Aliran Hikmah Muta'aliyah sebagai sintesisnya.

15
2.4 Hakekat Perkembangan Manusia
Pada hakekatnya, perkembangan itu sendiri adalah pola perubahan yang
dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang hidup. Maksutnya
ialah perkembangan merupakan proses yang melibatkan pertumbuhan sejak pada
tahap pembuahan sampai akhir kehidupan. Walau dalam penggunaannya, istilah
perkembangan dan pertumbuhan itu digunakan untuk sesuatu yang berbeda, akan
tetapi perlu digaris bawahi bahwa perkembangan dan pertumbuhan merupakan
dua entitas yang dapat dipisahkan namun pada hakekatnya keduannya tidak bisa
berdiri sendiri.
Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan itu berkaitan dengan perubahan
yang bersifat kuantitatif, yaitu terjadinya peningkatan fisik dan struktur.
Sementara itu perkembangan berkaitan erat dengan perubahan yang bersifat
kuantitatif. Perubahan kualitatif dab kuantitatif merupakan proses yang sifatnya
progresif, teratur dan koheren, progresif ditandai dengan perubahan yang terarah
dan membimbing k ini.e arah yang lebih maju, sedangkan teratur dan koheren
merupakan bukti yang menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara
perubahan yang terjadi baik itu yang telah lali atau yang sedang dijalani. Artinya
bahwa, dengan bertambahnya usia seseorang sangat mempengaruhi terhadap
perubahan dalam tahapanbperkembangan berikutnya.
Periodisasi perkembangan manusia memiliki tujuan untuk
mengelompokkan dan memudahkan dalam memahami hakekat perkembangan itu
sendiri. Perkembangan manusia secara umum digambarkan dalam periode atau
tahapan-tahapan, dimana periode dan tahapan yang dimaksud sudah banyak
dikenal oleh masyarakat luas. Adapun periode dan tahapan tersebut diantaranya
periode prakelahiran masa bayi, masa kanak-kanak, masa kanak-kanak tengah dan
masa remaja.

16
a. Periode prakelahiran
Periode ini terjadi sejak dimulainya pembuahan sperma terhadap sel telur
sampai kelahiran, biasanya periode ini berlangsung sesuia dengan rata-rata usia
kehamilan yakni sembilan bulan. Waktu sembilan bulan dikenal sebagai waktu
yang sangat menakjubkan, dikarenakan sebuah sel yang dikenal dengan sperma
kemudian tumbuh menjadi sebuah organisme yqng sangat lengkap dan sempurna
dimana dalam tahap perkembangannya kemudian dilengkapi dengan otak serta
kemampuan berprilaku.
b. Periode masa bayi
Periode perkembangan yang belangsung terus menerus sejak lahir sampai
seseorang berusia 18 bulan sampai 24 bulan. Periode ini merupakan ekstrim yang
dialami oleh bayi itu sendiri dikarenakan dalam periode ini bayi ketergantungan
terhadap orang dewasa sangat besar. Selain itu aktivitas psikologis baru
bermunculan yang dimulai dengan kemampuan dalam berbicara, mengatur indera
dan tindakan fisik lainnya, mulia berfikir secara simbol, serta aktivitas yang
meniru dan belajar yang luar biasa mengagumkan yang didapat dari orang lain.
c. Periode masa kanak-kanak awal
Periode ini terjadi sejak masa akhir bayi sampai usia sekitar 5 tahun atau 6
tahun. Selain itu periode ini juga dikenal sebagai tahun-tahun sekolah, karena
biasanya pada usia ini anak sudah masuk kesekolah untuk belajar secara formal.
Disinalah anak mulai belajar mandiridan merawat diri sendiri, selain belajar
mandiri disini anak juga sudah mulai melakukan pengembangan keterampilan
dengan mengikuti perintah yang ada dalam lingkungan sekolah, belajar mengenal
huruf dan angka, serta menghabiskan sebagian waktunya untuk bermain dengan
teman sebayanya. Periode ini dimulainya sejak berakhirnya masa kanak-kanak
awal atau usia sekitar 6 sampai 11 tahun. Beberapa menyebutnya sebagai periode
sekolah dasar. Dalam periode ini, seseorang secara umum sudah menguasai
keterampilan dasar seperti membaca, menulis, aritmatik, serta secara formalis
mereka audah dihadapkan pada dunia dan budaya yang lebih besar yang ada
disekitar mereka. Karakteristik yang muncul pada periode ini adalah

17
meningkatnya kontrol diri serta prestasi akademik menjadi tema sentral
didalamnya.
d. Periode masa remaja
Periode peralihan perkembangan dari kanak-kanak kemasa dewasa awal,
periode ini dimulai sejak anak sudah memasuki usia sekitar 10 sampai 12 tahun
dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Masa remaja ditandai dengan perubahan fisik
yang cepat, bertambahnya tinggi dan berat badan yang cukup, perubahan postur
tubuh, dan lainnya. Ciri utama ialah dimulainya pencarian identitas dan keinginan
untuk bebas, waktu yang dihabiskan diluar semakin banyar, cara berfikir yang
mulai abstrak, idealis, serta logis.
Sementara itu, periodisasi perkembangan manusia dalam Al-Qur'an meliputi
beberapa tahapan diantaranya: pertama, periode sejak dimulainya pembuahan
ovum oleh sperma. Firman Allah SWT dalam QS. Al-hajj ayat 5:
‫اس يايها ومنكم كم‬D ‫ا البعث من ريب في كنتم ان الن‬D ‫راب من خلقنكم فان‬D D‫ة من ثم ت‬D ‫ة من ثم نطف‬D ‫ة مضغة من ثم علق‬D ‫مخلق‬
‫ين وغير‬D‫اشد لتبلغوا ثم ضفلال جكم نخر ثم مسمي اجل الي مانشاء حام ر اال في ونقر لجم مخلقةلنب‬
‫ل الي منيرد ومنكم يتوفي من‬D‫ بعد من يعلم لكيال العمر ارذ‬D‫ها رض اال ى وتر شيا علم‬ ‫ا مدةفاذا‬D‫زلن‬D‫ان‬
‫زوجبهيج كل من وانبتت وربت اهتزت عليهاالماء‬.
Artinya: hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurana kejadiannya dan tidak sempurna, agar kami
jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami hendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai
bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan,
dan diantara kamu yang diwafatkan dan ( adapula) diantara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat dibumi ini kering,
kemudian apabila kami telah turunkan air diatasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan-tumbuhan yang indah."
Dari ayat tersebut menunjukkan beberapa fase yang terjadi pada periode ke dua
dari perkembangan manusia, manusia itu sendiri meliputi: fase muhfah (agot)

18
yang dimulai sejak pembuahan sampai 40 hari dalam kandungan, fase alaqah
(embrio) terjadi pada usia 40 hari kehamilan, fase maghah(janin) terjadi pada usia
kehamilan 40 hari berikutnya, dan fase peniupan ruh yang terjadi ketika janin
berusia genap empat bulan.Berikut adalah aspek perkembangan manusia:

a. Apek fisik, perkembangan fisik mencangkup empat aspek yaitu, sistem


syaraf,otot, kelenjar endoktrin, dan struktur fisik.
b. Aspek emosi, emosi merupakan perilaku individu yang bervariasi dalam
setiap periode perkembangannya.
c. Aspek bahasa, bahasa memiliki kaitan yang sangat erat dengan kegiatan
berfikir, bahasa merupakan yang membedakan manusia dengan hewan,
berkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kesehatan, status
sosial ekonomi keluarga.
d. Aspek sosial, perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan
sesorang untuk menyesuaikan diri terhadap sebuah norma, aturan, serta hukum
yang berlaku dimasyarakat.
e. Aspek kepribadian, kepribadian diartikan sebagai kualitas perilaku individu
yang tampak dalam melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan secara unik.
f. Aspek moral, moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan
melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip moral.
g. Aspek minat beragama, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Dari beberapa periode perkembangan serta aspek-aspek yang mencangkup


perkembangan diatas menunjukkan bahwa masing-masing periode memiliki
hubungan yang sangat erat satu sama lain dan berkelanjutan, baik dalam konsep
perkembangan barat ataupun konsep perkembangan manusia dalam al-Qur'an.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas maka kesimpulan dari makalah
ini adalah Manusia diciptkan bukan untuk hal yang sia-sia,tidak ada sesuatu yang
diciptakan Allah SWT yang tidak memiliki fungsi atau tujuan.Manusia sebagai
mahluk Allah yang diberi kesempurnaan berupa akal,berbeda dengan hewan dan
tumbuhan.Manusia harus senantiasa beribadah kepada Allah dengan menjalankan
perintahnya dan menjauhi larangannya.
Dari paparan tersebut, yang perlu digaris bahawahi bahwa perkembangan
individu manusia mempengaruhi faktor yang bersifat kompleks dan ada saling
keterikatan, seperti faktor lingkungan, faktor keturunan. Dalam Al-Qur'an terdapat
beberapa ayat yg menunjukkan tentang hakikat perkembangan manusia itu
sendiri. Perkembangan terdapat dalam Al-Qur'an dicoba komprasikan dengan
disiplin ilmu psikologi,dimana dengan dilakukannya kajian ini akan memberikan
wawasan baru mengenai konsep perkembangan manusia yang dihasilkan oleh
para ilmuan barat sebenarnya sudah tersirat dalam ayat-ayat Al-Qur'an.
Hakikat ilmu dalam islam meliputi sarana, proses dan tujuan. Sarana lebih
bersifat epistemologis yaitu bahwa islam menerima rasio dan empiri sekaligus
wahyu dan instusi, sedangkan tujuan ilmu adalah mengungkapkan kebenaran
dalam rangka menuju pada kebenaran hakiki.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami
tentang Hakikat Diciptakannya Manusia. Pembaca juga diharapkan mampu
menerapkan tujuan manusia diciptakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
sederhananya yaitu Beribadah kepada Allah SWT 5 Waktu.Sekian dari kami,
mohon maaf apabila ada kata yang kurang tepat dan tidak mudah dipahami,
terimakasih.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dalamislam Redaksi Hakikat Manusia Menurut Islam [Artikel]. - [s.l.] :


DalamIslam.com, 2021.
Maulidiya Rohmatul Hakikat Manusia, Masyarakat, Alam dan Ilmu
Pengetahuan [Artikel]. - [s.l.] : Kompasiana, 2020. - Opini Bermakna.
Q Nafisatul Layli Hadist-hadist tentang penciptaan Manusia [Artikel]. - [s.l.] :
Academia Edu. - Vol. I.
Ryusnita Definisi Hakikat Manusia Menurut Para Ahli [Artikel]. - Indonesian :
Definisi Menurut Para Ahli Blogspot, 2017.
Ali, Yunasril, 1991, perkembangan pemikiran filsafat dalam islam,
IKAPI,Jakarta.
John W. Santrock, perkembangan anak (Jakarta:Erlangga,2007),7.
Elizabeth B. Hurlock, child Development(New York:Mc Graw Hill,1978),23
Syamsul yusuf, psikologi perkembangan anak dan remaja(Bandung,Remaja
Rosda Karya,2011)
John W. Santrock, perkembangan
Agus Abdurrahim Dahlan, Al-Qur'an dan terjemahannya(jumanatul ali art,2006)
Abdul mujib, jusuf mudzakir,nuansa nuansa psikologi islam(raja
Grafindo,persada,2002)
Agus Abdurrahim Dahlan, al-Qur'an
Syamsul yusuf, psikologi perkembangan anak.115
. 132

21
22

Anda mungkin juga menyukai