Pada sebuah rumah tinggalah keluarga kaya yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Akan tetapi ayah dan ibunya sibuk bekerja.
Ibu Nopi : bik,…. tolong bangunin si Ridananti dia telat ke kampus sekalian
dia di suru sarapan
Bibi : baik nyonya….
Bibi :nonn….. permisi non… sudah pagi, dengan nyonya di suru
bangun
siap-siap sarapan lalu berangkat ke kampus
Rida : iya bi.. aku siap-siap dulu
Bibi :baik non ….
Pak Anton : mahh… ayo berangkat nanti kita telat,
Ibu Nopi : iya pah, aku juga nanti ada meating sama klien nanti terlambat
lagi.
Pak Anton : bik nanti sampaikan ke rida kita berangkat kerja ya bik
Bibi : baik tuan…
Tidak lama setelah ayah dan Ibu pergi bekerja Rida keluar dari kamarnya dan
langsung dududk di meja makan
Rida : loh.. bik mama sama papa kemana? Kok ngak ada sih….
Bibik : iya non tadi tuan sama nyonya berangkat duluan, katanya mau
ada
meating sama klien
Rida :owwwhh..yaudah bik aku berangkat kuliah dulu
Bibi : iya non hati-hati ya nonn….
Malam tiba Rida pulang dari kampus namun papah dan mam nya belum
Rida : Assalamu’alaikum (sambil mengetuk pintu)
Bi.. Bi.. bukain pintunya dong
Bibi : iya iya non Bibi ambil kuncinya dulu (berlari untuk membuka
pintu)
Rida : papa dan mama belum pulang ya bi?
Bibi : belum non... Oh iya tadi nyonya sama tuan nelpon katanya belum
bisa pulang karena ada meating di luar kota.
Rida : (menghembuskan nafas kasar) nanti, kalo mama sama papa
nelpon
Lagi. bilangin urusin aja pekerjaannya ga usah ngurusin anaknya
(dengan nada marah)
Bibi : (menunduk)
Tidak lama kemudian, teman Rida menelpon untuk mengajaknya pergi ke kafe
zein : halo rid… emm ikut gue ke kafe yuk
Rida : Kapan? Sekarang?
zein : iyalah sekarang masa tahun depan
Rida : oh oke, gue juga bete nih di rumah, ga ada yang peduliin gue
Sesampainya di kafe mereka berpesta-pesta dan mencoba hal-hal yang terlarang
Anti : eh rida tumben lo main ke sini. Sini gabung sama kita-kita
Zein dan Rida pun ikut bergabung dengan teman-teman yang lain. Kemudian
anti menawarkan narkoba dalam bentuk suntik kepada teman- temannya.
Anti : rid, nih cobain (menunjukkan jarum suntik)
Rida : ini apaan?
Zein : udah tenang aja… sekarang kan lo lagi stress, kalo lo pake ini gue
jamin stress lo pasti ilang
Rida : lo yakin?
Zein : yakinlah, entar lo juga pasti ketagihan sama barang ini
Mereka pun menyuntikan narkoba dengan jarum suntik yang digunakan secara
bergantian.
Saat mereka asik berpesta datang seorang laki-laki yang mengajak rida untuk
berkenalan
Bagas : hai cantik, kenalin gue Bagas. Nama lo siapa….?
Rida : hai, gue Rida
Bagas : oh Rida…Btw lo kesini sama siapa.? Sama pacar ya…?
Rida : engga, gue kesini sama teman gue. Gue kan jomblo.
Bagas : wah sama dong, gue juga jomblo. Lo mau ga jadi pacar gue?
Rida : emm, boleh deh (mengangguk sambil tersenyum malu)
Mereka pun resmi berpacaran, namun mereka melakukan gaya pacaran yang salah
(melakukan hubungan seksual). Tanpa Rida sadari bahwa laki-laki tersebut telah
terjangkit HIV/AIDS
Setelah sekali mencoba pergi ke kafe dan melakukan hal-hal yang terlarang, Rida
ketagihan dan terus melakukannya. Sampai akhirnya ada warga yang melaporkan
kelakuan Rida kepada kedua orang tuanya.
Warga 1 : assalamu’alaikum
Ibu Nopi : waalaikum’salam, ada apa ya bu?
Warga 2 : mohon maaf ya bu, pak... Saya bukannya mau ikut campur sama
keluarga bapak dan Ibu. Tapi saya hanya ingin menyampaikan
sesuatu yang sangat penting kepada bapak dan ibu mengenai
kelakuan anak bapak..
Pak Anto :iya.. anak saya kenapa ya buu???
Warga 3 :begini pak,, saya dan beberapa warga lain sudah beberapa bulan
ini
sering melihat anak bapak dan bu.. sering keluar masuk kafe, dan
gaya pacarannya sudah di luar batas pak….
Ibu Nopi :wahh.. mungkin ibu-ibu salah lihat. Anak saya ngak mungkin
begitu.
Warga 1 :ngak mungkin salah liat buu… orang kami lihat dengan mata
kepala
kami sendiri. Coba tanyakan kepada anaknya buu. Lagipulakan ibu
dan bapak sibuk kerja .jadi mana tau kelakuan anaknya sepertia
apa.
Pak Anton : oh iya buu.. nanti ssya coba tanyakan kepada anak saya. Terima
kasih ya buu atas informasinya.
Warga 1,2,3 : iya pak.. sama-sama. Kalau begitu kami pergi dulu,
assalamu’alaikum…
Ibu & bapak : wa’alaikumsalam bu
Setelah itu ibu nopi dan pak anton lansung menghampiri putrinya yang berada di
kamar dan menanyakan kebenarannya
Pak Anton : rida buka pintunya papa mau bicara (Dengan nada marah).
Rida : iya kenapa masuk aja, orang pintunya ngak ke kunci (dengan
nada
sinis)
Pak anton : apa benar yang di katakan warga kalau kamu itu sering keluar
masuk kafe sama sama laki-laki?(dengan nada marah)
Rida :apa peduli kalian sama aku..? bukannnya kalian hanya peduli sam
pekerjaan kalian dari pada sama anak sendiri..
Ayah anton :kami kerja itu. buat masa depan kamu juga
Rida :aku itu ngak butuh uang. Aku hanya butuh perhatian kalian(sambil
menangis)
Ibu Nopi :iya nak kami minta maaf.. kami jarang ada waktu buat kamu.
Coba
kamu sekarang jujur pada ibu apa saja yang sudah kamu perbuat
selama ini? (sambil menangis)
Rida :buu.. aku minta maaf aku sudah banyak melakukan dosa. Aku
sudah
pernah menyuntikkan narkoba ke tubuhku dan sering melakukan
hubungan hubungan seks buuu…sekarang aku sedang hamil. Aku
takut buu..kalau aku dan anakku nanti terjangkit HIV karna
pacarku ternyata sudah sering gonta ganti pasangan dan sekarang
dia sudah tidak ada kabar lagi..(sambil menangis)
Ayah anton : sudah-sudah jangan menangis nak, besok kita pergi ke Bidan Fani
untuk konsultasi tentang kesehatan kamu dan kandungan kamu.
Siapa tau ada solusinya.
Rida :iya yah, buu. Terima kasih sudah mengerti dengan
keadaanku.(sambil memeluk bapak dan ibunya)