Wasting Syndrome
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengenali “wasting
syndrome” sebagai kondisi AIDS pada tahun 1987. Sindrom “wasting” ini didefinisikan
sebagai penurunan berat badan setidaknya 10% beserta diare atau kelemahan dan
demam kronis untuk setidaknya 30 hari. Dalam prakteknya, setiap penurunan berat
badan tak terduga sebesar itu biasanya dianggap sebagai sindrom “wasting”.
Hubungan yang signifikan antara penurunan berat badan dan kematian,
perkembangan penyakit lain, atau bahkan keduanya telah dibuktikan dalam berbagai
penelitian prospektif dan retrospektif sebelum munculnya terapi antiretroviral (ART
atau ARV) yang efektif. Beberapa laporan menunjukkan bahwa kejadian sindrom
“wasting” telah menurun sejak pengenalan ARV yang efektif, tetapi data dari
penelitian lain menunjukkan bahwa sindrom “wasting” tetap merupakan komplikasi
yang signifikan, bahkan pada populasi dengan akses ARV yang efektif.
Syndrom wasting juga dapat dikaitkan dengan HIV dan diketahui
berdampak pada siklus haid. Penelitian yang dilakukan oleh Steven Grinspoon, MD dan
rekan menemukan bahwa diantara 31 perempuan HIV-positif dengan berbagai
tingkatan wasting 20% mengalami amenorea. Penelitian ini juga mengungkapkan tingkat
amenorea lebih tinggi pada perempuan dengan berat badan dibawah 90% dari berat ideal.
DAFTAR PUSTAKA
Author.2018.Wasting Syndrome. https://www.odhaberhaksehat.org/2018/wasting-syndrome/
diakses pada tanggal 2 Desember 2021 (14:20)
Martilova, D., & Amran, H. F. (2017). MENSTRUAL PERIOD ANALISIS OF WOMEN
PLWHA WITH ANTI RETROVIRAL THERAPY (ART) IN NGO LANCANG KUNING
PEKANBARU CITY. Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan, 8(01), 147-154.